i
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun oleh:
ABDAU QUR’ANI HABIB NIM: 12490128
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
vi
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan”.
(Q.S. Al Hasyr : 18)0F
1
1 Kementerian A gama R I, Al Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: M aghfirah P ustaka,
vii
Skripsi Ini Kupersembahkan Kepada:
Kedua Orang Tuaku
dan Almamater Tercinta
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga
viii
َﻻ
ْﻥَﺍ ُﺪَﻬْﺷَﺍ ،ِﻦْﻳﱢﺪﻟﺍَﻭ
ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ ِﺭْﻮُﻣُﺃ ﻰَﻠَﻋ
ُﻦْﻴِﻌَﺘْﺴَﻧ
ِﻪِﺑَﻭ
، َﻦْﻴِﻤَﻟﺎَﻌﻟﺍ ﱢﺏَﺭ
ِ ِﻟ
ُﺪْﻤَﻤﻟﺍ
ﱠﻲِﺒَﻧ َﻻ
ُﻪُﻟْﻮُﺳَﺭ
َﻭ
ُﻩُﺪْﺒَﻋ
ﺍًﺪﱠﻤَﻤُﻣ
ﱠﻥَﺍ
ُﺪَﻬْﺷَﺍَﻭ
،ُﻪَﻟ
َﻚْﻳِﺮَﺷ
َﻻ
ُﻩَﺪْﺣَﻭ
ُﷲ
ﱠﻻِﺇ
َﻪَﻟِﺇ
ُﺪْﻌَﺑ
ﺎﱠﻣَﺍ
، َﻦْﻴِﻌَﻤْﺟَﺍ
ِﻪﺑِﺎَﻤْﺻَﺍَﻭ
ِﻪِﻟَﺍ
ﻰَﻠَﻋَﻭ
ٍﺪﱠﻤَﻤُﻣ
ﻰَﻠَﻋ
ﱢﻞَﺻ
ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟَﺍ
،ُﻩَﺪْﻌَﺑ
Alhamdulillah, pu ji syukur pe nulis pa njatkan ke hadirat A llah S WT a tas
limpahan nikmat da n ka runia-Nya sehingga pe nulis da pat menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam proses
penyusunan ka rya ini tidak terlepas da ri ke mudahan da n pe rtolongan da ri Allah
SWT. Shalawat teriring salam dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
uswah terdepan da lam memajukan du nia pe ndidikan I slam yang patut ditiru da n
perjuangkan hingga akhir zaman.
Skripsi ini merupakan ka jian s ingkat t entang e fektivitas p enerapan
manajemen berbasis Sekolah dalam perspektif balanced scorecard terhadap mutu
pembelajaran s iswa k elas X I da n ke las X II d i M AN Maguwoharjo. P enulis
menyadari bahwa s kripsi ini da pat terwujud a tas bantuan, bi mbingan, dukungan
serta d oa da ri b erbagai p ihak. D engan ke rendahan hati pe nulis mengucapkan
ix
2. Bapak Drs. Misbah Ulmunir, M.Si, selaku Dosen Penasehat Akademik yang
dengan penuh ke sabaran telah memberikan a rahan, bimbingan s erta do a
selama penulis menempuh studi.
3. Bapak D r. I mam M achali, M .Pd, s elaku D osen P embimbing S kripsi yang
dengan s abar s enantiasa memberikan masukan, dor ongan s emangat, da n
motivasi kepada penulis selama proses penyusunan sampai dengan selesainya
penulisan skripsi.
4. Bapak D rs. H .M. J amroh L atief, M .Si, s elaku pe nguji I yang t elah
memberikan banyak masukan secara keseluruhan mencakup isi serta analisis
data dan juga teknik penulisan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.
5. Bapak D r. S ubiyantoro, M .Ag, s elaku pe nguji I I yang begitu c ermat j uga
dalam memberikan s aran terkait teori da n teknik pe nulisan s ehingga s kripsi
ini menjadi semakin baik daripada sebelumnya.
6. Segenap Dosen da n Karyawan Fakultas I lmu T arbiyah da n K eguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang dengan sabar telah
mendidik dan membimbing penulis.
7. Bapak Drs. Aris Fu’ad selaku kepala MAN Maguwoharjo Sleman yang telah
memberikan a rahan da n bimbingan s erta mengizinkan pe nulis untuk
xi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
HALAMAN SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ... iii
HALAMAN SURAT PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRIPSI ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xx
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
ABSTRAK ... xxii
BAB I: PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Rumusan Masalah ... 9
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10
D.Kajian Penelitian Terdahulu ... 12
E.Sistematika Pembahasan ... 37
xii
4. Budaya Madrasah ... 55
B.Kerangka Pemikiran ... 58
C.Hipotesis Penelitian ... 59
BAB III: METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... 62
B.Variabel Penelitian ... 64
1. Variabel Independen ... 64
2. Variabel Dependen ... 65
3. Variabel Kontrol ... 65
C.Definisi Operasional Variabel ... 66
1. Definisi O perasional V ariabel P enerapan M anajemen Berbasis Sekolah (MBS) da lam P erspektif Balanced Scorecard ... 67
2. Definisi Operasional Variabel Mutu Pembelajaran ... 70
3. Definisi Operasional Variabel Budaya Madrasah ... 71
D.Pengukuran Variabel ... 73
1. Pengukuran V ariabel Penerapan M anajemen Berbasis Sekolah dalam Perspektif Pelanggan (X1) ... 73
2. Pengukuran V ariabel Penerapan M anajemen Berbasis Sekolah dalam Perspektif Keuangan (X2) ... 74
xiii
6. Pengukuran Variabel Budaya Madrasah (Z) ... 78
E.Tempat dan Waktu Penelitian ... 79
F. Populasi dan Sampel Penelitian ... 79
1. Populasi... 79
2. Sampel ... 80
G.Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 84
1. Angket/Kuesioner... 84
2. Dokumentasi ... 88
H.Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 89
1. Uji Validitas Instrumen ... 89
2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 91
I. Teknik Analisis Data ... 93
1. Unit of Analysis ... 93
2. Olah Data Hasil Penelitian ... 93
3. Uji Asumsi ... 94
a. Uji Asumsi Dasar ... 94
b. Uji Asumsi Klasik ... 96
4. Analisis Data ... 99
a. Teknik Analisis Statistik Deskriptif ... 100
xiv
2. Deskripsi Sampel Berdasarkan Kelas dan Jurusan ... 112
3. Deskripsi Sampel Berdasarkan Umur ... 113
B.Analisis Frekuensi... 113
1. Frekuensi T ingkat E fektivitas P enerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Pelanggan ... 113
2. Frekuensi T ingkat E fektivitas P enerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Keuangan ... 114
3. Frekuensi T ingkat E fektivitas P enerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Proses Internal ... 115
4. Frekuensi T ingkat E fektivitas P enerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif P embelajaran dan Pertumbuhan ... 115
5. Frekuensi T ingkat Efektivitas P enerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam P erspektif Balanced Scorecard (Akumulasi Variabel X1, X2, X3, X4) ... 116
6. Frekuensi Tingkat Mutu Pembelajaran ... 117
7. Frekuensi Tingkat Budaya Madrasah ... 117
C.Analisis Tabel Silang (Crosstabs) ... 118
1. Pemetaan Kelas dan Jurusan ... 118
2. Pemetaan T ingkat E fektivitas P enerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam P erspektif Balanced Scorecard (BSC), Tingkat Mutu Pembelajaran, da n Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Berdasarkan Kelas ... 119
xv
D.Analisis Korelasi ... 145
1. Analisis Korelasi Bivariate ... 145
2. Analisis Korelasi Parsial ... 151
E.Analisis Regresi Linear ... 160
1. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 161
2. Analisis Regresi Linear Berganda ... 173
F. Pembahasan ... 178
1. Kontribusi P enerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam P erspektif P elanggan t erhadap M utu Pembelajaran ... 178
2. Kontribusi P enerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam P erspektif Keuangan t erhadap Mutu Pembelajaran ... 180
3. Kontribusi P enerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam P erspektif P roses I nternal t erhadap M utu Pembelajaran ... 183
4. Kontribusi P enerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam P erspektif P embelajaran da n P ertumbuhan terhadap Mutu Pembelajaran ... 185
5. Intervensi Budaya Madrasah dalam Kontribusi Penerapan Manajemen B erbasis Sekolah (MBS) da lam P erspektif Balanced Scorecard (BSC) terhadap Mutu Pembelajaran ... 187
BAB V: PENUTUP A.Simpulan... 193
B.Saran... 195
xvi
Tabel 1.1 : F ormat B obot P engukuran MBS dalam P erspektif B SC
di SMKN 6 Surakarta ... 27
Tabel 1.2 : F ormat B obot P engukuran MBS dalam P erspektif B SC di SMPN Manggar Belitung Timur ... 30
Tabel 1.3 : P engkategorian B erdasarkan N ilai/skor da n S kala di SMPN Manggar Belitung Timur ... 31
Tabel 3.0 : Kategori Variabel X1 ... 74
Tabel 3.6 : Populasi Penelitian ... 80
Tabel 3.7 : Sebaran Sampel Setiap Kelas ... 82
Tabel 3.8 : Hasil Penentuan Sampel Menggunakan Random Table ... 83
Tabel 3.9 : Kisi-kisi Pembuatan Kuesioner Penelitian ... 86
Tabel 3.10 : I nterpretasi T ingkat R eliabilitas I nstrumen Berdasarkan Nilai Cronbach’s Alpha ... 92
Tabel 3.11 : Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson ... 99
Tabel 3.12 : Koefisien Korelasi... 102
Tabel 4.0 : Deskripsi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ... 111
Tabel 4.1 : Deskripsi Sampel Berdasarkan Kelas ... 112
Tabel 4.2 : Deskripsi Sampel Berdasarkan Jurusan ... 112
Tabel 4.3 : Deskripsi Sampel Berdasarkan Umur ... 113
Tabel 4.4 : F rekuensi T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan ... 114
Tabel 4.5 : F rekuensi T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam Perspektif Keuangan ... 114
Tabel 4.6 : F rekuensi T ingkat E fektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Proses Internal ... 115
Tabel 4.7 : F rekuensi T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 115
Tabel 4.8 : F rekuensi T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam Perspektif Balanced Scorecard ... 116
Tabel 4.9 : Frekuensi Tingkat Mutu Pembelajaran ... 117
xvii
Tabel 4.14 : T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif
Proses Internal Berdasarkan Kelas ... 122 Tabel 4.15 : T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan Kelas ... 124 Tabel 4.16 : Tingkat Mutu Pembelajaran Berdasarkan Kelas ... 125 Tabel 4.17 : Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Berdasarkan Kelas ... 126 Tabel 4.18 : T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif
Pelanggan Berdasarkan Jurusan ... 127 Tabel 4.19 : T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif
Keuangan Berdasarkan Jurusan ... 128 Tabel 4.20 : T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif
Proses Internal Berdasarkan Jurusan ... 130 Tabel 4.21 : T ingkat E fektivitas P enerapan MBS dalam P erspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan Jurusan ... 131 Tabel 4.22 : Tingkat Mutu Pembelajaran Berdasarkan Jurusan ... 132 Tabel 4.23 : Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Berdasarkan Jurusan ... 134 Tabel 4.24 : Crosstabs antara T ingkat E fektivitas P enerapan MBS
dalam P erspektif P elanggan de ngan T ingkat M utu
Pembelajaran ... 135 Tabel 4.25 : Chi-Square Tests antara T ingkat E fektivitas P enerapan
MBS dalam Perspektif Pelanggan dengan Tingkat Mutu
Pembelajaran ... 136 Tabel 4.26 : Crosstabs antara T ingkat E fektivitas P enerapan MBS
dalam P erspektif Keuangan de ngan T ingkat M utu
Pembelajaran ... 137 Tabel 4.27 : Chi-Square Tests antara T ingkat E fektivitas P enerapan
MBS dalam Perspektif Keuangan de ngan Tingkat Mutu
Pembelajaran ... 138 Tabel 4.28 : Crosstabs antara T ingkat E fektivitas P enerapan MBS
dalam P erspektif P roses I nternal de ngan T ingkat M utu
Pembelajaran ... 139 Tabel 4.29 : Chi-Square Tests antara T ingkat E fektivitas P enerapan
MBS dalam P erspektif P roses I nternal de ngan T ingkat
xviii
dengan Tingkat Mutu Pembelajaran ... 143 Tabel 4.32 : Crosstabs antara T ingkat K ualitas B udaya Madrasah
dengan Tingkat Mutu Pembelajaran ... 144 Tabel 4.33 : Chi-Square Tests antara T ingkat K ualitas B udaya
Madrasah dengan Tingkat Mutu Pembelajaran ... 145 Tabel 4.34 : K orelasi Bivariate Penerapan MBS dalam P erspektif
Pelanggan dengan Mutu Pembelajaran ... 147 Tabel 4.35 : K orelasi Bivariate Penerapan MBS dalam P erspektif
Keuangan dengan Mutu Pembelajaran ... 148 Tabel 4.36 : K orelasi Bivariate Penerapan MBS dalam P erspektif
Proses Internal dengan Mutu Pembelajaran ... 149 Tabel 4.37 : K orelasi Bivariate Penerapan MBS dalam P erspektif
Pembelajaran da n P ertumbuhan de ngan M utu
Pembelajaran ... 150 Tabel 4.38 : K orelasi P arsial P enerapan MBS dalam P erspektif
Pelanggan da n Mutu Pembelajaran de ngan V ariabel
Kontrol Budaya Madrasah ... 152 Tabel 4.39 : K orelasi P arsial P enerapan MBS dalam P erspektif
Keuangan da n M utu Pembelajaran de ngan V ariabel
Kontrol Budaya Madrasah ... 154 Tabel 4.40 : Korelasi Parsial Penerapan MBS dalam Perspektif Proses
Internal da n Mutu Pembelajaran dengan V ariabel
Kontrol Budaya Madrasah ... 156 Tabel 4.41 : K orelasi P arsial P enerapan MBS dalam P erspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan dan Mutu Pembelajaran
dengan Variabel Kontrol Budaya Madrasah ... 158 Tabel 4.42 : Model Regresi Linear Penerapan MBS dalam Perspektif
Pelanggan terhadap Mutu Pembelajaran ... 161 Tabel 4.43 : AN OVA P enerapan MBS dalam P erspektif P elanggan
terhadap Mutu Pembelajaran ... 162 Tabel 4.44 : K oefisien Regresi P enerapan MBS dalam P erspektif
Pelanggan terhadap Mutu Pembelajaran ... 162 Tabel 4.45 : Model Regresi Linear Penerapan MBS dalam Perspektif
xix
Proses Internal terhadap Mutu Pembelajaran ... 166 Tabel 4.49 : AN OVA P enerapan MBS dalam P erspektif P roses
Internal terhadap Mutu Pembelajaran ... 167 Tabel 4.50 : K oefisien Regresi P enerapan MBS dalam P erspektif
Proses Internal terhadap Mutu Pembelajaran ... 168 Tabel 4.51 : Model Regresi Linear Penerapan MBS dalam Perspektif
Pembelajaran da n P ertumbuhan t erhadap M utu
Pembelajaran ... 169 Tabel 4.52 : ANOVA Penerapan MBS dalam Perspektif Pembelajaran
dan Pertumbuhan terhadap Mutu Pembelajaran ... 169 Tabel 4.53 : K oefisien Regresi P enerapan MBS dalam P erspektif
Pembelajaran da n P ertumbuhan t erhadap M utu
Pembelajaran ... 170 Tabel 4.54 : Model Regresi L inear Budaya Madrasah terhadap Mutu
Pembelajaran ... 171 Tabel 4.55 : ANOVA Budaya Madrasah terhadap Mutu Pembelajaran ... 172 Tabel 4.56 : K oefisien R egresi B udaya Madrasah t erhadap Mutu
Pembelajaran ... 173 Tabel 4.57 : Model Regresi Linear Penerapan MBS dalam Perspektif
Balanced Scorecard dan B udaya M adrasah t erhadap
Mutu Pembelajaran ... 174 Tabel 4.58 : A NOVA P enerapan MBS dalam P erspektif Balanced
Scorecard dan B udaya M adrasah t erhadap M utu
Pembelajaran ... 175 Tabel 4.59 : K oefisien Regresi P enerapan MBS dalam P erspektif
Balanced Scorecard dan B udaya M adrasah t erhadap
xx
Variabel Y dikontrol oleh Variabel Z ... 66
Gambar 3.1 : Grafik Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson ... 99
Gambar 3.2 : Skema Skenario Pertama Hasil Uji Korelasi Parsial ... 103
Gambar 3.3 : Skema Skenario Kedua Hasil Uji Korelasi Parsial ... 103
Gambar 3.4 : Skema Skenario Ketiga Hasil Uji Korelasi Parsial ... 104
Gambar 4.0 : Skema Hasil Perbandingan ryx dan ryx.z Variabel X1 dengan Variabel Y Melibatkan Variabel Z ... 153
Gambar 4.1 : Skema Hubungan Variabel X1 dengan Variabel Y Dimediasi oleh Variabel Z ... 153
Gambar 4.2 : Skema Hasil Perbandingan ryx dan ryx.z Variabel X2 dengan Variabel Y Melibatkan Variabel Z ... 155
Gambar 4.3 : Skema Hubungan Variabel X2 dengan Variabel Y Dimediasi oleh Variabel Z ... 155
Gambar 4.4 : Skema Hasil Perbandingan ryx dan ryx.z Variabel X3 dengan Variabel Y Melibatkan Variabel Z ... 157
Gambar 4.5 : Skema Hubungan Variabel X3 dengan Variabel Y Dimediasi oleh Variabel Z ... 157
Gambar 4.6 : Skema Hasil Perbandingan ryx dan ryx.z Variabel X4 dengan Variabel Y Melibatkan Variabel Z ... 159
xxi
Lampiran IV : Surat Persetujuan Perubahan Judul Skripsi Lampiran V : Surat Izin Penelitian
Lampiran VI : Random Table Lampiran VII : Kuesioner Penelitian
Lampiran VIII : Coding Instrumen Penelitian Lampiran IX : Kategorisasi Variabel Penelitian
Lampiran X : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Lampiran XI : Uji Asumsi
Lampiran XII : Output Analisis Data SPSS
Lampiran XIII : Profil dan Gambaran Umum MAN Maguwoharjo Lampiran XIV : Data Siswa Kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo
Sleman Tahun Ajaran 2015/2016 Lampiran XV : Data Guru MAN Maguwoharjo Sleman Lampiran XVI : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran XVII : Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran XVIII : Sertifikat Sospem Lampiran XIX : Sertifikat PKTQ Lampiran XX : Sertifikat PLP 1
Lampiran XXI : Sertifikat PLP – KKN Integratif Lampiran XXII : Sertifikat ICT
xxii ABSTRAK
Abdau Qur’ani H abib. Efektivitas P enerapan Manajemen B erbasis Sekolah dalam Perspektif Balanced Scorecard terhadap Mutu Pembelajaran Siswa Kelas XI da n Kelas XI I d i M AN M aguwoharjo. Skripsi. Y ogyakarta: F akultas Ilmu T arbiyah da n Keguruan U niversitas I slam Negeri S unan Kalijaga Yogyakarta. 2016.
Penelitian ini d ilakukan u ntuk menganalisis hubungan a ntara pe nerapan manajemen berbasis sekolah ( MBS) da lam p erspektif balanced scorecard meliputi e mpat s ubfaktor y aitu pe rspektif pe langgan, perspektif keuangan, perspektif proses internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dengan mutu pembelajaran. S elain itu, un tuk menganalisis tingkat e fektivitas da n kontribusi pe nerapan manajemen be rbasis Sekolah dalam ke empat s ubfaktor perspektif balanced scorecard terhadap mutu pembelajaran.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang terdiri dari empat variabel i ndependen ya itu M BS dalam pe rspektif pe langgan ( X1), M BS dalam
perspektif keuangan ( X2), MBS dalam perspektif proses internal (X3), da n M BS
dalam p erspektif pe mbelajaran da n pe rtumbuhan ( X4) s edangkan variabel
dependen yaitu mutu pe mbelajaran ( Y) s erta variabel ko ntrol yaitu b udaya madrasah (Z). Penelitian ini dilakukan di MAN Maguwoharjo dengan mengambil sampel sebanyak 171 siswa yang terdiri dari 88 siswa kelas XI dan 83 siswa kelas XII. P engambilan s ampel d ilakukan de ngan menggunakan t eknik probability sampling yaitu simple random sampling dan proportionale sampling dengan mengacu pada random table. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini t erdiri da ri statistik de skriptif d an s tatistik inferensial dengan bantuan SPSS ( Statistical Product and Service Solution) s ebagai alat b antu statistik.
Hasil pe nelitian menunjukkan ba hwa hubungan a ntara pe nerapan manajemen berbasis sekolah dalam pe rspektif balanced scorecard yang meliputi perspektif pe langgan ( X1), perspektif keuangan ( X2), perspektif proses i nternal
(X3), s erta perspektif pembelajaran da n pertumbuhan ( X4) de ngan mutu
pembelajaran ( Y) t idak berpengaruh s ecara langsung, na mun dimediasi/diintervensi oleh b udaya ma drasah (Z). Hal in i b erdasarkan perbandingan hasil a nalisis ko relasi bivariate ( ryx) de ngan ko relasi pa rsial ( ryx.z)
diperoleh nilai ryx > r yx.z untuk keempat variabel independen (X1, X2, X3, dan X4).
Berdasarkan hasil analisis r egresi sederhana d iperoleh ko ntribusi variabel X 1
terhadap variabel Y sebesar 20, 7% ( R2=0,207), ko ntribusi variabel X2 terhadap
variabel Y sebesar 18,4% (R2=0,184), kontribusi variabel X3 terhadap variabel Y
sebesar 25, 7% ( R2=0,257), kontribusi va riabel X
4 terhadap variabel Y sebesar
31,6% ( R2=0,316). A dapun hasil yang d iperoleh da ri a nalisis r egresi berganda
dengan m emasukkan v ariabel Z diperoleh kontribusi variabel X1, va riabel X2,
variabel X3, variabel X4, dan variabel Z terhadap variabel Y adalah sebesar 35%
(R2=0,350) sedangkan sisanya sebesar 65% dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Kata k unci: m anajemen b erbasis se kolah, balanced scorecard, mu tu
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Selama de kade s ebelum t ahun 2000 -an, pot ret pe ndidikan di
Indonesia menunjukkan tingkat progresivitas yang masih sangat r endah
untuk berkembang dan maju. Pada masa orde lama, pengelolaan pendidikan
masih belum optimal yang diakibatkan oleh ketidakstabilan politik sehingga
berdampak pada kesenjangan pendidikan yang masih terjadi d i berbagai
daerah. P ada w aktu i tu juga d iperparah a danya d iskriminasi pe ndidikan
terutama m enyangkut masalah klasik mengenai kesetaraan lembaga
pendidikan u mum da n lembaga pe ndidikan ke agamaan yang dipahami
secara pa rsial da n s eparatif. M emasuki masa orde b aru pendidikan d i
Indonesia t idak terlalu berbeda d ari p eriode s ebelumnya, bahkan lembaga
pendidikan d iperdayakan de ngan ke bijakan s entralisasi pe ndidikan da n
semakin dibatasi ke wenangannya s ehingga menyebabkan lembaga
pendidikan menjadi terkekang dan sulit untuk berkembang.1
Reformasi pada tahun 1998 yang awalnya hanya mencakup bidang
politik saja, pa da b eberapa w aktu setelah hal t ersebut terjadi d iikuti o leh
berbagai bidang t ermasuk da lam bidang pe ndidikan. I tu s emua d irintis
ketika pe merintah mu lai menggulirkan ke bijakan desentralisasi t erhadap
semua propinsi di Indonesia sampai dengan tingkat kabupaten/kota.
2
1 Husaini U sman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (Jakarta: B umi
Aksara, 2006), hlm. 497
2 Zainuddin,
Reformasi Pendidikan Kritik Kurikulum dan Manajemen Berbasis Sekolah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 55
dikuatkan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 25 T ahun 2000 t entang Kewenangan P emerintah da n Kewenangan
Propinsi sebagai D aerah O tonomi. D alam pe raturan tersebut s alah s atunya
mengatur tentang pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan.
Pendidikan y ang berjalan di Indonesia ma sih membutuhkan
perhatian da ri segi pe ngelolaannya s erta pe laksanaannya. H al ini
dikarenakan k eadaan I ndonesia s ecara ge ografis da n de mografis s angat
beragam. W orld B ank ( 2014) da lam pe nelitiannya menerangkan bahwa
sistem sekolah Indonesia sangatlah luas dan bervariasi. Dengan lebih dari 50
juta s iswa da n 2, 6 juta gur u d i lebih da ri 25 0.000 s ekolah, sistem in i
merupakan s istem pe ndidikan terbesar ketiga d i wilayah Asia da n bahkan
terbesar ke empat d i duni a (berada d i belakang China, I ndia da n A merika
Serikat). Dua menteri b ertanggung j awab untuk m engelola s istem
pendidikan, de ngan 84 pe rsen s ekolah berada di bawah D epartemen
Pendidikan N asional ( Depdiknas) da n sisa 16 persen berada d i bawah
Departemen Agama ( Depag). S ekolah s wasta pun memainkan pe ran
penting. Walaupun hanya 7 persen sekolah dasar merupakan sekolah swasta,
porsi ini meningkat menjadi 56 persen di tingkat menengah pertama dan 67
persen d i t ingkat menengah u mum.3
3 Bank D unia d an P endidikan d i I ndonesia, (W orld B ank, 20 14) Menurut hasil s urvei ya ng t elah
dilakukan o leh LIPI ( Lembaga I lmu P engetahuan I ndonesia) pa da t ahun
2013, kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah4. Hasil ini tentu
sangat mengecewakan da n t idak s ebanding de ngan a nggaran p endidikan
yang d ianggarkan sebesar 20% o leh pe merintah dalam upaya p eningkatan
pendidikan nasional. D an hasil s urvei t erbaru pa da t ahun 2015 yang
dilakukan o leh O rganisasi Kerja S ama E konomi P embangunan ( OECD),
Indonesia justru semakin terpuruk di posisi 69 dari 76 negara di dunia.5
Semakin berkembangnya zam an memasuki persaingan du nia
internasional yang semakin bebas dalam segala bi dang t ermasuk bi dang
pendidikan, menuntut l embaga pe ndidikan mengedepankan kua litas
berbagai a spek yang t urut m emengaruhi ke berhasilan t ercapainya t ujuan
pendidikan. Namun, pe rsoalan da lam dunia pe ndidikan k hususnya
menyangkut masalah pe ngelolaan da n pe nyelenggaraan pe ndidikan t urut
berkontribusi m enjadi f aktor penghambat bagi s etiap l embaga pendidikan
dalam h al in i y ang bersifat formal u ntuk mengembangkan da n memajukan
kelembagaan. Hal tersebut dapat ditelusuri dengan melihat realita dan fakta
di l apangan bahwa m asalah utama y ang m empersulit l embaga pendidikan Hal
ini mengindikasikan realita pe ndidikan di Indonesia cukup memprihatinkan
sebagai kategori n egara y ang s edang b erkembang. Dari h asil pe nelitian d i
atas juga menunjukkan ketidaksesuaian antara rencana dengan pelaksanaan
pendidikan di Indonesia.
4 Sebagaimana di ungkapkan o leh L atief A dam (E konom L IPI), b ahwa t ingkat
kemampuan membaca ana k Indonesia pada kisaran umur 15 tahun ke bawah ha nya m enempati posisi ke -64 d ari 65 negara da n hanya m enang dari C hili, di kutip d ari
diakses pada 25 November 2015 pukul 17.55
5Dikutip da ri
untuk b erkembang da n maju d ikarenakan adanya ke tergantungan de ngan
pemerintah pus at y ang masih terlalu tinggi da lam hampir s emua
aspek/bidang, t anpa d ibarengi us aha s ecara mandiri da ri p ihak lembaga
pendidikan. Namun, seiring dengan perjalanan w aktu pada saat memasuki
dekade 2000-an secara perlahan paradigma tentang manajemen p endidikan
berubah menyesuaikan d engan t untutan masyarakat ya ng menginginkan
pengelolaan pe ndidikan berjalan s ecara de mokratis. Hal in i me njadi titik
awal d ilaksanakannya pe ngelolaan lembaga pe ndidikan yang memadukan
peran internal yakni segenap warga sekolah dan pihak eksternal yakni para
stakeholders pendidikan serta d idukung oleh pemerintah yang da lam
penerapannya dinamakan dengan manajemen berbasis sekolah.
Secara u mum, manajemen berbasis sekolah ini merupakan s uatu
kegiatan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh
sekolah secara utuh dan mandiri dalam rangka meraih tujuan sekolah secara
khusus da n t ujuan pe ndidikan nasional s ecara um um yang b erlandaskan
peraturan pe rundang-undangan yang berlaku s ebagai pe doman po ndasi
pengembangan pendidikan.6
6 Ikbal Ba rlian.
Manajemen Berbasis Sekolah Menuju Sekolah Berprestasi (Jakarta: Erlangga, 2013), hlm. 2
Pemerintah sebagai pe mbuat ke bijakan
termasuk dalam bidang pendidikan telah melakukan upaya perbaikan dalam
menyempurnakan sistem p endidikan an tara l ain de ngan mengeluarkan
Undang-Undang Nomor 22 da n 25 T ahun 1999 tentang O tonomi Daerah
dan d idukung o leh Undang-Undang No. 20 T ahun 2003 t entang S istem
harus d idasarkan pa da fungsi manajemen yang s istematis s erta ada nya
perubahan p aradigma pe ngelolaan pendidikan dari s entralistik ( terpusat)
menjadi desentralistik (otonomi) sebagai upaya permberdayaan sekolah.7
Adapun ketentuan mengenai penerapan manajemen berbasis sekolah
telah d isebutkan da lam U ndang-Undang S isdiknas 2003 pa sal 52 a yat 1
yang berbunyi “Pengelolaan s atuan pe ndidikan a nak usia d ini, pe ndidikan
dasar, da n p endidikan menengah d ilaksanakan berdasarkan s tandar
pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah”.
8
Dari s egi input pe ndidikan d i I ndonesia masih tergolong rendah.
World Bank (2014) mengungkapkan tingkat pendaftaran pada setiap jenjang
pendidikan bersih tidak menunjukkan gr afik yang s ignifikan. T ingkat
pendaftaran be rsih sekolah da sar be rada d i bawah 60% d i ka
bupaten-kabupaten t ertinggal dibandingkan de ngan d i ka bupaten maju yang
memiliki pe ndaftaran u niversal. T ingkat pe ndaftaran bersih untuk
pendidikan menengah mengalami peningkatan k uat ( saat i ni 66% untuk
Sekolah Menengah Pertama dan 45% untuk Sekolah Menengah Umum) tapi
tetap r endah d ibandingkan dengan ne gara-negara lain di w ilayah ini.
Indonesia juga tertinggal dengan para tetangganya dalam Pendidikan Anak Dengan
demikian, sekolah dapat l ebih pr oaktif dan f leksibel dalam m eningkatkan
kualitas pe ndidikan s ecara bertanggung jawab dan ko operatif de ngan
melibatkan semua komponen pendidikan.
7 Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah (Jakarta:
Departemen Agama, 2005), hlm. 2
8
Usia Dini dan Pendidikan Tinggi, dengan tingkat pendaftaran kotor sebesar
21% dan 11,5% secara berurutan.9
Dari s egi pe mbelajaran s ebagai d ampak dari p enerapan o tonomi
dalam bidang pe ndidikan sudah m enunjukkan pe rkembangan y ang ba ik
meskipun d ari da sar yang rendah. S ebagaimana d ijelaskan O ECD da lam
presentasi Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun
2009 m emberikan opsi y ang m enjadi sorotan a gar d iperbaiki da n
ditingkatkan yakni de ngan melakukan ko nsolidasi u ntuk mendukung
manajemen berbasis sekolah serta mendorong otonomi dan akuntabilitas d i
tingkat sekolah supaya ke majuan hasil pe mbelajaran s iswa bisa t erlihat. Dari hasil tersebut dapat dipahami bahwa
kesenjangan pendidikan di Indonesia masih tinggi.
10
Lebih lanjut, B ank D unia ( 2013) menyajikan h asil pe nelitian berupa
dampak b erkaitan dengan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah.
Dampak yang dirasakan o leh sekolah menunjukkan pe ngaruh yang po sitif
seperti ko munikasi a ntara masyarakat da n sekolah meningkat, pe rubahan
metode pembelajaran, dan perbaikan fasilitas sekolah.11
9 Bank D unia d an P endidikan d i I ndonesia, (W orld B ank, 20 14) Namun, disamping
memberikan pe ngaruh po sitif, pa da ke nyataannya masih banyak d itemui
permasalahan yang menghambat efektivitas penerapan manajemen berbasis
diakses pada 27 November 2015 pukul 15.57
10 World Bank, Menjadikan manajemen berbasis sekolah efektif. Education update issue
; no. 4; Sekilas Pendidikan ; Edisi 4 (Washington, DC: World Bank, 2011)
http://documents.worldbank.org/curated/en/2011/10/15302039/making-school-based-management-work-menjadikan-manajemen-berbasis-sekolah-efektif
11 Vernez, G eorges, K aram, R ita, M arshall, da n J effery, Pelaksanaan Manajemen
Berbasis Sekolah di Indonesia (Washington DC: World Bank, 2012), hlm. 20-21
sekolah. H al ini d ibuktikan ke tika sekolah ditanya mengenai target u tama
yang menjadi prioritas utama mereka memperbaiki mutu pendidikan, namun
yang terjadi sekolah justru h anya memfokuskan perhatiannya pada ak hir
masa pe mbelajaran ke tika menjelang ujian ke lulusan s iswa.12
Dari segi o utput pendidikan m asih ba nyak sekolah yang belum
membagi pr oporsinya s ecara s eimbang. Selama in i, sekolah lebih
memfokuskan pada pr estasi akademik (academic achievement) saja s eperti
nilai U N, lomba ka rya ilmiah, da n cara berpikir, t anpa dibarengi de ngan
prestasi nonakademik (nonacademic achievement) s eperti s ikap/akhlak,
perilaku sosial yang positif, solidaritas, t oleransi, ke disiplinan, s erta
keterampilan.
Padahal
seharusnya de ngan d iterapkannya manajemen berbasis sekolah, pi hak
sekolah dituntut lebih proaktif da lam mempersiapkan siswa semenjak dari
proses pe nerimaan s iswa de ngan memberikan kebebasan ke pada siswa
untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki semaksimal mungkin.
13
Dari pe njelasan permasalahan d i a tas yang telah didiskusikan o leh
beberapa literatur dapat ditarik b enang m erah ba hwa penelitian be rkaitan
dengan judul pe nelitian yakni E fektivitas P enerapan Manajemen B erbasis
Sekolah dalam Perspektif Balanced Scorecard terhadap Mutu Pembelajaran
Siswa Kelas XI dan Ke las XI I di M AN M aguwoharjo S leman perlu
dilakukan karena untuk m emperkuat posisi s trategis m anajemen b erbasis
12 Vernez, Georges, Karam, Rita, Marshall, dan Jeffery, Pelaksanaan Manajemen.. ., hlm.
21-22
13 Rohiat,
sekolah dalam sistem pendidikan nasional dengan mempertahankan kearifan
lokal s etiap sekolah khususnya d alam masalah mutu pembelajaran. Kata
efektivitas digunakan ka rena pr oses manajemen berbasis sekolah
mencerminkan k eseluruhan s iklus i nput-proses-output, tidak h anya
output/hasil s aja. S elain itu, e fektivitas juga mencerminkan hu bungan
timbal b alik antara m anajemen b erbasis sekolah dan l ingkungan
sekitarnya.14
Salah satu sasaran dari manajemen berbasis sekolah ini adalah untuk
peningkatan mutu pe mbelajaran. Hal ini d ikarenakan mutu pe mbelajaran
akan m enentukan m utu l ulusan siswa s etelah m enyelesaikan proses
pendidikan di lembaga pendidikan. MAN Maguwoharjo Sleman merupakan
lembaga pe ndidikan I slam yang cukup strategis d i w ilayah kelurahan
Maguwoharjo bahkan d i ke camatan D epok, ka bupaten S leman. M AN
Maguwoharjo Sleman juga sudah menerapkan manajemen berbasis sekolah
yang disesuaikan de ngan pe rkembangan z aman s erta ke butuhan
perkembangan pe ndidikan. O leh ka rena itu, pe nilaian t entang pe nerapan
manajemen berbasis sekolah di MAN Maguwoharjo Sleman terhadap mutu
pembelajaran d iperlukan da lam r angka mengevaluasi t ingkat
keefektifannya. Selain itu, de ngan menggunakan pe ndekatan Balanced
Scorecard diharapkan dapat secara terkontrol digunakan sebagai alat untuk
mengukur efektivitas penerapan manajemen berbasis sekolah terhadap mutu
pembelajaran siswa secara optimal.
14 E. Mul yasa,
B.Rumusan Masalah
1. Seberapa besar t ingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis
Sekolah dalam p erspektif pe langgan da n ko ntribusinya terhadap mutu
pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman?
2. Seberapa besar t ingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis
Sekolah dalam p erspektif ke uangan da n ko ntribusinya terhadap mutu
pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman?
3. Seberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis
Sekolah perspektif pr oses internal da n ko ntribusinya terhadap mutu
pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman?
4. Seberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis
Sekolah dalam p erspektif pe mbelajaran da n pe rtumbuhan da n
kontribusinya terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII
MAN Maguwoharjo Sleman?
5. Seberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan Manajemen B erbasis
Sekolah (MBS) dalam Perspektif Balanced Scorecard dan kontribusinya
terhadap Mutu Pembelajaran S iswa Kelas X I da n Kelas X II di M AN
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian
Melihat dari rumusan masalah yang telah dibuat, maka penelitian ini
memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk m engetahui s eberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan
Manajemen B erbasis Sekolah dalam pe rspektif pe langgan d an
kontribusinya terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII
MAN Maguwoharjo Sleman.
2. Untuk m engetahui s eberapa b esar tingkat efektivitas penerapan
Manajemen B erbasis Sekolah dalam p erspektif ke uangan da n
kontribusinya terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII
MAN Maguwoharjo Sleman.
3. Untuk m engetahui s eberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan
Manajemen B erbasis Sekolah dalam pe rspektif pr oses internal da n
kontribusinya terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII
MAN Maguwoharjo Sleman.
4. Untuk m engetahui s eberapa b esar tingkat e fektivitas penerapan
Manajemen B erbasis Sekolah dalam pe rspektif pe mbelajaran da n
pertumbuhan serta ko ntribusinya terhadap mutu pe mbelajaran s iswa
kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman.
5. Untuk m engetahui s eberapa besar tingkat efektivitas pe nerapan
Manajemen B erbasis Sekolah (MBS) da lam P erspektif Balanced
Scorecard dan ko ntribusinya terhadap Mutu Pembelajaran S iswa Kelas
Adapun m anfaat ya ng diharapkan da pat d iperoleh da ri ha sil
penelitian ini baik secara teoritis maupun secara praktis bagi pengembangan
keilmuan khususnya dalam bidang pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil d ari pe nelitian yang d ilakukan d iharapkan memberikan
kontribusi bagi pe ngembangan ke ilmuan d alam r uang lingkup
manajemen b erbasis sekolah yang d ipadukan dengan ka jian sistem
manajemen s trategis yang salah s atunya berupa pe ngukuran
menggunakan pe rspektif balanced scorecard. Selain itu, de ngan
pengintegrasian ke ilmuan da lam bidang manajemen pe ndidikan da n
dalam bi dang manajemen strategis yang menjadi k ajian ut ama da lam
penelitian i ni d iharapkan dapat m enutupi celah-celah dalam literatur
untuk secara ko operatif menjadi a lternatif pilihan dalam pe mecahan
masalah kh ususnya masalah da lam bidang pendidikan yang semakin
kompleks.
2. Manfaat Praktis
Setelah d ilakukan pe nelitian ini d iharapkan memberikan
informasi ke pada p ihak lembaga pe ndidikan dalam hal ini ialah MAN
Maguwoharjo S leman berkaitan de ngan pr oses penerapan manajemen
berbasis sekolah yang dianalisis melalui pe rspektif balanced scorecard
untuk d ijadikan s ebagai bahan e valuasi da lam meningkatkan kua litas
MAN Maguwoharjo de mi t erwujudnya madrasah yang efektif s ecara
bagi pa ra segenap civitas akademika, praktisi dan masyarakat s ecara
umum dalam mendalami dan m emahami s eputar m anajemen berbasis
sekolah dengan melihat pa da r ealita da n fakta yang a ktual da lam
meningkatkan optimalisasi proses pendidikan.
D.Kajian Penelitian Terdahulu
Berdasarkan pe ngamatan pe nulis, ka jian p enelitian t entang
manajemen berbasis sekolah (MBS) sudah banyak diteliti oleh peneliti serta
praktisi da lam bidang pe ndidikan. Dampaknya tentu berpengaruh da lam
memberikan ko ntribusi keilmuan baik da ri s egi pr aktis maupun t eoritis.
Namun, b ukan be rarti dengan sudah ba nyaknya pe nelitian y ang dilakukan
dengan mengangkat topik penelitian tentang MBS dapat ditarik kesimpulan
bahwa sudah t idak a da r uang lagi yang da pat d ijadikan a lasan u ntuk
mengangkat topik penelitian tentang MBS. Hal ini justru menjadi tantangan
bagi para peneliti-peneliti yang lain untuk dapat mengeksplorasi lebih dalam
lagi t entunya d idasarkan pa da s tudi dari b anyak referensi/literatur yang
bersifat t eoritis ataupun s umber-sumber dari ha sil penelitian yang r elevan
dengan t opik pe nelitian. Berikut i ni a kan penulis paparkan b erbagai ha sil
penelitian s ebagai bahan pe rbandingan de ngan judul penelitian ini yakni
tentang efektivitas p enerapan manajemen be rbasis sekolah yang
dipersepsikan dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard dalam
Rifkandi Kapiso, S yarwany C anon, da n I dham M asri I shak
menjelaskan da lam pe nelitiannya bahwa m anajemen be rbasis sekolah
memiliki pe ngaruh t erhadap pe ningkatan mutu pendidikan d i S MAN 3
Gorontalo.15
Lebih lanjut d ijelaskan indikator y ang menjadi tolok ukur da lam
penerapan m anajemen be rbasis s ekolah ya itu manajemen s ekolah,
PAKEM, dan partisipasi ma syarakat. Semua ind ikator ini me miliki
kontribusi yang positif terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMAN 3 Penelitian menggunakan pe ndekatan kua ntitatif d engan
mengambil sampel secara keseluruhan sebanyak 44 orang yang terdiri dari
kepala sekolah da n gur u-guru di S MAN 3 G orontalo. Hasil pe nelitian
menunjukkan ba hwa variabel X ya itu manajemen be rbasis s ekolah
memiliki pe ngaruh po sitif t erhadap variabel Y yaitu pe ningkatan mutu
pendidikan. H al ini d ibuktikan de ngan hasil a nalisis da ta menggunakan
analisis r egresi sederhana d iperoleh nilai a = 3 6,51 yang menunjukkan
hubungan positif dan nilai b = 0,50 yang menunjukkan satuan perubahan
di mana s etiap perubahan s atu unit manajemen berbasis sekolah aka n
memberikan pe ngaruh sebesar 0, 50 t erhadap pe ningkatan mutu
pendidikan. Selain itu, hasil p erhitungan u ji ke berartian ( uji T) d iperoleh
nilai thitung sebesar 5, 00 lebih besar da ri nilai ttabel sebesar 2, 021 (thitung =
5,00 > ttabel = 2, 021) yang dapat d isimpulkan bahwa variabel X yakni
manajemen berbasis s ekolah berpengaruh s ignifikan t erhadap variabel Y
yakni peningkatan mutu pendidikan.
15 Rifkandi Kapiso, dkk, “Pengaruh Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Peningkatan
Gorontalo. Adapun besarnya persentase ko ntribusi p enerapan manajemen
berbasis sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan diambil dari nilai
R2 yang nilainya s ebesar 0, 2401. J adi manajemen berbasis s ekolah
memiliki ko ntribusi sebesar 24, 01% terhadap pe ningkatan mutu
pendidikan di SMAN 3 Gorontalo sedangkan sisanya 75,99% dipengaruhi
oleh f aktor-faktor y ang lain. Penelitian i ni s udah cukup m enjelaskan
bahwa penerapan manajemen be rbasis sekolah memiliki pengaruh y ang
signifikan t erhadap pe ningkatan mutu pe ndidikan. N amun, d ilihat da ri
objek penelitiannya hanya melibatkan kepala sekolah dan guru-guru saja,
padahal siswa juga memiliki peran yang sangat strategis dalam hal upaya
meningkatkan kua litas pe ndidikan d i sekolah. H al ini d ikarenakan siswa
baik secara langsung dan t idak langsung dapat be rperan s ebagai subjek
dan objek pendidikan dalam menjalankan proses pe ndidikan ya ng s edang
berlangsung d i sekolah terutama da ri s egi pe nilaian p embelajaran da n
pelayanan.
Siti M aisaroh mengungkapkan da lam pe nelitiannya bahwa
implementasi manajemen berbasis s ekolah memiliki pe ngaruh s ignifikan
terhadap pe ningkatan mutu pe ndidikan di S D N egeri 1 Kadipiro
Yogyakarta.16
16 Siti Maisaroh, “P engaruh Manajemen Berbasis S ekolah terhadap Peningkatan M utu
Pendidikan d i SD Ne geri 1 Kadipiro Yo gyakarta”, Jurnal Elementary School 2 Vol. 2 No. 2 (Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta, 2015), hlm. 167-175
Penelitian i ni b ersifat kuantitatif dengan m etode
pengumpulan da ta menggunakan a ngket da n do kumentasi. Teknik
pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan populasi
Dikarenakan ruang lingkup penelitian hanya di satu sekolah maka sampel
diambil secara keseluruhan yakni sejumlah 18 responden.
Penelitian in i me nganalisis korelasi ma najemen b erbasis s ekolah
sebagai variabel X terhadap mutu pendidikan sebagai variabel Y. Adapun
indikatornya untuk m anajemen be rbasis s ekolah m eliputi m anajemen
kurikulum, manajemen ke uangan da n pe mbiayaan, manajemen t enaga
kependidikan, manajemen hubungan s ekolah d engan masyarakat, da n
manajemen sarana da n pr asarana, s edangkan untuk mutu pe ndidikan
mencakup siswa, guru, kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan manajemen
sekolah. Hasil a nalisis me nunjukkan implementasi ma najemen berbasis
sekolah menunjukkan hasil yang positif dengan rerata sebesar 78,94% dan
masuk pa da ka tegori baik. Adapun ha sil in i b erdasarkan da ta d istribusi
frekuensi da ta, implementasi manejemen berbasis s ekolah pa da ka tegori
baik sekali dengan frekuensi sebesar 55,55% (10 responden), kategori baik
dengan frekuensi sebesar 38, 88% (7 r esponden), da n s isanya kategori
cukup de ngan frekuensi sebesar 5, 55% (1 r esponden). Adapun
peningkatan mutu pe ndidikan juga menunjukkan h asil yang po sitif da n
sejalan de ngan implementasi manajemen berbasis s ekolah de ngan r erata
sebesar 79, 94% dan termasuk da lam kategori baik. Hasil in i b erdasarkan
data distribusi frekuensi data, peningkatan mutu pendidikan pada kategori
sangat b aik s ekali sebesar 50% ( 9 r esponden), ka tegori baik s ebesar
44,44% ( 8 r esponden), da n s isanya ka tegori c ukup s ebesar 5, 55% ( 1
Adapun h asil dari analisis regresi m enunjukkan h asil y ang
signifikan. Hal ini didasarkan pada uji t dengan melakukan perbandingan
nilai thitung dan ttabel. Diperoleh nilai thitung = 3, 425 lebih besar dari ttabel =
2,10 (thitung > t tabel) yang a rtinya pe ngaruh i mplementasi ma najemen
berbasis sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan adalah signifikan.
Kontribusi i mplementasi ma najemen b erbasis sekolah terhadap
peningkatan mutu pe ndidikan c ukup besar. H al ini d ibuktikan de ngan
perolehan nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,397 atau dengan kata
lain pe ngaruhnya s ebesar 39, 7% da n s isanya 6 0,3% di pengaruhi o leh
faktor y ang lain. Penelitian ini s ecara ga ris besar s udah menunjukkan
bahwa i mplementasi ma najemen b erbasis s ekolah sangat memberikan
kontribusi yang cukup s ignifikan terhadap pe ningkatan mutu pe ndidikan.
Namun, da lam pe nelitian ini t idak secara langsung meneliti da mpaknya
terhadap kualitas p embelajaran dikarenakan r esponden da lam pe nelitian
ini adalah guru. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan
melibatkan r esponden t idak hanya gur u a kan tetapi juga melibatkan
stakeholders ataupun masyarakat dikarenakan pada dasarnya implementasi
manajemen berbasis sekolah itu merupakan tuntutan relevansi pendidikan
yang berasal dari stakeholders serta masyarakat.
Sutikno dalam penelitiannya m emaparkan b ahwa m anajemen
sekolah da n pe ngelolaan pe mbelajaran memiliki pe ngaruh s ignifikan
pengaruh s ignifikan terhadap mutu pendidikan.17
17 Sutikno, “P engaruh M anajemen S ekolah, P engelolaan Pembelajaran, da n K omite
Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di SMP Rintisan Manajemen Berbasis Sekolah (Studi Kasus di SMPN 2, SMPN 3, SMP 3 Domenico Savio Semarang)”, Tesis (Semarang: Universitas Diponegoro, 2004)
Penelitian ini d ilakukan
menggunakan pe ndekatan kua ntitatif de ngan pe ngambilan sampel
menggunakan t eknik multistage sampling yakni p engambilan sampel
secara b ertahap meliputi ar ea probability sampling, proportional
sampling, da n random sampling. D ari pe nggunaan t eknik ini diperoleh
sampel sebanyak 113 orang yang terdiri dari kepala sekolah dan guru-guru
dari 3 s ekolah yakni S MPN 2, S MPN 3 , da n S MP 3 D omenico S avio
Semarang.
Adapun analisis hasil pe nelitian t iap-tiap variabel ada y ang
memiliki p engaruh signifikan d an a da yang t idak memiliki pe ngaruh
signifikan. Pertama, manajemen sekolah (variabel X 1) me mpunyai
pengaruh yang s ignifikan terhadap mutu pendidikan ( variabel Y). Hal ini
dibuktikan de ngan hasil pe rhitungan a nalisis r egresi d iperoleh nilai thitung
sebesar 12,735 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,665 (thitung = 12,735 >
ttabel = 1,665) yang dapat disimpulkan bahwa manajemen sekolah memiliki
pengaruh yang s ignifikan t erhadap mutu p endidikan. S elanjutnya,
besarnya pe rsentase ko ntribusi manajemen sekolah d iperoleh da ri nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,742 yang artinya manajemen sekolah
(variabel X 1) m emiliki kontribusi s ebesar 74,2% terhadap m utu
Kedua, pengelolaan pembelajaran (variabel X2) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap mutu pendidikan (variabel Y). Hal ini dibuktikan
dengan pe rhitungan a nalisis r egresi d idapatkan nilai thitung sebesar 4, 714
lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,665 (thitung = 4,714 > ttabel = 1,665) yang
artinya pe ngaruh pe ngelolaan pe mbelajaran t erhadap mutu pe ndidikan
adalah s ignifikan. Adapun be sarnya pe rsentase ko ntribusi pengelolaan
pembelajaran t erhadap mutu pe ndidikan d idapatkan da ri nilai ko efisien
determinasi ( R2) s ebesar 0, 211 yang berarti pe ngelolaan pe mbelajaran
(variabel X 2) mempunyai ko ntribusi s ebesar 21, 1% terhadap mutu
pendidikan.
Ketiga, komite sekolah (variabel X3) tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap mutu pendidikan (variabel Y). Hal ini didasarkan pada
hasil analisis r egresi d iperoleh nilai thitung sebesar 1, 651 l ebih ke cil da ri
nilai ttabel sebesar 1, 665 (thitung = 1, 651 < ttabel = 1, 665) yang berarti tidak
signifikan. Kontribusi ko mite s ekolah t idak t erlalu signifikan da n t idak
dapat memprediksikan mutu pe ndidikan. H al ini d ibuktikan d ari nilai
koefisien d eterminasi ( R2) ha nya s ebesar 0. 002 yang a rtinya ko mite sekolah (variabel X3) hanya memiliki sumbangsih sebesar 0,2%. Penelitian
ini m engungkapkan b ahwa m anajemen sekolah memiliki pengaruh y ang
sangat tinggi dibandingkan dengan pengelolaan pembelajaran dan komite
sekolah. Jadi, manajemen sekolah atau secara kontekstual dapat dianggap
manajemen berbasis sekolah memiliki peran yang besar untuk tercapainya
memfokuskan ke pala sekolah da n gur u-guru s ebagai o bjek pe nelitian.
Oleh karena i tu, diperlukan penelitian y ang melibatkan s iswa s ebagai
objek pe nelitian s ehingga p engaruh manajemen b erbasis sekolah da pat
dilihat secara keseluruhan dari semua sisi pelaku pendidikan.
Sunarto da n D jumadi P urwoatmodjo mengemukakan da lam
penelitiannya b ahwa m anajemen b erbasis sekolah m emiliki pengaruh
terhadap ke puasan ke rja da n k inerja gur u.18
Hasil pe nelitiannya m enunjukkan secara b ersama-sama ga ya
kepemimpinan, manajemen berbasis s ekolah, da n iklim o rganisasi
memiliki ko ntribusi p engaruh terhadap ke puasan ke rja da n k inerja gur u.
Perolehan ni lai estimate sebagai ko efisien de terminasi u ntuk ke puasan
kerja s ebesar 0,502 y ang b erarti ketiga v ariabel m emiliki kontribusi Selain itu, b ersama da lam
penelitiannya juga d ibahas faktor l ain yang d ianggap m emberikan
pengaruh yakni gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi.
Penelitian in i me nggunakan pe ndekatan s urvei dengan o bjek p enelitian
guru-guru S MP di w ilayah sub r ayon 04 ka bupaten D emak. Adapun
sampel diambil s eluruhnya d ikarenakan t ujuan pe nelitian ini u ntuk
mengungkap fenomena s osial. D alam a nalisis da tanya menggunakan
teknik m ultivariat structural equation modeling (SEM) de ngan
pertimbangan ke mampuannya da lam pe ngujian struktural model s ecara
simultan dan efisien.
18 Sunarto dan Djumadi Purwoatmodjo, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah,
sebesar 50, 2% da n u ntuk k inerja gur u s ebesar 0, 576 yang a rtinya ke tiga
variabel memiliki kontribusi 57,6%.
Secara l angsung variabel ga ya ke pemimpinan memiliki pe ngaruh
yang positif da n signifikan t erhadap ke puasan ke rja de ngan nilai
probability = 0, 036 ku rang da ri 0, 05 (p-value < 0, 05) da n b erpengaruh
positif se rta signifikan t erhadap k inerja gur u dengan ni lai probability =
0,002 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05). Begitu juga variabel ma najemen
berbasis s ekolah secara l angsung berpengaruh po sitif da n signifikan
terhadap kepuasan kerja yang dibuktikan dengan nilai probability = 0,001
kurang da ri 0, 05 (p-value < 0, 05) da n juga mempunyai pe ngaruh po sitif
serta s ignifikan t erhadap k inerja gur u de ngan nilai probability = 0, 031
kurang dari 0,05 (p-value < 0,05). Adapun variabel iklim o rganisasi juga
memberikan pe ngaruh langsung yang positif d an signifikan t erhadap
kepuasan kerja dengan nilai probability = 0,006 kurang dari 0,05 (p-value
< 0, 05) namun, t idak memberikan pe ngaruh langsung yang po sitif da n
signifikan t erhadap k inerja gur u d engan nilai pr obabilitas = 0, 654 lebih
dari 0,05 (p-value > 0,05).
Secara tidak langsung dengan dimediasi kepuasan k erja pe ngaruh
variabel ma sing-masing terhadap kinerja gur u memiliki tingkat be rbeda
berdasarkan nilai p engaruh da n total pe ngaruh. V ariabel ga ya
kepemimpinan memiliki nilai pe ngaruh sebesar 0 ,104 dan total pe ngaruh
sebesar 0,4433. Variabel m anajemen be rbasis s ekolah m empunyai ni lai
iklim organisasi memiliki nilai pengaruh sebesar 0,142 dan total pengaruh
0,186. A kan t etapi, da lam pe nelitian ini t idak d ijelaskan lebih lanjut
mengenai interpretasi da ri nilai pe ngaruh da n t otal pe ngaruh sehingga
masih belum d iketahui apakah tiap-tiap variabel memiliki pengaruh tidak
langsung yang s ignifikan t erhadap k inerja g uru de ngan d imediasi
kepuasan kerja atau tidak.
Secara ke seluruhan penelitian ini mengindikasikan bahwa s emua
variabel me mberikan pengaruh langsung t erhadap ke puasan ke rja da n
kinerja gur u, ke cuali variabel iklim o rganisasi yang tidak memiliki
pengaruh signifikan t erhadap k inerja gur u. Namun, da lam pe nelitian ini
tidak dijelaskan s ecara r inci mengenai ko ntribusi t iap-tiap variabel
terhadap ke puasan ke rja da n k inerja gur u sehingga p engaruh variabel
manajemen b erbasis s ekolah khususnya masih be lum diketahui sehingga
masih d iperlukan pe nelitian u ntuk membuktikan besar ko ntribusi
manajemen berbasis sekolah.
Robertus S idartawan dalam pe nelitiannya m enjelaskan b ahwa
kinerja sekolah sangat dipengaruhi oleh karakteristik kekuatan persaingan
Porter dalam hal ini meliputi ancaman pesaing dari sekolah baru, sekolah
pemasok, s ekolah pe nerima, da n s ekolah a lternatif s erta intensitas
persaingan an tar ke empat ka rakter s ekolah t ersebut.19
19 Robertus S idartawan, “ Analisa P engaruh K arakteristik K ekuatan P ersaingan
Porter terhadap Kinerja S ekolah de ngan P endekatan Balanced Scorecard”, Jurnal Rotor Vol. 4 No. 1 (Jember: Universitas Jember, 2011), hlm. 16-21
Dalam m engukur
pengaruh t ersebut d igunakan p endekatan balanced scorecard dalam
dengan metode pe ngumpulan data b erupa kue sioner. A dapun po pulasi
dalam pe nelitian ini a dalah kepala sekolah menengah ya ng telah
terakreditasi “A” d i ko ta M alang dan d alam pe ngambilan sampel
digunakan rumus slovin. Hasil penelitian dianalisis dengan analisis regresi
linear berganda dengan metode multiple regression yang terdiri dari lima
variabel independen yakni a ncaman p esaing baru ( X1), sekolah pemasok
(X2), s ekolah pe nerima ( X3), s ekolah a lternatif ( X4), s erta i ntensitas
persaingan (X5) dan satu variabel dependen yakni kinerja sekolah.
Secara kolektif s emua v ariabel i ndependen terhadap va riabel
dependen mempunyai pengaruh yang s ignifikan. H al ini d ibuktikan
dengan penghitungan uji F yang hasilnya Fhitung bernilai 12,597 lebih besar
dari Ftabel yang nilainya 2, 420 ( Fhitung > F tabel) artinya Ha diterima at au
hasilnya s ignifikan. Adapun pe ngaruh t iap-tiap v ariabel independen
terhadap va riabel dependen m emiliki ha sil ya ng berbeda-beda da n da lam
menghitung signifikansinya menggunakan u ji t . Pertama, pe ngaruh
ancaman pesaing baru (variabel X1) terhadap kinerja sekolah (variabel Y)
adalah signifikan. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung = 2,203 lebih besar
dari nilai ttabel = 2, 080 ( thitung > t tabel) ya ng berarti s ignifikan. Kedua,
pengaruh sekolah pe masok ( variabel X 2) t erhadap k inerja sekolah
(variabel Y ) menunjukkan h asil s ignifikan. Hal i ni didasarkan pada ni lai
thitung = 2,126 lebih besar dari nilai ttabel = 2,080 (thitung > t tabel) yang artinya
signifikan. Ketiga, pe ngaruh s ekolah pe nerima ( variabel X3) t erhadap
perolehan nilai thitung = 0, 327 lebih k ecil da ri nilai ttabel = 2, 080 ( thitung <
ttabel) yang menunjukkan bahwa p engaruhnya t idak s ignifikan. Keempat,
pengaruh sekolah a lternatif ( variabel X 4) t erhadap kinerja sekolah
(variabel Y ) juga t idak s ignifikan. B erdasarkan pe nghitungan statistik
diperoleh nilai thitung = 0, 256 lebih ke cil da ri nilai ttabel = 2, 080 ( thitung <
ttabel) yang artinya tidak signifikan. Kelima, pengaruh intensitas persaingan
(variabel X5) t erhadap k inerja s ekolah ( variabel Y ) adalah signifikan.
Kesimpulan ini diperoleh dari nilai thitung = 2,104 lebih besar dari nilai ttabel
= 2,080 (thitung > t tabel) yang artinya signifikan.
Adapun ko ntribusi p engaruh ke lima variabel tentang karakteristik
kekuatan pe rsaingan po rter s ecara ko lektif t erhadap kinerja s ekolah
dengan pe ndekatan balanced scorecard sangat tinggi. H al ini d idasarkan
pada pe nghitungan a nalisis r egresi d iperoleh nilai R2 (koefisien
determinasi) s ebesar 0,828 y ang a rtinya memiliki ko ntribusi sebesar
82,8% s edangkan s isanya sebesar 17, 2% d ipengaruhi o leh variabel
lainnya. N amun, da lam a nalisis pe nelitian ini t idak dijelaskan ko ntribusi
setiap variabel t erhadap kinerja s ekolah de ngan pe ndekatan balanced
scorecard, dan hanya d isebutkan bahwa variabel s ekolah pe masok yang
memiliki ko ntribusi t erbesar s ebesar 0, 346. Hal ini s eharusnya
diperincikan ka rena da ri ke lima variabel t entang ka rakterisitik kekuatan
persaingan po rter, dua di antaranya yakni sekolah pe nerima da n s ekolah
alternatif t idak memiliki pe ngaruh yang signifikan. A dapun d alam
porter da n teori balanced scorecard yang digunakan s ebagai p endekatan,
namun da lam p enjelasannya t idak ditemukan secara imp lisit m engenai
proses pe maduan ke dua t eori t ersebut b ahkan hanya c enderung
menggunakan t eori ke kuatan pe rsaingan po rter s ecara do minan. Oleh
karena itu, penulis memandang bahwa perlu penelitian lebih lanjut dengan
menggunakan m odel balanced scorecard sebagai pe ndekatan da lam
penelitian yakni implikasinya dengan mutu pembelajaran.
Ni N. Sukerti, N yoman Dantes, dan N i Ketut Suarni menjelaskan
dalam pe nelitiannya bahwa m anajemen m utu be rbasis s ekolah be rsama
dengan po la ke pemimpinan ke pala s ekolah da n iklim sekolah memiliki
pengaruh t erhadap kinerja gur u.20
Hasil pe nelitian ini menganalisis pe ngaruh tiap-tiap variabel s erta
pengaruh semua variabel secara bersama terhadap kinerja guru. Pertama,
pengaruh po la ke pemimpinan ke pala s ekolah t erhadap k inerja gur u
menunjukkan h asil y ang signifikan dengan perolehan ni lai s ignifikansi Penelitian i ni m enggunakan m etode
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket. Adapun
objek da lam pe nelitian ini adalah s eluruh gu ru n egeri d i gugus I I
kecamatan Kuta U tara s ejumlah 60 orang. Teknik pe ngambilan s ampel
menggunakan t eknik simple random sampling dan d iambil s ebanyak 52
orang sebagai sampel penelitian. Dalam teknik analisis data menggunakan
korelasi parsial dan regresi linear berganda.
20 Ni. N Sukerti, dkk, “Kontribusi Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah,
sebesar 0,004 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05). Kedua, iklim sekolah juga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru yang dibuktikan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,016 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05).
Ketiga, manajemen mutu berbasis s ekolah juga be rpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja guru didasarkan pada nilai signifikansi sebesar
0,025 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05).
Adapun pengaruh ke tiga variabel secara ko lektif terhadap kinerja
guru a dalah s ignifikan. H al ini d apat di simpulkan da ri pe rolehan nilai
signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05) yang artinya
signifikan. Adapun ko ntribusi ke tiga variabel secara langsung terhadap
kinerja gur u diperoleh dari nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 0, 577
yang berarti besaran ko ntribusinya a dalah 57, 7% da n 42, 3% dipengaruhi
oleh faktor la in yang tidak diteliti o leh pe nelitian ini. Adapun r incian
kontribusi s etiap variabel terhadap k inerja gur u yaitu untuk variabel po la
kepemimpinan kepala sekolah sebesar 24,6%, untuk variabel iklim sekolah
sebesar 16, 7%, da n u ntuk v ariabel manajemen mutu b erbasis sekolah
sebesar 16,4%.
Jadi, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu
berbasis s ekolah be rkontribusi po sitif t erhadap k inerja gur u yang s ecara
tidak langsung juga da pat meningkatkan kua litas pe ndidikan d i sekolah.
Akan tetapi, dalam menilai kinerja guru sebaiknya tidak hanya dilakukan
oleh guru itu sendiri namun juga harus mengajak pelaku pendidikan yang
dikarenakan ke mungkinan a pabila pe nilaian ha nya d ilakukan o leh gur u
saja, maka data yang diperoleh dapat bersifat subjektif dan rawan bersifat
manipulatif. Sedangkan s iswa s ebagai s ubjek s ekaligus o bjek pe ndidikan
diharapkan da pat m enilai secara apa ada nya karena merekalah yang
merasakan da mpaknya secara langsung dan t idak langsung dari k inerja
guru.
Joko P ramono da lam pe nelitiannya yang be rjudul “ Analisis
Pengukuran Kinerja Manajemen Berbasis Sekolah SMK Negeri 6
Surakarta dengan Pendekatan Balanced ScoreCard” membahas mengenai
implikasi balanced scorecard dalam m elakukan pe ngukuran m anajemen
berbasis sekolah yang diterapkan di SMK Negeri 6 Surakarta.21
Nilai (Skor)
Penelitian
ini m enggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif d i S MK N egeri 6
Surakarta s ebagai o bjek pe nelitian yang a kan d iukur tingkat k inerjanya
dengan menggunakan empat perspektif menurut balanced scorecard. Dari
sampel yang d iambil s ebanyak 120 s iswa da n 5 5 pe gawai s ekolah d ari
total po pulasi sebesar 1511 o rang, di peroleh skor rentang ni lai yang
setelah d ikalkulasikan yaitu berkisar a ntara 17 sampai 85 d an t erbagi
menjadi lima interval kelas dengan lima kategori sebagai berikut:
Tabel 1.0 Pengkategorian Berdasarkan Nilai/skor dan Skala di SMKN 6
Surakarta
Skala Kategori
73-85 5 Sangat Baik
21 Joko Pramono, “ Analisis Pe ngukuran Ki nerja SMK Ne geri 6 Surakarta de ngan
59-72 4 Baik
45-58 3 Cukup
31-44 2 Tidak Baik
17-30 1 Sangat Tidak Baik
Pengkategorian d i a tas menggunakan format b obot da lam
melakukan pengukuran m anajemen b erbasis sekolah menurut pe rspektif
balanced scorecard sebagai berikut22
No.
:
Tabel 1.1 Format Bobot Pengukuran MBS dalam Perspektif BSC di SMKN 6 Surakarta
Perspektif Dimensi Aspek yang diukur Skor
(1-5) I Keuangan Penyediaan
Anggaran s ecara Rutin
Ekonomis 5
Efisien 5
Efektifitas 5
Skor Keseluruhan I 15
II Pelanggan Kepuasan Pelanggan
Tingkat Kualitas Layanan 5
Tingkat K epuasan
Pelanggan 5
Skor Keseluruhan II 10
III Proses B isnis Internal
Inovasi Penerapan K urikulum
Unggulan (Standar Isi) 5
Proses Standar Proses 5
Standar P endidik da n Tenaga Kependidikan 5 Standar S arana da n
Prasarana 5
Standar K ompetensi 5
22 Dadang D ally,
Lulusan
Standar P enilaian
Pendidikan 5
Standar Pengelolaan 5 Layanan P urna
Jual
Website Sekolah 5
Organisasi Alumni 5
Data Telusur Alumni 5
Skor Keseluruhan III 50
IV Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Kepuasan Siswa Tingkat K epuasan
Pembelajaran 5
Kemampuan Sistem Informasi
Tingkat Kemampuan
5
Skor Keseluruhan IV 10
Total Skor 85
Selanjutnya da ri da ta d i a tas di ambil ke simpulan d ilihat menurut
empat pe rspektif. P ertama, pe rspektif ke uangan d alam pe ngelolaan
keuangan s ekolah d ikategorikan de ngan menggunakan metode value of
money menjadi t iga t ingkat yakni e konomis, efisiensi, d an e fektivitas.
Ketiga tingkat tersebut m emiliki s kor m asing-masing de ngan s kala
maksimal 5 (lima). Hasil yang diperoleh dari penelitian sebesar 11 (73,33%)
dari s kor m aksimal 15 da n berada pa da ka tegori b aik de ngan t ingkat
pengelolaan ke uangan c ukup e konomis. Kedua, pe rspektif pe langgan
diperoleh total skor 8 (80%) dari skor maksimal 10 dan berada pada kategori
baik. Ketiga, pe rspektif pr oses bisnis internal d iperoleh s kor 46 da ri s kor
maksimal 50 dan berada pa da ka tegori sangat b aik. Keempat, pe rspektif
pembelajaran dan pertumbuhan diperoleh skor 9 (90%) dari skor maksimal