• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan Salat Munfarid

B. Salat Munfarid

2. Ketentuan Salat Munfarid

Cara mengerjakan salat munfarid, baik syarat, rukun, dan gerakannya sama seperti mengerjakan salat berjamaah. Oleh karena tidak ada makmum, bacaan dalam salat munfarid tidak perlu dikeraskan. Sebagai contoh, ketika mengerjakan salat wajib lima waktu, seperti Subuh,

Untuk dapat mengerjakan salat berjamaah kita perlu mempraktikkannya secara langsung. Berikut ini langkah-langkahnya.

1. Bagilah kelas menjadi empat kelompok dengan jumlah kelompok sekitar delapan siswa, baik laki-laki ataupun perempuan.

2. Persiapkan tempat yang cukup untuk memuat seluruh siswa, misalnya di masjid. 3. Setiap kelompok mempraktikkan salat magrib secara berjamaah dari awal hingga

selesai dengan menunjuk salah satu di antara kelompoknya menjadi makmum masbuk. 4. Mulailah praktik ini dengan azan dan iqamah.

5. Bagi kelompok yang tidak mendapat tugas mempraktikkan harus memperhatikan praktik salat dengan khidmat.

Sumber: Dokumen Penulis

▼ Gambar 7.3

Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya. Demikian halnya dengan salat-salat sunah yang gerakannya seperti salat wajib, seperti salat sunah rawatib, tahiyatul masjid, dan duha.

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab enam, berikut ini gerakan- gerakan yang umum dilakukan secara urut dalam salat sunah atau wajib, baik secara berjamaah maupun munfarid.

a. Berdiri, mengangkat tangan ketika takbiratul ih.ram, dan bersedekap. Pada saat itu niat dilakukan, serta membaca Surah al-Fa-tih.ah [1] dan surah-surah pendek Al-Qur’an.

b. Rukuk dengan membaca doa rukuk.

c. Iktidal, yaitu dalam posisi berdiri kembali sambil mengangkat tangan dan membaca doa.

d. Dua gerakan sujud dalam satu rakaat dengan membaca doa sujud. e. Duduk di antara dua sujud dengan membaca doa.

f. Duduk tasyahud dengan membaca doa tasyahud.

g. Salam dengan memalingkan muka ke arah kanan dan kiri.

Sebagai catatan, gerakan di atas tidak berlaku untuk salat sunah yang memang harus dikerjakan dengan tata cara yang khusus. Sebagai contoh untuk salat gerhana, salat jenazah, dan salat id.

Ketentuan lainnya yaitu jika seseorang sedang melakukan salat secara munfarid, sementara ada orang lain yang hendak menjadi makmum, calon makmum cukup berdiri di sebelah kanan imam. Setelah itu, imam dan makmum melanjutkan salat secara berjamaah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tugas kali ini adalah mengerjakan salat secara munfarid/sendiri-sendiri. Dengan tetap mempertahankan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya, kegiatan salat munfarid dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Tunjuklah empat siswa yang masing-masing mewakili kelompoknya.

2. Siswa yang telah ditunjuk kemudian mengerjakan salat secara bergantian, sedangkan untuk siswa yang lain cukup mencermati gerakan dan bacaan salatnya sembari memberi komentar tertulis.

3. Seluruh bacaan salatnya hendaknya dibaca dengan keras sehingga didengar oleh siswa lain.

4. Komentar-komentar yang telah ditulis kemudian dibahas secara bersama-sama sebagai upaya mengevaluasi diri.

Setelah kalian mempelajari ketentuan salat berjamaah dan salat munfarid ada banyak pengetahuan yang didapatkan. Untuk meneladaninya, kalian perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.

1. Membiasakan salat wajib dengan cara berjamaah sehingga akan meraih derajat pahala yang tinggi. Khusus bagi laki-laki hendaknya mengerjakan salat wajibnya di masjid/ musalla.

2. Meluruskan dan merapatkan barisan ketika mengerjakan salat berjamaah. Dengan kelurusan dan kerapatan barisan akan menambah kesempurnaan salat kita.

3. Melakukan salat dengan khusyuk dan ikhlas untuk mendapatkan rida dari Allah Swt. 4. Mengerjakan salat sunah di rumah sesuai kemampuan.

5. Mengingatkan orang lain untuk turut serta membiasakan salat agar selamat dalam menjalani hidup di dunia dan akhirat.

Islam adalah agama yang sangat sempurna. Hal ini tampak dari tuntunan dalam menjalankan ibadah salat. Salat wajib sebaiknya kita lakukan dengan cara berjamaah. Akan tetapi, dalam kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan, kita dibolehkan mengerjakannya secara tidak berjamaah. Dengan ketentuan ini, kita menjadi mudah dalam menjalankan kewajiban-kewajiban agama, khususnya ketika mengerjakan salat wajib. Untuk salat-salat sunah, ada yang bisa dikerjakan secara berjamaah dan sendiri-sendiri. Dalam hal ini kita perlu mencontoh cara yang diajarkan oleh Rasulullah kepada kita.

1. Salat jamaah adalah salat yang dikerjakan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, salah satunya sebagai imam dan lainnya sebagai makmum.

2. Mendirikan salat wajib secara berjamaah sangat dianjurkan. Pahala bagi yang melakukannya sebanyak 27 derajat dibandingkan jika secara sendirian.

3. Menata barisan atau saf dalam salat berjamaah merupakan ajaran agama yang harus diperhatikan untuk menambah kesempurnaan salat.

4. Di antara hikmah-hikmah mengerjakan salat berjamaah sebagai berikut. a. Menambah syiar Islam.

b. Mempererat tali persaudaraan di antara sesama muslim. c. Menghilangkan jurang pemisah antara berbagai golongan. d. Menumbuhkan sikap saling menolong di antara sesama muslim. e. Meramaikan masjid dengan ibadah.

f. Melatih kita untuk tunduk kepada imam.

5. Salat munfarid adalah salat yang dikerjakan dengan cara sendirian, baik untuk mengerjakan salat fardu maupun salat sunah.

Jawablah dengan tepat!e

1 . Jelaskan keutamaan mengerjakan salat fardu secara berjamaah di masjid, khususnya bagi laki-laki!

2 . Sebutkan dua hadis yang menjelaskan tentang keutamaan salat berjamaah! 3 . Jelaskan ketentuan-ketentuan dalam salat berjamaah!

4 . Gerakan apakah yang kalian lakukan dalam salat berjamaah atau munfarid setelah rukuk?

5 . Apa yang dilakukan makmum jika imam batal salat?

6 . Bagaimana ketentuan jika makmum laki-laki berdiri sejajar dengan imam, selanjutnya ada makmum lain yang mengikuti jamaah?

7 . Sebutkan dua syarat yang patut bagi seseorang untuk diangkat sebagai imam! 8 . Jelaskan urutan saf dalam salat berjamaah!

9 . Jelaskan pengertian salat munfarid!

10. Jelaskan ketentuan pelaksanaan salat munfarid dibandingkan dengan salat berjamaah!

• Nabi Muhammad saw. • Mekah

Sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw.

Mekah sebelum kelahiran Muhammad.

Sejarah Nabi Muhammad saw., dari

kelahiran hingga kerasulan. Kelahiran Nabi Muhammad. Pernikahan Nabi Muhammad. Kerasulan Muhammad.

Dakwah dan misi Nabi Muhammad saw. Dakwah Nabi Muhammad saw. Misi Nabi Muhammad saw. • Quraisy • tahun Gajah • bukit Safa • Kakbah meliputi me lip u ti terb a g i a ta s ▼ ▼ ▼ ▼▼ ▼ ▼▼

Kakbah berdiri dengan tegak di Kota Mekah. Kakbah merupakan kiblat umat Islam dalam melaksanakan salat. Kakbah dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim dan Ismail, putranya. Pada masa pra-Islam, Kakbah dipenuhi dengan berhala- berhala sesembahan penduduk Mekah. Berhala yang terkenal saat itu adalah Manat, Hubal, Latta, dan Uzza. Di Kota Mekah, tempat berdirinya Kakbah inilah Nabi Muhammad lahir dan dibesarkan. Sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw. akan kita pelajari dalam bab ini.

W Gambar 8.1