• Tidak ada hasil yang ditemukan

SELURUH KEWAJIBAN PERSEROAN PER TANGGAL 31 DESEMBER 2010 TELAH DIUNGKAPKAN SELURUHNYA DALAM PROSPEKTUS INI

C. Perbankan Syariah

5. PERSAINGAN USAHA

Perseroan menghadapi persaingan dalam seluruh lini bisnis yang dijalani. Pesaing utama Perseroan adalah bank-bank domestik, dan dalam cakupan yang lebih sempit, bank-bank asing yang beroperasi di Indonesia. Untuk kredit perumahan, kompetitor utama Perseroan adalah bank-bank domestik karena bank-bank asing tidak diperkenankan memberikan kredit perumahan. Sebagai akibat dari krisis keuangan global, persaingan untuk mendapatkan pendanaan – khususnya pendanaan ritel yang menawarkan biaya pendanaan yang lebih murah – menjadi semakin intens. Perseroan biasanya bersaing dengan bank-bank lain terutama dalam hal ekstensi dan kenyamanan saluran distribusi, rentang produk, harga, pelayanan nasabah dan pencadangan untuk jasa teknologi.

Selain itu, secara tidak langsung Perseroan menghadapi persaingan dari berbagai jenis institusi/lembaga keuangan. Beberapa kompetitor secara substansial lebih besar dari Perseroan, memiliki sumber keuangan dan sumber lain yang lebih besar serta jaringan kantor cabang dan ATM yang lebih luas. Sebagai tambahan, pada tahun 1999, pemerintah Republik Indonesia telah menghapus batas kepemilikan bank asing dan mengizinkan bank-bank asing membuka kantor cabang di Indonesia. Persaingan dari bank-bank yang lebih dulu beroperasi dan bank baru baik domestik maupun asing, di mana bank asing dapat menerapkan joint venture atau investasi di bank-bank domestik, dapat mengakibatkan dampak yang negatif bagi kondisi operasional dan keuangan Perseroan.

Karena pembangunan dan reformasi sektor keuangan Indonesia terus berlanjut, Perseroan kemungkinan akan menghadapi persaingan dari sejumlah lembaga keuangan yang menawarkan produk dan jasa perbankan yang lebih luas atau peminjaman dengan limit yang lebih besar atau memiliki sumber daya finansial dan lainnya yang lebih besar daripada Perseroan. Banyak lembaga keuangan akan bersaing untuk mendapat target nasabah yang sama dengan target Perseroan, dan banyak institusi yang memiliki akses kepada pemerintah atau grup bisnis dengan sumber finansial yang lebih besar. Beberapa kompetitor Perseroan telah, dan diprediksi akan, membentuk aliansi strategis dengan beberapa bank asing dengan sumber daya manajemen dan finansial yang secara signifikan lebih besar. Kompetisi dalam industri yang dihadapi oleh Perseroan dijelaskan lebih lanjut dalam Bab V ”Risiko Usaha.”

Tabel berikut ini memperlihatkan total deposit dan informasi pangsa pasar yang dimiliki oleh Perseroan beserta informasi mengenai pangsa pasar para pesaing pada 31 Desember 2010.

dalam miliar Rupiah, kecuali dalam persentase) Per 31 Desember 2010

No Bank Rekening Giro Pangsa Pasar Tabungan Rekening Pangsa Pasar Rekening Deposito Pangsa Pasar

Jumlah Dana Pihak

Ketiga Pangsa Pasar 1 BTN ... 5.177 1,0% 10.861 1,5% 31.509 2,9% 47.547 2,0% 2 Mandiri ... 64.520 12,0% 123.498 16,8% 144.710 13,5% 332.728 14,2% 3 BRI ... 77.049 14,4% 125.198 17,1% 126.310 11,8% 328.556 14,0% 4 BCA ... 63.993 11,9% 145.553 19,9% 67.987 6,4% 277.534 11,9% 5 BNI ... 47.781 8,9% 64.235 8,8% 77.362 7,2% 189.378 8,1% 6 CIMB Niaga ... 27.164 5,1% 23.494 3,2% 64.717 6,0% 115.376 4,9% 7 Danamon ... 10.209 1,9% 21.272 2,9% 48.061 4,5% 79.541 3,4% 8 Panin ... 14.769 2,8% 22.420 3,1% 37.866 3,5% 75.055 3,2% 9 Permata ... 13.859 2,6% 11.992 1,6% 31.940 3,0% 57.792 2,5% 10 BII ... 10.286 1,9% 13.776 1,9% 35.446 3,3% 59.508 2,5% 11 Citibank ... 16.716 3,1% 6.966 1,0% 13.765 1,3% 37.447 1,6% 12 Mega ... 10.761 2,0% 11.305 1,5% 20.205 1,9% 42.271 1,8% 13 Bukopin ... 9.336 1,7% 8.966 1,2% 21.453 2,0% 39.756 1,7% 14 OCBC NISP... 6.696 1,2% 14.556 2,0% 14.399 1,3% 35.651 1,5% 15 Standchart ... 7.909 1,5% 3.971 0,5% 6.903 0,6% 18.782 0,8% Bank umum ... 535.855 100,0% 733.157 100,0% 1.069.812 100,0% 2.338.824 100,0% Bank Syariah ... 9.056 22.906 44.075 76.036

Sumber: Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi Bank, Desember 2010

Tabel berikut menjelaskan kredit bruto dan total aset dengan basis laporan keuangan tidak terkonsolidasi, serta informasi pangsa pasar Perseroan dan pesaing Perseroan per tanggal 31 Desember 2010.

(dalam miliar Rupiah, kecuali dalam persentase)

Per 31 Desember 2010

No Bank Kredit Bruto Pangsa Pasar Total Aset Pangsa Pasar 1 BTN ... 51.550 2,9% 68.386 2,3% 2 Mandiri ... 219.032 12,4% 407.826 13,6% 3 BRI ... 246.968 14,0% 398.393 13,2% 4 BCA ... 153.965 8,7% 321.973 10,7% 5 BNI ... 132.853 7,5% 240.590 8,0% 6 CIMB Niaga ... 102.109 5,8% 142.813 4,7% 7 Danamon ... 75.159 4,3% 113.865 3,8% 8 Panin ... 57.525 3,3% 105.918 3,5% 9 Permata ... 52.047 2,9% 73.570 2,4% 10 BII ... 50.120 2,8% 71.625 2,4% 11 Citibank ... 26.827 1,5% 55.699 1,9% 12 Mega ... 23.891 1,4% 51.729 1,7% 13 Bukopin ... 28.563 1,6% 45.908 1,5% 14 OCBC NISP ... 27.957 1,6% 44.475 1,5% 15 Standchart ... 21.858 1,2% 35.491 1,2% Seluruh Bank Umum di Indonesia 1.765.845 100,0% 3.008.853 100,0% Sumber: Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi Bank, Desember 2010

Tabel berikut menjelaskan rasio-rasio kecukupan modal (“CAR”), rasio jumlah kredit bermasalah dibandingkan dengan total kredit (“rasio NPL”), rasio imbal hasil atas rata ekuitas (“ROE”) dan rasio imbal hasil atas rata-rata aset (“ROA”) Perseroan dan beberapa pesaing per 31 Desember 2010.

Per 31 Desember 2010

No Bank CAR(1) Rasio NPL(2) ROE ROA

1 BTN ... 16,74% 3,26% 16,67% 2,05% 2 Mandiri ... 13,36% 2,21% 34,86% 3,63% 3 BRI ... 13,76% 2,78% 43,83% 4,64% 4 BCA ... 13,50% 0,64% 33,30% 3,51% 5 BNI ... 18,63% 4,28% 24,70% 2,49% 6 CIMB Niaga ... 13,47% 2,59% 23,88% 2,75% 7 Danamon ... 13,25% 3,25% 18,52% 3,34% 8 Panin ... 16,58% 4,36% 12,81% 1,87% 9 Permata ... 14,13% 2,65% 21,50% 1,89% 10 BII ... 12,65% 3,15% 7,16% 1,01% 11 Citibank ... - - - - 12 Mega ... 15,03% 0,90% 27,20% 2,45% 13 Bukopin ... 12,06% 3,22% 19,69% 1,65% 14 OCBC NISP ... 16,04% 2,00% 7,65% 1,09% 15 Standchart ... - - - - Seluruh Bank Umum di Indonesia 16,68% 2,56% - 3,82% Sumber : Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi Bank, Desember 2010

Catatan:

(1) Modal Tier 1 ditambah modal Tier 2 dikurangi investasi pada saham, dibagi rata-rata aset tertimbang. (2) Total kredit bermasalah dibagi dengan total kredit (sebelum dikurangi penyisihan untuk kerugian kredit). 6. PEMASARAN

Strategi pemasaran yang ditetapkan Perseroan terutama dalam menghadapi persaingan di industri perbankan saat ini adalah memelihara posisi sebagai pemimpin pasar di sektor pembiayaan perumahan. Kegiatan penghimpunan dana dilakukan Perseroan dengan menawarkan produk-produknya seperti Tabungan BTN Batara, Tabungan BTN e-Batara Pos, Tabungan BTN Prima, Tabungan BTN Junior, Tabungan BTN Juara, Tabungan BTN Haji, Tabungan BTN Haji Plus, Tabunganku, Giro, dan Deposito, sementara produk jasa layanan meliputi pengiriman uang, fasilitas pembayaran telepon, listrik, telepon selular, Wali Amanat, serta Bank Garansi. Sesuai dengan bisnis inti (core business) yang dimiliki oleh Perseroan, maka Perseroan tetap memfokuskan kegiatannya pada pemberian KPR kepada golongan menengah ke bawah, di mana Perseroan meyakini posisinya sebagai leader pada pasar ini, dikarenakan:

a. Produk KPR Perseroan memiliki citra merek (brand image) yang kuat dimana Perseroan hingga saat ini sebagai market leader dalam pembiayaan perumahan.

b. Portofolio kredit didominasi KPR yang memiliki tingkat risiko yang tergolong relatif rendah. c. Customer base nasabah KPR yang besar.

d. Portofolio kredit saat ini menyediakan cash flow yang baik.

Walaupun demikian Perseroan secara perlahan-lahan juga memperluas usahanya dimulai dari pemberian KPR kepada golongan menengah atas kemudian pemberian kredit perumahan Non KPR, hingga pemberian kredit Non-Perumahan seperti Kredit Ringan Batara (kredit tanpa agunan).

Usaha-usaha tersebut di atas dilakukan dengan memperkuat produk kredit yang menjadi unggulan dan melakukan diversifikasi produk untuk menambah gerak usaha Perseroan dalam menghadapi persaingan yang timbul. Pada produk kredit yang masih baru dan belum dikuasai oleh Perseroan akan dilakukan dengan cara sindikasi guna menimba pengalaman dari bank-bank yang telah lebih dahulu bergerak dalam bidang ini.

Selain melakukan pengembangan produk kredit tersebut di atas, Perseroan juga berusaha lebih meningkatkan pelayanan, mengingat pasar yang dihadapi secara perlahan semakin meluas antara lain:

x Dari debitur KPR menengah ke bawah, kemudian meliputi juga debitur KPR menengah atas. x Dari debitur KPR, sampai dengan debitur perumahan lainnya.

x Dari debitur ritel perorangan, sampai dengan debitur perumahan lainnya (Non-KPR). x Dari debitur ritel perorangan, sampai dengan debitur korporasi.

Dalam meningkatkan pelayanan tersebut juga dilakukan pembinaan debitur baik terhadap debitur yang memiliki kesulitan dalam memenuhi kewajibannya maupun terhadap debitur yang lancar agar pemberian kredit ini tetap aman. Hal ini membantu Perseroan mempertahankan kualitas aset produktif yang dimilikinya.

Untuk mendukung komposisi kredit perumahan dan kredit non perumahan menjadi 85:15 (maksimal), maka dikembangkan produk/fitur kredit dan pembiayaan yang terbagi dalam pengembangan produk kredit konvensional dan unit usaha syariah yaitu sebagai berikut:

1. Produk kredit konvensional antara lain : Kredit Usaha Jasa Pendidikan, Kredit infrastuktur, KPR BTN Angsuran Bebas/Flexible, KPR BTN Suku bunga Bebas, KPR BTN Plus, KPR BTN Duo Bunga dan KPR BTN Joint Group.

2. Produk pembiayaan syariah antara lain : Bancassurance, Ijarah Muntahiya Bit Tamlik, Line Financing Facility dan Pembiayaan Sindikasi.

Untuk merealisasi kredit tersebut dibutuhkan dana yang besar sehingga Perseroan meningkatkan usaha penghimpunan dana masyarakat dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengubah jenis tabungan yang terdiri dari berbagai macam jenis menjadi satu jenis, yaitu Tabungan Batara yang sifatnya lebih fleksibel dan memberikan banyak kegunaan bagi para penabung, antara lain sebagai salah satu syarat untuk memperoleh KPR Perseroan. Adapun, tabungan yang ditawarkan Perseroan saat ini adalah Tabungan BTN Batara, Tabungan BTN e-Batara Pos, Tabungan BTN Prima, Tabungan BTN Junior, Tabungan BTN Juara, Tabungan BTN Haji, Tabungan BTN Haji Plus, Tabunganku. Untuk Tabungan BTN Batara dan Tabungan BTN e-Batara Pos dilayani melalui Kantor Pos. Perseroan hingga saat ini terus mempromosikan seluruh jenis tabungan tersebut kepada masyarakat antara lain melalui:

x Pemasangan iklan di berbagai media x Program undian berhadiah

x Fasilitas ATM dan lain-lain

x Pengembangan fitur produk dan jasa layanan, seperti SMS banking, Host-to-Host Payment untuk pembayaran tagihan telepon, telepon seluler, SPP mahasiswa dan listrik, serta pembayaran gaji karyawan (payroll).

Penghimpunan dana melalui deposito dilaksanakan dengan penetapan bunga yang cukup bersaing di pasar, sedangkan giro sampai saat ini terus dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas oleh Perseroan agar dapat mendukung peningkatan pelayanan kepada nasabah.

Dalam rangka mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga, maka dikembangkan produk dana yang terbagi dalam produk bank konvensional dan unit usaha syariah yaitu sebagai berikut:

1. Produk dana bank konvensional antara lain : Tabungan BTN Rencana Pendidikan, Tabungan BTN Deposito, Tabungan BTN Pensiun, Tabungan BTN Bisnis, Asuransi Tabungan BTN Junior dan Tabungan BTN Juara,

Re-branding & Re-packaging Tabungan Batara, Tabungan Cermat, Tabungan Pendidikan dan Tabungan

Haji.

2. Produk dana unit usaha syariah antara lain : Cash Management dan Priority Banking.

Berikut ini adalah keterangan mengenai nasabah dan strategi pemasaran untuk masing-masing bisnis utama Perseroan:

Consumer Banking

Perseroan berusaha untuk menjaga hubungan jangka panjang dengan nasabah melalui penyediaan jasa berkualitas tinggi melalui saluran-saluran yang mudah untuk dijangkau. Perseroan telah melanjutkan upaya untuk menyederhanakan proses persetujuan kredit dengan mengambil langkah-langkah seperti meningkatkan kewenangan persetujuan kredit pada kantor-kantor cabang dan kantor-kantor cabang pembantu Perseroan dan melalui model penilaian kredit Perseroan serta layanan 1-5-1.

Aktivitas pemasaran yang berorientasi nasabah dilakukan melalui program penarikan undian, pemasangan iklan pada media cetak maupun elektronik, sponsorship bagi pengembang perumahan dan pameran, pembukaan outlet perbankan tambahan di mall-mall, program promosi dengan pengembang-pengembang tertentu di mana Perseroan memberikan kredit sampai dengan 90,0% dari harga beli serta tingkat suku bunga kredit untuk peminjam, promosi khusus untuk kredit perumahan dengan tingkat suku bunga khusus untuk karyawan badan usaha milik negara, serta program promosi khusus seperti pemberian hadiah untuk nasabah lama, dan karyawan yang membawa nasabah baru bagi Perseroan.

Perseroan memfokuskan pemasaran perbankan retail serta upaya ekspansi pada enam kota terbesar di Indonesia. Perseroan juga melakukan ekspansi bisnis perbankan pada kota-kota dan propinsi di seluruh Indonesia, dengan meningkatkan efisiensi operasional kantor-kantor cabang regional Perseroan serta mempekerjakan tambahan sumber daya manusia untuk mengembangkan produk yang secara spesifik menjangkau nasabah berpendapatan menengah ke bawah serta keluarga-keluarga di daerah yang kurang berkembang di seluruh Indonesia.

Perseroan memiliki jaringan pelayanan dengan jangkauan yang luas melalui kantor cabang dan jaringan ATM, serta jasa perbankan melalui telepon dan SMS serta jaringan online dengan kantor pos sebanyak 2.655 outlet di seluruh Indonesia. Perseroan sedang berusaha untuk meningkatkan layanan Perseroan dengan memperluas jasa perbankan melalui telepon, menambah jaringan ATM, serta menambah jumlah outlet Kantor Pos yang terhubung secara online dengan Perseroan.

Commercial Banking

Perseroan melayani nasabah umum melalui relationship manager dan account manager yang berada di kantor pusat dan kantor cabang Perseroan. Relationship manager Perseroan memiliki spesialisasi pada produk pembiayaan Perseroan dan fokus untuk membangun hubungan dan memberikan solusi keuangan kepada nasabah Perseroan. Account manager Perseroan terspesialisasi pada produk pendanaan, penyaluran solusi investasi, serta memantau pendanaan dan portofolio investasi untuk nasabah umum. Saat ini Perseroan memiliki target nasabah komersial yang beroperasi dalam sektor telekomunikasi, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan industri yang terkait dengan perumahan.

Perbankan Syariah

Pada bulan Desember 2003, Dewan Pengawas Syariah Perseroan telah mendeklarasikan penegakan kembali prinsip hukum Islam, terutama yang berkaitan dengan pembayaran bunga, yang dipercaya oleh Perseroan akan diiringi oleh peningkatan jumlah nasabah syariah secara berkelanjutan. Hingga 28 Maret 2011 Perseroan telah memiliki 20 kantor cabang syariah, 9 kantor cabang pembantu syariah dan 207 kantor layanan syariah (KLS) dan berencana membuka 4 kantor cabang syariah dan 16 kantor cabang pembantu syariah pada tahun 2011. Program Akselerasi Pengembangan Perbankan Syariah 2007-2008, atau The Sharia Banking Development

Acceleration Program 2007-2008, didirikan oleh Bank Indonesia, telah menetapkan target pangsa pasar

perbankan Syariah sebesar 5,0% dari total aset perbankan nasional. Hingga 31 Desember 2010, aset UUS Perseroan menggambarkan 4,98% dari total aset Perseroan.