Target dan sasaran misi pembangunan pada masa ini ditekankan pada upaya mencapai kemandirian wilayah. Kemandirian wilayah yang tercermin dari kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, ketersediaan SDM yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya, ketergantungan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari pendapatan regional yang makin kokoh sehingga ketergantungan kepada sumber lain menjadi kecil, dan kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokok wilayahnya, yang diwujudkan melalui kebijakan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi kerakyatan, affirmative action, tata-kelola pemerintahan, dan kekuatan fiskal.
Dasar-dasar penentuan kebijakan mencapai Papua Barat yan mandiri dipengaruhi pertimbangan akan ketersediaan pemasukan dan alokasi dana untuk sektor-sektor pembangunan, agenda nasional yang memberikan pengaruh penting terhadap ekonomi lokal, serta variabel sensitif lain yang mempengaruhi pertumbuhan pembangunan yang terjadi. Berdasarkan hal tersebut, secara khusus untuk bidang tata kelola pemerintahan dan kekuatan fiskal,didasari akan, ketersediaan dan alokasi anggaran serta agenda nasional yang diharapkan berujung pada upaya perwujudan meningkatnya kemampuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang terlihat dari meningkatnya pendapatan serta tingginya angka penyerapan tenaga kerja. Sedangkan untuk kelima bidang lainnya merupakan variabel sensitif pembangunan dan agenda nasional yang memberikan tanggung jawab khusus sebagai daerah otonomi khusus untuk melakukan percepatan pembangunan di Papua Barat. Keseluruhan bidang menjadi satu kesatuan dalam menciptakan kemandirian yang meliputi skenario kebijakan utama:
1. Perbaikan tatanan pengelolaan, kinerja dan kapasitas kelembagaan daerah.
Seperti yang telah dipaparkan penekanan utama skenario menciptakan Papua Barat yang mandiri adalah dengan memperbaiki tatanan pemerintahan yang diindikasikan dengan ketersediaan perdasus dan perdasi pada tahun ketiga pembangunan, dan tersedianya perdasus serta perdasi mengenai sistem kelembagaan daerah yang berbasis kinerja dengan kapasitas yang baik pada akhir tahun rencana. Kebijakan tersebut tidak akan terlepas dari proses pembinaan aparatur secara bertahap yang dipedomani alokasi anggaran pertahunnya hingga mencapai 20% sehingga target pada akhir tahun rencana sebesar 100% aparatur terbina dapat tercapai.
2. Pemenuhan infrastruktur dasar yang menjangkau seluruh kampung.
Pemenuhan infrastruktur dasar menekankan pada peningkatan akses seluruh kampung terhadap segala bentuk informasi dan kegiatan ekonomi dari luar daerahnya. Untuk sektor telekomunikasi
kebijakan diarahkan pertambahan pemenuhan kebutuhan kampung yang terjangkau jaringan telekomunikasi sebesar 15% setiap tahunnya, sehingga pada akhir periode rencana mencapai 75% diatas target sebesar 70%. Sedangkan pembukaan akses jalan diupayakan setiap tahunnya ada pembukaan akses terhadap kampung yang terisolir sehingga menjadi dibawah sepuluh persen pada akhir periode rencana. Sejalan dengan dua kebijakan diatas, untuk pelayanan kebutuhan listrik juga diupayakan peningkatan akses rumah tangga terhadap energi listrik sebesar 12% dari jumlah rumah tangga yang belum teraliri listrik melalui berbagai sumber energi skala kecil, sehingga pada akhir tahun rencana 100% permukiman teraliri listrik.
3. Pengembangan kontribusi ekonomi kerakyatan.
Skenario kebijakan ini diupayakan melalui pencapaian pertumbuhan unit usaha mikro sebesar 7% setiap tahunnya, sehingga mencapai pertumbuhan usaha mikro lebih dari 30% pada akhir tahun rencana. Untuk kampung-kampung yang belum memiliki sumber mata pencaharian berkelanjutan maupun modal kerja berputar, pada tahun pertama akan dilakukan studi menyeluruh sehingga dalam sisa empat tahun akan diupayakan realisasi mata pencaharian pada kampung yang belum memiliki sumber utama sebesar 25% setiap tahunnya, dengan dukungan modal kerja berputar untuk 15% kampung yang tidak memiliki modal setiap tahunnya.
4. Peningkatan akses, layanan dan kualitas pendidikan.
Kemandirian wilayah melalui akses, layanan, dan kualitas pendidikan diusahakan untuk mengejar kenaikan angka melek huruf sebesar 1% setiap tahunnya sehingga 100% penduduk papua melek huruf. Hal ini akan diupayakan dengan pembangunan sekolah berpola asrama yang didukung program kemitraan pada minimal 15 distrik setiap tahunnya. Selain kedua taget tersebut, setiap tahunnya dilakukan pembinaan tenaga pengajar di Papua Barat sebesar 20% dari total pengajar dan kemudian diberikan stimulus dana ataupun rekrutmen baru untuk disebarkan kedalam kampung-kampung terisolir secara merata dan bertahap.
5. Peningkatan akses pelayananan kesehatan dalam menunjang produktivitas SDM.
Kemandirian Papua Barat membutuhkan dukungan dari pelayanan kesehatan sehingga menunjang produktivitas tenaga kerja untuk memajukan pembangunan. Dalam mengejar hal tersebut program pembangunan diarahkan untuk memberikan jaminan kesehatan untuk 20% rumah tangga di Papua Barat setiap tahunnya. Jaminan tersebut harus ditunjang dengan pembangunan prasarana dan sarana kesehatan disetiap kampung dengan strategi pembangunan untuk daerah yang terjangkau akses, maupun kegiatan pelayanan keliling untuk daerah terisolir, sehingga diharapkan 100% kampung terlayani fasilitas kesehatan. Keseluruhan skenario tersebut tidak terlepas dari pembinaan tenaga kesehatan secara berkala untuk 10% tenaga kesehatan setiap tahunnya. Melalui pembinaan yang bekerjasama dengan pemerintah pusat diharapkan dapat mendorong pelayanan kesehatan yang optimal.
6. Peningkatan penyerapan dan pembinaan tenaga kerja lokal.
Kemandirian wilayah sangat bergantung pada penyerapan tenaga kerja lokal khususnya orang Papua Barat asli. Untuk menciptakan perkembangan ekonomi yang mandiri, pembinaan tenaga kerja lokal harus secara terbuka dilakukan pemerintah setiap tahunnya paling tidak sebesar 20% dari total tenaga kerja. Dengan adanya pembinaan ini diharapkan adanya peningkatan kualitas tenaga kerja dan pembukaan lapangan kerja baru yang mampu menyerap tenaga kerja lebih besar dari pertumbuhannya ditambah peningkatan sebesar 10% dari tenaga kerja yang ada setiap tahunnya.
7. Optimalisasi sumber pendapatan daerah.
Secara garis besar kebutuhan utama untuk mencapai kemandirian wilayah Papua Barat adalah dengan dukungan fiskal pendapatan daerah yang dapat menutupi kebutuhan pembangunan setiap tahunnya. Peningkatan sebesar 200 % dari PAD saat ini diperlukan, hal ini dapat terpenuhi dengan peningkatan pendapatan disektor retribusi maupun pendapatan lain diluar pajak minimal hingga berimbang pada akhir tahun rencana. Selain itu penerapan berbagai skema pembiayaan pembangunan yang melibatkan sektor swasta dibutuhkan minimal pada pos-pos anggaran pembangunan infrastruktur.
Agar dapat mencapai misi-misi pembangunan secara terarah dan tepat sasaran, maka ada beberapa kebijakan umum yang dianggap tepat sebagai instrumen untuk mengatasi permasalahan-permasalah pembangunan yang ada di Provinsi Papua Barat. Kebijakan-kebijakan umum tersebut antara lain adalah:
a. Percepatan pembangunan
Berbagai kebijakan nasional seperti dibentuknya Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (UP4B), munculnya Instruksi Presiden mengenai percepatan pembangunan Provinsi Papua Barat, serta masuknya koridor Papua-Maluku dalam Masterplan Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah beberapa kebijakan eksternal yang turut membantu pelaksanaan percapatan pembangunan di Papua Barat ini. Idelanya pelaksanaan rencana aksi yang ada dari kebijakan tersebut harus sinergis dengan rencana pembangunan yang ingin dicapai oleh Papua Barat dan perlu disambut baik oleh segenap stakeholders pembangunan terutama pemerintah dan masyarakat. sehingga komunikasi dan kinerja yang terbangun nantinya bersifat konstruktif.
b. SDM sebagai sasaran utama
Tidak ada yang menyangkal bahwa pembangunan SDM sebagai kunci dari keberhasilan pembangunan untuk jangka waktu yang panjang, karena proses pembangunan tidak berhenti dalam waktu dekat. Pembangunan SDM saat ini akan sangat bermanfaat dan bisa dihitung sebagai investasi bagi pembangunan puluhan tahun kedepan. Dengan masih terbatasnya kapasitas SDM Papua Barat, maka pembangunan saat ini diarahkan untuk membangun SDM agar
berkualitas dan berdaya saing sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan Papua Barat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.
c. Aktualisasi kearifan lokal
Papua Barat memiliki karakteristik masyarakat yang khas, yang telah ada sejak sebelum pemerintahan formal masuk. Kunci keberhasilan dari pembangunan adalah mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan. Agar masyarakat mau ikut ambil bagian dalam pembangunan maka kepentingannya perlu diakomodir, termasuk kepentingannya dalam hal adat. Saat ini yang menjadi persoalan ketidakefektifan penyelenggaraan pembangunan salah satunya adalah orang Papua secara tidak langsung termarginalkan karena kebijakan-kebijakan yang diambil tidak berpihak kepada mereka. Maka untuk pembangunan saat ini diupayakan semaksimal mungkin untuk mengakomodir kearifan lokal yang ada dan menunjukkan keberpihakan penuh terhadap mereka.
d. Memacu aktivitas ekonomi
Seperti yang seringkali dibahas sebelumnya, aktivitas ekonomi terutama yang sifatnya riil dikalangan masyarakat masih belum berputar. Begitu juga dengan investasi-investasi besar yang ada yang diharapkan dapat memicu munculnya aktivitas ekonomi lainnya dengan masyarakat lokal sebagai pelakunya belum memperlihatkan dampak langsung yang signifikan. Perlu ada sistem baru untuk menggerakan ekonomi masyarakat yang masih berjalan pada tingkatan mikro bahkan mini mikro.
e. Ramah lingkungan
Inisiatif untuk menjalankan suatu aktivitas yang ramah lingkungan biasanya baru muncul setelah kerusakan lingkungan terjadi dalam stadium yang cukup parah. Papua Barat sendiri masih memiliki kualitas lingkungan yang sangat baik, namun tidak ada salahnya jika asas ramah lingkungan mulai dibiasakan untuk diterapkan dalam setiap kegiatan pembangunan. Manfaat yang dapat diambil berupa lingkungan hidup yang berkualitas akan dapat dinikmati jauh puluhan tahun kedepan. Bagaimanapun lingkungan hidup yang sehat akan menjadikan masyarakat yang hidup disekitarnya menjadi sehat pula.
f. Penciptaan iklim investasi yang kondusif
Investasi baik dari dalam maupun luar negeri apalagi dengan skala yang besar tentunya masih sangat dibutuhkan oleh Papua Barat demi memacu pertumbuhan ekonominya. Namun masuk atau tidaknya investasi tentunya bukan tanpa alasan. Iklim investasi di satu wilayah terutama menjadi salah satu pertimbangan utama investor. Karenanya program-program pembangunan yang dipilih harus mendukung ke arah penciptaan iklim investasi yang kondusif.
Tabel 7-1. Program Pembangunan Berdasarkan Misi Pembangunan
Program Berdasarkan Misi Pertama:
 Program pendidikan gratis bagi orang Papua  Program wajib melek huruf dini bagi orang Papua  Program wajib melek huruf dewasa bagi orang Papua  Program SD kecil tingkat kampung
 Program sekolah pola asrama tingkat distrik
 Program pengiriman tenaga pengajar ke kampung terpencil dan kampung terisolir  Program pelibatan dan pembinaan orang tua siswa Papua dalam lembaga pendidikan  Program pendidikan guru bagi orang Papua
 Program beasiswa ilmu khusus berbasis keunggulan lokal Papua Barat  Program penyesuaian kurikulum dengan muatan lokal Papua Barat
 Program kemitraan pendidikan dengan lembaga agama, lembaga adat, dan lembaga masyarakat  Program dana stimulus bagi tenaga pengajar di daerah terpencil dan daerah terisolir
 Program sekolah kejuruan berbasis keunggulan lokal Papua Barat  Program taman penitipan anak Papua
 Program taman bacaan kampung bagi orang Papua
 Program pembentukan perilaku gender dan life skill terkait pendidikan bagi orang Papua  Program jaminan pendidikan bagi orang Papua
 Program pelayanan kesehatan door to door bagi orang Papua  Program jaminan kesehatan bagi orang Papua
 Program pelayanan kesehatan dan obat-obatan gratis bagi orang Papua  Program pengembangan obat-obatan tradisional Papua
 Program pengembangan cara-cara pengobatan tradisional Papua  Program pembinaan tenaga kesehatan tradisional Papua
 Program pencegahan dan pengobatan khusus HIV, kusta, dan malaria bagi orang Papua
 Program pengiriman dan pendisiplinan tenaga kesehatan ke ke kampung terpencil dan kampung terisolir
 Program kemitraan kesehatan dengan lembaga agama, lembaga adat, dan lembaga masyarakat  Program pembangunan prasarana dan sarana kesehatan tingkat kampung
 Program perencanaan dan pengendalian keluarga Papua
 Program pembentukan perilaku gender dan life skill terkait kesehatan bagi orang Papua  Program rujukan kesehatan bagi orang Papua
 Program rumah layak huni bagi orang Papua
 Program penyediaan sanitasi bagi permukiman dan perumahan orang Papua  Program penyediaan air bersih bagi permukiman dan perumahan orang Papua
Program Berdasarkan Misi Pertama:
 Program penyediaan listrik bagi perumahan dan permukiman orang Papua
 Program penyediaan telekomunikasi yang menjangkau kampung terpencil dan terisolir  Pembukaan akses transportasi ke seluruh kampung terpencil dan terisolir
 Program pengelolaan sampah dan pembinaan orang Papua dalam mengelola sampah  Program pengembangan sistem usaha mikro bagi orang Papua
 Program pembinaan usaha mini mikro bagi orang Papua
 Program pengembangan pertanian tanaman pangan pokok orang Papua (keladi, jagung, ubi, kacang- kacangan, bunga pepaya, dan sebagainya)
 Program pengembangan tanaman perkebunan khas Papua (pala, sagu, dan sebagainya)  Program pengelolaan kawasan lindung sekitar permukiman orang Papua
 Program pengembangan peternakan hewan khas orang Papua (babi, rusa, dan sebagainya)  Program pengelolaan kawasan dan pembinaan orang Papua dengan skema transmigrasi lokal  Program pembukaan lapangan kerja bagi orang Papua
 Program pengelolaan pariwisata berbasis Orang Papua  Program pengelolaan carbon trade
 Program pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja dan usaha bagi tenaga kerja pemuda Papua  Program pengembangan mata pencaharian berkelanjutan berbasis pelatihan SDM Papua
 Program pemberian dan perputaran modal kerja bagi orang Papua  Program pengembangan lembaga kredit dan usaha bersama orang Papua  Penyusunan regulasi penentuan kuota orang Papua dalam pemerintahan  Program rekruitmen orang Papua menjadi aparatur pemerintah
 Program pembinaan orang Papua dalam pemerintahan  Program promosi orang Papua dalam pemerintahan
 Penyusunan regulasi persyaratan izin usaha terkait pelibatan orang Papua  Penyusunan database kependudukan orang Papua
 Program pemetaan tanah ulayat
 Program pengelolaan administrasi hak ulayat  Penyusunan Perdasus dan Perdasi
 Penyesuaian nomenklatur pada penyusunan data dan informasi statistik daerah
Program Berdasarkan Misi Kedua:
 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja  Program Peningkatan Kesempatan Kerja
 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi  Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
 Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah  Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal  Program pengembangan wawasan kebangsaan
 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaaan
 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan  Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
 Program pendidikan politik masyarakat
 Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional  Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri  Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan  Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan.
 Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi  Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah  Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri  Program Penataan Struktur Industri
 Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
Program Berdasarkan Misi Ketiga:
 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan  Program Pengawasan Obat dan Makanan  Program Pengembangan Obat Asli Indonesia  Program Perbaikan Gizi Masyarakat
 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular  Program standarisasi pelayanan kesehatan
 Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya
 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
 Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
Program Berdasarkan Misi Ketiga:
 Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita  Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan  Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak  Program pengembangan lingkungan sehat
 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat  Program Upaya Kesehatan Masyarakat
 Program Lingkungan Sehat Perumahan
 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan  Program Pengembangan Perumahan
 Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial
 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran  Program pengelolaan areal pemakaman
 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan  Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak  Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
 Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan  Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial  Program pembinaan anak terlantar
 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma  Program pembinaan panti asuhan /panti jompo
 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
 Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang kondusif
 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah  Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah  Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat PerKampungan  Program pengembangan lembaga ekonomi peKampungan
Program Berdasarkan Misi Ketiga:
 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah Kampung  Program peningkatan peran perempuan di perKampungan  Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program Berdasarkan Misi Keempat:
 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran  Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur  Program peningkatan disiplin aparatur
 Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS
 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan  Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota  Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan Kampung
 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH  Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
 Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan  Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
 Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat  Program Pendidikan Kedinasan
 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur  Program pembinaan dan pengembangan aparatur  Program pengembangan data/informasi
 Program kerjasama pembangunan
 Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh  Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah  Program perencanaan pembangunan daerah
 Program perencanaan pembangunan ekonomi  Program perencanaan sosial dan budaya
 Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam  Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana  Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
Program Berdasarkan Misi Keempat:
 Program Penataan Daerah Otonomi Baru  Program Penataan Administrasi Kependudukan
 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah  Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah  Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan  Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah  Program Penataan Peraturan PerUndang-Undangan
Program Berdasarkan Misi Kelima:
 Program Perencanaan Tata Ruang  Program Pemanfaatan Ruang
 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang  Program pembangunan sistem pendaftaran tanah
 Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah  Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan
 Program pengembangan sistem informasi pertanahan  Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan  Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ  Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
 Program peningkatan pelayanan angkutan
 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor  Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
 Program Keluarga Berencana
 Program Kesehatan Reproduksi Remaja  Program pelayanan kontrasepsi
 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri  Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan dimasyarakat  Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
Program Berdasarkan Misi Kelima:
 Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang ana  Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
 Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU  Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
 Program Transmigrasi lokal  Program Transmigrasi regional
Program Berdasarkan Misi Keenam:
 Program Pendidikan Anak Usia Dini
 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun  Program Pendidikan Menengah
 Program Pendidikan Non Formal Program Pendidikan Luar Biasa
 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan  Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan  Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda  Program peningkatan peran serta kepemudaan
 Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda  Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba
 Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga  Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa  Program pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi  Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi  Program kerjasama informasi dengan mas media
Program Berdasarkan Misi Ketujuh:
 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan)  Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan  Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Program Berdasarkan Misi Ketujuh:
 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan  Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
 Program peningkatan produksi hasil peternakan
 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan  Program peningkatan penerapan teknologi peternakan  Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan  Program pemanfaatan kawasan hutan industri
 Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan  Program perencanaan dan pengembangan hutan
 Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
 Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan  Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata  Program Pengembangan Destinasi Pariwisata  Program Pengembangan Kemitraan
 Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir  Program pengembangan budidaya perikanan
 Program pengembangan perikanan tangkap
 Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan
 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan  Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
Program Berdasarkan Misi Kedelapan:
 Program Pengembangan Nilai Budaya  Program Pengelolaan Kekayaan Budaya  Program Pengelolaan Keragaman Budaya