• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesepakatan Nairobi :

Dalam dokumen Komitmen Global Promkes (Halaman 130-142)

MENINGKATKAN KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan yang ke 7 di Nairobi , Kenya, tanggal 26-30 Oktober 2009 mengambil tema “Mempromosikan Kesehatan dan Pembangunan; Menutup Kesenjangan Implementasi” (Promoting Health and Development; Closing the Implementation Gap). Tema ini berangkat dari kenyataan bahwa pembangunan kesehatan dimanapun saat ini menghadapi berbagai tantangan. Krisis moneter yang terjadi beberapa tahun yang lalu masih menghantui

pembangunan ekononi nasional pada umumnya, dan lebih khusus lagi bagi pembangunan kesehatan. Dengan diadakannya konferensi di Nairobi, maka lengkaplah konferensi Internasional Promosi Kesehatan telah merata diselenggarakan di semua benua (5 benua) di dunia. Konferensi yang dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari hampir 100 negara ini akhirnya menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam Kesepakatan Nairobi (Nairobi Statement).

KONFERENSI GLOBAL

Pemanasan global dan perubahan iklim sebagai akibat dari adanya dampak pembangunan, sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, terlebih terhadap kesehatannya. Dampak pemanasan dan perubahan iklim ini lebih terasa lagi terutama bagi negaran-negara yang miskin, yang pada umumnya terletak di daerah tropis. Ancaman keamanan dimana-mana, baik di negara maju maupun negara berkembang menyebabkan rasa ketidakpastian masyarakat di dunia ini, ketakutan, ketidaknyamanan dan sebagainya. Ketidakamanan ini juga menjadi ancaman ekonomi masyarakat, kerja terganggu, pengangguran bertambah, yang akhirnya produktivitas menurun. Akumulasi dari dampak ancaman keamanan ini adalah kesehatan masyarakat.

120 PROMOSI KESEHATAN KOMITMEN GLOBAL OTTAWA-JAKARTA-NAIROBI

Tantangan-tantangan baru ini akibatnya menjadi problema pembangunan yang baru, terakumulasikan tantangan-tantangan yang lama yang masih “exist” akan menjadi tantangan dan masalah yang lebih besar lagi. Di bidang kesehatan misalnya, tantangan lama masih ada, seperti penyakit menular tidak berkurang, bahkan cenderung meningkat, dan juga penyakit kekurangan gizi (manultrisi pada anak balita) .

Kemudian ditambah tantangan baru yang muncul, HIV/AIDS, Flu Burung, dan Flu Baru H1N1. Aspirasi kesehatan global makin jauh dari jangkauan, sementara itu beban penyakit semakin meningkat dan penyebarannyapun makin tidak seimbang diantaara kelompok masyarakat disuatu Negara, dan tidak merata diantara negara. Dalam konteks ini promosi kesehatan selalu harus mengambil peran, dan ini telah dilakukan sejak Konferensi Promosi Kesehatan di Ottawa tahun 1986 sampai Konferensi yang ke enam di Bangkok tahun 2005. Pengalaman-pengalaman dan juga bukti-bukti nyata telah diidentifikasikan melalui konferensi-konferensi tersebut. Hal yang sangat menarik bukti empiris tersebut adalah bahwa promosi kesehatan adalah suatu pendekatan yang terintregasi, dan juga suatu strategi yang sangat efektif, dan merupakan komponen yang penting dalam sistem kesehatan.

Dunia saat ini memerlukan suatu implementasi pembelajaran pada dua dekade yang lalu. Telah banyak piagam, deklarasi, pernyataan, dan resolusi yang dihasilkan dalam konferensi-konferensi promosi kesehatan. Dalam deklarasi, piagam dan pernyataan-pernyataan tersebut semua peserta dari semua negara bersepakat untuk melaksanaan isi pernyataan tersebut di negara masing-masing. Tetapi implementasai sampai saat ini masih jauh dari yang diharapkan. Oleh sebab itu konferensi global promosi kesehatan di Nairobi, akan menunjukkan konferensi yang lebih esensial, suatu pendekatan yang efektif sejalan dengan pembaharuan (renewal) Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) sebagaimana di “endorsed” oleh Badan Eksekutif WHO, sebagai berikut :

1. Mencapai persetujuan untuk pencapaian pembangunan kesehatan internasional : Dibidang kesehatan tujuan pembanguanan sangat erat hubungannya dengan pemberantasan kemiskinan. Karena kesehatan, ekonomi dan pendidikan adalah 3 hal yang melekat, saling mempengaruhi. Hal ini secara jelas telah diuraikan dalam bab pendahuluan buku ini. Penyakit menular seperti TB paru,malaria, dan HIV/AIDS, tiga penyakit ini dari hasil-hasil penelitian terbukti berhubungan signifikan dengan kemiskinan. Penjelasannya sangat sederhana; orang-orang yang miskin sudah pasti tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, akibatnya mereka kekurangan gizi. Orang yang kurang gizi menjadi rentan atau mudah terkena TB dan malaria. Oleh sebab itu pencapaian pembangunan kesehatan, akan tercapai bila dibarengi dengan KESEPAKATAN NAIROBI

121 PROMOSI KESEHATAN KOMITMEN GLOBAL OTTAWA-JAKARTA-NAIROBI

pembanguanan ekonomi. Promosi kesehatan, dengan menggunakan strategi advokasi, adalah agar para pembuat keputusan di semua sektor pembangunan, utamanya pemegang otoritas pemerintahan baik pusat maupun daerah mengeluarkan kebijakan yang dapat mewujudkan determinan yang kondusif untuk kesehatan.

2. Mengajukan pembahasan tentang kegawat daruratan penyakit-penyakit menular, trauma, gangguan mental, kondisi-kondisi yang menyebabkan terjadinya epidemi di negara-negara miskin.

Hasil studi dari berbagai negara terungkap bahwa 60% dari penyebab kematian adalah penyakit-penyakit yang dapat dicegah (preventable diseases). Sedangkan pencegahan penyakit yang utama adalah melalui promosi kesehatan. Tetapi ironisnya sistem kesehatan di negara berkembang pada umumnya, anggaran untuk promosi kesehatan sangat kurang.

3. Menangani isu ketidaksetaraan atau ketidak adilan kesehatan : gender, kelas sosial, tingkat pendapatan, etnis, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain masing terjadi di masyarakat, terutama di negara-negara berkembang. Oleh sebab itu tujuan pembangunan harus secara eksplisit meningkatkan pendekatan untuk menuju kesetaran atau keadilan, distribusi secara terbuka atau adil terhadap diterminan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan. Hal ini merupakan bagian dari pembaharuan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) Dalam konferensi Promosi Kesehatan di Nairobi ditandai oleh adanya kesenjangan (gap), yang memerlukan respon dari pembangunan pada umumnya, dan pembangunan kesehatan pada khususnya. Ada 3 kesenjangan utama dalam bidang kesehatan dan pembangunan, yang perlu memperoleh perhatian khusus, yakni :

a. Kesenjangan dalam program kesehatan:

Dimana penyelenggara promosi kesehatan yang baik seyogyanya lebih memerlukan koordinasi.

b. Kesenjangan dalam pembuat kebijakan (policy maker) dan kemitraan lintas sektor; dimana determinan sosial kesehatan, atau ketidaksamaan dampak kesehatan, belum menjadi pertimbangan.

c. Ketidakseimbangan sistem kesehatan (health sistem):

Membuat kapasitas sistem kesehatan untuk peningkatan kesehatan dan indikator kinerja.

STRATEGI DAN AKSI

Dalam Konferensi Nairobi, dihasilkan strategi dan aksi yang dikelompokkan menjadi 5 (lima) sub-tema, yaitu:

z Membangun kapasitas promosi kesehatan (Building Capacity for Health Promotion),

z Penguatan sistem kesehatan (Strengthening Health System), KESEPAKATAN NAIROBI

122 PROMOSI KESEHATAN KOMITMEN GLOBAL OTTAWA-JAKARTA-NAIROBI

z Kemitraan dan kerjasama lintas sektor (Partnership and Intersektoral Action),

z Pemberdayaan masyarakat (Community Empowerment),

z Sehat dan perilaku sehat (health literacy and health behavior).

I. Membangun Kapasitas Promosi Kesehatan

Membangun infrastruktur dan kapasitas promosi kesehatan secara berkelanjutan pada semua tingkatan untuk memperkecil kesenjangan yang ada.

Kegiatan-kegiatan tersebut adalah :

A. Memperkuat Kepemimpinan dengan

1. Menciptakan tata pengelolaan yang baik didasari pada integritas, transparansi, dan akuntabilitas

2. Pengembangan individu dan institusi untuk untuk menciptakan infrastruktur promosi kesehatan yang berkelanjutan

3. Meningkatkan keterampilan dalam advokasi dan pelayanan masyarakat untuk mengurangi pengaruh determinan kesehatan

B. Menjamin Pembiayaan yang memadai

Tersedianya pembiayaan kesehatan yang stabil dan berkelanjutan pada semua tingkatan termasuk Badan Promosi Kesehatan, penyandang dana baik dari sektor bilateral maupun multilateral

C. Meningkatkan kemampuan praktisi yang berbasis keterampilan melalui :

1. Reorientasi pengetahuan dan keterampilan promosi kesehatan pada tenaga kesehatan lainnya.

2. Membangun struktur dan sistem sebagai upaya memperkuat dan mempertahankan kapasitas promosi kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan bagi sektor kesehatan dan sektor lain yang terkait

3. Penataan akreditasi berbasis kompetensi dan standar promosi kesehatan, dan melakukan revisi kurikulum dan modul yang terkait dengan upaya penguatan keterampilan tenaga kesehatan dengan memasukkan substansi promosi kesehatan didalamnya.

4. Membangun dan memperkuat kapasitas nasional, regional dan intitusional untuk menyelanggrakan pelatihan yang terstruktur dan sistematis dalam meningkatkan mutu dan jumlah praktisi promosi kesehatan sesuai dengan kompetensi promosi kesehatan.

5. Proses peningkatan keterampilan harus berlandasan nilai-nilai dasar, hak azasi manusia dan kesetaraan

6. Menjamin ketersedian akses informasi terkini dan akurat untuk kesiapsiagaan dan respon terhadap kondisi kegawatdaruratan dan bencana.

7. Memperluas dan memperkuat WHO Collaborating Center for Health Promotion di semua regional dalam upaya memenuhi kebutuhan yang mendesak dan yang belum terpenuhi.

123 PROMOSI KESEHATAN KOMITMEN GLOBAL OTTAWA-JAKARTA-NAIROBI

D. Mengembangkan Metode dan Teknik Promosi Kesehatan

1. Penilaian kapasitas promosi kesehatan dengan menggunakan instrumen yang teruji sebagai suatu kegiatan rutin dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan promosi kesehatan

2. Mengembangkan, mengadaptasi, dan mengaplikasikan pendekatan dan metode yang berkualitas untuk menjamin efektifitas dan kelangsungan intervensi di semua tingkatan

E. Meningkatkan kinerja manajemen

1. Memperkuat sistem informasi untuk mengukur dan memantau pelaksanaan promosi kesehatan, kebijakan, proses dan hasil yang di capai

2. Dalam sistem survailans, monitoring dan evaluasi harus mempertimbangkan determinan kesehatan masuk dalam sistem tersebut

II. Memperkuat Sistem Kesehatan

Agar berkelanjutan, intevensi promosi kesehatan harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem kesehatan. Hal ini untuk menjamin kesetaraan dalam kesehatan dan memenuhi standar kesehatan yang optimal.

A. Memperkuat kepemimpinan melalui :

1. Melakukan advokasi untuk mempromosikan kesehatan yang dilakukan pemerintah di semua sektor dan tatanan, termasuk mendukung kegiatan/aksi intersektoral dan interdisiplin serta menciptakan peluang-peluang melalui pengembangan regulasi dalam bentuk peraturan dan perundang-undangan

2. Memastikan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan sistem kesehatan di semua tingkatan

3. Peningkatan pelayanan dan pengawasan yang efektif

B. Menyempurnakan kebijakan melalui :

1. Mengitegrasikan promosi kesehatan secara sistematis ke dalam pelayanan kesehatan dan pelayanan masyarakat lainnya pada semua tingkatan usia.

2. Menempatkan promosi kesehatan sebagai intervensi utama dalam mencapai cakupan program prioritas seperti HIV/AIDS, malaria, tuberkulosis, kesehatan jiwa, kesehatan ibu dan anak, kekerasan dan kecelakaan, penyakit tropis dan penyakit tidak menular seperti diabetes

3. Menetapkan sasaran dan target, sistem monitoring dan evaluasi dan insentif dalam penyelengaraan promosi kesehatan secara sistematis dan berkelanjutan

4. Pengembangan pendekatan khusus yang melibatkanperempuan, karena mereka memiliki peran yang unik dalam memastikan keberhasilan promosi kesehatan 5. Inplementasi strategi promosi kesehatan terhadap penyandang cacat untuk

meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya KESEPAKATAN NAIROBI

124 PROMOSI KESEHATAN KOMITMEN GLOBAL OTTAWA-JAKARTA-NAIROBI

C. Menjamin akses secara luas melalui :

1. Sistem kesehatan nasional mampu memberikan /menyediakan pelayanan kesehatan komprehensif, tersedia dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk kelompok masyarakat marginal

2. Sistem kesehatan harus mampu menyediakan informasi sumber daya promosi kesehatan yang komprehensif

3. dan dapat diakses dengan mempertimbangkan kearifan lokal, budaya, bahasa, gen-der, dan umur

D. Membangun dan menerapkan dasar dan fakta melalui :

1. Investasi terhadap penelitian dan evaluasi, serta diseminasikannya, untuk menerapkan intervensi yang tepat dalam promosi kesehatan

2. Menyusun data base termasuk didalamnya clearing houses tentang hasil-hasil penelitian dan mekanisme secara tepat untuk memenuhi kebutuhan pembuat kebijakan dan praktisi untuk mengambil keputusan.

III. Kemitraan dan Kerjasama Lintas Sektor

Meningkatkan kesetaraan dalam kesehatan, memerlukan aksi dan mitra di luar sektor kesehatan dalam bentuk kolaborasi, kooperasi dan integrasi antar sektor :

A. Memperkuat kepemimpinan

1. Melakukan negosiasi dan mengadopsi maksud dan tujuan bersama untuk mencapai hasil yang di harapkan pada setiap tingkatan

2. Memastikan bahwa sektor swasta dan yang lainnya, mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan mempromosikan kesehatan bagi klien, pekerja dan masyarakat lainya

B. Menyempurnakan kebijakan melalui :

1. Menciptakan momentum politik dan kepemimpinan untuk kesehatan disetiap kebijakan dan tatanan

2. Mengharusutamakan pendekatan pendekatan promosi kesehatan dan determinan social dan kesehatan kedalam seluruh agenda kebijakan, program dan penelitian dengan fokus kepada kesetaraan kesehatan, perencanaan yang terintegrasi, peningkatan kapasitas dan pengalokasian sumber daya

3. Menjadikan kesetaraan kesehatan sebagai kunci indikator sosial dalam mengukur kinerja berbagai prakarsa lintas sektor

4. Membuat organisasi fungsional pemerintahan tingkat regional, seperti African Health Promotion Partnership untuk menyusun visi dan agenda promosi kesehatan advokasi dan mobilisasi pemberdayaan

C. Menyempurnakan implementasi

1. Mengembangkan dan mengadopsi instrumen, mekanisme dan kapasitas untuk menciptakan peluang-peluang bagi lintas sektor disetiap tingkatan untuk meningkatkan kesetaraan dalam kesehatan bermasyarakat

125 PROMOSI KESEHATAN KOMITMEN GLOBAL OTTAWA-JAKARTA-NAIROBI

2. Mendorong terciptanya suatu model panutan untuk hidup sehat

3. Memperkuat dan mendorong organisasi serta kelompok masyarakat untuk membangun pendekatan yang efektif

4. Menggunakan kesempatan secara luas dalam mempromosikan kesehatan pada event-event besar, seperti kejuaraan olah raga nasional dan internasional

5. Bersikap proaktif dan bekerjasama dengan media dalam pemberian informasi dan dukungan yang bermutu

D. Membangun dan menyerapkan dasar fakta

1. Mengembangkan dan memasukan indikator-indikator kesetaraan dan kegiatan lintas sector yang berfokus pada hasil maupun faktor-faktor kesehatan

2. Mengevaluasi berbagai prakarsa dalam penentuan faktor-faktor penting dalam keberhasilan kesehatan perlu lebih di tingkatkan

IV. Pemberdayaan Masyarakat

Masyarakat harus berbagi kemampuan, sumber daya, dan pengambilan keputusan untuk memastikan dan mempertahankan kondisi kesetaraan dalam kesehatan.

Kegiatan-kegiatan tersebut adalah :

A. Mendorong kemandirian masyarakat

1. Dengan mendengar setiap pendapat dan meyalurkan setiap aspirasi masyarakat dalam perencanaan dan kegiatan promosi kesehatan

2. Mengenali dan menghargai budaya, tradisi, dan kontribusi penduduk pendatang 3. Menjamin partisipasi dan kontrol yang setara yang bermakna dalam pengambilan

keputusan di seluruh kelompok, termasuk pada kelompok marginal secara sosial, ekonomi, dan politik.

4. Melibatkan individu dan kelompok-kelompok yang memiliki kepedulian, kekuatan, dan pengaruh kedalam sebuah kemitraan untuk perubahan dan peningkatan derajat kesehatan

5. Membangun kapasitas masyarakat selama proses perencanan, pelaksanaan, moni-toring dan evaluasi

B. Membangun sumber daya yang berkelanjutan

Melalui pengembangan sistem pembiayaan yang terkoordinasi,terintegrasi dan memiliki respon secara menyeluruh kepada tujuan yang menjadi kebutuhan masyarakat pada setiap saat

126 PROMOSI KESEHATAN KOMITMEN GLOBAL OTTAWA-JAKARTA-NAIROBI

C. Membangun dan menerapkan bukti fakta

1. Termasuk bukti emperis, tulis, dan dokumentasi (Succes Story) dari Pembelajaran 2. Memadukan sistem pengetahuan lokal kedalam kurikulum terencana dan

menjadikanya sebagai fokus utama dalam intervensi di masyarakat

V. Sadar Sehat dan Perilaku Sehat

Kesadaran merupakan esensi yang penting dalam pembangunan dan promosi kesehatan.

Intervensi untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat harus didesain berdasarkan permasalahan kesehatan yangmenjadi prioritas dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat.

Kegiatanikegiatan tersebut adalah :

A. Mendukung pemberdayaan dengan :

1. Memastikan terselenggaranya pendidikan dasar bagi seluruh warga negara 2. Upaya untuk peningkatan kesadaran masyarakat untuk sehat harus di bangun

dalam jejaring yang sudah terbentuk dengan menggunakan potensi sumber daya yang dimiliki untuk memastikan sustainabilitas dan peningkatan partisipasi masyarakat.

3. Merancang intervensi peningkatan kesadaran masyarakat berdasarkan prioritas dan kebutuhan masyarakat didalam konteks politik, sosial, dan budaya dengan tidak mengenyampingkan orang yang memiliki ketidak mampuan fisik

B. Memanfaatkan Teknologi Informasi dan komunikasi

1. Memformulasikan kerangka strategik Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dapat meninkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat

2. Memastikan kebijakan publik yang dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi sehingga dapat menjangkau wilayah yang lebih luas termasuk wilayah terpencil.

3. Meningkatkan kapasitas petugas kesehatan dan masyarakat dalam pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi dan memaksimalkan penggunaannya.

C. Membangun dan Menerapkan Evidence Based

1. Mengembangkan indikator utama sadar sehat berikut dengan instrumennya yang relevan dengan permasalahan kesehatan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.

2. Menyelenggarakan survey dan monitoring sadar sehat pada tingkat individu dan masyarakat.

3. Menata system untuk memantau, mengevaluasi, dokumentasi, dan diseminasi intervensi sadar sehat.

127 PROMOSI KESEHATAN KOMITMEN GLOBAL OTTAWA-JAKARTA-NAIROBI

AKSI BERSAMA

Pada saat ini negara berkembang dan negara maju dihadapkan pada penyebaran penyakit yang seharusnya dapat dicegah, dimana penyakit tersebut menjadi ancaman dan memperlemah pembangunan perekonomian di masa mendatang.

5 tanggung jawab penting bagi pemerintah dan stakeholder, yaitu :

1. Memperkuat kepemimpinan dan Sumber Daya Manusia promosi kesehatan. 2. Mengarusutamakan promosi kesehatan dalam pembangunan.

3. Memberdayakan masyarakat dan individu. 4. Meningkatkan proses partisipasi masyarakat.

5. Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan.

The Nairobi call to action for closing the implementation gap in health promotion memperoleh dukungan global, merupakan kebutuhan mendesak yang akan memberikan perubahan penting pada kehidupan manusia.

129 PROMOSI KESEHATAN KOMITMEN GLOBAL OTTAWA-JAKARTA-NAIROBI

131 PROMOSI KESEHATAN KOMITMEN GLOBAL OTTAWA-JAKARTA-NAIROBI

BAB 9

Dalam dokumen Komitmen Global Promkes (Halaman 130-142)