• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Program Revitalisasi Pasar Gading

2.2. Tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran

Kepatuhan kelompok-kelompok sasaran dalam melaksanakan Program Revitalisasi Pasar Tradisional akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dari Program Revitalisasi Pasar Tradisional di Kota Surakarta.

Adanya kepatuhan yang baik dari aparat pelaksana maupun pedagang akan sangat berdampak baik terhadap implementasi program revitalisasi pasar tradisional. Ketaatan dari Dinas Pengelolaan Pasar akan tercermin pada saat setiap aparat pelaksana menaati prosedur yang berlaku saat melaksanakan tugasnya. Sejauh ini seluruh pegawai Dinas Pengelolaan Pasar yang bertugas dalam pengimplementasian program revitalisasi pasar tradisional sudah melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan cek teknis dan telah sesuai rencana kerja juga syarat-syarat atau RKS atau gambar rencana atau disgib sehingga pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan kontrak surat yang telah ada perintah gambar yang telah direncanakan, hal ini dilakukan supaya hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan tidak menyimpang. Sedangkan ketaatan aparat pelaksana dalam proses pembangunannya tercermin pada saat Dinas Pengelolaan Pasar bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu

commit to user

kontraktor yang sudah memenangkan lelang pada tahap awal pelaksanaan program revitalisasi pasar. Dalam proses pembangunan tersebut terjadi proses pengadaan barang dan jasa, proses pengadaan barang dan jasa diatur dalam Perpres No. 54 tentang pengadaan barang dan jasa, dalam Perpres sudah diatur tahapan-tahapannya mulai dari jangka waktu pelaksanaan, siapa yang bertugas melaksanakannya sampai kepada serah terima barang dan juga fisik bangunannya sudah tercantum didalamnya. Semua yang telah tercantum di dalam kontrak itu akan tunduk kepada Perpres tersebut, karena pada dasarnya payung hukum dari kontak itu adalah Perpres No. 54. Berikut merupakan penuturan dari Staff Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, Bapak Suhardi:

“ Aparat pelaksana melaksanakan pekerjaan sesuai dengan cek teknisnya rencana kerja dan syarat-syarat atau rks atau gambar rencana atau disgib itu yang harus ditaati jangan sampai pekerjaan itu dilaksanakan tidak sesuai dengan kontrak suratnya yang sudah ada perintah gambar yang sudah direncanakan itu jangan sampai menyimpang.” (Wawancara 06 Desember 2011)

Adanya ketaatan Dinas Pengelolaan Pasar terhadap pelaksanaan program revitalisasi pasar itu juga diakui Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (Kasub Bag) Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, Ibu Susi dalam penuturannya berikut ini:

“ Ketaatan aparat untuk proses pembangunan tampak dari kerjasama pihak ketiga yaitu kontraktor yang sudah memenangkan lelang, jadi proses pengadaan barang dan jasa sudah diatur dalam perpres No. 54 tentang pengadaan barang dan jasa, tahapannya sudah diatur dalam perpres tersebut jadi jangka waktunya, siapa pelaksananya kemudian semuanya

commit to user

barangnya, fisik bangunannya semua sudah tercantum di dalam kontrak, kontrak itu payung hukumnya perpres no. 54.” (Wawancara 08 Desember 2011)

Selama pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional pedagang cukup patuh terhadap peraturan dan prosedur yang ditetapkan sepanjang sudah dilakukan sosialisasi dari Dinas Pengelolaan Pasar, bila terjadi ketidakpatuhan itu hanya dari beberapa orang pedagang saja. Sebelum Pasar Gading direvitalisasi terlebih dahulu Pemerintah Kota menyediakan terlebih dahulu pasar darurat. Pedagang dari Pasar Gading dipindahkan ke Pasar Darurat yang disediakan di daerah alun-alun walaupun tempatnya lebih kecil daripada Pasar Gading dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar. Pedagang mematuhi pemindahan itu karena pedagang ingin pasar yang baru yang lebih bersih, adanya pasar yang bersih membuat Pasar Gading menjadi lebih ramai daripada sebelum di revitalisasi. Berikut merupakan penuturan Staff Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, Bapak Suhardi:

“ Kalau pedagang terutama dalam pelaksanaan dibuatkan pasar darurat seperti gading kemarin itu kan dibuatkan pasar darurat di alun-alun pedagang harus taatuntuk dipindahkan kalau kemarin tempatnya agak luas kemungkinan disini lingkupnya lebih kecil, walaupun demikian pedagang tetap taat kepada peraturan tersebut. Pedagang mau dipindahkan karena pedagang juga ingin pasar baru yang lebih bersih sehingga pengunjungnya lebih ramai.” (Wawancara 06 Desember 2011)

Hal ini diakui juga oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (Kasub Bag) Pasar Dinas Pengelolaan Pasar

“ Kalau pedagang sepanjang mereka sudah kita sosialisasikan mereka pasti taat akan berdagang di tempat tersebut.” (Wawancara 08 desember 2011)

Dalam perjalanannya pasti terdapat peluang-peluang dari kelompok sasaran baik aparat pelaksana maupun pedagang untuk melakukan pelanggaran atau ketidakpatuhan, oleh karena itu dibutuhkan sanksi untuk menimbulkan efek jera terhadap aparat pelaksana maupun pedagang apabila terbukti tidak patuh terhadap peraturan yang telah ditetapkan. Sanksi yang diberikan terhadap pegawai Dinas Pengelolaan Pasar apabila tidak patuh terhadap prosedur yang telah ditetapkan berupa teguran-teguran dan peringatan-peringatan dari Kepala Dinas Pengelolaan Pasar juga Walikota, karena aparat pelaksana merupakan sumber daya manusia Pemerintah Kota Surakarta sehingga sudah ada aturan kepegawaian yang tertulis dalam Undang-undang kepegawaian, dari Pemerintah kota menunjuk pegawai Dinas Pengelolaan Pasar untuk membentuk kepanitiaan sebagai pengelola program revitalisasi pasar yang diatur dalam kontrak dan juga Perpres No.54 kalaupun tetap ada pelanggaran maka Undang-Undang Kepegawaian dapat digunakan. Sanksi yang diberikan kepada kontraktor atau PT yang telah memenangkan lelang apabila terjadi kelalaian dari PT yang ditunjuk berupa sanksi administrasi, sebelum penandatanganan kontrak dengan investor atau kontraktor terdapat aturan-aturan administratif berupa kontrak surat perjanjian antara Dinas Pengelolaan Pasar dan juga kontraktor sehingga bila ada kelalaian ataupun juga keterlambatan dari

kontraktor dalam menjalankan tugasnya bisa dikenakan sanksi administratif, apabila masalah itu semakin besar dan muncul hingga ke media massa maka sanksinya bisa sampai kepada polisi bahkan juga ke kejaksaaan, sehingga kontraktor harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan teknis atau kontrak surat perjanjian karena apabila terjadi penyimpangan yang diketahui media massa masalahnya semakin berat karena melibatan polisi. Sedangkan sanksi yang diberikan untuk pedagang biasanya melalui peringatan dan teguran, apabila pedagang sudah ditegur beberapa kali tidak mengindahkan dan masih saja tidak menaati maka sanksi paling akhir yang diberikan berupa pencabutan operasi berdagang atau pencabutan surat hak penempatan lahan. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (Kasub Bag) Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, Ibu Susi dalam penuturannya berikut ini:

“Kalau sanksi untuk pedagang, sanksi paling akhir pencabutan operasinya, jadi kalau pedagang ditegur satu dua tiga kali tidak mengindahkan maka akhirnya pencabutan surat hak penempatan lahan. Kalau aparat itukan merupakan sdm Pemerintah Kota dan sudah ada aturan dari kepegawaian, jadi kita menggunakan

Undang-Undang Kepegawaian. Kalau pembangunan itu

sepenuhnya dilakukan oleh kontraktor jadi PT yang ditunjuk atau PT yang memenangkan lelang apabila ada kelalaian pada investor atau kontraktor tersebut sanksinya bisa administrasi itu kan sudah ada jadi kalau dia lalai atau ada keterlambatan bias langsung dikenakan sanksi administratif. Kalau aparat kita pakai UU kepegawaian.” (Wawancara 08 Desember 2011)

Hal senada juga diungkapkan oleh Staff Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, Bapak Suhardi:

commit to user

“ Sanksi-sanksinya berupa teguran-teguran dan peringatan-peringatan kalau tidak apabila ada masalah apalagi hingga muncul di media massa urusannya bisa sampai polisi sampai kejaksaan. Pemborong harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku pedoman-pedoman tiap-tiap pemborong disesuaikan dengan teknis atau kontrak surat perjanjian pemborongan sampai menyimpang urusannya bisa sampai kepada kepolisian.” (Wawancara 06 Desember 2011) Dari uraian diatas terlihat bahwa kepatuhan kelompok sasaran sangat diperlukan untuk dapat mengimplementasikan program revitalisasi pasar secara maksimal. Kepatuhan dari aparat pelaksana sudah dapat berjalan dengan baik karena setiap aparat pelaksana sudah melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab yang diembannya sesuai dengan cek teknis dan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta. Kepatuhan aparat pelaksana dapat ditunjukkan dengan melaksanakan setiap tahapan-tahapan dalam prosedur yang telah ditetapkan.

Selain dibutuhkannya kepatuhan dari aparat pelaksana, diperlukan pula kepatuhan dari para pedagang, apabila tidak ada

kepatuhan dari pedagang maka program ini akan sulit

diimplementasikan. Kepatuhan yang ditunjukkan pedagang sangat nampak saat pedagang mau dipindahkan dari Pasar Gading ke pasar darurat yang letaknya kurang strategis dan menyebabkan pembelinya menjadi berkurang, tetapi setelah selesai di bangun pedagang bisa kembali ke Pasar Gading. Bila tidak ada kepatuhan dari aparat pelaksana dan juga pedagang maka akan menimbulkan banyak

Munculnya permasalahan dalam pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional memang tidak terlalu besar, namun apabila terdapat pelanggaran yang dibuat baik aparat pelaksana maupun pedagang tetap akan mendapatkan sanksi. Sanksi yang diterima dari masing-masing akan berbeda-beda mulai sanksi yang ringan hingga sanksi yang berat. Namun, selama aparat pelaksana dan pedagang setelah ditegur mau patuh terhadap prosedur yang ditetapkan maka permasalahanpun tidak akan menjadi panjang dan sanksinya pun tidak akan berat, berat ringannya sanksi yang akan didapatkan sangat tergantung pada letak permasalahan yang ditimbulkan. Sehingga sangat diperlukan kepatuhan dari setiap kelompok sasaran mulai dari aparat pelaksana, kontraktor yang memenangkan lelang hingga pedagang untuk dapat menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan prosedur ataupun peraturan yang telah ditetapkan.

Dokumen terkait