• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pemikiran

TINJAUAN PUSTAKA A. Tenaga Kerja

E. Kerangka Pemikiran

commit to user 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Menurut Arthur M. Okun (dalam Mankiw, 1997:39) mengemukakan teori yang terkenal dengan Okun-Law,bahwa:

Ada kaitan yang erat antara tingkat pengangguran dengan Produk Domestik Bruto (PDB), hubungan antara Produk Domestik Bruto (PDB) dengan pengangguran bersifat negatif. Pernyataan tersebut dapat diartikan antara Produk Domestik Bruto (PDB) kesempatan kerja memiliki hubungan yang positif atau dengan kata lain apabila terjadi kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB), maka akan diikuti dengan kenaikan jumlah tenaga kerja. Sebaliknya jika Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami penurunan, maka jumlah tenaga kerja juga akan mengalami penurunan.

Hukum Okun tersebut menerangkan mengenai hubungan output aktual dan potensial (GDP) dan pengangguran. Dimana Hukum Okun menyatakan bahwa untuk setiap penurunan 2 persen GDP yang berhubungan dengan GDP potensial, angka pengangguran meningkat sekitar 1 persen (Samuelson dan Nordhaus, 2001: 365).

Hukum Okun menyediakan hubungan yang sangat penting antara pasar output dan pasar tenaga kerja, yang menggambarkan asosiasi antara pergerakan jangka pendek pada GDP nyata dan perubahan angka pengangguran. Menurut Hukum Okun kapanpun output berkembang sebanyak 2 persentase lebih cepat daripada GDP potensial, angka penganggurannya akan menurun 1 persentase (Samuelson dan Nordhaus, 2001: 366).

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa antara GDP atau PDB dan kesempatan kerja memiliki hubungan yang positif, yakni jika

commit to user

GDP turun maka kesempatan kerja akan turun, dan sebaliknya jika GDP atau PDB naik maka kesempatan kerja akan naik, atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja juga akan meningkat.

Menurut Keynes dalam The General Theory mengatakan bahwa dalam jangka pendek pendapatan total suatu perekonomian ditentukan oleh keinginan sektor rumah tangga, perusahaan, dan sektor pemerintah dalam membelanjakan pendapatannya. Semakin tinggi ketiga sektor tersebut membelanjakan pendapatannya, akan semakin banyak output yang diproduksi, dank arena itu semakin banyak pula tenaga kerja yang dapat dikerjakan (Todaro, 1999: 326).

Keynes juga mengatakan bahwa, semakin besar pendapatan nasional, semakin besar volume kesempatan kerja yang dihasilkannya, demikian sebaliknya semakin kecil pendapatan nasional maka semakin kecil pula volume kesempatan kerja. Volume kesempatan kerja tergantung pada tergantung pada permintaan efektif. Semakin besar permintaan efektif, makin kecil jurang diantara tingkat kegiatan ekonomi yang tercapai dan tingkat kegiatan ekonomi pada tingkat pengangguran tenaga kerja penuh. Sebagai akibatnya pengangguran akan menjadi bertambah kecil dan semakin tinggi kesempatan kerja (Todaro, 1999: 328).

Sukirno (2003: 109) menjelaskan adanya hubungan antara tingkat investasi, tingkat pengangguran dan tingkat pendapatan nasional. Adanya investasi-investasi baru memungkinkan terciptanya barang modal baru,

commit to user

sehingga akan menyerap faktor produksi baru yang menciptakan lapangan pekerjaan baru atau kesempatan kerja yang akan menyerap tenaga kerja yang pada gilirannya akan mengurangi pengangguran. Dengan demikian akan menambah output dan pendapatan baru pada faktor produksi akan menambah output nasional sehingga akan terjadi pertumbuhan ekonomi.

Menurut Todaro (2000: 120) investasi memainkan peran penting dalam menggerakkan kehidupan ekonomi bangsa, karena pembentukan modal memperbesar kapasitas produksi, menaikkan pendapatan nasional maupun menciptakan lapangan kerja baru, dalam hal ini akan semakin memperluas kesempatan kerja.

Dengan adanya peningkatan investasi pada suatu industri, juga akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan oleh dengan adanya peningkatan investasi maka akan meningkatkan jumlah perusahaan yang ada pada industri tersebut. Peningkatan jumlah perusahaan maka akan meningkatkan jumlah output yang akan dihasilkan sehingga lapangan pekerjaan meningkat dan akan mengurangi pengangguran atau dengan kata lain akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja (Matz, 2003: 83).

Sektor industri pengolahan terbukti memberikan kontribusi yang besar terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Hal ini sejalan dengan teori-teori yang telah diungkapkan terdahulu, bahwa sektor industri diyakini dapat memimpin (leading sector) bagi

commit to user

sektor lainnya, karena produk-produk industrial selalu memiliki “dasar tukar” (term of trade) yang lebih tinggi dan lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk-produk sektor lain (Dumairy, 1997: 227).

Tetapi di lain sisi, besarnya kontribusi sektor industri dalam pembentukan PDB nasional ini tidak diikuti dengan besarnya kontribusi terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut. Penyerapan tenaga kerja Sektor Industri Pengolahan di Indonesia relatif kecil daripada Sektor Pertanian dan Sektor Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Hotel dan Sektor Jasa-jasa. Sektor industri pengolahan diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang tinggi sebanding dengan kontribusinya terhadap pembentukan PDB nasional.

Penyerapan tenaga kerja di sektor ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang penting, antara lain adalah PDB sektor industri dan nilai investasi riil di sektor industri. Pengaruh penyerapan tenaga kerja ini dikarenakan, PDB adalah indikator pertumbuhan ekonomi, sehingga dengan meningkatnya PDB maka pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat dan penyerapan tenaga kerja juga akan meningkat. Sedangkan investasi adalah faktor yang sangat penting dalam menopang kegiatan ekonomi seperti produksi, dengan meningkatnya nilai investasi maka pengusaha akan meningkatkan jumlah unit usahanya sehingga akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

commit to user 2. Bagan Kerangka Pemikiran Teoritis Gambar 2.2

Bagan Kerangka Pemikiran

Investasi terdiri dari dua jenis yaitu Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Dari kedua jenis investasi tersebut akan dilihat seberapa besar pengaruhnya terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor industri. Selain investasi, peneliti juga akan melihat seberapa

PMA PMDN PDB SEKTOR INDUSTRI INVESTASI SEKTOR INDUSTRI

PELUASAN KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI

PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI

commit to user

besar pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor industri. Dalam hal ini yang dimaksud Investasi dan PDB adalah jumlah investasi dan tingkat PDB yang ada pada sektor industri.