• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Program Revitalisasi Pasar Gading

2.5. Karakteristik Agen Pelaksana

Setiap aparat pelaksana kebijakan atau program pasti memiliki karakteristik sendiri-sendiri mulai dari struktur birokrasi, norma-norma yang ada dalam dinas yang bersangkutan dan juga pola hubungan dalam dinas yang akan sangat mempengaruhi terhadap implementasi progam revitalisasi pasar tradisional.

Dalam struktur birokrasi jabatan tertinggi pada Dinas Pengelolaan Pasar dipegang oleh Kepala Dinas dan selanjutnya untuk pembagian tugas Kepala Dinas dibantu oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Bidang. Sehingga dalam implementasi program revitalisasi

pasar masing-masing bidang memiliki tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam setiap bagian dan bidang memiliki pegawai dengan latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang berbeda-beda, kompetensi yang dimilikipun berbeda-beda pula antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lain. Karena terdapat perbedaan kompetensi, masing-masing pegawai diberikan uraian tugas untuk implementasi revitalisasi pasar tradisional sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Adanya ketidakseimbangan kompetensi diantara pegawai harus diatasi dengan adanya diklat dan pelatihan-pelatihan agar tidak terdapat kesenjangan tugas dan wewenang yang nantinya akan mengganggu proses implementasi program revitalisasi pasar. Walaupun setiap pegawai memiliki tugas dan kewenangan, namun dalam pembagian tugas harus disesuaikan dengan kompetensi yang pegawai miliki, agar pegawai dapat menjalankan pengawasan dengan baik dan dapat melaksanakan program revitalisasi pasar dengan baik. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (Kasub Bag) Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, Ibu Susi:

“Masing-masing punya tugas dan kewenangan sendiri-diri sesuai yang ditetapkan. Jadi agar tidak overlapping kan kita ada uraian tugas.” (Wawancara 08 desember 2011)

Aparat pelaksana dituntut memiliki kompetensi untuk dapat melaksanakan program revitalisasi pasar dan melakukan pengawasan selama pelaksanaan program tersebut. Selama pelaksanaan program

revitalisasi di Pasar Gading selalu dilakukan pengawasan. Pengawasan yang dilakukan dengan cara turun ke lapangan untuk mengadakan monitoring dan mensosialisasikan target pelaksanaan secara rutin dan periodik dan pengawasan yang dilakukan di Pasar Gading secara periodik. Pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh Dinas Pengelolaan pasar tetapi juga oleh Dinas Pekerjaan Umum dan juga dari konsultan pengawas, pengawasan dilakukan setiap hari agar tidak terjadi penyimpangan oleh pemborong. Konsultan Pengawas muncul dalam proses pembangunan, sementara itu dari Dinas Pengelolaan Pasar membentuk pula PPHP (Panitia Penerima Hasil Pekerjaan) dan

kemudian pejabat pembuat komitmen yang mengacu pada

pembangunan. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (Kasub Bag) Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, Ibu Susi:

“ Akan muncul konsultan pengawas di dalam proses pembangunan, kemudian kita kan juga membentuk PPHP (panitia penerima hasil pekerjaan), kemudian pejabat pembuat komitmen, kan nanti juga akan mengacu kepada pembangunan, pengawasan dalam implementasi dilaksanakan setiap hari.” (Wawancara 08 desember 2011)

Hal ini juga diutarakan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang Dinas Pengelolaan Pasar, Ibu Tendra:

“Segala sesuatu itu harus ada pengawasannya, pengawasan itu dilakukan dengan turun ke lapangan mengadakan monitoring dan mensosialisasikan target pelaksanaan secara rutin dan periodik, kalau pengawasan untuk Pasar Gading itu secara periodik.” (Wawancara 08 desember 2011)

commit to user

Hal ini juga dibenarkan oleh Staff Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, Bapak Suhardi:

“Pengawasanya dari Dinas Pekerjaan Umum dan konsultan pengawas, ada 3 pengawasan tiap harinya yang ada dilapangan.” (Wawancara 08 desember 2011)

Keberhasilan implementasi suatu program tidak hanya berasal dari dalam badan yang bersangkutan itu saja, tetapi juga karena adanya dukungan dari badan-badan yang lain terhadap pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional. Dukungan terhadap implementasi pasar berasal baik dari dinas yang lain maupun juga badan-badan swasta. Dari dinas yang lain misalnya saja Bawasda yang mendukung pengawasan terhadap pekerjaan di Pasar Gading agar pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan tidak menyimpang, kemudian DPU berperan sebagai pengawas teknis yaitu terhadap konstruksi fisik Pasar Gading agar tidak terjadi penyimpangan terhadap konstruksi bangunan. Berikut penjelasan Bapak Suhardi selaku Staff Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta:

“ Dari badan-badan lain mendukung contohnya dari Bawasda, mendukung supaya pekerjaan-pekerjaan tidak menyimpang. DPU sebagai pengawas teknis mengawasi kontruksi agar tidak menyimpang.” (Wawancara 06 desember 2011)

Selain dukungan dari sesama dinas, badan swasta juga ikut mendukung dalam pelaksanaan program revitalisasi pasar. Dukungan tersebut yaitu berasal dari Perbankan dan PLN. Dukungan dari perbankan ditunjukkan saat CSR dari bank tersebut ikut turun ke pasar

lunak untuk pedagang. Selain itu dukungan juga ditunjukan oleh PLN dengan menyediakan listrik untuk operasional pasar. Berikut ini ungkapan Ibu Susi selaku Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (Kasub Bag) Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta:

“ Dukungan badan-badan yang lain misalkan dari perbankan contoh saja dari perbankan CSRnya langsung turun ke lapangan untuk bantuan-bantuan operasional pasar, kemudian bantuan kredit lunak untuk pedagang, selain itu banyak dari dari lembaga atau instansi lain, PLN dukungannya menyediakan listrik, air jadi untuk operasional pasar itu sendiri di bantu oleh berbagai pihak.” (Wawancara 08 Desember 2011)

Jadi dapat disimpulkan bahwa belum semuanya pegawai memiliki kompetensi untuk melakukan pengawasan, pengawasan dilakukan oleh pegawai yang telah memahami betul tentang program revitalisasi pasar dan memiliki pengetahuan yang cukup dan kompetensi yang cukup. Perlu adanya peningkatan kompetensi pegawai melalui diklat agar setiap pegawai yang bertanggung jawab mengawasi dan melaksanakan program revitalisasi pasar benar-benar mempunyai kompetensi yang baik dan mempuni. Pengawasan terhadap pelaksanaan program revitalisasi pasar harus dilakukan oleh pegawai yang benar-benar berkompetensi dan memahami maksud dan tujuan dari revitalisasi pasar, sehingga pelaksanaan akan berjalan dengan baik, pengawasan tersebut tidak sepenuhnya dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Pasar namun dibantu pula oleh dinas-dinas yang lain seperti DPU. Sementara itu Dinas Pengelolaan Pasar menunjuk konsultan pengawas untuk melakukan pengawasan dan membentuk pula PPHP (Panitia Penerima

Hasil Pekerjaan) dan juga pejabat pembuat komitmen yang setiap harinya melakukan pengawasan terhadap pasar.

Keberhasilan implementasi program revitalisasi pasar juga akan dipengaruhi oleh dukungan dari badan-badan yang lain, bukan hanya dari dinas-dinas yang lain, namun juga dari badan-badan swasta di luar dinas. Keduanya sangat mendukung terhadap implementasi program revitalisasi pasar tradisional, tanpa adanya dukungan dari kedua badan tersebut implementasi revitalisasi pasar tradisional tidak akan dapat berjalan dengan baik.

Dokumen terkait