• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akumulasi delapan pokok macam-macam bentuk karma-phala yang saling berkait-kaitan, yang kemudian bekerja dalam tiga rentang waktu, semua inilah yang menjadi akar penyebab sesungguhnya dari segala apa yang kita alami dalam kehidupan ini. Baik mengalami pengalaman bahagia, maupun mengalami pengalaman sengsara.

Semua pengalaman hidup yang kita alami disaat ini, semuanya berasal dari diri kita sendiri, dari perbuatan dan perkataan kita sendiri [sebagai sebab] yang kemudian akan menghasilkan akibat. Yaitu seperti apapun bentuk rasa sakit dan kesengsaraan yang kita timbulkan ke orang lain, suatu saat kelak [di masa depan atau di kehidupan berikutnya] hal itu akan balik kembali

ke diri kita sendiri dalam bentuk rasa sakit dan kesengsaraan. Sebaliknya, seperti apapun bentuk kebahagiaan dan sukacita yang kita berikan ke orang lain, suatu saat kelak [di masa depan atau di kehidupan berikutnya] hal itu akan balik kembali ke diri kita sendiri dalam bentuk kebahagiaan.

Jika disaat ini hidup kita banyak kesulitan, tidak punya banyak uang, selalu bertemu sial, atau sering gagal mendapatkan apa yang kita inginkan dan perjuangkan, itu tidak lain adalah buah karma dari apa yang kita lakukan sendiri di masa lalu dan saat ini. Atau sebaliknya, jika disaat ini hidup kita banyak kemudahan, punya uang berlimpah, selalu bertemu keberuntungan, hal yang bagus atau sering mudah mendapatkan apa yang kita inginkan dan perjuangkan, itu juga tidak lain adalah buah karma dari apa yang kita lakukan di masa lalu dan saat ini.

Terkait dengan halangan, rintangan dan kesengsaraan dalam kehidupan, disebabkan oleh akumulasi karma buruk kita sendiri yang bekerja dalam tiga rentang waktu, menyebabkan munculnya Tap

Athreya atau tiga bentuk kesengsaraan hidup, yaitu :

I. ATMIKA TAP

Yang dimaksud dengan atmika tap adalah dampak akibat karma buruk yang menimbulkan kesengsaraan

yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Ini terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Pikiran-Perasaan

Akumulasi karma buruk kita mengakibatkan kesengsaraan dan ketidak-tenangan hidup yang datangnya dari dalam pikiran-perasaan kita sendiri.

Atmika tap bisa berupa karma yang muncul dan berakibat di dalam diri, dalam bentuk kekurang-mampuan di dalam mengelola pikiran-perasaan, seperti misalnya ketidak-mampuan memecahkan masalah, ketidak-mampuan melakukan analisa, pola pemikiran yang salah, kurang mampu berkomunikasi, kurang mampu mencerna pengetahuan, fanatisme agama berlebihan, tidak mengerti yang benar dan yang salah, tidak mampu fokus atau berkonsentrasi, prasangka buruk, dsb-nya.

Atmika tap juga bisa berupa karma yang muncul dan berakibat di dalam diri, dalam bentuk gejolak pikiran-perasaan, seperti misalnya rasa tidak percaya diri, sifat emosional, mudah marah, mudah kecewa, mudah merasa putus-asa, mudah bersedih, rasa malu yang berlebihan, jatuh cinta bertepuk sebelah tangan, dsb-nya.

2. Tubuh Fisik

Akumulasi karma buruk kita mengakibatkan kesengsaraan dan ketidak-tenangan hidup yang datangnya dari dalam tubuh fisik kita sendiri.

Atmika tap bisa berupa gangguan atau penyakit pada tubuh, seperti misalnya badan fisik mengalami cacat, cedera, luka, kemalasan, kelelahan, jatuh sakit, dsb-nya. Atmika tap juga bisa berupa kekurangan pada tubuh, seperti misalnya penampilan badan fisik yang tidak menarik, gerak tubuh yang kaku atau kikuk, dsb-nya.

II. BHAUTIKA TAP

Yang dimaksud dengan bhautika tap adalah akibat karma buruk yang menimbulkan gangguan atau konflik yang berasal dari interaksi kita dengan sesama mahluk lainnya. Ini ada dua, yaitu yang berasal dari mahluk sekala dan mahluk niskala [yang tidak dapat kita lihat dengan mata biasa].

1. Sekala

Bhautika tap bisa berupa gangguan atau konflik dengan mahluk sekala, misalnya bertemu dengan orang-orang yang menyakiti, ditipu orang-orang, dikelilingi oleh orang-orang tidak baik, dihina orang, difitnah orang,

dipukul orang, rekan kerja yang brengsek, persaingan bisnis, orang tua yang keras, istri yang cerewet, anak yang bandel, tetangga yang suka mengganggu, dirugikan orang. Atau misalnya diserang anjing, diterkam harimau, serangan hama ulat bulu, digigit lintah, ada banyak nyamuk, semut atau lalat, dsb-nya.

2. Niskala

Bhautika tap bisa berupa gangguan atau konflik dengan mahluk niskala [yang tidak dapat kita lihat dengan mata biasa]. Karena di alam ini dan di sekeliling kita banyak terdapat mahluk-mahluk niskala yang dapat mempengaruhi kita menjadi gelisah, pemalas, beremosi negatif atau jatuh sakit.

III. DAIWIKA TAP

Yang dimaksud dengan daiwika tap adalah akibat karma buruk yang menimbulkan gangguan dan kesengsaraan yang berasal dari dinamika kosmik alam semesta. Ini merupakan perpaduan antara hukum karma dan hukum rta. Ini terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Tata Ruang Kosmik

Daiwika tap bisa berupa gangguan dan kesengsaraan yang berasal dari tata ruang kosmik yang kurang baik. Tata ruang kosmik yang buruk dapat

membuat hidup kita terganggu dan mengalami kesengsaraan karena menghasilkan situasi dan keadaan yang kurang aman, serta dinamika, aliran dan akumulasi energi negatif di lingkungan sekitar kita.

Ini juga termasuk karena karma, menyebabkan hidup kita mengarah kepada kecenderungan memiliki asta kosala-kosali atau asta bumi [atau feng shui] yang tidak bagus di lingkungan rumah, tempat usaha, tempat kerja, dsb-nya.

Dimana ini semua dapat mempengaruhi kita menjadi sulit mendapat rejeki, boros, tidak tenang, beremosi negatif atau jatuh sakit.

2. Dinamika Alam

Daiwika tap bisa berupa gangguan dan kesengsaraan yang berasal dari dinamika alam atau bencana alam, seperti misalnya angin kencang, udara yang terlalu panas atau terlalu dingin, kekeringan yang mengakibatkan krisis air dan pangan, dsb-nya.

Atau juga misalnya terkena bencana banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, angin tornado, dsb-nya.

6