HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian
3) Karakter Religius ada dalam Kegiatan Pendahuluan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Pri pada tanggal 10 Januari 2017 terkait bagaimana bapak/ibu guru dalam menginternalisasikan karakter religius pada siswa selama proses pembelajaran? Bu Pri menyatakan:
“Cara guru menginternalisasikan karakter religius selama proses pembelajaran yaitu dengan mengaitkannya dengan materi pelajaran, dan mata pelajaran yang banyak mengimplementasikan karakter religius tersebut adalah PKn. “(10 Januari 2017)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Mu, bahwa selama proses pembelajaran karakter religius dikaitkan dengan kompetensi-kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran. Berikut ini pendapat yang diberikan Bu Mu,
“Banyak sekali ya mbak, selama proses pembelajaran itu kebetulan kompetensi-kompetensi dasarnya itu bisa kita kaitkan. Apa saja, cuman kalau matematika itu agak sulit ya. Kita kaitkan dengan internalisasi agama. Jadi kalau saya eksidental saja sih mbak. Misalnya, kemarin materi energi ketemu sama matahari jadi seperti itu. Jadi pokoknya secara insidental itu sebisa mungkin materi-materi dalam pembelajaran itu kita kaitakan dengan nilai religius itu. Itu pasti ada banyak sekali. Jadi tidak harus semua pelajaran tidak, karena memang ada pelajaran-pelajaran yang memang agak susah dikaitkan. Yang paling banyak itu biasanya IPA, kemudian PKn banyak sekali agama jelas. Kalau matematika agak sulit, apalagi urusannya kalau pecahan. Tapi ya bisa juga sih, kayak kemarin sholat kan bisa juga.” (21 Januari 2017)
Hasil wawancara tersebut didukung oleh hasil observasi selama proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti di dalam kelas III A. Berikut ini hasil observasi selama proses kegiatan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan. Berdasakan hasil observasi pada kegiatan pendahulan pada tanggal 19 Januari 2017 yaitu Pukul 07.15 WIB pelajaran IPA dimulai, pada kegiatan pendahuluan Bu Mu menanyakan kabar siswa, “Bagaimana kabarnya hari ini?”. Siswa menjawab dengan serempak, “Alhamdulillah, baik bu.” Bu Mu melakukan
136
apersepsi dengan meminta siswa melihat keluar jendela kelas dan memandang langit, “Bagaimana kondisi langitnya anak-anak?”. Siswa menjawab, “Cerah bu, sedikit mendung.” Bu Mu menanggapi jawaban siswa, “Terang ya, kira-kira kenapa langitnya bisa terang? karena ada sinar matahari. Nah matahari itu merupakan salah satu dari sumber energi. Kira-kira matahari itu penting tidak?”. Siswa menjawab, “Penting bu.”. Bu Mu menanggapi, “Ya penting sebab tanpa matahari bisa tidak ada kehidupan di bumi ini. Tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis, manusia butuh sinar matahari untuk menjemur pakaian. Coba ada lagi, temannya matahari apa ya?” siswa antusias menjawab pertanyaan Bu Mu. Bu Mu meluruskan jawaban siswa, “Temannya matahari yang juga merupakan sumber energi adalah udara, angin. Kalau angin itu adalah udara yang bergerak.” Bu Mu menasehati siswa kembali, bahwa kita harus bersyukur atas apa yang telah Allah berikan contohnya tadi adalah matahari dan udara. Bu Mu memberi contoh, “Orang yang sakit di rumah sakit itu anak-anak kadang untuk bernafas saja harus beli oksigen yang harganya mahal.”
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 23 Januari 2017, pada pukul 11.00 WIB bel tanda masuk kelas berbunyi, pelajaran dilanjutkan dengan Pendidikan Agama. Bu End membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa bersama-sama membaca basmallah. Pada kegiatan pendahuluan Bu End bertanya pada siswa siapa yang tidak berangkat, Na menjawab “Pu dan Az bu, soalnya sakit.” Kemudian Bu End mengatakan, “Kalian punya tugas lo... yaitu mendoakannnya.” Lalu Na ditempat duduknya berdoa, “Ya Allah semoga Pu dan Az cepat sembuh.” Disetiap kegiatan pendahuluan jika ada siswa yang izin tidak
berangkat karena sakit guru akan mengajak siswa untuk mendoakan temannya tersebut supaya dapat segera sembuh.
Selanjutnya karakter religius dapat dilihat pada kegiatan pendahuluan pada hasil observasi pada tanggal 25 Januari 2017 pukul 07.05 WIB pelajaran pertama yaitu Bahasa Indonesia dimulai. Pada kegiatan awal pembelajaran Bu Mu menyapa Az dan Pu yang sudah kembali masuk sekolah. Kemudian Bu Mu mengajak siswa untuk bersyukur dengan mengucapakan alhamdulilah. Ism menunjukkan pada Bu Mu bahwa tulisan hari “Rabu” yang ada di papan tulis salah. Kemudian oleh Bu Mu petugas piket yaitu Vau diminta untuk membetulkannya. Bu Mu juga menegur Ism yang salah memasang taplak meja karena terbalik, kemudian oleh Ism dibetulkannya. Selanjutnya Bu Mu menanyakan kabar siswa, “Apa kabar kalian hari ini anak-anak?” Siswa menjawab, “Alhamdulilah, baik bu.”. Di kelas Bu Mu mengingatkan Ham untuk beristighfar ketika melakukan kesalahan. Bu Mu bertanya pada siswa tentang pelajaran yang telah lalu yaitu tentang membuat kalimat tanya. Hari ini siswa akan belajar tentang mengajukan pertanyaan berdasarkan isi bacaan.
Pukul 07.40 WIB pelajaran dilanjutkan dengan Pendidikan Agama. Bu End membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Terlihat Ki tidak menjawab salam dari Bu End karena ia justru melamun, kemudian oleh Bu End ditegurnya. Bu End menasehati siswa dengan berkata, “Mengucapkan salam terlebih dahulu itu pahalanya lebih besar anak-anak, dibandingkan dengan menjawab salam. Jika diumpamakan mengucapkan salam pahalanya dua dan menjawab salam satu.” Bu End membuka pelajaran dengan mengajak siswa membaca basmallah. Setelah itu
138
Bu End menanyankan kabar siswa, “Bagaimana kabarnya hari ini anak-anak?” Siswa menjawab, “Alhamdulliah, tetap semangat, Allahhu akbar.”
Pukul 10.10 WIB pelajaran dilanjutkan dengan pelajaran PKn. Bu Mu meminta siswa yang piket hari ini untuk membagikan buku tulis PKn. Bu Mu memperingatkan Ev dan Ki untuk bicara yang sopan. Bu Mu menegur Ism, Zi dan Ev yang asik bermain sendiri di dalam kelas. Bu Mu berkata bahwa masih ada beberapa siswa yang melapor ke Bu Mu kalau ada anak yang mengucapkan kata-kata tidak sopan, sikapnya tidak sopan, bahkan menghina. Bu Mu melakukan apersepsi yang isinya supaya harga dirinya tinggi maka perlu ada usahanya. Bu Mu menerangkan bahwa harga diri terbentuk dari ucapan, sikap, dan perilaku. Bu Mu mengatakan, “Allah menciptakan mata, tangan itu untuk berbuat kebaikan dan untuk beribadah. Jangan menggunkan tangan, kaki untuk menyakiti temannya.” Bu Mu mengajak siswa untuk dapat mengontrol diri sendiri. Mengingatkan temannya jika berbuat salah. Bu Mu kembali berkata,”Jika setiap orang tidak peduli dengan harga dirinya masing-masing, maka dunia ini akan rusak. Kita beda dengan hewan, manusia punya akal dan budi sedangkan hewan tidak punya.”
Hasil observasi pada tanggal 26 Januari 2017 yaitu pada pukul 07.15 WIB Bu Mu membuka pelajaran IPA dengan mengucapkan salam “Assalammualaikum wr. wrb.” Bu Mu melakukan presensi kehadiran siswa dengan bertanya, “Siapa yang tidak masuk?”. Siswa menjawab, “Ikhwan Bu, kemarin hujan-hujanan.” Bu Mu bertanya kabar pada siswa, “Apa kabar kalian hari ini?” Siswa menjawab, “Alhamdullilah, baik bu.” Kemudian Bu Mu bertanya pada siswa kembali, “Siapa yang tadi sholat subuh?” Beberapa siswa mengangkat tangan, “Yang lain kenapa
tidak sholat? Kenapa bangun kesiangan? Kalian kan bisa meminta tolong pada orang tua kalian untuk membangunkan kalian. Mati listrik dan gelap bukan alasan ya anak-anak. Jika kalian tahu, dahulu Nabi Muhammad itu sholat juga dalam keadaan gelap.”
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan pendahuluan guru sudah memasukkan karkater religius di dalamnya. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pemberian salam : di setiap awal pelajaran guru selalu mengucapkan salam. Bu End memberi nasehat pada siswa bahwa mengucapkan salam itu pahalanya lebih besar daripada menjawab salam.
2. Mengajak siswa berdoa: berdoa doa sebelum belajar beserta artinya pada jam pertama pelajaran. Di setiap awal pergantian jam pelajaran guru mengajak siswa membaca basmallah.
3. Menanyakan kabar : mengajak siswa untuk mengungkapkan syukur atas keadaannya dengan mengucapkan Alhamdullilah.
4. Melakukan presensi: guru mengajak siswa untuk ikut mendoakan siswa yang tidak masuk sekolah karena sakit, agar cepat sembuh.
5. Memberikan motivasi : guru memberi nasehat pada siswa bahwa ulang tahun itu yang penting adalah ungkapan syukur atas umur yang panjang, bukan perayaannya. Mengingatkan siswa saat istirahat untuk makan dan minum sambil duduk dan dengan tangan kanan. Bertanya pada siswa siapakah yang sudah melaksanakan sholat subuh. Menceritakan kisah pendek para Nabi, supaya siswa dapat termotivasi meneladani sikap dan perilaku para Nabi.
140
6. Melakukan apersepsi : pada pelajaran IPA, guru mengajak siswa untuk menysukuri berbagai jenis energi yang telah Allah berikan. Pada pelajaran PKn, supaya harga diri tinggi maka harus menggunakan anggota tubuh untuk melakukan hal-hal yang baik.