• Tidak ada hasil yang ditemukan

WIDYA GAMA LUMAJANG

KERANGKA TEORI Layanan perpustakaan

sedangkan kepuasan pemustaka merupakan tolak ukur keberhasilan perpustakaan dalam menyelenggarakan layanan.Namun yang terjadi pada layanan perpustakaan di Perpustakaan STIE Widya Gama Lumajangketerbatasan sumber daya perpustakaan.Permasalahannya yaitu keterbatasan sumber daya bahan, sumber daya alat, sumber daya manusia, sumber daya sistem, dan sumber daya lingkunganyang dapat berpengaruh kepada kepuasan pemustaka.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian ini dengan judulPengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pemustaka di Perpustakaan STIE Widya Gama Lumajang.

Perumusan Masalah

Apakah kualitas layanan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemustakadi Perpustakaan STIE Widya Gama Lumajang?

Tujuan Penelitian

Untuk menguji apakah kualitas layanan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemustakadi Perpustakaan STIE Widya Gama Lumajang?

KERANGKA TEORI Layanan perpustakaan

Undang-UndangNomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Bab V tentang layanan perpustakaan pada Pasal 14secara tegas menyatakan, bahwa: 1. Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi

kepentingan pemustaka.

2. Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan berdasarkan standar nasional perpustakaan.

3. Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.

5. Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka.

6. Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antarperpustakaan.

7. Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (6)dilaksanakan melalui jejaring telematika.

Sumber Daya Perpustakaan

Menurut Kaoru Ishikawa (2010) sebagaimana dikutip Rusdihanto (2012) menyatakan bahwa, sumber daya dapat melemahkan atau meningkatkan kualitas layanaan.Sumber daya perpustakaan terdiri dari sumber daya bahan, sumber daya alat, sumber daya manusia, sumber daya sistem, dan sumber daya lingkungan. 1. Sumber Daya Bahan. Koleksi bahan pustaka merupakan sumber daya bahan

perpustakaan. Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi:Depdikbud Dirjen Dikti Tahun 1994 yang mengacu SK Mendikbud No. 0686/U/1991 pasal 11 ayat 1 butir 3.6 dan sesuai Kurikulum Nasional. 2. Sumber Daya Manusia. Pustakawan dan mereka yang bekerja di perpustakaan

merupakan sumber daya manusia di perpustakaan. Pengelola perpustakaan terdiri dari tenaga administrasi dan pustakawan.

3. Sumber Daya Alat. Gedung perpustakaan perlu juga dipikirkan tata letak dan design yang representatif, keamanan dan kenyamanan seperti AC, ada musik, fotocopy, dan hotspot area sehingga akan menarik pengunjung dan merasa senang di perpustakaan.Rak buku untuk menyimpan koleksi buku, peralatan lainnya yang dibutuhkan,terutama peralatan untuk membangun perpustakaan digital dan jaringan sistem informasi ilmiah berbasis LAN dan WEB.

4. Sumber Daya Sistem. Untuk melayani sivitas akademika membutuhkan suatu sistem pelayanan yang baik dan akurat. Sistem layanan antara lain struktur organisasi, peraturan-peraturan, prosedur kerja, dan instruksi kerja.

5. Sumber Daya Lingkungan. Sumber daya lingkungan merupakan sumber daya yang berkaitan dengan tempat dan masyarakat dilingkungan perpustakaan. Masyarakat yang dimaksud yaitu sivitas akademika perguruan tinggi. Apakah tempat perpustakaan strategis? apakah budaya baca sudah baik?

Kualitas Layanan

Menurut Fatmawati (2013, 51) kualitas layanan perpustakaan merupakan kepuasan yang didapat oleh setiap pemustaka setelah membandingkan pelayanan yang diterima dengan kesesuaian pelayanan yang diinginkan. Untuk mengetahui layanan telah memenuhi kualitas yaitu surveydengan metodeLibQual+TM(LibraryQuality).Suparman (2007)mengutip daripendapat XidanLevy(2005) menyatakan,bahwa LibQual+TMdikembangkan dari SERVQUAL yang dirancang untuk mengukur kualitaslayananpadaindustrijasa. Terdapatempatdimensidalam LibQual+TM,yangdijadikanindikator penilaian, yaitu:

1 Accesstoinformation (akses terhadap Iinformasi),menyangkut: kelengkapan koleksi,kemutakhiran koleksi,relevansi koleksi dengan kebutuhan pengguna,kemudahanaksesinternet/dokumen elektronik.

2 Affect of service (sikap petugas yang melayani), menyangkut sikap petugas dalam melayani pengguna, meliputi:suka membantu pengguna yang kesulitan,selalu ramah dan sopan,dapat diandalkan dalam menangani kesulitan pengguna,memberikan perhatian (care)kepada setiap pengguna ,mempunyai wawasan yang cukup untuk menjawab pertanyaan pengguna, selalu siap siaga merespons permintaan pengguna,dapat meyakinkan pengguna, danmengerti kebutuhan pengguna.

3 Personal Control (kemudahan pencarian informasi tanpa bantuan petugas),

yaitu suatu kondisi yang diciptakan perpustakaan agar pengguna secara

individu (personal)dapat melakukan sendiri apa yang diinginkannya ketika mencari informasi di perpustakaan (tanpa bantuan petugas perpustakaan). Meliputi:adanya katalog yang mudah digunakan pengguna,adanya petunjuk yang jelas di perpustakaan, adanya peralatan modern yang memudahkan pengguna untuk mengakses informasi, adanya tatanan/urutan/klasifikasi yang memudahkan pengguna dalam menemukan buku di rak.

4. Libraryasplace(perpustakaan sebagai sebuah tempat), yaitutempat yang nyaman untuk belajar,tempat yang tenang untuk berkonsentrasi, tempat untuk merefleksikan diri dan merangsang tumbuhnya kreatifitas, tempat yang

nyaman dan mengundang kepada siapa saja untuk masuk, dan tempat yang kondusif untuk berkontemplasi/merenung.

Kepuasan Pemustaka

Fokus utama dalam layanan perpustakaan adalah kepuasan pemustaka, Keberhasilan suatu perpustakaan diukur dari kepuasan pemustaka.Kepuasan pemustaka akan tercapai apabila kenyataan sesuai dengan harapan pemustaka. Secara umum kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa sesorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan(Kotler, 2007, 177).

Hubungan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pemustaka

Sutarji dan Maulidiyah dalam Rahayuningsih (2015, 16) menyatakan bahwa tingkat kepuasan pemustaka berhubungan nyata dengan biaya, kemudahan memperoleh informasi, dan pelayanan pemberian informasi. Kotler (2007, 180) menyatakan kepuasan akan tergantung pada mutu produk dan jasa. Dengan peningkatan kualitas layanan akan berpengaruh pada kepuasan pemustaka.

Paradigma penelitian

Sumber: Data yang Diolah METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mencari hubungan

assosiatif dengan mencari hubungan antara variabel dependen dan independenyang bersifat kausalyaituhubungan yang bersifat sebab akibat.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan pengambilan Non

Probability Sampling berupa sampel aksidental (Accidental Sampling), untuk

menentukan ukuran sampel penelitian menggunakan metode yang dikembangkan Roscoe(Sugiyono, 2015, 133) sehingga diperoleh jumlah sampel 60 responden.

Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert.Analisis data dalam penelitian menggunakan:uji validitas dan uji reabilitas, regresi berganda, uji asumsi klasik, uji hipotesis secara parsial, simultan, dan determinan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Tabel 1. Hasil Persamaan Regresi

Sumber data: Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS

Dari hasil di atasdituliskan dalam bentuk persamaan regresiberganda yaitu:Y = -2,060 + -0,137X1 + 0,268X2 + 0,449X3 + 0,219X4

Hasil Pengujian t

Berdasarkan hasil analisis bahwa pada tingkat sugnifikan 5% dengan derajat kebebasan (n-2) = 60 – 2 = 58, maka ttabel= ± 2,001menunjukkan:

Hasil Pengujian Hipotesis Pertama

Dari hasil pengolahan data, kualitas layanan berupaakses terhadap informasi (access to information)terhadap kepuasan pemustaka..Dengan nilai signifikan 0,074 dantingkat ɑ = 0,005, maka nilai Sig.(0,074)> ɑ(0,005), dan nilai thitung (-1,818) < ttabel(2,001),berarti H0diterima dan Haditolak.Secara parsial kualitas layanan berupa akses terhadap informasi (access to information)tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemustaka.

Hasil Pengujian Hipotesis Kedua

Dari hasil pengolahan data, kualitas layanan berupasikap petugas yang melayani (affect to service)terhadapkepuasan pemustaka.Dengan nilai signifikan 0,000 dan tingkat ɑ = 0,005, maka nilai Sig. (0,000) < ɑ (0,005), dan nilai thitung

(4.464) >ttabel (1,671) berarti H0ditolak dan Ha diterima.Secara parsial kualitas layanan berupa sikap petugas yang melayani (affect to service)berpengaruh signifikanterhadap kepuasan pemustaka.

Dari hasil pengolahan data, kualitas layanan berupakemudahan pencarian informasi tanpa bantuan petugas (personal control)terhadap kepuasan pemustaka.Nilai signifikan 0,000 dan tingkat ɑ = 0,005, maka nilai Sig. (0,000) < ɑ (0,005), dan nilai thitung (4,836) >ttabel (2,001) berarti H0ditolak dan Ha diterima.Secara parsial kualitas layanan berupa kemudahan pencarian informasi tanpa bantuan petugas (personal control)berpengaruh signifikanterhadap kepuasan pemustaka.

Hasil Pengujian Hipotesis Keempat

Dari hasil pengolahan data, kualitas layanan berupaperpustakaan sebagai sebuah tempat (library of place)terhadap kepuasan pemustaka.Dengan nilai signifikan 0,000 untuk tingkat ɑ = 0,005, maka nilai Sig. (0,000) < ɑ (0,005), dan nilai thitung(3,293) >ttabel(1,671) berarti H0ditolak dan Ha diterima.Secara parsial kualitas layanan berupa perpustakaan sebagai sebuah tempat (library of

place)berpengaruh signifikanterhadap kepuasan pemustaka.

Hasil Uji F

Untuk pengujian F terhadap variabel penelitian, dengan tingkat sugnifikan 5% derajat kebebasan (k-1) = 4 – 1 = 3, (n – k) = 60 – 3 = 57, maka Ftabel= 2,53.

Tabel 2. Hasil Uji F

Sumber data: Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS

Dari tabel di atas, dengan nilai signifikan 0,000 untuk tingkat ɑ = 0,005, maka nilai Sig. (0,000) < ɑ (0,005), dan nilai Fhitung (22,623) > Ftabel(2,53) berarti H0ditolak dan Ha diterima.Secara simultan kualitas layanan terdiri dari akses terhadap informasi (access to information), sikap petugas yang melayani (affect

to service), kemudahan pencarian informasi tanpa bantuan petugas (personal control), perpustakaan sebagai sebuah tempat (library of place)berpengaruh

Hasil Pengujian Koefisien Determinan Tabel 3. Koefisien Determinasi

Sumber data: Hasil Pengolahan Data Kuesioner dengan SPSS

Dari tabel di atas, koefisien determinasi (RSquare)= 0,622. Berarti 62,2% kepuasan pemustaka dijelaskan oleh variabel independen kualitas layanan terdiri dari akses terhadap informasi (access to information), sikap petugas yang melayani (affect to service),kemudahan pencarian informasi tanpa bantuan petugas (personal control),perpustakaan sebagai sebuah tempat (library of

place)sedangkan sisanya 37,8% kepuasan pemustaka dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. PEMBAHASAN

Pembahasan Hasil Hipotesis Pertama

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama terbuktibahwa kualitas layanan berupa akses terhadap informasi (access to information)secara parsialtidak berpengaruh signifikanterhadap kepuasan pemustaka.

Pembahasan Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua terbukti bahwa kualitas layanan berupa sikap petugas yang melayani (affect to service)secara parsialberpengaruh signifikanterhadap kepuasan pemustaka.

Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketigaterbukti bahwa kualitas layanan berupakemudahan pencarian informasi tanpa bantuan petugas (personal

control)secara parsialberpengaruh signifikanterhadap kepuasan pemustaka.

Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Keempat

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat terbukti bahwa kualitas layanan pada perpustakaan sebagai sebuah tempat (library of place)secara parsialberpengaruh signifikanterhadap kepuasan pemustaka.

Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Kelima

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima terbuktikualitas layanan yang terdiri dariakses terhadap informasi (access to information), sikap petugas yang melayani (affect to service), kemudahan pencarian informasi tanpa bantuan petugas (personal control), perpustakaan sebagai sebuah tempat (library of

place)secara simultanberpengaruh signifikanterhadap kepuasan pemustaka.

Pembahasan Hasil Koefisien Determinan

Berdasarkan hasil koefisien determinasi (RSquare) sebesar 0,622,terbukti 62,2% kualitas layanan terdiri dari akses terhadap informasi (access to

information), sikap petugas yang melayani (affect to service),kemudahan

pencarian informasi tanpa bantuan petugas (personal control),perpustakaan sebagai sebuah tempat (library of place)mampu menjelaskan kepuasan pemustaka 62,2% dan sisanya 37,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

KESIMPULAN

1. Variabel kualitas layanan berupasikap petugas yang melayani, kemudahan pencarian informasi tanpa bantuan petugas, perpustakaan sebagai sebuah tempatberpengaruh signifikan terhadap kepuasan pemustaka secara parsial di Perpustakaan STIE Widya Gama Lumajang.

2. Variabel kualitas layanan berupaakses terhadap informasitidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan pemustakadi Perpustakaan STIE Widya Gama Lumajang.

3. Semua variabel kualitas layanan yaitu akses terhadap informasi, sikap petugas yang melayani, kemudahan pencarian informasi tanpa bantuan petugas, perpustakaan sebagai sebuah tempatberpengaruh signifikan secara simultanterhadap kepuasan pemustaka.

4. Hasil koefisien determinasi 0,622 menunjukkan kepuasan pemustaka dipengaruhi 62,2%oleh kualitas layanan terdiri dari akses terhadap informasi (access to information), sikap petugas yang melayani (affect to

control),perpustakaan sebagai sebuah tempat (library of place)sedangkan

sisanya 37,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. SARAN

1. Perpustakaan STIE Widya Gama Lumajang harus meningkatkan kualitas layanan dengan mengembangkan sumber daya perpustakaan yang terdiri dari sumber daya bahan, sumber daya alat, sumber daya manusia, sumber daya sistem, dan sumber daya lingkungan agar kepuasan pemustaka meningkat. 2. Pengelolaan perpustakaan perlu ditingkatkan dengan berpedoman pada

Standar Nasional Perpustakaan untuk perguruan tinggi (2011, SNP 010) 3. Pemustaka hendaknya ikut memberikan masukan dan saran yang positif

untuk kemajuan Perpustakaan STIE Widya Gama Lumajang

3. Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan untuk menjadi evaluasi terhadap pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pemustaka.

DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, Endang. Kajian Teoritis Mengenai Metode LibQUAL+™ untuk Mengevaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan.Libraria, Vol. 1 No.1 Juli 2011, hlm. 66.

Kotler, Philip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Ed. 12. Jakarta: Erlangga Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Diakses dari http://deposit.perpusnas.go.id/media/documents/pp2014_024.pdf

Perpustakaan Nasional RI. (2011). Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Perguruan Tinggi. SNP 010 : 2011 Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Rahayuningsih, Fransisca. 2015. Mengukur Kepuasan Pemustaka; Menggunakan Metode LibQUAL+TM. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rusdihanto,Widodo Mulyo. 2012.Pengembangan Perpustakaan PerguruanTinggiBerorientasi kepada Sivitas AkademikadanPerkembangan

http://widodomr.blogspot.co.id/2012/02/pengembangan-perpustakaan-perguruan.html

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Suparman. 2007. Kajiankepuasanpengguna terhadapkualitaslayananPerpustakaanInstitutPertanianBogor. Diakses dari http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10225

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.Yogyakarta: Graha Ilmu.

MENINGKATKAN MINAT BACA DAN KUNJUNGAN KE PERPUSTAKAAN MELALUI PROMOSI PERPUSTAKAAN

(Studi kasus pada Perpustakaan Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang)

Asnah

Perpustakaan Universitas Tribhuwana Tunggadewi

asnah.unitri@gmail.com

ABSTRAK

Berbagai upaya untuk meningkatkan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan perlu dilakukan oleh pustakawan sebagai awak perpustakaan. Pengunjung perpustakaan tidak hanya mahasiswa, namun segenap civitas akademika dan juga masyarakat umum. Oleh karena itu daya tarik perpustakaan perlu terus dibenahi dan diupayakan melalui berbagai macam cara yang inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan metode yang dapat dilakukan untuk melakukan promosi perpustakaan. Metode dasar penelitian adalah survey dan studi literatur. Metode penentuan sampel secara purposife meliputi mahasiswa, sekolah dasar, kelompok tani binaan dan masyarakat umum. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan metode quota sampling, terdiri atas 50 mahasiswa, 6 sekolah dasar, 23 kelompok tani, 2 kelompok dasa wisma dan 1 kelompok tim penggerak PKK. Hasil penelitian menunjukkan kurangnya minat baca dan kunjungan mahasiswa di perpustakaan disebabkan karena tersedianya sumber belajar yang dapat dengan mudah diakses melalui internet secara real time. Di sisi lainkelompok tani binaan sangat berminat untuk mengakses sumber belajar yang terhubung dengan universitas secara manual, mereka sangat mengharapkan adanya perluasan perpustakaan universitas sampai ke desa yang menyediakan literatur terkait kebutuhan petani dan masyarakat. Demikian juga dengan kelompok dasa wisma dan PKK, sangat responsif terhadap informasi terbaru terkait kesehatan dan tatalaksana rumah tangga. Mereka berharap dan bersedia bekerja sama dengan perpustakaan universitas untuk kunjungan maupun penyuluhan dan bimbingan teknis. Sekolah dasar mengharapkan adanya dukungan pada kegiatan yang dapat mengembangkan minat dan bakat siswa melalui kerjasama dalam bentuk pendampingan dan dukungan pada pelaksanaan kegiatan ekstra siswa. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan yang dilaksanakan bersama terkait fungsi perpustakaan sebagai pusat sumber belajar yang dapat mendukung pengembangan bakat dan minat siswa. Terlaksananya kerjasama dan sinergi kegiatan antara universitas dengan masyarakat umum merupakan ladang pengamalan Tri Darma Perguruan Tinggi yang akanmemotivasi civitas akademika untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat paling menyenangkan sehingga mendorong peningkatan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan.

PENDAHULUAN

Perpustakaan merupakan bagian penting dari keseluruhan struktur perguruan tinggi yang akan mendorong laju dinamisasi kegiatan kampus dan proses pembelajaran. Bila sebuah perguruan tinggi diibaratkan sebagai tubuh manusia, maka perpustakaan merupakan syaraf penting yang mengendalikan gerak tri darma perguruan tinggi. Oleh karena itu pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar harus senantiasa mendapatkan perhatian dalam pengelolaannya. Berbagai metode pengelolaan perlu diterapkan untuk meningkatkan aksesibilitas dan fungsi perpustakaan agar dapat terus menopang dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya dapat menghasilkan output lulusan perguruan tinggi yang berkualitas dan mampu bersaing di masyarakat.

Perkembangan teknologi informasi dan komputerisasi pada saat ini memungkinkan pustaka dapat diakses melalui internet secara real time, bahkan sebagian materi kuliahpun dapat diakses secara online untuk sebagian dosen yang sangat sadar teknologi informatika. Farida (2012) dalam kajiannya menemukan bahwa mahasiswa merasa terbantu dengan fasilitas pustaka di internet dalam penyelesaian tugas-tugasnya, sehingga mereka menjadi enggan membaca di perpustakaan.Secara umum perpustakaan perguruan tinggi dapat menyediakan layanan digital berupa reference assistance, e book, e journal and magazine,

online databases, online library catalog, tutorials, interlibrary loan form, book delivery, instant or quick search, and internet links (Tyler, 2011). Perpustakaan

dengan daya kreasi dan inovasi dapat mengembangkan model layanan digital lain misalnya providing quality learning spaces, creating metadata, offering virtual

reference services, teaching information literacy, choosing resource licenses, collecting and digitizing archival materials and maintaining digital repositories

(Campbell, 2006). Meskipun tidak semua perpustakaan perguruan tinggi telah memiliki layanan di atas, namun kenyataan tersebut memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah mendorong mahasiswa untuk senantiasa belajar teknologi digital sehingga memungkinkan mahasiswa maju sesuai perkembangan teknologi. Selain itu bagi perguruan tinggi dengan fasilitas perpustakaan yang belum sesuai kapasitas dan daya tampung antara luas dengan jumlah mahasiswa,

teknologi cyber merupakan jalan keluar. Di sisi lain dampak negatifnya adalah perpustakaan menjadi berkurang pengunjungnya karena akses pustaka dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Kondisi tersebut juga terjadi di perpustakaan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.

Untuk meningkatkan minat baca dan kunjungan mahasiswa ke perpustakaan perlu ditempuh berbagai metode promosi yang inovatif dan kreatif. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen dan sumberdaya perpustakaan yang baik, agar dapat tercipta suasana yang menyenangkan sehingga membuat pengunjung betah tinggal di perpustakaan (Sinaga, 2011), karena suasana yang nyaman akan membantu pengunjung berkonsentrasi dalam belajar. Ahmad (2002) menulis bahwamanajemen memerlukan konsep dasar pengetahuan, kemampuan untuk menganalisis situasi, kondisi, sumberdaya manusia yang ada dan berpikir tentang metode yang tepat guna melaksanakan kegiatan yang saling berkaitan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Metode inovatif dan kreatif yang dapat ditempuh dalam rangka meningkatkan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan tidak boleh terlepas dari pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, yang meliputi pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Suwarno, 2009). Di samping itu yang terpenting adalah harus tetap terkait dengan kegiatan utama perpustakaan seperti yang tercantum dalam Encyclopedia Americana(1991) dalam Ishak (2008)yaitu to

collect, to preserve and to make available.

Permasalahan yang dihadapi perpustakaan Universitas Tribhuwana Tunggadewi dalam kaitannya dengan peningkatan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan adalah rendahnya kepedulian mahasiswa terhadap fasilitas perpustakaan sebagai akibat kemajuan teknologi informatika, di mana kebutuhan pustaka mahasiswa telah dapat terpenuhi dari internet. Selain itu letak perpustakaan yang berada pada lantai tiga gedung universitas juga membuat mahasiswa enggan berjalan mengunjungi perpustakaan, ditambah lagi dengan koleksi pustaka umum yang tersedia masih sangat terbatas, dimana koleksi tersebut dimungkinkan dapat menarik minat mahasiswa untuk datang dan membacanya di ruang perpustakaan. Hasil penelitian Asnah (2013, 2015) menemukan bahwa selama ini perpustakaan telah menyediakan fasilitas yang

memungkinkan pengunjung betah di perpustakaan, antara lain televisi kabel, ruang bersama lengkap dengan fasilitas pendukung yang nyaman dalam rangka meningkatkan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan serta untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif, kolaboratif dan inspiratif. Namun demikian mengingat pengunjung dan pengguna perpustakaan tidak hanya mahasiswa tapi juga segenap civitas akademika dan masyarakat umum, maka metode promosi yang kreatif dan inovatif tetap harus terus digalakkan agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh penggunanya bahkan diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi civitas akademika dengan masyarakat umum dalam kerangka pengamalan tri darma perguruan tinggi dan akses bersama perpustakaan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan metode yang dapat dilakukan untuk melakukan promosi perpustakaan.