• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Berpikir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.8 Kerangka Berpikir

Cashback merupakan diskon harga atas barang yang akan dibeli. Andika et al., (2021) menjelaskan bahwa Cashback bisa diartikan sebagai penawaran yang diberikan pada pembeli dimana pembeli akan menerima persentase pengembalian uang tunai atau virtual setelah belanja, Fitri et al., (2021) melakukan penelitian pada jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Promosi cashback terhadap minat mahasiswa dalam menggunakan dompet digital shopeepay ada aplikasi shopee” dari penelitian ini menyatakan bahwasannya promosi cashback berpengaruh terhadap perilaku konsumen saat melakukan transaksi memakai Shopeepay dan melakukan pembelian ulang.

Saputra et al., (2019) menjelaskan gratis ongkir adalah strategi yang dilakukan marketplace untuk menaikan marketplace dengan tujuan menarik dan menghasut konsumen supaya melakukan keputusan pembelian, Mukhammad Firdaus et al., (2020) “pengaruh persepsi kemudahan, kepercayaan, kemanfaatan dan tagline gratis ongkir terhadap minat beli ulang pada situs Shopee online shop

(studi pada mahasiswa FEB UNISMA)”. Penelitian ini menyatakan bahwa variabel tagline berpengaruh terhadap minat beli. karena gratis ongkir bisa menciptakan mahasiswa lebih tertarik buat belanja apa lagi sinkron menggunakan kantong mahasiswa yang cenderung terbatas.

Menurut Hasan (Daga 2017:77), kepuasan atau ketidakpuasan merupakan respon konsumen terhadap evaluasi ketidakpuasan yang dipersepsikan antara harapan sebelum pembelian dari kinerja produk atau jasa yang dirasakan setelah pemakaiannya. Tanggapan yang ditunjukkan oleh konsumen terhadap pelayanan atau kinerja (hasil) yang diterima, kemudian konsumen akan membandingkan kinerja (hasil) dengan harapan yang diinginkan. Alvian dan Prabawani (2020) melakukan penelitian dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh sales promotion dan keragaman produk pada Shopee terhadap minat beli ulang melalui kepuasan konsumen sebagai variabel intervening”. Penelitian ini didapatkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh terhadap minat beli ulang semakin tinggi kepuasan konsumen maka kecenderungan konsumen untuk membeli kembali produk pada marketplace Shopee semakin tinggi pula.

Menurut Kotler dan Keller (2012:25) keragaman produk adalah tersedianya semua jenis produk mulai dari banyaknya jumlah, kesesuain dengan selera dan keinginan serta ketersediaan produk yang ditawarkan untuk dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, oleh konsumen yang dihasilkan oleh suatu produsen.

Menurut James keragaman produk adalah kelengkapan produk yang menyangkut kedalaman, luas dan kualitas produk yang ditawarkan juga ketersediaan produk tersebut setiap saat (Oetomo, 2012).

Penelitian ini memiliki tiga variabel independen yaitu cashback dan gratis ongkir, kepuasan konsumen, dan keragaman produk yang diasosiasikan memiliki pengaruh pada variabel dependen dan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir

Sumber: Peneliti (2022)

Cashback dan gratis ongkir (x1)

Kepuasan konsumen (X2)

Keragaman produk (X3)

Minat Beli Ulang (Y)

H1

H2

H3

H4

41 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif komparatif. Penelitian komparatif merupakan penelitian yang mana membandingkan dua suatu gejala atau lebih. Yusuf (2014:57) penelitian komparatif adalah penelitian mendalami peristiwa yang terjadi baik itu penyebab dan objek yang diteliti kemudian dibandingkan dengan fenomena yang terjadi di kelompok-kelompok. Hubungan variabel pada penelitian ini merupakan cashback dan gratis ongkir, kepuasan konsumen dan keragaman produk terhadap minat beli ulang. Menurut Nazir (2018:47) penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. perbandingan ini yang dikaji dalam penelitian ini adalah ingin membandingkan tiga objek marketplace yaitu Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau wilayah dimana penelitian akan dilakukan. Dalam kondisi covid 19 terdapat peraturan social distancing dari pemerintah maka peneliti tetapkan untuk membuatkan survey penelitian ini melalui google forms dan konvensional dengan cara membagikannya pada mahasiswa yang memakai aplikasi Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia di Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian penelitian ini dilakukan pada Januari 2022.

3.3 Populasi dan Sampel penelitian 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan jumlah holistic (kesatuan) berdasarkan satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya akan diteliti. Populasi pada penelitian ini merupakan para mahasiswa pengguna aplikasi Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia di Universitas Sumatera Utara dengan jumlah populasi yang belum diketahui jumlahnya secara pasti, karena pengguna aplikasi Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia pada Universitas Sumatera Utara belum pernah dilakukan pengukuran secara pasti.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil secara acak yang bagian kecil yang diamati dengan menentukan target populasi. Teknik pengambilan sampel yang akan dipakai pada penelitian ini merupakan teknik non-probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dijadikan sampel. Peneliti menggunakan sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono (2019:85). Adapun kriteria sampel yang sudah ditetapkan peneliti, antara lain:

1. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara 2. Berusia Minimal 17 Tahun

3. Menggunakan aplikasi Shopee, Bukalapak, atau Tokopedia 4. Mendapatkan cashaback dan gratis ongkir secara bersama sama

5. Pernah melakukan pembelian pada aplikasi marketplace minimal tiga kali transaksi

Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil sampel dari 3 fakultas di Universitas Sumatera Utara, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik. Ketiga Fakultas tersebut dianggap telah mewakili fakultas lain di Universitas Sumatera Utara Karena fakultas tersebut merupakan fakultas dengan jumlah mahasiswa terbanyak di Universitas sumatera Utara dengan jumlah mahasiswa Fakultas Teknik 3389 mahasiswa, Fakultas ekonomi 3230 Mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 2472. Dengan pembagian Responden sebanyak 33 responden tiap Fakultas. Peneliti menetapkan bahwa jumlah sampel tidak diketahui karena tidak pernah dilakukan pengukuran tentang jumlah mahasiswa yang memakai aplikasi marketplace di Universitas Sumatera Utara sebelumnya, karena itu peneliti berasumsi bahwa jumlah populasi sangat banyak dan sampel yang akan diambil atau ditentukan peneliti memakai rumus Purba (Arianto & Patilaya: 2018), yaitu:

Keterangan :

n = Ukuran sampel

Z = 1,96 score dalam signifikan tertentu (derajat keyakinan yang dipengaruhi 95%)

Moe = Margin of Error, taraf kesalahan maksimum adalah 10%

Maka sampel yang diperoleh, yaitu:

Berdasarkan rumus tersebut, sampel yang akan digunakan peneliti minimal 96, maka Ada 96 responden dalam penelitian ini, namun peneliti membulatkan menjadi 99 responden untuk mempermudahkan perhitungan, dan juga apabila jumlah sampel lebih besar maka hasilnya akan lebih baik Adapun pada penelitian ini ada tiga subjek penelitian, jadi untuk pembagian sampel setiap subjek penelitian dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini:

Adapun pada penelitian ini ada tiga subjek penelitian, jadi untuk pembagian sampel setiap subjek penelitian dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Perhitungan Sampel Per Objek Penelitian

No Objek Penelitian Perhitungan Sampel

1 Shopee 99/3 33

2 Tokopedia 99/3 33

3 Bukalapak 99/3 33

Total 99

Sumber: Peneliti (2022) 3.4 Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah, sebagai berikut : 1. Hipotesis pada aplikasi Shopee, yaitu:

a. Ha1.1: Variabel cashback dan gratis ongkir berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Shopee di Universitas Sumatera Utara.

b. H01.1: Variabel cashback dan gratis ongkir tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Shopee di Universitas Sumatera Utara.

c. Ha1.2: Variabel kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Shopee di Universitas Sumatera Utara.

d. H01.2: Variabel kepuasan pelanggan tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Shopee di Universitas Sumatera Utara.

e. Ha1.3: Variabel keragaman produk berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Shopee Di Universitas Sumatera Utara.

f. H01.3: Variabel keragaman produk tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Shopee Di Universitas Sumatera Utara.

g. Ha1.4: Variabel cashback dan gratis ongkir, kepuasan konsumen, dan keragaman produk berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang Pada mahasiswa pengguna aplikasi Shopee di Universitas Sumatera Utara.

h. H01.4: Variabel cashback dan gratis ongkir, kepuasan konsumen, dan keragaman produk tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Shopee di Universitas Sumatera Utara.

2. Hipotesis pada aplikasi Tokopedia, yaitu:

a. Ha2.1: Variabel cashback dan gratis ongkir berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Tokopedia di Universitas Sumatera Utara.

b. H02.1: Variabel cashback dan gratis ongkir tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Tokopedia di Universitas Sumatera Utara.

c. Ha2.2: Variabel kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Tokopedia di Universitas Sumatera Utara.

d. H02.2: Variabel kepuasan pelanggan tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Tokopedia di Universitas Sumatera Utara.

e. Ha2.3: Variabel keragaman produk berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Tokopedia Di Universitas Sumatera Utara.

f. H02.3: Variabel keragaman produk tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Tokopedia Di Universitas Sumatera Utara.

g. Ha2.4: Variabel cashback dan gratis ongkir, kepuasan konsumen, dan keragaman produk berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang Pada mahasiswa pengguna aplikasi Tokopedia di Universitas Sumatera Utara.

h. H02.4: Variabel cashback dan gratis ongkir, kepuasan konsumen, dan keragaman produk tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Tokopedia di Universitas Sumatera Utara.

3. Hipotesis pada aplikasi Bukalapak, yaitu:

a. Ha3.1: Variabel cashback dan gratis ongkir berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Bukalapak di Universitas Sumatera Utara.

b. H03.1: Variabel cashback dan gratis ongkir tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Bukalapak di Universitas Sumatera Utara.

c. Ha3.2: Variabel kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Bukalapak di Universitas Sumatera Utara.

d. H03.2: Variabel kepuasan pelanggan tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Bukalapak di Universitas Sumatera Utara.

e. Ha3.3: Variabel keragaman produk berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Bukalapak Di Universitas Sumatera Utara.

f. H03.3: Variabel keragaman produk tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Bukalapak Di Universitas Sumatera Utara.

g. Ha3.4: Variabel cashback dan gratis ongkir, kepuasan konsumen, dan keragaman produk berpengaruh terhadap variabel minat beli ulang Pada mahasiswa pengguna aplikasi Bukalapak di Universitas Sumatera Utara.

h. H03.4: Variabel cashback dan gratis ongkir, kepuasan konsumen, dan keragaman produk tidak berpengaruh terhadap variabel minat beli

ulang pada mahasiswa pengguna aplikasi Bukalapak di Universitas Sumatera Utara.

3.5 Definisi Konsep

Pengertian dari konsep yang menjadi keperluan dalam melaksanakan pengkajian ini antara lain:

1. Cashback dan Gratis Ongkir (X1)

Cashback adalah potongan dari harga produk yang kita beli Cashback dapat diartikan sebagai penawaran yang diberikan kepada pembeli dimana pembeli akan mendapatkan persentase pengembalian uang tunai atau virtual (Andika et al, 2021). Sedangkan Menurut Saputra et al (2019) gratis ongkir adalah promosi yang dilakukan oleh marketplace yang memiliki tujuan agar konsumen tertarik dan juga menghasut konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

2. Kepuasan Pelanggan (X2)

Menurut Ritonga (2018:11) Kepuasan pelanggan merupakan sebuah ekspresi rasa senang atau kecewa konsumen yang muncul setelah melakukan perbandingan antara persepsi yang diharapkan pada produk dengan hasil yang diperoleh. Kepuasan konsumen didapatkan apabila nilai produk yang dibeli konsumen sesuai dengan ekspektasinya.

3. Keragaman produk (X3)

Menurut Indasari (2019:21) keragaman produk adalah kondisi yang tercipta dari ketersediaan barang dalam jumlah dan jenis yang sangat bervariasi, sehingga menimbulkan banyaknya pilihan dalam proses belanja konsumen,

Keragaman produk yang dihasilkan suatu perusahaan memiliki lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi tertentu.

4. Minat beli ulang (Y)

Menurut Hellier (Gama 2020:1) Pembelian ulang dapat diartikan sebagai minat seseorang untuk melakukan pembelian kembali di perusahaan tertentu yang didasarkan pada pengalaman sebelumnya.

Variabel Definisi Indikator Skala

Cashback

Lanjutan tabel Tabel 3.2 Definisi konsep

3.7 Teknik dan Pengumpulan Sumber Data

Pada penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan, yaitu:

1. Pengumpulan Data Primer

Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner melalui google form yang akan dibagikan kepada mahasiswa secara online dan secara langsung dengan

pengguna aplikasi Shopee, Tokopedia, Bukalapak di Universitas Sumatera Utara.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui studi kepustakaan, penelitian terdahulu, dan data-data yang didapat melalui internet.

3.8 Skala Pengukur Variabel

Penelitian ini, skala pengukuran variabel yang dipakai buat memilih skor atau nilai setiap pernyataan merupakan skala. Skala dipakai buat mengukur sikap, pendapat dan pendapat seorang atau sekelompok orang terhadap kenyataan sosial.

Skala bisa 3,4,5,6,7, dan skalanya tergantung kebutuhan. Melalui skala, variabel yang akan diukur diubah sebagai indeks variabel. Indikator ini lalu dipakai menjadi titik awal penyusunan proyek yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan. Saat memilih skor, penulis memakai alat ukur, misalnya yang ditunjukkan dalam tabel berikut (Yusuf Muri, 2017).

Tabel 3.3 Instrumen Skala

Keterangan Skor

Sangat Setuju Skor 5

Setuju Skor 4

Netral Skor 3

Tidak Setuju Skor 2

Sangat Tidak Setuju Skor 1

Sumber: Yusuf (2017:224)

Penggunaan instrumen kuesioner dengan menggunakan skala, lima skala memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat menjaring data penelitian lebih akurat.

3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Uji Instrumen

Uji Instrumen pada penelitian ini untuk menguji pernyataan berdasarkan angket yang dibuat peneliti yaitu cashback dan gratis ongkir, Kepuasan konsumen, keragaman produk mempengaruhi minat beli ulang pada aplikasi Shopee, Tokopedia, Bukalapak di Universitas Sumatera Utara. Uji instrumen untuk menentukan kevalidan, Suatu instrumen yang valid memiliki validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid mempunyai validitas rendah. Uji instrumen pada lakukan melalui uji validitas dan uji reliabilitas.

3.9.2 Uji Validitas

Menurut (Ghozali dan Latan 2015:88) uji validitas digunakan untuk menguji kuesioner suatu kuesioner dinyatakan valid apabila pernyataan di kuesioner bisa menjelaskan sesuatu yang dapat diukur menggunakan kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 25. Suatu score dikatakan valid apabila rhitung > rtabel maka Ho ditolak artinya variabel valid, jika rhitung < rtabel maka H0 diterima, artinya variabel tidak valid. Jumlah responden yang akan digunakan untuk uji survei ini ada 99 responden, penelitian ini menggunakan tingkat toleransi sebesar 5%, dengan nilai rtabel=0,344.

(corrected pearson correlation) merupakan metode yang sering digunakan untuk memberikan penilaian validitas kuesioner dengan cara membandingkan setiap butir pernyataan dengan skor total. Syarat syarat untuk pernyataan itu valid dapat di jelaskan di bawah ini.

1. Apabila r hitung > r tabel, maka instrumen valid 2. Apabila r hitung < r tabel, maka instrumen tidak valid

3.9.3 Uji Reliabilitas

Alat ukur yang digunakan dalam instrumen ini menggunakan kuesioner untuk data yang diperoleh harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

Pengujian instrumen dilaksanakan, agar data yang didapatkan tidak menyesatkan ketika melakukan proses pengujian hipotesis Fungsi dari uji reliabilitas adalah untuk menguji pernyataan- pernyataan dengan penilaian sebagai berikut apabila nilai alpha lebih besar dari 0,60 maka instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang baik dan terpercaya atau bisa dikatakan reliabel, begitu juga sebaliknya apabila nilai alpha lebih kecil dari 0,60 maka bisa kita simpulkan bahwa instrumen tersebut tidak dapat dipercaya atau tidak reliabel.

3.9.4 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mendekati distribusi normal ataupun mengikuti, uji normalitas dilakukan dengan teknik analisis kolmogorov-smirnov, grafik histogram, dan grafik p p-plot. (Ghozali dan Latan, 2015:155) kriteria uji normalitas kolmogorov-smirnov, yaitu:

1. Jika nilai asymp. sig. < 0,05 maka data yang diambil bersifat tidak normal.

2. Jika tingkat asymp. sig > 0,05 maka data yang diambil bersifat normal.

2.Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya interkorelasi (hubungan yang kuat) antar variabel bebas (independen).

pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang berarti akan mempengaruhi variabel terikatnya (dependen). Pendugaan tersebut akan dapat di pertanggung jawabkan apabila tidak terjadinya interkorelasi

(multikolinearitas) di antara variabel-variabel independen. (Ghozali dan Latan, 2015:160) menyatakan uji multikorelasi perlu dilaksanakan jika variabel bebasnya lebih dari satu. Untuk menguji multikolinearitas adalah dengan menggunakan metode tolerance dan VIF (variance inflation factor) Adapun kriterian pengambilan simpulan uji multikolinearitas yaitu.

1. Apabila nilai tolerance > 0,10 maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinearitas.

2. Jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinearitas.

3.Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Apabila asumsi tidak terjadinya heteroskedastisitas ini tidak terpenuhi, maka akan berakibat pada sebuah keraguan atau ketidakakuratan pada suatu hasil analisis regresi yang dilakukan. Regresi yang baik adalah regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.9.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Menarik kesimpulan karakteristik populasi diperlukanya analisis, untuk mengetahui faktor cashback dan gratis ongkir, kepuasan konsumen, keragaman produk, diperlukannya analisis regresi linear berganda. Menurut Latan (2014:191) pengertian dari analisis linier berganda adalah untuk membuktikan apakah terdapat hubungan fungsi antara variabel bebas atau lebih dari satu variabel terikat adapun untuk memperoleh hasil dari model regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

Dimana :

Y = Minat beli ulang a = Konstanta

b1, b2, b3 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel bebas (cashback dan gratis ongkir, kepuasaan konsumen, dan keragaman produk) X1 = Cashback dan gratis ongkir

X2 = Kepuasan konsumen X3 = Keragaman produk E = Standard error 3.9.6 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2017:159) hipotesis merupakan jawaban sementara kepada rumusan dari masalah penelitian. Kebenaran hipotesis ini harus diperlihatkan berdasarkan data yang dikumpulkan, kesimpulan sementara yang ditarik sebagai dugaan sementara dan selanjutnya diverifikasi kebenarannya. Uji hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah yang sifatnya praduga dan harus dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian.

3.9.7 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Menguji pengaruh variabel bebas satu per satu terhadap variabel terikat merupakan pengertian dari uji t atau yang biasa dikenal dengan uji parsial 0,05 (two tailed test) atau 5% merupakan tingkat signifikansi yang dapat digunakan dengan derajat bebas sebagai berikut df = n-k = 31 maka d df = n-k = 31, maka dapat diperoleh nilai T tabel sebesar 0,344 (didapat dari T tabel). Pengambilan keputusan pada Uji T didasarkan oleh:

1. T hitung < T tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat atau H0 diterima dan Ha ditolak.

2. T hitung > T tabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat atau H0 ditolak dan Ha diterima.

3. Apabila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka berpengaruh tapi tidak signifikan 4. Apabila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka signifikan

3.9.8 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Menurut Ghozalia dan Latan (2015:172) uji F pada dasarnya menjelaskan apakah seluruh variabel independen ataupun bebas uang dimasukkan pada model memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap variabel dependen atau terikat.

Untuk mengetahui apakah variabel independen (simultan) mempengaruhi variabel dependen maka diperlukannya uji F selain itu uji F dilakukan juga untuk mengukur seberapa jauh pengaruh antara variabel bebas secara bersama-sama dalam menerangkan variasi variabel terikat.

1. Apabila Fhitung > Ftabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y), maka H0 ditolak. Begitu pula sebaliknya sehingga H0 diterima.

2. Jika nilai signifikan f ≤ 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat sebaliknya H0

diterima.

3.9.9 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independent atau predictor yang digunakan. Range nilai dari R2 adalah 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Semakin mendekati nol berarti model

tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik (Situmorang dan Lufti, 2012:154).

58 BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil Singkat Marketplace

Marketplace merupakan media online berbasis internet, biasanya disebut dengan tempat melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Pembeli dapat mencari supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan, sehingga memperoleh harga pasar sesuai dengan yang diinginkan.

Sedangkan bagi supplier atau penjual dapat mengetahui perusahaan-perusahaan ataupun konsumen yang membutuhkan produk atau jasa mereka (Opiida, 2014).

Marketplace merupakan model business yang berhubungan dengan penjual dan pembeli (seller and buyer). Marketplace di Indonesia merupakan salah satu media penggerak ekonomi nasional dalam rangka menghadapi era globalisasi. Maka dari itu marketplace perlu dikembangkan lagi dengan teratur, wajar dan efisien. Umumnya marketplace yang efisien dapat meningkatkan iklim investasi di perusahaan dan memudahkan arus input dan output barang.

Shopee merupakan aplikasi yang aman, menyenangkan, mudah, dan praktis dalam jual beli. Shopee sebagai salah satu situs yang wadah jual beli secara online yang telah melakukan perubahan untuk menarik minat pelanggan agar lebih banyak bertransaksi melalui situs tersebut. Sehingga orang-orang lebih mudah mencari, berbelanja, dan berjualan langsung di ponselnya saja. Shopee juga dilengkapi dengan fitur live chat, berbagi (social sharing), dan hashtag untuk memudahkan komunikasi antara penjual dan pembeli dan memudahkan dalam

mencari produk yang diinginkan konsumen. Aplikasi Shopee dapat diunduh dengan gratis di appstore dan google playstore.

Bukalapak memiliki strategi pemasaran yang hampir sama dengan marketplace lainnya yaitu melalui iklan di televisi dan tautan facebook, twitter, dan youtube. Bukalapak menawarkan berbagai macam promo, diskon, serta voucher belanja untuk menarik lebih banyak pelanggan. Bukalapak dapat diakses melalui komputer/laptop, Bukalapak telah memiliki mobile application yang dapat didownload secara gratis di playstore dan appstore untuk memudahkan dan mempercepat pelanggan dalam membeli di Bukalapak

Tokopedia memiliki program untuk mendukung para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan perorangan untuk mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara online. Jika seseorang ingin berbelanja, cukup mudah dan pada dasarnya sama dengan belanja konvensional

Tokopedia memiliki program untuk mendukung para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan perorangan untuk mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara online. Jika seseorang ingin berbelanja, cukup mudah dan pada dasarnya sama dengan belanja konvensional