• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kekuatan dan Kelemahan PKPBDD

Dalam dokumen STRATEGI PEMASARAN BELIMBING MANIS (Halaman 147-153)

bar 13. Flu Sumber

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS

8.1 Kekuatan dan Kelemahan PKPBDD

Sejumlah kekuatan dan kelemahan yang diidentifikasi pada analisis lingkungan internal kemudian diajukan kepada pihak PKPBDD. Tujuannya adalah untuk menyeleksi faktor-faktor apa saja yang diterima dan akan dimasukkan dalam analisis selanjutnya. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan sesuai dengan urutan kerangka pemikiran teoritis yang digunakan, yaitu dari sisi manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen.

8.1.1 Kekuatan

Faktor yang menjadi kekuatan dari manajemen PKPBDD adalah struktur organisasi yang ringkas dan sesuai dengan kebutuhan dengan didukung oleh pengurus pilihan. Pengurus dipilih dari orang-orang yang mempunyai latar belakang dan pengalaman sesuai dengan posisi dan fungsinya di manajemen PKPBDD. Karyawan yang dipekerjakan memiliki kinerja baik dan motivasi

tinggi. Hal ini dapat diketahui dari tidak adanya karyawan yang mangkir dari tugas maupun karyawan yang diberhentikan. Pembagian wewenang dan tanggung jawab dilakukan dengan baik melalui job description dan job specification.

Kekuatan PKPBDD di bidang pemasaran adalah target, segmentasi, dan analisis permintaan pasar yang telah dilakukan. Target pasar utama yang telah ditentukan adalah daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. PKPBDD membidik segmen pasar menengah ke atas, yaitu dengan memasarkan produknya ke pasar induk hingga supermarket dan hypermarket di daerah yang menjadi

target pasar. PKPBDD juga telah memiliki data mengenai tingkat permintaan pasar belimbing untuk wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Data mengenai karakteristik konsumen juga telah dimiliki PKPBDD yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kota Depok.

Faktor lain yang menjadi kekuatan di bidang pemasaran adalah dari segi bauran pemasaran. Dari sisi produk, kekuatan PKPBDD adalah produk yang berkualitas, yaitu belimbing Dewa dan Dewi yang merupakan belimbing unggulan. Kualitas produk juga didukung oleh kemasan yang baik dan menarik, yaitu menggunakan wrapping dan karton untuk grade A dan B. Selain itu,

PKPBDD telah menggunakan merk “Belimbing Dewa Depok” yang bertujuan untuk menanamkan image produk ke benak konsumen. Penggunaan kemasan

yang berkualitas serta merk dagang bertujuan agar produk dapat bersaing di pasar, terutama pasar modern yang sebagian besar didominasi oleh buah impor yang juga menggunakan merk dan kemasan bagus.

Kekuatan dari sisi harga adalah adanya standar harga yang telah ditentukan berdasarkan kualitas belimbing, baik harga dari pemasok maupun

harga jual ke pelanggan. Kekuatan dari sisi distribusi adalah PKPBDD telah didukung oleh sarana distribusi yang memadai untuk menjangkau daerah target pasar. Sarana yang dimiliki adalah tiga unit mobil dari jenis pick-up bak terbuka,

dan mobil box. Setiap mobil memiliki jadwal distribusi yang mengatur waktu dan

tujuan distribusi. Distribusi didukung oleh dua orang karyawan untuk setiap mobil. Saluran distribusi yang singkat dan tanpa perantara juga menjadi kekuatan bagi PKPBDD. Saluran distribusi tersebut langsung menghubungkan petani dengan distributor dan konsumen akhir, sehingga dapat meminimalisasi biaya tata niaga.

Kekuatan PKPBDD juga berasal dari konsep PKPBDD sebagai lembaga tunggal yang menangani pemasaran belimbing di Kota Depok memberikan beberapa keunggulan dibandingkan dengan pesaing, salah satunya adalah rantai pemasaran yang lebih pendek. Rantai pemasaran yang pendek dapat memangkas biaya tata niaga dan memaksimalkan keuntungan

Kekuatan PKPBDD dari bauran pemasaran sisi promosi adalah telah didukung oleh fasilitas website internet di www.belimbingdewa.com. Fasilitas tersebut berisi berbagai informasi mengenai profil belimbing di Kota Depok, informasi mengenai manajemen dan bidang usaha dari PKPBDD, serta form

tanggapan masyarakat mengenai PKPBDD. Promosi juga telah dilakukan melalui beberapa media cetak dan elektronik serta melalui pameran-pameran buah skala nasional.

Kekuatan PKPBDD di bidang keuangan tidak dapat dianalisis secara detail dikarenakan terbatasnya akses data. Data mengenai laporan keuangan PKPBDD tidak didapatkan dengan alasan menyangkut internal perusahaan. Akan tetapi,

kondisi keuangan PKPBDD secara umum dapat dilihat dari selisih antara penjualan dan pembelian. Berdasarkan data tersebut, maka dapat dilihat penerimaan PKPBDD terus mengalami peningkatan sejak bulan Januari 2008 hingga April 2008. Keadaan ini menggambarkan keuangan PKPBDD yang semakin membaik.

Kekuatan PKPBDD di bidang sistem informasi manajemen adalah adanya fasilitas jaringan internet di kantor PKPBDD. Fasilitas internet ini digunakan sebagai sumber informasi dan juga media promosi melalui website

www.belimbingdewa.com

8.1.2 Kelemahan

Kelemahan PKPBDD di bidang manajemen adalah pengkomunikasian strategi dan implementasi belum berjalan dengan efektif hingga ke tingkat anggota (petani). PKPBDD adalah bentuk koperasi yang berbeda dengan koperasi pada umumnya. Sumber modal tidak berasal dari anggota, dalam hal ini adalah petani. Hal ini mengakibatkan petani sebagai anggota tidak terikat dengan PKPBDD, sehingga pengkomunikasian kebijakan dan implementasi strategi yang dikeluarkan PKPBDD pada umumnya tidak dapat diaplikasikan sepenuhnya oleh anggota.

Kelemahan PKPBDD di bidang pemasaran adalah penjualan yang belum konstan. Hal ini terkait dengan pasokan belimbing dari petani yang juga belum konstan. Selama ini, penjualan yang dilakukan tergantung dari pasokan belimbing dari petani. Jika pasokan belimbing sedang kosong, PKPBDD terpaksa membatalkan atau tidak menerima order dari pelanggan. Gambaran mengenai

Gambar 14. Grafik Penjualan per Hari PKPBDD Bulan Januari-April 2008. Sumber : Manajemen PKPBDD, 2008 (diolah)

Berdasarkan Gambar 14, fluktuasi terutama terjadi pada bulan Februari yang bertepatan dengan puncak panen raya belimbing di Kota Depok. Fluktuasi penjualan mengakibatkan fluktuasi juga dalam penerimaan. Hal ini menyebabkan PKPBDD mengalami kesulitan dalam menetapkan target, memperkirakan pendapatan ke depan, maupun dalam menyusun perencanaan strategi perluasan pasar.

Kelemahan lain di bidang pemasaran adalah PKPBDD belum mampu memasarkan seluruh belimbing yang dibeli dari petani. Selain itu, penjualan yang dilakukan belum mencapai target penjualan sebesar 30 ton per bulan. Berdasarkan data penjualan dari bulan Januari hinga April 2008, PKPBDD belum pernah mencapai angka penjualan 100 persen dari pembelian. Persentase penjualan terhadap pembelian terbesar dicapai pada bulan April yaitu 88,32 persen. Belimbing yang tidak dapat dipasarkan pada umumnya adalah belimbing

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 0 50 100 150 Penjualan  Belimbing  (Kg) Periode Hari Penjualan Linear (Penjualan)

yang mengalami kerusakan akibat terlalu lama disimpan. Adanya penyimpanan disebabkan karena tingkat pembelian dan penjualan harian yang belum seimbang.

Kelemahan PKPBDD di bidang keuangan adalah belum memiliki sumber modal sendiri. Selama ini, sumber modal PKPBDD bergantung pada pemerintah daerah, baik berupa bantuan maupun pinjaman bergulir. Hal ini menyebabkan PKPBDD mengalami kesulitan dalam menentukan strategi jangka panjang dan kebijakan-kebijakan lain yang memerlukan modal besar.

Kelemahan PKPBDD yang lain adalah pada bidang produksi dan operasi, yaitu terkait dengan proses penyimpanan belimbing. Pasokan yang belum konstan terkadang mengakibatkan adanya kekurangan dan kelebihan belimbing di koperasi. Jika pasokan berlebih, maka koperasi harus menyimpan belimbing sambil menunggu order dari pelanggan. Belimbing termasuk buah yang tidak

tahan lama dan mudah rusak sehingga membutuhkan metode penyimpanan yang tepat. Selama ini, PKPBDD belum memiliki fasilitas penyimpanan yang sesuai dengan karakteristik tersebut. Belimbing hanya diletakkan di halaman dengan naungan tenda sehingga dapat mengalami kerusakan akibat panas matahari maupun terkena hujan.

Kelemahan PKPBDD di bidang penelitian dan pengembangan adalah belum adanya fasilitas litbang. Selama ini, kegiatan litbang dilakukan melalui kerjasama dengan pihak luar, misalnya pemerintah dan institusi pendidikan. Pada umumnya, kerjasama tersebut hanya terkait dengan litbang mengenai pasar dan pengembangan produk. Pengembangan karyawan belum pernah dilakukan. PKPBDD sendiri merasakan perlu dilakukan pelatihan dan pengembangan

karyawan mengenai pemasaran, terutama yang terkait dengan ekspor komoditi buah-buahan.

Dalam dokumen STRATEGI PEMASARAN BELIMBING MANIS (Halaman 147-153)