mangupa dijabarkan secara jelas sebagai bentuk besar hati komunitas adat atas
upacara mangupa adat Angkola.
Berikut teks mangupa yang yang menjelaskan doa dan ucapan selamat pada upacara adat mangupa melalui teks mangupa,
Tabel 15
Teks Mangupa yang Isinya Doa agar Sehat-sehat dalam Berumah Tangga
Pelaku Adat Teks Mangupa Makna Teks Orang kaya “…hape madung tarpayak
payakon holong ni anak
holong ni ina…”
“…yang sudah terletak,
meletakkan kasih sayang ibu
kepada anak…” Anak boru “…sude ma hita mandokkon
horas akke saut tulus na diangan-angan, horas…
horas... horas…”
“…semua kita mengucapkan horas, agar tercapai apa yang kita dicita-citakan horas…
horas... horas…”
Teks mangupa yang disampaikan ibu pada upacara mangupa kepada anak dan menantu menunjukkan kasih sayang ibu kepada anak dan menantu pada teks mangupa:
“…hape madung tarpayak, payakon holong ni anak holong ni ina…” arti kalimat
mangupa tersebut “…yang sudah terletak, meletakkan kasih sayang anak dan kasih
sayang ibu…” Kalimat mangupa yang disampaikan ibu kepada anak dipertegas pula oleh
anak boru ketika membuka bahan pangupa dengan kalimat: “…sude ma hita mandokkon horas akke saut tulus na diangan-angan, horas…horas..horas…” artinya:
“…semua kita mengucapkan horas, agar tercapai apa yang kita dicita-citakan
Makna teks mangupa yang disampaikan oleh nenek kepada pengantin pada upacara mangupa menguraikan maksud agar sehat-sehat dan menerima nasihat pada upacara mangupa sehingga memilik semangat dan seluruh maksud upacara mangupa
diterima tubuh dan badan mempelai (mudah-mudahan diterima tondi dohot badan munu) hal itu yang disampaikan oleh seluruh tokoh adat dalihan na tolu seperti pada teks
mangupa berikut:
Tabel 16
Teks Mangupa yang Isinya Doa agar Sehat-sehat
Pelaku Adat Teks Mangupa Makna Teks
Nenek Perempuan (Ompung adaboru)
“… markasehatan mandapot rasoki. Diterima tondi dohot badan munu, bahat rasoki markasehatan ma hita sude, parmaenku sude marsehat- sehat, so get ro pahomppu songoni Abang, Akkang sehat
ma, rap hita doa on…”
“… sehat-sehat, mendapat rezeki diterima semangat dan tubuh kalian, banyak rezeki, berkesehatanlah kita semua, menantuku (pr) semua sehat- sehat agar datang cucu, begitu pula abang, abang sehatlah,
sama kita doakan…”
Pada teks mangupa adat Angkola yang disampaikan oleh unsur dalihan na tolu
sebagai doa agar memiliki kesehatan pada teks “… Diterima tondi dohot badan munu, bahat rasoki markasehatan ma hita sude, parmaenku sude marsehat-sehat, so get ro pahomppu songoni Abang, Akkang sehat ma, rap hita doa on ...” yang berarti: “…sehat- sehat, mendapat rezeki diterima semangat dan tubuh kalian, banyak rezeki, berkesehatanlah kita semua, menantuku (pr) semua sehat-sehat agar datang cucu, begitu pula abang, abang sehatlah, sama kita doakan, dan panjang umur. Kesehatan sesuatu faktor penting dalam kehidupan sehingga kesehatan sesuatu yang diprioritaskan, begitu pula hidup berumah tangga agar semua yang hadir tetap diberi kesehatan, terutama kedua pengantin yang diupa-upa agar cepat memiliki momongan dan panjang umur. Jadi, semua
yang menyampaikan kata-kata pangupa mengharapkan kesehatan sebagai doa pada kalimat-kalimat mangupa di atas.
Kalimat yang disampaikan ibu kepada anak/ menantu (pengantin) ketika menyerahkan sirih (manyurduon burangir) pada upacara mangupa adat Angkola dengan
kalimat, “…Parmaen mudah-mudahan Amang, Parmaen upa-uspa ni tondi, ditarima tondi dohot badan muyu…” yang artinya: “…Mudah-mudahan anakku, Menantu (pr)
upa-upaini diterima semangat dan tubuh/ badan kalian…”
Tabel 17
Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya Doa agar Seiya sekata dan Selamat Berumah Tangga
Pelaku Adat Teks Mangupa Makna Teks
Ibu pengantin laki-laki
Amang, Maen hita sehat-sehat ma nian hita na marbagasaon martambah-tambah rasoki ma ita dalam keadaan job ni roha, syukur ma nian seia sekata songon siala sampagul ninna, rap tu jae rap tu julu on pe Amang, Parmaen ditarima tondi dohot badan munu na tarpayak di jolo munu on (ibu)
Anakku, menantu semoga kita sehat walafiat yang berumah tangga, bertambah rezeki, dalam keadaan senang hati, syukurlah seia sekata seperti siala sampagul katanya selalu bersama-sama ke sana ke mari anakku dan menantu (pr) diterima semangat dan dan tubuh kalian
Inanguda (adik ayah pengantin pria)
Songoni Amang, Parmaen, baen ma tarpayak pangupa di jolomunu mudah-mudahan ditarima tondi dohot badan munu, songoni mada Uma, Bapak mambaen pangupa dihamunu patidaon sada
sagodang niroha, songoni hamu…
Begitulah anakku, menantu (pr) karena sudah diletakkan pangupa di hadapan kalian mudah-mudahan diterima semangat dan badan kalian, begitu pula umak dan bapak yang menyiapkan pangupa kepada kalian menunjukkan kebesaran hati,
Begitu pula pada teks mangupa yang menguraikan tentang doa agar sehat-sehat dalam hidup berumah tangga hal itu pada teks mangupa: “Amang, Maen hita sehat-sehat
ma nian hita na marbagasaon…” yang artinya seluruh keluarga sehat-sehat setelah upacara perkawinan, hal itu dipetegas dengan kalimat doa agar ditambah rezeki hal disebutkan pada teks mangupa: “…martambah-tambah rasoki ma ita dalam keadaan job
ni roha,” yang artinya bertambah tambah rezeki sehingga walaupun upacara perkawinan bagi Luhak Angkola sesuatu yang bersifat menghabiskan tetapi stelah kedua pengantin hidup berumah tangga rezeki bertambah (berlimpah) dan dalam keadaan baik sesuai yang dicita-citakan.
Rasa syukur yang kepada Tuhan atas terselenggaranya seluruh rangkaian upacara perkawinan yang puncak upacara adalah upacara mangupa adat Angkola, pada teks
mangupa disebutkan rasa syukur dan doa (ibu mempelai laki-laki) yang bersifat harapan agar kedua mempelai seiya sekata, karena kehidupan berumah tangga harus bisa saling memahami yang diibaratkan seperti buah siala sampagul hal itu diungkapkan dalam teks
mangupa:“…syukur ma nian seia sekata songon siala sampagul ninna, rap tu jae rap tu
julu…” harapan yang besar dari kedua orang tua kepada anak dan menantu agar dapat menerima seluruh nasihat yang ditamsilkan dengan bahan-bahan pangupa pada teks
mangupa: “…on pe Amang, Parmaen ditarima tondi dohot badan munu na tarpayak di
jolo munu on…”
Harapan yang besar dari kedua orang tua kepada anak dan menantu agar menerima seluruh nasihat yang diibaratkan dengan bahan-bahan pangupa ditegaskan pula oleh nenek pengantin laki-laki (ompung adaboru) dengan teks pangupa: “…songoni Amang, Parmaen, baen ma tarpayak pangupa di jolomunu mudah-mudahan ditarima tondi dohot badan munu, songoni mada Uma, Bapak mambaen pangupa dihamunu
patidaon sada sagodang niroha, songoni hamu… yang artinya: Begitulah anakku, menantu (pr) karena sudah diletakkan pangupa di hadapan kalian mudah-mudahan diterima semangat dan badan kalian, begitu pula umak dan bapak yang menyiapkan
pangupa kepada kalian menunjukkan kebesaran hati kedua orang tua kepada kedua mempelai.