Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap kebiasaan, dan kepandaian serta ketrampilan yang akan dicap[ai oleh seseorang. Perubahan ini biasanya bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Menurut (Hamalik O : 2008) Proses belajar bersifat individual dan kontektual, artinya belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya.
Belajar bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya suatu informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Kebermakmanaan belajar sebagai hasil dari peristiwa mengajar ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa.Proses belajar tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan serangkaian kegiatan yang selalu berkesinambungan dan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilakan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang diperoleh dan dipelajari akan dapat dip[ahami secara baik dan tidak mudah dilupakan.
Menurut Djamarah (1994), latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, selain itu dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan.
Hasil Belajar Matematika
Menurut Sumadi S. (1991), mengemukakan hal-hal pokok dalam belajar adalah membawa perubahan, yang pada pokoknya di dapat kecakapan baru sehingga menhasilkan sesuatu karena usaha. Menurut Slameto(1998), tes hasil adalah sekolompok pertanyaan berbentuk lisan maupun tulisan yang harus di jawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan mengukur kemajuan belajar siswa. Menurut Herman H (2002),
(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 18, September 2017)177 Matematika dipandang sebagai struktur dari hubungan-hubungan, maka suatu symbol formal diperlukan untuk membantu memanipulasi atauran-aturan dengan operasi yang telah di tentukan sehingga dapat dibentuk konsep baru, karena adanya pemahaman konsep sebelumnya.
Jadi dari ketiga pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah:
perubahan yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar matematika yang dapat menghasilkan nilai tertentu yang didapat dari hasil dan diukur dengan rata-rata hasil tes yang diberikan.
Pengajaran
Pengajaran adalah suatu proses belajar mengajar yang mana di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Tugas dan tanggungjawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola pembelajaran, membimbing, dan melatih peserta didik menjadi lebih efektif, dinamis efisien dan mempunyai dampak yang positif sehingga yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran adalah peserta didik itu sendiri. Adapun yang harus dimiliki seorang guru agar pembelajaran berjalan lebih efektif dan positif (A.Rohani,1995) adalah sebagai berikut: (1) Penguasaan Bahan Pengajaran (2) Penggunaan Bahasa (3) Penggunaan Metode Pembelajaran (4) Penggunaan alat-alat Peraga atau media Pembelajaran (5) Memhami peserta didik (6) Menaruh minat terhadap peserta didik (7)Tidak ada deskrimintaif terhadap peserta didik (8) Memberikan tugas-tugas yang sesuai (9) Adil dala memberikan nilai/angka (10) Memiliki rasa humor yang dapat memotivasi siswa belajar aktif (11) Kerapian berpakaian (12) Menguasai keterlibatan kelas (13) Keefektifitasan dalam mengajar.
Metode Pembelajaran
Pengertian Metode Pembelajaran seperti yang telah dikemukakan bahwa belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pengajaran. Mengajar mengacu kepada apa yang di lakukan oleh guru, dan belajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh siswa. Kedua kegiatan tersebut menjadi terpadu manakala terjadi hubungan timbale balik (feed back) antara guru dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Bentuk hubungan timbsl bslik tersebut yang disebut metode atau cara belajar mengajar, namun beberapa orang member batasan yang lebih luas khusus mengenai metode belajar
(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 18, September 2017)
178
mengajar (Suryobroto: 1996) menegaskan bahwa metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan dari pada proses peengajaran atau soal bagaimana tekniknya suatu bahan pelajaran diberikan di sekolah.
SWiryawan (2002) mengemukakan : “metode mengajar adalah adalah cara yang digunakan guru dalam mengajarkan satuan atau unit materi pelajaran dengan memusatkan pada keseluruhan proses atau situasi belajar untuk mencapai tujuan“.
Dari kedua pendapat tersebut diatas, maka seorang guru yang bertanggungjawab harus mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar menjadi kondusif sehingga hasil yang dicapai dari hasil belajar menjadi maksimal mungkin, dengan tidak mensampingkan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. Oleh karena itu guru harus mampu memiliki dan menetapkan metode mengajar yang paling efektif dan efisien sesuai dengan kondisi dan situasianya, dan kemudian menetapkan alat-alat peraga atau media pembelajaran serta sumber-sumber yang diperlukan untuk memberikan kreatifitas kepada siswa sehingga tujuan interaksional dapat tercapai.
Kriteria Pemilihan Metode Belajar Mengajar
Suatu metode mengajar, khususnya Matematika harus memiliki criteria sebagai berikut ( Wiryawan : 2002 ) : (1) Dapat mengarahkan perhatian siswa terhadap hakikat belajar Matematika yang spesifik sehingga ia akan mengetahui dengan pasti tentang apa yang diharapkan.
(2) Dapat memberikan atau motivasi belajar Matematika (3)Dapat meningkatkan interest terhadap Matematika (4) Dapat memberikan umpan balik dengan segera (5) Dapat memberikan kesempatan untuk menguasai dengan kecepatan/kemampuan sendiri. (6) Dapat mengembangkan dan membina sikap positif terhadap diri sendiri, guru, materi pelajaran dan proses pendidikan pada umumnya.
Dalam menentukan kegiatan belajar mengajar itu, harus diperhatikan pula sumber-sumber instruksional yang berkaitan dengan pemilihan kegiatan mengajar (metode mengajar) dan kegiatan belajar siswa, siswa antara lain pemilihan alat-alat pendukung/media yang dapat memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan cara yang sangat efektif untuk menjelaskan dan melukiskan isi/materi pelajaran Matematika.
(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 18, September 2017)179 Latihan Soal Terbimbing
Menurut Djamarah (1994), latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, selain itu dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan. Biasanya setelah selesai materi yang diajarkan, gru memberikan latihan soal kepada siswa, yang dalam pelaksanaannya untuk menentukan jawaban atas pertanyaan – pertanyaan tersebut dan siswa mendapat bimbingan dari guru, sehingga dalam menyelesaikan soal tersebut telah diberikan tahapan-tahapan penyelesaiannya. Selain dari itu guru memberikan bimbingan baik kelompok maupu ndividual dalam menjawab soal-soal yang diberikan(Simanjuntak :2003).
Sedangkan menurut (Suryobroto : 1996), menjelaskan bahwa latihan soal dapat merangsang sisawa untuk mengingat kembali cara penegerjaan suatu konsep dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat memecahkan masalahnya dengan sikap yang logis, kritis, cermat dan kreatif.
Jadi jika orang berfikir tentang melatih ketrampilan martematika, kebanyakan ereka memikirkan tentang latihan tertulis yang mempunyai sifat, yaitu jelas dan tepat, bervariasi, memasukkan aktivitas pemeliharaan dan perluasan bervariasi dalam tingkat kesulitan, jadi mereka dapat member skor sendiri atau dsiskor dan memuat aktivitas pengayaan. Dari beberapa keterangan tersebut diatas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud Latihan Soal Terbimbing dalam penelitian ini adalah soal latihan yang di berikan kepada siswa, dalam pelaksanaannya pada setiap awal pokok pembahasan konsep yang hendak diberikan dijelaskan dengan contoh dan cara pengerjaan yang sederhana, kemudian setiap akhir sub pokok bahasan diberikan tugas dan bimbingan pelatihan yang bertujuan untuk merangsang dan memotivasi siswa dalam mengingat kembali cara pengerjaan atau penyelesaian latihan soal tersebut dengan menggunakan konsep yang tepat dan akurat serta konkret hasilnya.
METODE PENELITIAN