• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) Penerapan Tata Kelola Perusahaan Menuju World Class Banking

SELURUH KEWAJIBAN PERSEROAN PER TANGGAL 31 DESEMBER 2010 TELAH DIUNGKAPKAN SELURUHNYA DALAM PROSPEKTUS INI

E. Pengelolaan Aset dan Liabilitas

13. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) Penerapan Tata Kelola Perusahaan Menuju World Class Banking

7. Pengendalian Mutu Audit

Program pengendalian mutu yang dilaksanakan oleh IAD dengan tujuan menjaga mutu dari pelaksanaan kegiatan audit, terdiri dari Review Intern, Review Ekstern dan Survey Ekspektasi Objek Audit. Program pengendalian mutu yang dilaksanakan bersifat menyeluruh dan mencakup seluruh aktivitas Audit Intern. 8. Sertifikasi ISO9001:2008

Sejak 20 Agustus 2008 IAD telah menerapkan sistem manajemen mutu yang mengacu pada standar ISO9001:2000 dari PT SGS (United Kingdom Accreditation Service – Quality Management) untuk Audit

Service – Sistem Audit Internal.

Sebagai komitmen terhadap Sistem Manajemen Mutu maka sejak 3 Juni 2010, IAD telah memenuhi persyaratan verifikasi untuk transisi sertifikasi dari ISO 9001: 2000 ke ISO 9001:2008.

13. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) Penerapan Tata Kelola Perusahaan Menuju World Class Banking

Pada penghujung tahun 2009, Perseroan membuka lembaran sejarah baru dengan menjadi perusahaan terbuka. Langkah strategis ini membawa perubahan mendasar dengan tekad menjadi perusahaan kelas dunia

(world class banking company). Dengan demikian, segenap aspek pengelolaan bisnis Perseroan harus

disempurnakan dengan melakukan berbagai proses transformasi bisnis.

Seiring dengan ketetapan langkah untuk bertransformasi, Perseroan senantiasa melengkapi berbagai pranata organisasi dan membangun mekanisme pengelolaan bisnis yang andal. Hal ini dapat diwujudkan melalui penerapan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik/Good Corporate Governance (GCG) pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi Perseroan secara konsisten.

Perseroan menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG yang mencakup transparency, accountability, responsibility,

independency dan fairness (TARIF), dengan keyakinan bahwa hal ini akan menjamin terciptanya

keseimbangan bisnis secara paripurna/menyeluruh (360 derajat) sehingga segenap bentuk kepentingan, baik bisnis maupun sosial, individu dengan kelompok, internal juga eksternal, serta kepentingan shareholders dan

stakeholders akan menuju pada titik keseimbangan seperti terlihat pada ilustrasi bagan berikut.

Bagi Perseroan, penerapan GCG bukan sekedar memenuhi peraturan perundang-undangan. Namun, lebih dari semua itu, merupakan elemen fundamental yang mengacu kepadainternational best practices. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan melakukan implementasi GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan memfasilitasi value driver bekerja optimal. Hal ini diharapkan akan meningkatkan nilai perusahaan (value

creation) selain menghasilkan empat manfaat utama sebagai berikut:

1. Meningkatkan kinerja Perseroan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.

V A L U E C R E A T IO N Ï D IV ID E N D C A P IT A L G A IN Ï Ï G R O W T H P R O F IT A B IL IT Y Ï V A L U E D R IV E R S Ï Ï Ï Ï Ï Ï Ï Ï - N E T IN T E R E ST M A R G IN - A SSE T Q U A L IT Y - C O ST T O IN C O M E - FE E B A SE D IN C O M E - R ISK M A N A G E M E N T - E T C P R IN SIP -P R IN SIP G C G : - F airness - R esponsibility - T ranparency - A ccountability

A kan m endorong value D river untuk bekerja karena perusahaan dikelola atas dasar “B est P ractice”

M A R K E T & IN V E S TO R S C O N FID E N C E

2. Meningkatkan corporate value, melalui peningkatan kinerja keuangan dan pengurangan risiko atas tindakan yang mungkin dilakukan yang tidak sinkron dengan tujuan Perseroan.

3. Meningkatkan kepercayaan investor, seiring dengan dorongan Pemerintah untuk mengundang investor ke Indonesia sebagai salah satu pasar yang sedang berkembang (emerging markets).

4. Tercapainya stakeholder satisfaction yang meliputi task satisfaction dan employee satisfaction.

Proses Value Creation sebagai hasil penerapan prinsip-prinsip TARIF GCG

Road Map Tahapan Implementasi GCG

Sepanjang tahun 2010, serangkaian langkah strategis dilakukan secara intensif guna membangun, menerapkan dan mengevaluasi secara kontinyu proses implementasi GCG. Hal ini dilakukan Perseroan melalui penetapan rangkaian road map yang terprogram, dengan sasaran akhir terwujudnya Perseroan sebagai salah satu perusahaan dengan praktik tata kelola terbaik di masa depan. Diharapkan dengan dicapainya sasaran akhir tersebut, Perseroan optimis dapat meningkatkan kinerja secara berkesinambungan (sustainable).

Sasaran awal tahapan pertama program road map adalah menumbuhkan komitmen manajemen dalam menerapkan GCG. Kemudian, diikuti langkah lanjutan dengan penyempurnaan GCG soft structure dan GCG

infrastructure.

Penyempurnaan GCG soft stucture bertujuan melengkapi kebijakan pendukung, selain meningkatkan tanggung jawab dalam menjaga segenap kepentingan stakeholders. Sedangkan, GCG infrastructure dilengkapi dengan melakukan penyempurnaan organisasi yang diperlukan.

Tahapan selanjutnya dalam road map implementasi GCG yaitu awareness programs, yang dilanjutkan dengan proses institusionalisasi, internalisasi, GCG assessment (self assessment maupun third party assessment) serta

monitoring berkelanjutan dengan dukungan teknologi informasi sebagai enabler dan transformer.

Tahapan road map implementasi Perseroan, sebagai berikut:

1)

Tahapan Pra Implementasi: Pada tahapan ini, terdapat 3 (tiga) hal yang dilakukan, yaitu:

a.

Mengukuhkan Komitmen Manajemen.

b.

Membangun Soft Structure.

c.

Melengkapi Infrasturcture.

2)

Tahapan Implementasi: Pada tahapan ini dilakukan beberapa strategi, yaitu:

a.

Awareness programs.

b.

Internalisasi dan institusionalisasi.

c.

Monitoring dan pengembangan software (Corporate Governance Management System).

d.

Evaluasi dan self assessment.

e.

Eksternalisasi.

3)

Tahapan Siklus Implementasi: Monitoring yang berkelanjutan senantiasa dilakukan, menuju sukses jangka panjang.

Beberapa program implementasi GCG yang penting dan telah dilaksanakan dengan baik oleh Perseroan pada periode 2010, antara lain:

1.

Komitmen Manajemen

x Bagi Perseroan, penerapan GCG bukan sekadar memenuhi peraturan perundang-undangan. Namun, lebih dari semua itu, merupakan elemen fundamental yang mengacu kepada international best practices. Manajemen meyakini bahwa dengan menerapkan GCG berarti memfasilitasi value driver bekerja optimal, sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan (value creation).

x Oleh karena itu, manajemen memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan GCG secara konsisten. Hal ini diwujudkan dengan melalui:

a.

Penetapan GCG sebagai Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator/KPI) dalam kontrak Manajemen.

Perseroan telah mengimplementasikan GCG sebagai KPI Korporat dan menerapkannya secara konsisten serta menjadikan GCG sebagai landasan operasional bisnis, melalui beberapa upaya sebagai berikut:

1) Sesuai Rencana Jangka Panjang (RJP) tahun 2008-2012, Perseroan telah menetapkan berbagai strategi dan prioritas program kerja. Salah satunya adalah “Implementasi GCG sesuai ketentuan BI dan/atau best practices”.

2) Sesuai Strategy Map Perseroan 2009-2012 melalui implementasi Balance Score Card (BSC), GCG telah ditetapkan sebagai salah satu KPI Korporat, yaitu pada perspektif People,

Organization and Information and Communication Technology.

3) Pelaksanaan GCG di Perseroan telah dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2011 khususnya pada bagian Kebijakan Umum Direksi (KUD) tahun 2011 disampaikan bahwa pengelolaan manajemen yang optimal di bidang Human Capital, IT, Manajemen Risiko menuju efisiensi operasional melalui peningkatan pelaksanaan GCG di seluruh level organisasi. Kualitas pelaksanaan GCG juga sudah dimasukkan sebagai Sasaran Strategis, Key Performance Indikator dan Strategic Initiative Level Korporat Tahun 2011. 4) Unit kerja sudah menandatangani Kontrak Kinerja dimana indeks pelaksanaan GCG sudah di

jadikan indikator dalam KPI masing-masing unit kerja.

b.

Melaksanakan segenap tahapan road map implementasi GCG di atas secara konsisten.

c.

Melakukan revitalisasi penerapan budaya kerja yang dikenal dengan POLA PRIMA, yaitu:

x P = PELAYANAN PRIMA x O = INOVASI x LA = KETELADANAN x PR = PROFESIONAL x I = INTEGRITAS x MA = KERJASAMA

Enam Nilai Budaya Kerja Perseroan ini menjadi landasan bagaimana Perseroan mencapai Visi “Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan” adalah sebagai berikut:

x Pelayanan Prima (Service Excellence)

Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (internal dan eksternal) x Inovasi (Innovation)

Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.

x Keteladanan (Role Model)

Mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam berperilaku yang mencerminkan Nilai-nilai Budaya kerja Perseroan bagi insan Perseroan dan pihak-pihak yang terkait.

x Profesionalime (Professionalism)

Kompeten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan seluruh insan Perseroan.

x Integritas (Integrity)

Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran yang terpuji.

x Kerjasama (Teamwork)

Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan Perseroan dan pihak lain dilandasi sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama

2.

Tahapan Membangun GCG Soft Structure

a.

Tujuannya membangun GCG Soft Structure antara lain, namun tidak terbatas pada hal-hal: 1) Melengkapi kebijakan pendukung dalam penerapan GCG.

2) Menjadi pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai dengan budaya (corporate culture) yang diharapkan.

3) Merupakan bentuk komitmen tertulis bagi seluruh jajaran dan tingkatan organisasi perusahaan dalam rangka meningkatkan disiplin dan tanggung jawab organ perusahaan dalam rangka menjaga kepentingan stakeholders sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.

b.

Membangun dan/atau melakukan review dan/atau pengembangan terhadap beberapa GCG Soft

Structure dan telah dilakukan institusionalisasi yang meliputi berbagai kebijakan, antara lain:

1) Tata Cara Menjalankan Pekerjaan Direksi Perseroan 2) Board Manual

3) Corporate Code of Conduct

4) Kebijakan Penanganan Benturan Kepentingan

5) Kebijakan Penerimaan dan Pemberian Hadiah/Gratifikasi 6) Kebijakan Aktivitas Politik

7) Kebijakan Whistleblowing

8) Penyediaan Dana Kepada Debitur Besar (Dana Besar) 9) Pedoman Kebijakan Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait 10) Kebijakan Rencana Strategis

3.

Tahapan Melengkapi GCG Infrastructure GCG Infrastructure dilengkapi dengan cara:

1)

Melakukan identifikasi atas GCG infrastructure yang telah dimiliki Perseroan dan menata ulang kebijakan-kebijakan yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG.

2)

Restrukturisasi internal pada bidang-bidang yang diperlukan sesuai dengan fokus yang dipilih dalam kerangka kerja implementasi GCG yang mencakup aktivitas-aktivitas, seperti, penyempurnaan organisasi yang diperlukan, pembentukan komite-komite, GCG Champion, pengembangan software serta aktivitas lainnya yang diperlukan.

3)

Beberapa GCG infrastucture yang telah dilengkapi oleh Perseroan pada periode 2010 adalah:

x

Perubahan Struktur Organisasi Baru

Perseroan telah membentuk unit kerja baru yang secara khusus menangani implementasi GCG, yaitu GCG Departement, yang merupakan bagian dari Corporate Secretary Division.

x

Penunjukan GCG Champion (koordinator dan asesor GCG) di seluruh unit kerja Kantor Pusat dalam upaya untuk meningkatkan koordinasi pelaksanaan implementasi GCG sehari-hari.

x

Pembuatan GCG Scoreboard untuk memantau implementasi pelaksanaan GCG di setiap unit kerja dan sekaligus sebagai indikator untuk menentukan pencapaian KPI unit kerja sesuai metode

x

Monitoring dan Pengembangan GCG Software (Corporate Governance Management System). Agar proses monitoring (identifikasi permasalahan, mencari alternatif pemecahan dan memberikan saran langkah-langkah penyelesaian sebagai koreksi dini) terhadap pelaksanaan implementasi GCG menjadi lebih efektif dan efisien, Perseroan telah melakukan analisis dan pengembangan GCG Software (Corporate Governance Management System) dengan dukungan teknologi informasi.

4.

Tahapan Eksekusi Strategi

a.

GCG Awareness program

Dalam rangka membangun GCG Awareness secara berkesinambungan maka diperlukan peningkatan pemahaman mengenai GCG dari segenap jajaran dan tingkatan organisasi Perseroan. Untuk itu, Perseroan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan:

1) Menugaskan 2 (dua) pegawai untuk mengikuti The 8th International Conference on Corporate Governance: Corporate Governance and Sustainability; Previous International Conferences Organized by the Centre for Good Corporate Research, Birmingham Business School, Inggris,

pada tanggal 23 Juni 2010.

2) Pemasangan banner tentang GCG Awareness di semua unit kerja di Kantor Pusat. 3) Sosialisasi melalui artikel GCG di majalah PARAS (majalah internal Perseroan).

4) GCG Awareness Inhouse Training. Perseroan telah melaksanakan GCG Awareness Inhouse

Training pada tanggal 13 sampai dengan 15 Oktober 2010 dengan peserta seluruh Kepala

Divisi/Desk/Regional Office dan GCG Champion seluruh unit kerja.

5) Melakukan induksi kepada pegawai baru Perseroan akan pentingnya GCG.

6) Melakukan teleconference dalam rangka melakukan sosialisasi tetang arti penting implementasi GCG dengan Kantor Cabang.

7) Sosialisasi Kebijakan GCG melalui workshop. Sebagai sarana untuk sosialisasi dan sekaligus untuk mendapatkan masukan-masukan terhadap 4 (empat) kebijakan GCG, yaitu: Code of

Conduct, Conflict of Interest, Gratifikasi dan Aktivitas Politik, Perseroan telah mengadakan workshop bekerja sama dengan Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI) pada tanggal 26

s/d 27 Oktober 2010.

b.

Institusionalisasi dan Internalisasi

1) Hasil pembangunan dan/atau review dan/atau pengembangan terhadap beberapa GCG Soft

Structure sebagaimana yang diuraiakan pada butir 2.b di atas telah dilakukan institusionalisasi oleh

manajemen sebagai kebijakan resmi Perseroan.

2) Internalisasi dilakukan dengan membentuk struktur organisasi baru, penunjukan GCG Champion seluruh unit kerja Kantor Pusat, mengembangkan GCG Scoreboard unit kerja dan monitoring serta pengembangan GCG Software (Corporate Governance Management System) sebagaimana yang diuraikan pada butir 3.c di atas.

c.

GCG Assessment Program 1) Self Assessment.

Pada bulan Januari sampai dengan Maret 2010, Perseroan telah melaksanakan evaluasi implementasi GCG dengan melakukan self assessment pelaksanaan GCG periode Januari - Desember 2009, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dengan nilai komposit 1.56 yang tergolong dalam kategori Baik.

2) Third Party Assessment

Perseroan telah melaksanakan third party assessment bekerja sama dengan Centre for Good

Corporate Governance Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (CGCG FEB UGM).

d.

Eksternalisasi

Untuk dapat memberikan gambaran kepada segenap stakeholders tentang pelaksanaan praktik-praktik GCG di Perseroan, pada bulan Desember 2010, Perseroan telah melakukan komunikasi kepada pihak eksternal dan segenap stakeholdes, melalui advertorial di Harian Umum Nasional, yaitu: melalui harian Kompas pada tanggal 29 Desember 2010 dan harian Bisnis Indonesia pada tanggal 30 Desember 2010, dengan materi seluruh kegiatan implementasi GCG di Perseroan periode 2010.

Manajemen berkeyakinan, dengan adanya road map implementasi GCG hingga tahun 2012 ini, Perseroan siap menghadapi tantangan bisnis ke depan dan meniti jalan menuju world class banking company.