• Tidak ada hasil yang ditemukan

“ Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang

Dalam dokumen publikasi e-binaanak (Halaman 172-175)

Bahan Mengajar: Yesus Mengasihimu

Dirangkum oleh: Davida Welni Dana Bacaan Alkitab:

Yohanes 21:1-25 Pendahuluan:

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang

memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

— (Yohanes 15:13)

Ayat di atas merupakan satu dari banyak ayat di Alkitab yang berbicara mengenai kasih Tuhan kepada kita. Pelajaran hari ini juga berbicara mengenai kasih Yesus kepada kita, sekaligus juga berisi pertanyaan, apakah kita mengasihi Yesus? Yesus telah

menyatakan kepada kita betapa besar cinta-Nya melalui kelahiran, kematian, dan kebangkitan-Nya. dan kita pun perlu menguji perasaan kita setelah pengorbanan besar yang Dia berikan untuk kita. Ingatlah, ketika kita mengarahkan anak-anak, teruslah mengulang hal-hal yang positif. Kemungkinan besar ini adalah hal yang baru bagi anak-anak, jadi akan sangat menolong untuk mengulang-ulang pesan yang penting beberapa kali. Ini akan menjadi rangkuman seri pelajaran tentang Paskah.

Inti Pelajaran:

a. Untuk kelas kecil: Apapun yang terjadi, Yesus mengasihimu. b. Untuk kelas besar: Yesus mencintaimu tanpa syarat.

Pesan mengenai Yesus mati di salib untuk menyelamatkan kita dan kemudian bangkit dari kematian, merupakan pesan yang sangat penting, bahkan mungkin lebih penting dari pesan Natal. Pesannya adalah hidup yang diubahkan, pengampunan, dan harapan kekal bersama Tuhan. Ini akan menjadi waktu yang sangat berharga untuk berbicara secara pribadi dengan anak-anak mengenai Tuhan dan meminta-Nya hidup dalam hati mereka.

Ingatlah bahwa tidak ada doa khusus yang harus diucapkan kecuali beberapa pengakuan penting: Tuhan mengasihi kita, kita adalah orang berdosa dan

membutuhkan pengampunan dari Tuhan. Dia harus menjadi pusat kehidupan kita. Pastikan Anda mengulangi pesan penting tersebut beberapa kali selama pelajaran berlangsung.

Cerita untuk Anak: Setelah kebangkitan-Nya, Yesus beberapa kali menampakkan diri kepada para murid. Ini adalah salah satu ceritanya.

 

Petrus berkata kepada murid-murid yang lain, "Aku mau pergi menangkap ikan." Murid-murid yang lain pun menyahut, "Tunggu, kami ikut denganmu."

Di luar keadaannya gelap, tetapi para murid berpikir bahwa mereka dapat menangkap beberapa ikan. Mereka naik ke atas perahu dan pergi ke tengah danau. Cukup lama mereka berada di sana. Waktu terus berlalu, bahkan hari sudah hampir pagi, mereka tetap saja belum menangkap satu ekor ikan pun.

Yesus tahu di mana murid-murid-Nya berada dan Ia pergi menemui mereka. Dia berdiri di tepi pantai, namun murid-murid-Nya tidak mengenali-Nya. Yesus berkata kepada mereka, "Apakah kalian berhasil menangkap ikan?"

"Tidak," jawab mereka. Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Tebarkanlah jalamu di sisi yang lain dan kamu akan mendapatkan ikan." Para murid yang telah berusaha menjala ikan semalam-malaman dan tidak mendapatkan apa pun, menebarkan jala mereka ke sisi yang lain. yang terjadi kemudian sangat mencengangkan; hanya dalam hitungan menit, jala mereka melimpah dengan ikan.

Kemudian, salah seorang murid menyadari siapa yang tadi berbicara dengan mereka, "Itu Tuhan!" Petrus mendengarnya dan segera melompat dari perahu menuju Yesus. (Mereka tidak berada terlalu jauh dari pantai.)

Murid yang lain tetap berada di dalam perahu dan bekerja keras untuk menarik semua ikan tersebut ke pantai. Ketika mereka bertemu dengan Yesus, ada api yang menyala dengan beberapa roti yang dipanggang di atasnya. Yesus berkata kepada mereka, "Bawalah beberapa ikan yang telah kalian tangkap itu ke sini, dan kita akan sarapan bersama-sama."

Petrus lalu menolong murid-murid yang lain menarik ikan-ikan tersebut keluar dari perahu. Ada begitu banyak ikan yang besar-besar. Semuanya harus diturunkan oleh banyak orang karena sangat berat.

Kemudian mereka duduk bersama di depan api. Yesus mengambil roti dan ikan, lalu diberikan kepada Nya. Ini adalah kali ketiga Yesus bertemu dengan murid-murid-Nya sejak kebangkitan-Nya.

Setelah sarapan, Yesus menanyakan pertanyaan penting kepada Petrus. Dia bertanya, "Petrus, apakah engkau sungguh mengasihi Aku lebih dari orang tua dan sahabat-sahabatmu?"

"Ya, Tuhan," jawab Petrus, "Engkau tahu, aku mengasihi-Mu." Yesus bertanya lagi, "Petrus, apakah engkau sungguh mengasihi Aku walau apa pun yang terjadi?" Petrus menjawab, "Ya, Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi-Mu."

 

Kemudian Yesus bertanya untuk yang ketiga kalinya, "Engkau mengasihi Aku?" Petrus merasa sangat sedih karena Yesus terus-menerus bertanya kepadanya, tetapi ia tetap menjawab, "Tuhan, Engkau tahu jawabnya, Engkau tahu bahwa aku mengasihi-Mu." "Kalau begitu, ikutlah Aku," kata Yesus.

Renungan: Kita sudah belajar bahwa Yesus mati di salib karena Ia mengasihi kita, tidak peduli sebesar apa kesalahan yang telah kita lakukan! Sekarang, apa pun keadaannya, kita harus mengasihi Yesus pula. Berikut ini beberapa pertanyaan yang harus kita renungkan.

Apakah kamu akan tetap mengasihi dan mengikuti Yesus jika ... a. ibu atau ayahmu menderita sakit parah,

b. kamu tidak memunyai teman,

c. kamu menjadi buta, atau tidak dapat berjalan lagi, d. segala sesuatunya selalu salah,

e. kamu harus pergi dari semua teman-temanmu, atau

f. kamu menjadi miskin dan tidak pernah lagi mendapatkan hadiah Natal?

Beberapa anak seusiamu juga memiliki masalah-masalah di atas, bahkan lebih buruk lagi keadaannya, namun mereka tetap mengasihi Yesus! Kita harus tetap mengingat bahwa Yesus selalu mengasihi kita apa pun keadaan kita, dan Dia tidak pernah berhenti mencintai kita! Terkadang terjadi sesuatu yang tidak kita mengerti, tetapi Yesus tahu segalanya dan Dia akan menolong kita jika kita meminta kepada-Nya.

Penutup:

a. Untuk kelas kecil:

o Diskusikan apa bukti cinta Yesus kepadamu? Yesus mau kita mengasihi Ia pula.

o Dengan cara apa kita dapat menunjukkan kepada Yesus bahwa kita mengasihi-Nya? (Dengan cara berbicara kepada-Nya, menjadi anak yang baik dengan semua orang, melakukan segala sesuatu yang Yesus

lakukan.) b. Untuk kelas besar:

o Diskusikan apa arti "Yesus mengasihimu tanpa syarat".

o Lalu diskusikan pula mengenai bagaimana mengasihi Yesus tanpa syarat. (Ketika terjadi hal buruk, itu bukanlah kesalahan Yesus, itu karena dosa di dunia yang menyebabkan hal-hal jahat terjadi.) Sebagai ilustrasi, minta anak-anak merentangkan tangan mereka, kira-kira sebesar apa cinta Yesus kepada mereka (kemungkinan mereka akan merentangkan tangan mereka lebar-lebar), dan kemudian jelaskan bahwa sebesar rentangan tangan mereka itulah Yesus mengasihi mereka, karena seperti itulah tangan-Nya terentang di kayu salib ketika Ia mati untuk mereka. (t/Davida)

 

Diterjemahkan dan dirangkum dari: "Jesus Loves You".

Dalam http://www.dltk-bible.com/cv/jesus_loves_you_cv.htm "Jesus Loves You". Dalam http://www.dltk-bible.com/guides/jesus_loves_you.htm

Dalam dokumen publikasi e-binaanak (Halaman 172-175)