• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterangan Mengenai Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum

Dalam dokumen Buku Garuda Prospektus Final (Halaman 121-124)

BAB VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN

3. Keterangan Mengenai Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum

A. Modal Dasar 30.000.000.000 15.000.000.000.000

Saham Seri A Dwiwarna 1 500

Saham Biasa Atas Nama Seri B 29.999.999.999 14.999.999.999.500

B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A Dwiwarna

Negara Republik Indonesia 1 500 0,00

Saham Biasa Atas Nama Seri B

Negara Republik Indonesia 15.653.127.999 7.826.563.999.500 85,82

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.935.738.000 967.869.000.000 10,61

PT (Persero) Angkasa Pura II 403.634.000 201.817.000.000 2,21

PT (Persero) Angkasa Pura I 248.496.000 124.248.000.000 1,36

C. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 18.240.996.000 9.120.498.000.000 100,00

D. Saham dalam Portepel 11.759.004.000 5.879.502.000.000

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan struktur permodalan Perseroan setelah tanggal 30 September 2010.

3. Keterangan Mengenai Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum

Di bawah ini merupakan keterangan mengenai pemegang saham berbadan hukum dengan kepemilikan di atas 5%. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”)

1) Akta Pendirian

Bank Mandiri berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998, tanggal 1 Oktober 1998, dan berdasarkan Akta No. 10 tanggal 2 Oktober 1998 sebagaimana dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98, tanggal 2 Oktober 1998, didaftarkan di dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan, di bawah No. 3264/BH.09.03/X/98, tanggal 9 Oktober 1998, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, tanggal 4 Desember 1998, Tambahan Berita Negara No. 6859. Pendirian Bank Mandiri dilakukan dengan cara penyetoran secara inbreng atas seluruh saham-saham milik Negara Republik Indonesia (kecuali masing-masing satu saham) dalam masing-masing PT Bank Bumi Daya (Persero), PT Bank Dagang Negara (Persero), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (secara bersama-sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”), serta penyetoran sejumlah uang tunai.

Berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB No. 97, tanggal 24 Juli 1999, dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, antara lain menyetujui dan memutuskan untuk menggabungkan Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri akan menjadi Perusahaan hasil penggabungan usaha, dan sebagai akibatnya Bank Peserta Penggabungan bubar demi hukum tanpa terlebih dahulu dilakukan likuidasi. Penggabungan usaha tersebut dimuat dalam Akta Merger No. 100, tanggal 24 Juli 1999, dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, yang berlaku efektif pada tanggal 31 Juli 1999. Dalam rangka penggabungan usaha, akta penggabungan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C13.781.HT.01.04.TH.99, tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999.

2) Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha

Berdasarkan akta pendiriannya, maksud dan tujuan Bank Mandiri ialah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Bank Mandiri dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

b. memberikan kredit;

c. menerbitkan surat pengakuan hutang;

d. membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya:

(i).

surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;

(ii).

surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;

(iii). kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;

(iv). Sertifikat Bank Indonesia (SBI);

(v).

Obligasi, surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

(vi). surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

e. memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;

f. menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; g. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar

pihak ketiga;

h. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;

i. melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;

j. melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;

k. melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;

l. menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;

m. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Anggaran Dasar, Bank Mandiri dapat pula:

a. melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;

b. melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau Perseroan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;

c. melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;

d. bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun;

e. membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui pelelangan atau dengan cara lain dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank Mandiri, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.

3) Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 29, tanggal 17 Juni 2010, dibuat di hadapan DR. Amrul Partomuan Pohan, SH, LLM, Notaris di Jakarta, dilakukan perubahan atas Pasal 4 ayat 2 tentang penambahan modal ditempatkan dan disetor Bank Mandiri. Akta tersebut diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah telah diterima dan dicatat berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-15813, tanggal 24 Juni 2010 dan didaftarkan di Daftar Perseroan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0048031. AH.01.09.Tahun 2010, tanggal 24 Juni 2010, dengan demikian telah dilakukan perubahan atas susunan permodalan Bank Mandiri sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp500,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Persentase

Modal Dasar 32.000.000.000 16.000.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia

- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 0,0%

- Saham Biasa Atas Nama Seri B 13.999.999.999 6.999.999.999.500 66,8%

Masyarakat

- Saham Biasa Atas Nama Seri B 6.981.620.876 3.490.810.438.000 33,2%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 20.981.620.875 10.490.810.438.000 100,0%

Saham Dalam Portepel 11.018.379.125 5.509.189.562.000

4) Susunan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Tahunan No. 12 tanggal 13 Juli 2010, yang dibuat di hadapan Dr. A. Partomuan Pohan, SH, LLM, Notaris di Jakarta, sebagaimana diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-18655 tanggal 23 Juli 2010, yaitu sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama (merangkap Komisaris Independen) : Edwin Gerungan

Wakil Komisaris Utama : Muchayat

Komisaris : Mahmuddin Yasin

Komisaris : Cahyana Ahmadjayadi

Komisaris Independen : Pradjoto

Komisaris Independen : Gunarni Soeworo

Komisaris Independen : Krisna Wijaya

Direksi:

Presiden Direktur : Zulkifli Zaini

Wakil Presiden Direktur : Riswinandi

Direktur : Abdul Rahman

Direktur : Sentot A. Sentausa

Direktur : Thomas Arifin

Direktur : Budi Gunadi Sadikin

Direktur : Ogi Prastomiyono

Direktur : Pahala N. Mansury

Direktur : Fransisca Nelwan Mok

Direktur : Sunarso

Dalam dokumen Buku Garuda Prospektus Final (Halaman 121-124)