• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tri Lilik Subiyanti

KAJIAN TEORI Persepsi

Menurut Basuki (1998:49) persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang di alami setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. Persepsi merupakan suatu proses kognitif yang kompleks dan menghasilkan suatu gambar yang unik tentang kenyataan yang

mungkin sangat berbeda kenyataan. Persepsi itu dapat disajikan dengan berbagai cara tetapi dalam ilmu perilaku khususnya psikologi istilah ini dipergunakan untuk mengartikan perbuatan yang lebih dari sekedar mendengarkan, melihat atau merasakan sesuatu.

Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut Sutarno (2006:35), perpustakaan perguruan tinggi berperan dalam memenuhi kebutuhan informasi baik oleh mahasiswa, dosen, peneliti dan lain-lain. Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai peranan antara lain sebagai, (1) pusat sumber informasi, pendidikan penelitian, preservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah, dan bermanfaat, (2) media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan, dan (3) sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pengguna dalam penyelengaraan perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi meliputi, peminjaman, pengembalian, penagihan, sanksi, keanggotaan, bebas pinjam, dan penelusuran informasi (Lasa, 1997:9). Layanan ini yang dapat dirasakan oleh pengguna secara langsung dan memberikan persepsi atau penilaian terhadap layanan perpustakaan khususnya layanan sirkulasi. Layanan sirkulasi sebelumnya masih manual, sekarang dengan perkembangan teknologi Perpustakaan POLTEKOM melakukan perubahan sistem layanan sirkulasi menjadi otomasi yaitu gabungan dari manual dan komputerisasi.

Pengguna

Pengguna di sini adalah mahasiswa POLTEKOM, yang dapat dibedakan antara anggota intern dan ekstern sebagai berikut, (a) anggota intern adalah yang berasal dari lingkungan POLTEKOM, mencakup mahasiswa, dosen, dan karyawan dan (b) anggota ekstern terdiri atas alumni, mahasiswa PTN/PTS, pengajar PTN/PTS, peneliti, dan masyarakat lain yang berasal dari luar lingkungan POLTEKOM serta institusi pemerintah dan swasta.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan deskriptif. Penelitian deskriptif kuantitatif mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomenanya yang terjadi saat ini dan menyajikannya apa adanya. Tujuh aspek untuk diamati antara lain, (a) peminjaman, (b) pengembalian, (c) penagihan, (d) sanksi, (e) keanggotaan, (f) bebas pinjam, dan (g) penelusuran informasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa POLTEKOM angkatan 2013-2015 mulai jurusan teknik informatika, teknik telekomunikasi, dan teknik mekatronika. Jumlah populasi dalam penelitian ini sejumlah 205 mahasiswa dari seluruh jurusan. Menurut Arikunto (1998:120), sampel dapat di ambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat waktu dan tenaga, banyak sedikit data, besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti. Berdasarkan pertimbangan waktu, tenaga, efisiensi bagi peneliti maka jumlah sampel yang digunakan 52 mahasiswa secara acak dari berbagai jurusan yang ada.

Instrumen penelitian ini adalah, (1) panduan angket dengan menjabarkan variabel menjadi subvariabel dan (2) panduan observasi sesuai dengan penjabaran subvariabel sebagai objek penelitian. Teori Product Moment dari Pearson untuk mengukur korelasi antara unsur x terhadap unsur y dan uji reliabilitas menggunakan koefisensi Cronbach Alpha. Uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan bantuan program komputerSPSS 20.0 Windows, sehingga akan mempermudah dalan pengolahan data.

Menentukan skala interval skor persepsi adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut,

skala interval = { a (m‐n) }: b 

Keterangan  a = jumlah atribut m = skor tertinggi n = skor terendah

Penelitian ini skala penilaian yang ingin di bentuk berjumlah 4, dimana skor terendah 1 dan skor tertinggi adalah 5 maka skala interval skor persepsi dapat dihitung sebagai berikut.

={ 1 (5-1): 4}

= {1 (4): 4}

={4:4}

= 1 jadi jarak antara setiap titik

Skala untuk penilaian persepsi dalam penelitian yakni. a. Sangat Positif 4,00 – 5,00

b. Positif 3,00 – 4,00 c. Negatif 2,00 – 3,00 d. Sangat Negatif 1,00 – 2,00

Menghitung angka rata-rata persepsi dari setiap jawaban pertanyaan yang ada digunakan rumus, M =

M = angka rata-rata f = frekuensi X = jumlah nilai N = jumlah individu

∑fX = jumlah nilai yang sudah dikalikan dengan frekuensi PEMBAHASAN

Layanan sirkulasi dijadikan salah satu tolok ukur keberhasilan pemanfaatan perpustakaan dengan kebutuhan pengguna dengan tepat dan benar. Menurut Prastowo (2013:277) standar pelayanan adalah tolok ukur yang digunakan untuk penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau janji dari pihak penyedia pelayanan kepada pengguna untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Pelayanan yang berkualitas akan memberikan persepsi baik dalam pemanfaatan perpustakaan oleh pengguna.

Persepsi Mahasiswa terhadap Layanan Sirkulasi Aspek Peminjaman

Hasil penelitian diketahui bahwa hasil skor rata-rata 4,00. Skor ini berada pada skala interval 3,00-4,00 yang menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa dalam peminjaman positif dengan ini dapat disimpulkan sistem layanan

peminjaman di perpustakaan POLTEKOM sudah baik. Hal itu ditandai adanya sistem layanan peminjaman sudah menggunakan sistem otomasi atau sistem komputerisasi yakni dengan bantuan komputer menyimpan data mahasiswa meminjam koleksi perpustakaan. Selain itu, dari hasil observasi peneliti mahasiwa sudah memahami dan melakukan sesuai dengan prosuder yang ada di perpustakaan.

Persepsi Mahasiswa terhadap Layanan Sirkulasi Aspek Pengembalian

Hasil penelitian diketahui bahwa hasil skor rata-rata 4,00. Skor ini berada pada skala interval 3,00-4,00 yang menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa dalam pengembalian positif dengan ini dapat disimpulkan sistem layanan pengembalian di Perpustakaan POLTEKOM sudah baik. Hal itu ditandai adanya sistem layanan peminjaman sudah menggunakan sistem otomasi atau sistem komputerisasi yakni dengan bantuan komputer, data mahasiswa yang meminjam koleksi perpustakaan akan berubah menyatakan bahwa koleksi tersebut sudah kembali.

Persepsi Mahasiswa terhadap Layanan Sirkulasi Aspek Penagihan

Hasil penelitian diketahui bahwa hasil skor rata-rata 4,00. Skor ini berada pada skala interval 3,00-4,00 yang menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa dalam penagihan positif dengan ini dapat disimpulkan sistem penagihan di Perpustakaan POLTEKOM sudah baik. Hal itu ditandai adanya sistem manual yakni penagihan koleksi perpustakaan berupa surat cetak, yang lama dipinjam oleh mahasiswa mendapat perhatian baik dari mahasiswa tersebut untuk segera mengembalikan koleksi perpustakaan.

Persepsi Mahasiswa terhadap Layanan Sirkulasi Aspek Sanksi

Hasil penelitian diketahui bahwa hasil skor rata-rata 4,00. Skor ini berada pada skala interval 3,00-4,00 yang menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa dalam sanski positif dengan ini dapat disimpulkan sistem sanksi di Perpustakaan POLTEKOM sudah baik. Hal itu ditandai dengan adanya keterlambatan mahasiswa dalam mengembalikan koleksi maka membayar denda yang sudah ditetapkan, akan tetapi jika denda tersebut terlalu besar maka pihak perpustakaan memberikan keringanan sesuai dengan pertimbangan tertentu. Pengguna jarang yang kena sanksi denda di perpustakaan.

Persepsi Mahasiswa terhadap Layanan Sirkulasi Aspek Keanggotaan

Hasil penelitian diketahui bahwa hasil skor rata-rata 5,00. Skor ini berada pada skala interval 4,00-5,00 yang menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa dalam keanggotaan sangat positif dengan ini dapat disimpulkan keanggotaan di Perpustakaan POLTEKOM sudah sangat baik. Hal itu ditandai dengan keanggotaan hubungan pustakawan dengan mahasiswa akrab dan sering berkonsultasi mengenai buku yang dimiliki perpustakaan untuk menjawab masalah yang dihadapi mahasiswa tersebut. Sikap ramah dan komunikatif pustakawan kepada mahasiswa juga sering terlihat dalam memberikan pelayanan. Persepsi Mahasiswa terhadap Layanan Sirkulasi Aspek Bebas Pinjam

Hasil penelitian diketahui bahwa hasil skor rata-rata 2,00. Skor ini berada pada skala interval 2,00-3,00 yang menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa dalam bebas pinjam negatif dengan ini dapat disimpulkan sistem penelusuran informasi di Perpustakaan POLTEKOM kurang baik. Hal itu ditandai dengan adanya mahasiswa yang masih bertanya saat mengisi angket kegunaan bebas pinjam apa dan bagaimana.

Persepsi Mahasiswa terhadap Layanan Sirkulasi Aspek Penelusuran Informasi

Hasil penelitian diketahui bahwa hasil skor rata-rata 2,00. Skor ini berada pada skala interval 2,00-3,00 yang menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa dalam penelusuran informasi negatif dengan ini dapat disimpulkan sistem penelusuran informasi di Perpustakaan POLTEKOM kurang baik. Hal itu ditandai adanya mahasiswa yang merasa kebingungan cara menggunakan layanan tersebut dan bertanya kepada pustakawan. Hasil observasi, mahasiswa masih banyak yang belum memahami cara penggunaan dan manfaat penelusuran informasi.

SIMPULAN

Simpulan dari hasil penelitian ini sebagai berikut. Pertama, layanan sirkulasi khususnyaaspek peminjaman di Perpustakaan POLTEKOM dipersepsi oleh mahasiswa sudah baik. Hal itu ditandai adanya sistem layanan peminjaman sudah menggunakan sistem otomasi atau sistem komputerisasi yakni dengan bantuan komputer menyimpan data mahasiswa meminjam koleksi perpustakaan.

Kedua, layanan sirkulasi khususnya aspek pengembalian di Perpustakaan POLTEKOM dipersepsi oleh mahasiswa sudah baik. Hal itu ditandai adanya sistem layanan peminjaman sudah menggunakan sistem otomasi atau sistem komputerisasi yakni dengan bantuan komputer, data mahasiswa yang meminjam koleksi perpustakaan akan berubah menyatakan bahwa koleksi tersebut sudah kembali.

Ketiga, layanan sirkulasi khususnya aspek penagihan di Perpustakaan POLTEKOM dipersepsi oleh mahasiswa sudah baik. Hal itu ditandai adanya sistem manual yakni penagihan koleksi perpustakaan berupa surat cetak maupun email ke masing-masing pengguna yang bersangkutan berisi peringatan untuk segera menyelesaikan tanggungan di perpustakaan. Keempat, layanan sirkulasi khususnya aspek sanksi di Perpustakaan POLTEKOM dipersepsi oleh mahasiswa sudah baik. Hal itu ditandai dengan adanya keterlambatan mahasiswa dalam mengembalikan koleksi maka membayar denda yang sudah ditetapkan.

Kelima, layanan sirkulasi khususnya aspek keanggotaan di Perpustakaan POLTEKOM dipersepsi oleh mahasiswa sudah baik. Hal itu ditandai sikap ramah dan komunikatif pustakawan kepada mahasiswa juga sering terlihat dalam memberikan pelayanan. Keenam, layanan sirkulasi khususnya aspek bebas pinjam di Perpustakaan POLTEKOM dipersepsi oleh mahasiswa tidak baik. Hal itu ditandai dengan adanya mahasiswa yang masih bertanya saat mengisi angket kegunaan bebas pinjam apa dan bagaimana.

Ketujuh, layanan sirkulasi khususnya aspek penelusuran informasi di Perpustakaan POLTEKOM dipersepsi oleh mahasiswa tidak baik. Hal itu ditandai adanya mahasiswa yang merasa kebingungan cara menggunakan layanan tersebut dan bertanya kepada pustakawan sehingga lama menemukan informasi yang diinginkan.