• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepemimpinan Unit Pengelola Program Studi Diploma

Dalam dokumen AKREDITASI PROGRAM M STUDI (Halaman 50-54)

STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS VOKASI PERIODE 2015-2020

2.3. Kepemimpinan Unit Pengelola Program Studi Diploma

Sebagai fakultas baru di Universitas Airlangga maka Pengelolaan Fakultas Vokasi UNAIR diarahkan menuju good university governance dengan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan adanya chek and balance. Oleh karena itu, diperlukan kepemimpinan yang kompeten, berdedikasi tinggi, jujur, dan amanah serta menerapkan nilai, etika, dan budaya organisasi dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan universitas. Dengan ditetapkannya Universitas Airlangga sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum, diberlakukan azas kepemimpinan hierarkis, dalam arti antara Rektor, Dekan, dan Ketua Departemen merupakan garis hirarkis linier. Konsekuensi dari azas tersebut, maka mekanisme proses penetapan pelaksanaan kepemimpinan unsur pelaksana akademik, meliputi Fakultas, Badan Pertimbangan Fakultas (BPF), dan Departemen. Hal itu tercermin dalam Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 26/H3/PR/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Airlangga.

Koordinasi dari semua unsur di fakultas, dilakukan oleh dekan selaku pimpinan fakultas dengan didasarkan sistem tata kelola yang dijalankan. Pemantauan dan koordinasi dilakukan sepanjang tahun dengan memperhatikan perkembangan internal dan lingkungan eskternal organisasi. Koordinasi dekan juga dilakukan dengan 8 fakultas asal 20 prodi yang sekarang bernaung di Fakultas Vokasi. Dekan dan wakil dekan memiliki peran besar dalam menetapkan dan mengorganisasikan upaya pencapaian tujuan organisasi dalam bentuk visi, misi, tujuan, serta kebijakan dan sasaran mutu. Dekan juga menetapkan arahan dan ekspektasi kinerja untuk semua departemen dan program studi melalui perencanaan operasional (operational plan) dan anggaran.

Pola kepemimpinan di Fakultas Vokasi bersifat kolektif, dimana seluruh jajaran pimpinan merupakan kesatuan dengan tugas masing-masing disertai sistem pendelagasian yang jelas. Dekan sebagai pemimpin tertinggi fakultas berkewajiban dalam menentukan arah pengembangan dan kebijakan fakultas yang secara rinci dijabarkan dalam renstra fakultas, sebagai penjabaran visi, misi dan tujuan fakultas. Sedangkan wakil dekan menjabarkan kebijakan yang dibuat dekan, untuk disosialisasikan ke semua departemen.

Departemen bersama-sama dengan program studi sebagai ujung tombak pelaksanaan misi fakultas sebagai lembaga pendidikan dengan acuan pedoman pelaksanaan pendidikan proses belajar mengajar sehingga di semua prodi dapat dilaksanakan.

2-22 Borang Institusi Fakultas Vokasi 2020

Pimpinan fakultas memiliki kompetensi yang unggul dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan masyarakatnya, tanggap dan cepat dalam mengatasi permasalahan, dan memiliki inisiatif yang tinggi dalam menentukan arah kebijakan, sehingga dapat mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Dengan diberlakukan azas kepemimpinan kolektif, maka Dekan selaku pimpinan menerapkan pola kepemimpinannya dengan memegang prinsip ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.

Kepemimpinan di level dekanat senantiasa mengajak semua program studi secara efektif dengan memberi arah, motivasi dan inspirasi untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran melalui strategi yang dikembangkan dan sudah ditetapkan pada strategi pencapaian sasaran.

Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi pada departemen masing-masing untuk senantiasa mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.

Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.

Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.

Pedoman kepemimpinan Fakultas Vokasi UNAIR mengacu pada pedoman kepemimpinan universitas (PP-UNAIR-PIN-02). Pemantauan dan koordinasi dilakukan setiap tahun dengan memperhatikan perkembangan internal dan lingkungan eksternal organisasi. Dekan Fakultas Vokasi UNAIR sebagai pimpinan Fakultas memiliki peran besar dalam menetapkan dan mengorganisasikan (deploy) upaya pencapaian tujuan organisasi dalam bentuk visi, misi, tujuan, serta kebijakan dan sasaran mutu. Dekan

2-23 Borang Institusi Fakultas Vokasi 2020

Fakultas Vokasi UNAIR juga menetapkan arahan dan ekspektasi kinerja untuk semua unit kerja melalui perencanaan operasional (operational plan) dan anggaran.

Tanggung Jawab dan wewenang pejabat di lingkungan Universitas Airlangga disusun berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 26/H3/PR/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Airlangga (http//www.unair.ac.id/sekretaris.php). Sesuai dengan tugas utama pimpinan dalam pengelolaan perguruan tinggi yang mencakup kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik telah dijabarkan dalam Buku Pedoman Mutu (PP-UNAIR-MSM-01 sampai 09).

Kepemimpinan Operasional

Dekan Fakultas Vokasi UNAIR dalam menjalankan kepemimpinan operasional sesuai dengan tanggungjawabnya terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan pendidikan tinggi, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang mengacu pada visi dan misi fakultas, serta bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan sumber daya di fakultas sesuai dengan rencana strategis, serta rencana kerja dan anggaran tahunan fakultas. Pengelolaan dan pengembangan pendidikan dilaksanakan dengan menerapkan kaidah manajemen organisasi yang meliputi planning, organizing, staffing, leading, dan controlling, sehingga pengelolaan fakultas dilaksanakan secara efektif untuk mewujudkan visi dan misi.

Struktur yang ada memperlihatkan gambaran yang jelas mengenai struktur organisasi sehingga tidak saja tugas dan fungsi masing-masing unit yang diperhatikan, tetapi juga termasuk masalah koordinasi antar unit. Dengan begitu maka pola kepemimpinan yang ada juga memungkinkan keterlibatan publik dimana setiap anggota sivitas akademika dan tenaga kependidikan tidak saja secara jelas mengetahui apa yang menjadi tanggungjawab masing-masing, tetapi juga kemana harus berkoordinasi.

Dengan struktur yang baku dan dipahami secara bersama di atas, kepemimpinan operasional di Fakultas Vokasi mampu berjalan dengan baik. Hasilnya bisa dilihat pada masing-masing level struktur yang berperan secara optimal meskipun dalam hal ini tidak meninggalkan pola-pola dialogis, khususnya ketika menentukan kebijakan umum.

2-24 Borang Institusi Fakultas Vokasi 2020

Kepemimpinan organisasi

Dekan dalam kepemimpinan fakultas merupakan organ eksekutif yang memperoleh pengawasan dari Badan Pertimbangan Fakultas dan bertanggung jawab kepada Rektor.

Visi, Misi, dan Tata Nilai bukan merupakan pernyataan sepihak dari Dekan tetapi merupakan suatu kesadaran dan kehendak kolektif dari berbagai stakeholders Fakultas Vokasi UNAIR yang dituangkan dalam Anggaran Rumah Tangga Fakultas. Berbasis pada visi dan misi tersebut, disusun rencana strategis yang dijabarkan dalam program kerja fakultas. Rencana Strategis ini menetapkan goal (tujuan) yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu dengan meletakkan visi dan misi sebagai landasan utama. Tujuan ini kemudian dikomunikasikan kepada semua staf akademik maupun tenaga kependidikan di Fakultas Vokasi Universitas Airlangga melalui rapat pimpinan maupun rapat pleno fakultas. Pada forum inilah pimpinan Fakultas Vokasi UNAIR senantiasa memberi pesan dan penekanan mengenai tujuan-tujuan yang harus dicapai sesuai dengan perencanaan strategis.

Sebagaimana fungsi pemimpin dalam suatu organisasi yang bertugas menekankan pada pembuatan keputusan dan kebijakan, mengorganisir, dan memantau pelaksanaan organisasi agar dapat berjalan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, maka pimpinan fakultas senantiasa melakukan koordinasi. Koordinasi dimaksudkan untuk menyampaikan dan menampung informasi, membahas dan menerima masukan demi mewujudkan visi dan misi.

Dengan adanya koordinasi ini, berbagai permasalahan pengelolaan dan proses pembelajaran dapat diketahui lebih dini. Aspek Koordinasi dalam proses kepemimpinan menjadi sangat penting karena efektifitas organisasi tetap terjaga. Pengawasan yang dilakukan oleh kepemimpinan organisasi di Fakultas Vokasi Universitas Airlangga dilakukan melalui pengawasan fisik atau langsung dan pengawasan tidak langsung melalui laporan kerja staf yang ada. Pengawasan dilakukan secara efisien dan efektif untuk meminimalisasi kesalahan yang dilakukan dosen dan tenaga kependidikan. Selanjutnya kebijakan-kebijakan Pimpinan Fakultas dituangkan secara prosedural dalam bentuk: Surat Keputusan Dekan, Surat Tugas sesuai dengan peruntukkan, dan instruksi lisan atau perintah langsung untuk hal-hal yang sifatnya mendesak.

2-25 Borang Institusi Fakultas Vokasi 2020

Hasil dari kepemimpinan organisasi ini bisa dilihat pada mekanisme kegiatan Fakultas Vokasi UNAIR yang tidak lagi tergantung pada figur pejabatnya. Karena secara organisasi sudah berjalan baik, maka pergantian kepemimpinan merupakan hal biasa tanpa merubah drastis irama kepemimpinannya. Tentu ada perbedaan namun hanya menyangkut skala prioritas dan arahan strategis yang dicapainya.

Kepemimpinan Publik

Kepemimpinan publik direpresentasikan oleh Pimpinan Fakultas Vokasi UNAIR yang telah berpartisipasi aktif dalam berbagai asosiasi profesi. Kepemimpinan publik diwujudkan dengan peran Dekan FV UNAIR yang menjabat sebagai Ketua Umum Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia, Sekretaris I Dewan Pengawas IAI Jawa Timur, Anggota Ikatan Akuntan Indonesia, Anggota Ikatan Akuntan Sarjana Ekonomi Indonesia, Anggota Ikatan Doktor Ekonomi Indonesia, wakil ketua FPTVI (Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia). Wakil Dekan I Fakultas Vokasi UNAIR menjabat sebagai sekretaris jendral Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI), anggota Himpunan Fisikawan Indonesia (HFI), anggota penuh Himpunan Optika Indonesia (HOI), anggota penuh Asosiasi Perguruan Tinggi Komputer Indonesia dan pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Teknik Biomedis Indonesia (AIPTBI) serta anggota asosiasi internasional IEEE (Iinstitut Electrical and Electronics Engineers). Wakil Dekan II Fakultas Vokasi UNAIR mempunyai jabatan sebagai pengawas audit Universitas Airlangga dan pengurus Unit Kewirausahaan Universitas Airlangga. Wakil Dekan III Fakultas Vokasi UNAIR sebagai anggota IDI Cabang Surabaya, anggota PGI (Perhimpunan Gastroenterologi Indonesia) Cabang Surabaya, Anggota IAPI (Ikatan Ahli Patologi Indonesia), Pengurus (wakil ketua) IAPI cabang Surabaya, Ketua Binroh Islam RSUD dr Soetomo, dan Supervisor PKRS RSUD dr Soetomo.

2.4 Sistem Pengelolaan

Dalam dokumen AKREDITASI PROGRAM M STUDI (Halaman 50-54)