• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Rutin Sekolah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian

1) Kegiatan Rutin Sekolah

Berikut ini disajikan tabel 5. upaya, sikap dan perilaku siswa yang muncul hasil dari upaya internalisasi melalui bentuk kegiatan rutin.

Kegiatan Rutin Kegiatan Spontan Pemberian Keteladanan Pengembangan Diri Pengkondisian Lingkungan Ibadah dan berdoa Sopan Santun Peduli Lingkungan Saling Memaafkan Jujur Tolong-Menolong Gambar 2. Strategi Pengembangan Diri dan Nilai yang Dikembangkan

Tabel 5. Upaya, Sikap, dan Perilaku Siswa melalui Kegiatan Rutin

No. Upaya Nilai yang

dikembangkan Sikap Siswa Perilaku Siswa 1. Membiasakan

siswa berdoa sebelum dan sesudah

pelajaran.

Berdoa 4 siswa telah sadar mau berdoa karena takut kepada Allah.

Semua siswa berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan sikap yang khusyuk.

2. Mengadakan kegiatan tadarus setiap hari Jumat.

Ibadah 4 siswa telah sadar mengikuti tadarus karena membaca Al-Quran merupakan perintah Allah.

Ada 3 siswa yang tidak serius saat tadarus.

3 Mengadakan kegiatan sholat dhuha dan zuhur berjamaah.

Ibadah 4 siswa sadar

melaksanakan sholat karena merupakan kewajiban.

Semua siswa

mengikuti sholat dhuha sesuai jadwal yang telah ditentukan. 4. Mengadakan

kegiatan TPA sesuai jadwal yang ditentukan.

Ibadah 4 siswa sadar mengikuti kegiatan TPA karena ingin belajar membaca Al-Quran dengan baik dan benar.

Ada 3 orang siswa yang tidak mau mengaji saat diminta oleh guru.

5. Membiaskan siswa memotong kuku.

Ibadah 3 siswa sadar

memotong kuku pada hari Jumat karena mereka tahu itu merupakan sunnah rasul serta untuk menjaga kebersihan kuku.

Ada 2 orang siswa yang belum memotong kuku. 6. Membiaskan siswa untuk meminta izin ketika akan meminjam barang orang lain.

Jujur 4 siswa mau meminta ijin terlebih dahulu ketika akan meminjam barang orang lain karena ia takut dikatakan mencuri.

Ada 3 orang siswa yang meminta ijin meminjam alat tulis milik temannya, dan saat akan keluar kelas.

7. Membiaskan siswa untuk mengucapkan salam.

Sopan santun a. 3 siswa mau mengucapkan salam pada guru untuk memberi

penghormatan pada guru.

b. 1 siswa sadar untuk mengucapkan salam pada guru.

Siswa mengucapkan salam ketika bertemu guru, masuk kelas, dan ketika akan pulang sekolah.

84

No. Upaya Nilai yang

dikembangkan Sikap Siswa Perilaku Siswa 8. Membiasakan siswa untuk mencintai lingkungannya. Peduli lingkungan

4 siswa sadar dan mau menjaga kebersihan lingkungan kelas dan sekolah karena tahu kebersihan itu penting, dan mau merapikan

mukena yang

berantakan.

- Siswa

melaksanakan piket kelas sesuai dengan jadwalnya. Siswa menyapu dan menyirami tanaman yang ada di depan kelas. - Tidak ada siswa

yang merapikan mukena. 9. Membiaskan siswa saling memaafkan jika berbuat salah. Saling memaafkan

4 siswa mau menegur, menasehati, dan memaafkan temannya yang berbuat kesalahan padanya supaya tidak berdosa dan karena itu adalah perintah Allah.

Ada 6 siswa yang saling memaafkan karena berbuat salah.

10. Membiaskan siswa saling tolong-menolong.

Tolong menolong

a. 2 siswa sadar dan mau menolong temannya yang sedang kesusahan dengan tidak terpaksa dan tahu jika itu perbuatan yang baik.

b. 2 siswa mau menolong temannya karena kasihan.

Ada 3 orang siswa yang membantu temannya ketika dalam kesulitan.

Kegiatan rutin sekolah di SD Negeri Demakijo 1 dalam internalisasi karakter religius dilakukan melalui beberapa kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus. Kegiatan rutin sekolah di SD Negeri Demakijo 1 dalam internalisasi karakter religius berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi selama penelitian berlangsung dilakukan melalui kegiatan rutin harian, mingguan, dan tahunan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru (lampiran 2. hal 232) dan hasil dokumentasi (lampiran 11. hal 378) kegiatan rutin yang dilaksanakan tahunan meliputi kegiatan tadarus yang dilaksanakan setiap hari pada bulan ramdhan, zakat fitrah, buka bersama, tarawih, pesantren kilat, syawalan, pemotongan hewan kurban pada hari raya idul adha, pengajian pada peringatan Maulid Nabi, pemberian motivasi dan siraman rohani bagi kelas VI sebelum ujian nasional, dan peringatan Nuzulul Quran.

Berikut ini hasil penelitian terkait kegiatan rutin sekolah dalam rangka menginternalisasikan karakter religius pada siswa.

a) Membiasakan Siswa Berdoa Sebelum Pelajaran

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas III A pada tanggal 17 Januari 2017, sebelum masuk kelas siswa dibiasakan berbaris terlebih dahulu di depan kelas. Nau mendapat giliran menjadi pemimpin barisan hari ini. Selesai berbaris, satu persatu siswa masuk ke kelas dengan berjabat tangan terlebih dahulu dengan Bu Mu sambil mengucapakan salam “Assalammualaikum”. Ketika masuk kelas Bu Mu mengecek kuku siswa dan memperhatikan setiap langkah kaki siswa. Karena aturan ketika siswa masuk kelas adalah dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu dan mengucap basmallah. Semua siswa telah masuk kelas, Nau segera maju ke depan untuk memimpin pemberian salam dengan mengucap “Beri salam”. Kemudian siswa yang lain mengucapkan “Assalammualaikum” pada Bu Mu, dan dilanjutkan dengan berkata “Selamat pagi Bu Mu selamat pagi teman-teman”. Kemudian Nau memimpin doa dengan berkata, “Berdoa mulai”. Bu Mu dan siswa bersama-sama berdoa doa sebelum

86

belajar dan dilanjutkan dengan membaca artinya. Sikap siswa saat berdoa sangat khusyuk dengan kepala menunduk dan tangan sedekap di atas meja.

Kegiatan rutin yang dibiasakan oleh guru sebelum siswa masuk kelas dan berdoa sebelum pelajaran yaitu berbaris di depan kelas. Kegiatan berbaris di depan kelas ini dipimpin oleh salah satu siswa secara bergiliran setiap harinya. Pemimpin barisan ini ditentukan berdasarkan urutan nomor presensi yang disesuaikan dengan tanggal pada hari tersebut. Pemimpin barisan ini nantinya juga akan menjadi pemimpin dalam pemberian salam dan doa sebelum belajar serta doa sebelum pulang sekolah. Siswa putra dan putri membentuk barisan secara terpisah, antara siswa putra dan putri tidak menjadi dalam satu barisan. Setelah siswa selesai berbaris, guru akan mempersilahkan siswa perempuan terlebih dahulu untuk masuk kelas. Adapun aturan saat masuk kelas dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu dengan mengucapkan basmallah dan bersalaman dengan guru sambil mengucapkan salam.

Setelah semua siswa masuk kelas dan duduk, satu siswa yang bertugas menjadi pemimpin barisan tadi akan maju ke depan untuk memimpin pemberian salam pada guru dan doa. Pemimpin doa akan mengetuk meja menggunkan penghapus papan tulis sebagai tanda pemberian aba-aba. Pemimpin berkata “Beri Salam”, kemudian semua siswa akan mengucapkan salam “Assalammualaikum wr.wb.” Setelah itu pemimpin akan kembali duduk di kursi dan segera memimpin doa dengan berkata, “Berdoa mulai”. Selanjutnya semua siswa mulai berdoa, doa yang dibaca adalah doa sebelum belajar dan dilanjutkan dengan membaca artinya.

Sikap siswa saat berdoa yaitu dengan duduk di kursi, menundukkan kepala dan tangan sedekap di atas meja.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 16 Januari 2017, doa sebelum belajar beserta artinya yang dibaca siswa, yaitu:

“Bismillahhirrohman’nirrohim, Rodlittu billahirobba, wabi islamidina, wabimuhammadin na bi yyawwarasulla, rabbi zidnii ilmaa warzuqnii fahmaa.” Artinya: Atas asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang, aku rela Allah Tuhanku, aku rela Islam agamaku, dan aku rela Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul utusan Allah, Ya Allah tambahkanlah ilmuku dan berilah aku pengertian yang mudah, Semoga Allah mengabulkan permohonanku ini, amin.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru (lampiran 2. hal 232) dan observasi (lampiran 5 hal 295) di setiap awal pergantian jam pelajaran guru selalu membiasakan siswa untuk membaca basmallah. Kegiatan yang khas dilakukan ketika berdoa sebelum belajar, setelah siswa selesai mengucapkan arabnya kemudian dilanjutkan dengan membaca artinya supaya siswa dapat memahami arti doa yang dibacanya.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Bu Mu, alasan siswa ketika selesai membaca berdoa sebelum belajar dilanjutkan dengan membaca artinya. Alasannya, supaya siswa lebih memahami isi dari doa yang dibacanya. Sehingga siswa lebih konkret dalam mengartikan tujuan dari doa yang dibacanya. Berikut ini hasil wawancara dengan Bu Mu terkait kegiatan rutin yang dilaksanakaan di sekolah serta alasan siswa diminta untuk mengucapkan arti doa sebelum belajar.

“Bentuk kegiatan yang secara rutin diadakan oleh guru yaitu pembiasaan siswa untuk mengucapkan salam, masuk kelas dengan kaki kanan terlebih dahulu sambil mengucapkan basmallah, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran, melaksanakan sholat dhuha dan zuhur, dan BTA. Alasan ketika berdoa sebelum pelajaran itu dengan artinya supaya anak

88

lebih konkret dan memhami makna dari doa yang dibacanya..” (21 Januari 2017)

Senada dengan yang disampaikan oleh Bu Mu, Bu End menjelaskan lebih lanjut alasan mengapa ketika berdoa sebelum belajar siswa membaca artinya dan doa sebelum pulang sekolah ditambakan dengan doa penutup majelis. Berikut ini hasil wawancara dengan Bu End pada tanggal 10 Januari 2017:

Doa sebelum belajar menggunakan artinya supaya siswa paham arti dari doa yang dibacanya, sehingga dapat menerpakannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan berdoa sebelum belajar beserta artinya dilakukan sejak siswa berada di kelas I. Kemudian cara guru untuk mengajarkan arti dari doa sebelum belajar tersebut yaitu, pertama kali meminta siswa untuk menirukan apa yang diucapkan guru. Setelah itu siswa diberikan hafalan supaya mereka dapat menghafalkannya di rumah. Selanjutnya guru akan mengecek apakah siswa sudah hafal arti doa tersebut atau belum di sekolah. Jika belum hafal maka guru akan meminta siswa untuk menghafalkannya kembali dan akan mengecek kembali dihari selanjutnya.

Hasil wawancara dan observasi terkait kegiatan berdoa sebelum pelajaran ini didukung oleh hasil dokumentasi tata krama (lampiran 10 hal 368) siswa di SD Negeri Demakijo 1. Pada point B. Kegiatan Keagamaan, nomor satu disebutkan berdoa sebelum pelajaran dimulai pada jam pertama dan jam terakhir saat hendak pulang.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan kegiatan rutin membiasakan siswa berdoa sebelum belajar dilakukan setiap hari sebelum mulai jam pelajaran pertama dan di setiap awal pergantian jam pelajaran. Kegiatan berdoa sebelum pelajaran pada jam pertama dipimpin oleh salah satu siswa sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Doa yang dibaca pada awal jam pelajaran pertama adalah doa sebelum belajar dan dilanjutkan dengan membaca artinya. Sedangkan ketika awal

pergantian jam pelajaran siswa membaca basmallah. Sikap siswa saat berdoa yaitu dengan duduk, tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk.

b) Membiasakan Berdoa Setelah Pelajaran

Kegiatan rutin membiasakan berdoa sesudah pelajaran dilakukan dengan mengajak siswa untuk membaca hamdallah bersama-sama disetiap akhir pergantian jam pelajaran dan membaca doa agar ditunjukkan yang baik dan yang buruk serta doa kafaratul majelis sebelum siswa pulang sekolah. Hal ini didukung oleh hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Ju pada tanggal 10 Januari 2017, beliau menyatakan bahwa:

“Doa sebelum belajar itu juga pake artinya, ya karena supaya bisa diresapi oleh anak. Sebelum pulang sekolah itu doanya yang dibaca itu dua ya, kafaratul majelis sama doa untuk mohon ditunjukkan baik dan buruk.” Setelah bel tanda waktu pulang sekolah tiba, semua siswa akan berkemas-kemas. Petugas pemimpin doa akan maju ke depan dan mengetuk meja sebagai tanda pemberian salam pada guru dengan mengucapkan “Beri salam.” Kemudian siswa lainnya akan mengucapkan “Assalammualaikum”. Setelah itu dilanjutkan dengan berdoa. Berikut ini doa yang dibaca siswa sebelum pulang sekolah yaitu doa sesudah belajar dan doa kafaratul majelis.

Doa sesudah belajar: “Allahumma Arinal Haqqa Haqqa Warzuq nat tibaa’ah. Wa Arinalbaathila Baa-Thila Warzuqnajtinaaba.”. Doa kafaratul majelis: “Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik.”

Berdasarkan hasil observasi (lampiran 5. hal 295) sikap siswa saat berdoa dengan duduk di kursi, menundukkan kepala dan dengan tangan sedekap di atas meja. Selesai berdoa guru akan mempersilahkan siswa perempuan untuk keluar kelas terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan siswa laki-laki. Ketika keluar kelas

90

siswa bersalaman dengan guru sambil mengucapkan salam dan melangkahkan kaki kiri terlebih dahulu.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan rutin membiasakan siswa berdoa setelah pelajaran dilakukan setiap hari pada akhir pergantian jam pelajaran dengan membaca hamdallah. Adapun kegiatan yang khas ketika berdoa sebelum pulang doa yang dibaca siswa adalah doa agar ditunjukkan jalan yang baik dan yang buruk serta doa kafaratul majelis.

c) Mengadakan Tadarus dan Hafalan Surat Pendek

Kegiatan rutin selanjutnya adalah tadarus yang juga merupakan kegiatan hafalan surat pendek yang dilaksanakan setiap hari Jumat pagi. Pada kegiatan tadarus, siswa akan membaca surat-surat pendek yang ada di dalam juz amma. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pada kegiatan tadarus selain membaca arabnya, terkadang siswa juga diminta untuk membaca artinya. Guru kadang-kadang juga akan menjelaskan beberapa isi surat yang telah dibaca oleh siswa. Sebagaimana hasil wawancara dengan Bu Pri yang berpendapat:

Nek tiap hari itu cuman tanya, tadi bangun jam berapa? Siapa yang sholat? Siapa yang tidak? Pasti saya tanya. Terus tiap hari Jumat itu membaca surat-surat pendek. Waktu baca tadarus saya di dalam kelas. Saya juga membaca bersama anak-anak nanti kemudian sekali tempo saya bahas isinya atau terjemahannya. Jadi kan anak-anak ngerti surat ini itu perintahnya untuk apa. Tapi tidak setiap kali, cuman sekali tempo. Misalkan surat itu sambil menghafalkan itu saya baca, nanti kalau anak-anak sudah lancar baru tak suruh bersama membaca artinya nanti tak jelaskan satu-satu.” (10 Januari 2017)

Hasil wawancara tersebut didukung oleh hasil observasi pada tanggal 27 Januari 2017 yang bertepatan dengan hari Jumat, maka dilaksanakan kegiatan tadarus. Setelah selesai berdoa Bu Mu membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam, “Assalammualaikum wr. wb.” Kemudian Bu Mu meminta petugas piket untuk mengambil juz amma yang ada di dalam almari. Siswa sangat senang ketika diminta untuk mengambil juz amma di dalam almari. Setelah semua juz amma selesai dibagikan, siswa diminta untuk membaca surat Al-Fatihah sampai surat Al-Ikhlas beserta artinya. Satu persatu ayat dibaca dengan artinya. Siswa tadarus dengan khusyuk. Saat membaca surat An-Nass ada satu bacaan yang dibaca salah oleh anak-anak. Bacaan yang seharusnya di baca pendek justru dibaca panjang. Oleh karena itu, Bu Mu mengingatkannya. Selesai tadarus Bu Mu menjelaskan isi surat Al-Fatihah kepada siswa. Bu Mu menekankan pada makna ayat ke lima surat Al-Fatihah yang menjelaskan bahwa kita harus memohon hanya kepada Allah. Bu Mu menasehati bahwa isi surat Al-Quran itu harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan kegiatan tadarus dan hafalan surat pendek dilakukan secara bersama-sama di setiap kelas. Metode yang digunakan guru dalam kegiatan hafalan surat pendek ini ialah dengan meminta siswa untuk membaca beberapa surat pendek yang ada dalam juz amma. Dalam setiap pertemuan akan ada sekitar tiga sampai lima surat yang dibaca siswa. Surat-surat tersebut akan diulangi selama dua kali kegiatan tadarus. Jika siswa telah hafal dengan surat sebelumnya guru akan menambah jumlah hafalan surat pendek siswa disetiap kegiatan tadarus. Adapun surat yang pertama kali dibaca yaitu Fatihah, An-Nass, Falaq, Al-Lahab, dan seterusnya. Surat Al-Fatihah merupakan surat wajib yang harus dibaca setiap kali tadarus. Siswa dinyatakan telah hafal surat pendek, jika mereka tidak perlu melihat bacaan surat pendek yang ada di dalam juz amma ketika tadarus

92

berlangsung. Terkadang selain membaca arabnya, guru juga meminta siswa untuk membaca arti ayat setiap surat ketika kegiatan tadarus berlangsung.

Pada saat bulan ramdhan pelaksanaan kegiatan tadarus dilakukan setiap hari, dan bagi siswa non muslim tidak masuk ke kelas ketika kegiatan tadarus sedang berlangsung. Akan tetapi, menuju ke ruang agama untuk mendapat kajian agama oleh guru agama mereka sampai kegiatan tadarus selesai. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang diungkapkan oleh Pak Adt, sebagai berikut.

“Kalau untuk bulan ramadhan tadarus itu setiap pagi, terus anak-anak memakai pakaian muslim. Yang beragama non muslim menyesuaikan, akan ada doa-doa atau istilahnya siraman rohani dari Bapak Ibu guru agamnya.” (9 Januari 2017)

Berdasarkan fakta hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan rutin mengadakan tadarus dan hafalan surat pendek dilakukan setiap hari Jumat pagi dan ketika bulan ramadhan kegiatan tadarus dilaksanakan setiap hari. Salah satu guru akan menjadi pembimbing dalam kegiatan tadarus. Pada kegiatan tadarus siswa membaca beberapa surat pendek yang ada di juz amma. Jumlah surat yang dibaca siswa akan terus ditambah oleh guru ketika siswa telah hafal dengan surat-surat pendek sebelumnya. Siswa dikatakan telah hafalan jika selama kegiatan tadarus berlangsung siswa tidak perlu melihat bacaan surat pendek yang ada di juz amma. Terkadang selain membaca arabnya siswa juga membaca arti dari surat yang dibacanya. Sesekali guru juga akan menjelaskan isi surat yang dibaca siswa setelah siswa selesai tadarus.

d) Mengadakan Sholat Dhuha Berjamaah Sesuai dengan Jadwal yang telah Ditentukan

Kegiatan rutin lainnya adalah ibadah sholat dhuha yang dilaksanakan pada pukul 08.45 WIB. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, setiap hari akan ada dua kelas yang melaksanakan sholat dhuha berjamaah di mushola. Hal ini didukung oleh hasil observasi (lampiran 5 hal 295), adapun jadwal pelaksanaan sholat dhuha, yaitu: 1) Senin: kelas VI A-B, 2) Selasa: kelas V A-B, 3) Rabu: IV A-B, 4) Kamis: III A-B, 5) Jumat: II A-B dan 6) Sabtu: I A-B. Pada pelaksanaan sholat dhuha di kelas VI A-B dan V A-B tidak dilaksanakan secara berjamaah, sedangkan di kelas I A-B sampai kelas IV A-B dilaksanakan dengan berjamaah.

Setiap selesai sholat dhuha siswa membaca doa sholat dhuha beserta artinya. Hal ini sesuai dengan hasil observasi pada tanggal 19 Januari 2017 pada pelaksanaan sholat dhuha di kelas III A dan III B yang mendapat giliran untuk melaksanakan sholat dhuha. Setelah bel tanda istirahat berbunyi, semua siswa melepas sepatunya di dalam kelas dan segera menuju ke mushola. Siswa laki-laki dan perempuan masing-masing berwudhu terlebih dahulu di tempat yang sudah disediakan. Selesai berwudhu anak-anak kemudian masuk ke mushola, siswa perempuan segera mengenakan mukena dan siswa laki-laki duduk menunggu siswa lainnya siap untuk melaksanakan sholat. Karena tidak ada bapak guru yang mengikuti sholat dhuha, Bu Mu meminta tolong pada anak kelas I untuk memanggil satu guru di ruang guru. Menyadari adanya pelaksanaan sholat dhuha Pak Sr yang sedang menjaga kantin, segera menuju ke mushola dan berwudhu. Hari ini Bu Mu, Bu Pri, dan Bu End mengikuti pelaksanaan sholat dhuha bersama anak-anak. Ketika sholat berlangsung masih terdapat beberapa siswa yang ramai

94

dan sengaja mengakhiri gerakkan sholatnya. Selesai sholat anak-anak dengan bimbingan Pak Sr membaca doa sholat dhuha. Bagi anak yang belum hafal dapat membaca pajangan tulisan doa sholat dhuha yang ada di bagian depan ruang mushola. Selain membaca arabnya, anak-anak juga membaca arti dari bacaan doa sholat dhuha tersebut. Selesai sholat anak-anak diberikan waktu istirahat 10 menit. Doa sholat dhuha yang dibaca siswa (gambar no.20 hal 382) adalah sebagai berikut.

Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita’ibadikash shalihin.” Artinya: Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiki berada di atas langit maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang sholeh.

Pelaksanaan sholat dhuha sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan ini sesuai dengan hasil dokumentasi jadwal pelaksanaan sholat dhuha (gambar 21 hal 383) yang tertempel pada jendela mushola. Akan tetapi, jadwal yang tertempel di jendela mushola tersebut merupakan jadwal sholat dhuha tahun ajaran 2015/2016. Sedangkan jadwal pelaksanaan sholat dhuha tahun ajaran 2016/2017 belum ditempel di mushola.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan kegiatan rutin mengadakan sholat dhuha berjamaah dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan disetiap kelas. Jadwal pelaksanaan sholat dhuha hari Senin kelas VI

A-B, Selasa kelas V A-A-B, Rabu kelas IV A-A-B, Kamis kelas III A-A-B, Jumat kelas II A-B, dan Sabtu kelas I A-B. Sholat dhuha diwajibkan bagi semua kelas dari kelas I sampai dengan kelas VI. Setiap hari akan ada dua kelas yang melaksanakan sholat dhuha di mushola. Pelaksanaan sholat dhuha di kelas V A-B dan VI A-B dilakukan tidak berjamaah, sedangkan di kelas I A-B sampai dengan kelas IV A-B dilakukan secara berjamaah dengan dimami oleh satu guru laki-laki. Setiap selesai