• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjanjian-Perjanjian Penting Perseroan

Dalam dokumen Buku Garuda Prospektus Final (Halaman 152-158)

BAB VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN

11. Perjanjian-Perjanjian Penting Perseroan

Sampai dengan tanggal Propektus ini diterbitkan, Perseroan membuat perjanjian penting yang bersifat material dengan pihak ketiga sebagai berikut:

1. Perjanjian Pembelian Pesawat Udara

a. Aircraft Purchase Agreement (PA) No. 2158 tertanggal 19 Juni 1996 dengan The Boeing Company (sebagaimana diubah dari waktu ke waktu terakhir dengan Supplemental Agreement No. 8 tertanggal 18 Januari 2010) untuk pembelian 25 (dua puluh lima) unit B737-800;

b. Aircraft Purchase Agreement (PA) No. 1938 tertanggal 4 Juni 1996 dengan The Boeing Company (sebagaimana diubah dari waktu ke waktu terakhir dengan Supplemental Agreement No. 9 tertanggal 3 September 2010) untuk pembelian sepuluh (10) unit B777-300;

c. Amendment No 2 to A330 Purchase Agreement pada bulan Juli 2009 dengan Airbus S.A.S. untuk pembelian enam (6) unit Airbus 330-200

Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian pembelian pesawat udara dengan Boeing dan Airbus sebagaimana diubah dari waktu ke waktu. Berdasarkan perjanjian, Perseroan sepakat untuk membeli sejumlah pesawat dari Boeing dan Airbus dengan spesifikasi tertentu sebagaimana disepakati para pihak.

Harga pembelian pesawat akan ditentukan pada saat penyerahan masing-masing pesawat, yang merupakan penjumlahan dari harga dasar pesawat dan penyesuaian-penyesuaian yang diperhitungkan berdasarkan formula yang ditentukan dalam perjanjian atau yang disepakati oleh para pihak.

Jangka waktu perjanjian adalah sejak mulai ditandatangani hingga penyerahan pesawat yang jadwalnya disepakati Perseroan dan produsen dalam perjanjian atau perubahannya. Namun perjanjian dapat diputuskan setiap waktu dengan pemberitahuan tertulis sehubungan dengan pesawat yang belum diserahkan jika salah satu pihak berhenti menjalankan usahanya, menunda kegiatan usahanya, insolven atau pailit atau menunda kewajiban pembayaran hutang. Dalam hal pengakhiran perjanjian, produsen akan mengembalikan kepada Perseroan seluruh pembayaran dimuka yang telah diterima untuk pesawat yang belum diserahkan tersebut. Boeing dan Airbus sebagai produsen memberikan jaminan atas pesawat yang diproduksi oleh produsen (tidak termasuk alat yang dipesan Perseroan) dari cacat atau ketidaksesuaian dengan spesifikasi pesawat sebagaimana dirinci dalam perjanjian. Masa jaminan sifatnya terbatas jangka waktunya maupun ruang lingkupnya, yaitu penggantian bagian yang cacat atau tidak sesuai atau perbaikan tanpa biaya tambahan.

Berdasarkan perjanjian Perseroan mengalihkan haknya atas perjanjian kepada pihak lain sebelum penyerahan pesawat, dimana produsen pesawat akan mengembalikan cicilan harga pesawat yang telah dibayarkan oleh Perseroan. Pihak tersebut akan menjadi pemilik pesawat dan kemudian akan mengatur pembiayaan sehingga Perseroan dapat menyewa dengan cara leasing pesawat tersebut untuk operasi penerbangannya.

Berikut adalah produsen pesawat dengan siapa Perseroan mengadakan perjanjian pembelian pesawat, tipe dan jumlah pesawat berikut jadwal penyerahannya:

Produsen Tipe Pesawat Jumlah (unit) Penyerahan

Boeing – PA 2158 B-737-800 25 Tahun 2009 (5 unit), tahun 2010 (10 unit), tahun 2011 (1 unit), tahun

2012 (5 unit), tahun 2015 (2 unit), tahun 2016 (2 unit)

Boeing- PA 1938 B-777-300 10 tahun 2013 (3 unit), tahun 2014 (3 unit), tahun 2015 (3 unit), tahun

2016 (1 unit)

Airbus A330-200 6 masing-masing 1 pesawat pada: (i) Kuartal 4 tahun 2012; (ii) Kuartal

2 tahun 2013; (iii) Kuartal 4 tahun 2013; (iv) Kuartal 2 tahun 2014; (v) Kuartal 3 tahun 2014; dan (vi) Kuartal 4 tahun 2014.

Selain itu, berdasarkan PA 1938 dan PA 2158, Perseroan memiliki hak opsi untuk membeli tambahan pesawat masing-masing 10 unit B-777-2U3LR atau 777-3U3ER dan 25 unit B-737 8U3. Sementara berdasarkan Amandemen No. 2 Perseroan memiliki hak opsi untuk membeli tambahan 4 pesawat Airbus A330-200.

Sebelum waktu penyerahan masing-masing pesawat tersebut, sesuai dengan ketentuan perjanjian pembelian pesawat, Perseroan mengadakan perjanjian pengalihan dengan pihak-pihak pembiayaan. Berdasarkan perjanjian pengalihan tersebut: (i) Perseroan mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian pembelian masing-masing pesawat tersebut kepada pihak pembiayaan; (ii) pihak pembiayaan akan melunasi harga beli pesawat dari produsen dan menerima penyerahan pesawat dari produsen; dan (iii) pihak pembiaya kemudian menandatangani perjanjian sewa pesawat dengan Perseroan.

2. Perjanjian Sewa Pesawat Udara

Per 30 September 2010, Perseroan telah mengadakan 64 perjanjian sewa operasional dengan perusahaan pebiayaan pesawat udara untuk 64 pesawat udara dimana dalam perjanjian-perjanjian tersebut diatur bahwa Perseroan selaku penyewa, menyewa dari perusahaan pebiayaan pesawat, selaku pihak yang menyewakan pesawat dan para perusahaan penyewaan pesawat tersebut menyewakan pesawat udara tersebut kepada Perseroan. Berdasarkan Daftar Garuda Fleet per tanggal 21 September 2010, Perseroan telah menandatangani 64*** Perjanjian Sewa Pesawat Udara atas pesawat udara yang masih dioperasikan sebagai berikut:

No. Tipe Pesawat

Registrasi dan

No. Seri Manufaktur Pihak yang menyewakan Pesawat

Masa berakhirnya sewa

1 B747-400 PK-GSI MSN 24956 International Lease Finance Corporation

(ILFC)

20-Mei-12

2 A330-200 PK-GPJ MSN 988 ILFC 23-Jun-16

3 A330-200 PK-GPH MSN 1020 Nice Location SARL 28-Jun-16

4 A330-200 PK-GPK MSN 1028 ILFC 20-Jul-16

5 A330-200 PK-GPI MSN 1052 Biarritz Location SARL 29-Okt-16

6 A330-300 PK-GPA MSN 138 GIE Sumatra 31-Des-16

7 A330-300 PK-GPC MSN 140 GIE Sulawesi 31-Des-16

8 A330-300 PK-GPD MSN 144 GIE Sumatra 31-Des-16

9 A330-300 PK-GPE MSN 148 GIE Sumatra 31-Des-16

10 A330-300 PK-GPF MSN 153 GIE Sulawesi 31-Des-16

11 A330-300 PK-GPG MSN 165 GIE Sulawesi 31-Des-16

12 B737-300 PK-GGV MSN 26293 Banque AIG 19-Mar-11

13 B737-300 PK-GHX MSN 26440 AerCo France SARL 01-Apr-14

14 B737-300 PK-GHW MSN 25039 ALS France SARL 23-Jun-14

15 B737-400 PK-GWT MSN 26316 ILFC 19-Mei-11

16 B737-400 PK-GWU MSN 24708 Castle 2003-1A 26-Apr-11

17 B737-400 PK-GZI MSN 29204 Genesis Funding France 1 SARL 20-Jan-11**

18 B737-400 PK-GZJ MSN 29205 GECAS (France) SARL 10 Pebruari 2011

19 B737-400 PK-GZK MSN 29206 GECAS (France) SARL 12-Mar-11

20 B737-400 PK-GZL MSN 29207 GECAS (France) SARL 12-Apr-11

21 B737-400 PK-GZM MSN 29208 GECAS (France) SARL 01-Mei-11

22 B737-400 PK-GZN MSN 29209 GECAS (France) SARL 29-Mei-11

23 B737-400 PK-GZO MSN 29210 GECAS (France) SARL 01-Jul-11

24 B737-400 PK-GZP MSN 28661 Wells Fargo Bank Northwest, NA 23-Mei-12

25 B737-800 PK-GEE MSN 32361 SARL MASA FRANCE 28 Pebruari 2014

26 B737-800 PK-GEF MSN 32363 SARL MASB FRANCE 15-Apr-14

27 B737-800 PK-GEG MSN 30033 ILFC 01-Sep-16

28 B737-800 PK-GEH MSN 30643 ILFC 09-Jul-16

29 B737-800 PK-GEI MSN 29883 GECAS (France) SARL 11-Mar-16

30 B737-800 PK-GEJ MSN 33003 GECAS (France) SARL 04-Mei-16

31 B737-800 PK-GEK MSN 30568 SARL MASC FRANCE 18 Pebruari 2016

32 B737-800 PK-GEL MSN 29927 CIT Group Location (France) SAS 21-Jan-17

33 B737-800 PK-GEM MSN 29928 CIT Group Location (France) SAS 22-Mar-17

34 B737-800 PK-GEN MSN 29929 CIT Group Location (France) SAS 26-Apr-17

35 B737-800 PK-GEO MSN 29930 CIT Group Location (France) SAS 18 Mei 2017

36 B737-800 PK-GEP MSN 29931 CIT Group Location (France) SAS 8 Pebruari 2017

37 B737-800 PK-GEQ MSN 32659 GECAS (France) SARL 07-Jul-16

38 B737-800 PK-GMA MSN 30151 MSN 30151 Leasing France SARL 28-Jun-21

39 B737-800 PK-GER MSN 30876 ALS France SARL 10-Agust-15

40 B737-800 PK-GMC MSN 30155 MSN 30155 Leasing France SARL 02-Nop-21

41 B737-800 PK-GMD MSN 30156 MSN 30156 Leasing France SARL 29-Nop-21

42 B737-800 PK-GME MSN 30157 MSN 30157 Leasing France SARL 16-Des-21

43 B737-800 PK-GMF MSN 30140 MSN 30140 Leasing France SARL 22-Des-21

44 B737-800 PK-GMG MSN 30141 MSN 30141 Leasing France SARL 4 Pebruari 2022

45 B737-800 PK-GMK MSN 29666 BBAM Aircraft Holding 121 SARL 9 Pebruari 2020

46 B737-800 PK-GML MSN 31763 BBAM Aircraft Holding 122 SARL 15 Pebruari 2020

No. Tipe Pesawat

Registrasi dan

No. Seri Manufaktur Pihak yang menyewakan Pesawat

Masa berakhirnya sewa

48 B737-800 PK-GMI MSN 30143 MSN 30143 Leasing France SARL 18-Apr-22

49 B737-800 PK-GMJ MSN 30144 MITSUBISHI France SAS 25-Apr-22

50 B737-800 PK-GMM MSN 30145 MITSUBISHI France SAS 27-Mei-22

51 B737-800 PK-GMN MSN 30146 MITSUBISHI France SAS 14-Jun-22

52 B737-800 PK-GMO MSN 30147 Pembroke Lease France SAS 08-Jul-20

53 B737-800 PK-GFA MSN 36549 GECAS (France) SARL 13-Jul-22

54 B737-800 PK-GFD MSN 40807 RBS Paris Leasing 1 SARL 15-Jul-18

55 B737-800 PK-GFC MSN 39390 GECAS (France) SARL 26-Jul-22

56 B737-800 PK-GMP MSN 30148 Pembroke Lease france SAS 10-Agust-20

57 B737-800 PK-GFF MSN 36436 Bank of Utah 16-Agust-20

58 B737-800 PK-GFE MSN 36804 GECAS (France) SARL 19-Agust-22

59 B737-800 PK-GFH MSN 36850 Bank of Utah 07-Sep-20

60 B737-800 PK-GFG MSN 37819 Centenntial Aviation (France) 1, SARL 16-Sep-13

61 B737-800 PK-GMQ MSN 30149 Pembroke Lease france SAS 20-Sep-20

62 B737-300 PK-GCA MSN 24569 Wells Fargo Bank Notrhwest NA Trustee 30 Agustus 2013*

63 B737-300 PK-GCC MSN 28200 International Lease Finance Corporation 20 Juli 2012*

64 B737-400 PK-GZQ MSN 25134 ACG Acquisition XX LLC 31 Agustus 2013*

Catatan:

*) Pesawat disewa dan dioperasikan Perseroan dengan menggunakan brand low cost Citilink. **) Sewa pesawat ini telah diakhiri pada Nopember 2010 dan pesawat telah dikembalikan kepada lessor. ***) Sejak 22 September hingga 25 Januari 2011, Perseroan telah menambah sewa pesawat udara sejumlah 7 unit.

Pada umumnya perjanjian sewa pesawat udara memungkinkan perpanjangan dengan persyaratan yang disepakati oleh para pihak.

3. Perjanjian Sehubungan dengan Simulator

Perseroan telah menandatangani dua perjanjian dengan pihak ketiga terkait dengan simulator yang terdapat di lokasi SBU Garuda Aviation Training & Education (GATE). Perseroan telah menandatangani perjanjian perawatan simulator dengan CAE Australia PTY LTD. Perjanjian perawatan simulator ini meliputi perawatan terhadap simulator B737-400 dan B737-300. Dalam perjanjian ini, CAE bertanggung jawab untuk menyediakan Filed Service Representative (“FSR”) untuk mengawasi perawatan yang dilakukan CAE. Perjanjian ini berlangsung untuk jangka waktu 5 tahun dimana Perseroan sepakat untuk membayar beban perawatan kepada CAE sesuai dengan kesepakatan para pihak.

Selain itu, Perseroan juga telah menandatangani perjanjian sewa ruangan untuk penempatan simulator B737-200 dengan PT World Simulator Technology. Dalam perjanjian sewa ini, Perseroan sepakat untuk menyediakan tempat untuk PT World Simulator Technology menempatkan simulator miliknya di lokasi GATE untuk kemudian disewakan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal Certificate of Acceptance dari DSKU Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Biaya sewa atas ruangan yang disewakan Perseroan akan dibayarkan secara bulanan oleh PT World Simulator Technology. Perjanjian ini saat ini sedang menjadi objek sengketa sebagaimana diuraikan dalam bagian litigasi pada Bab VII.

4. Perjanjian Ground Handling

Dalam rangka pengadaan jasa pelayanan teknis penanganan pesawat udara di darat (“Ground Handling”), Perseroan telah membuat perjanjian-perjanjian sehubungan dengan jasa Ground Handling dengan beberapa perusahaan penyedia jasa Ground Handling (“Ground Handling Company”). Untuk 34 rute domestik antara lain Cengkareng, Denpasar, Surabaya, Medan, Jayapura, Balikpapan, Makassar, Solo, Semarang, Yogyakarta, Palembang, Padang, Pekanbaru, Banjarmasin, Manado, Biak, Mataram, Banda Aceh, Pontianak, Tarakan, Palangkaraya, Batam, Timika, Malang, Tanjung Karang, Pangkal Pinang, Jambi, Kendari, Kupang, Ternate, Ambon, Palu dan Ampenan, Perseroan membuat perjanjian dengan 11 Ground Handling Company di Indonesia seperti PT Gapura Angkasa, PT Freeport Indonesia, PT Pratitha Titian Nusantara, PT Citra Dunia Angkasa, PT Batam Airmars Services, PT Mulio Citra Angkasa, PT Langgang Buana Perkasa, PT Globalsky Aviasi, PT Lahand Air Service, PT Pelita Air Service, dan PT Avia Citra Dirgantara. Selain itu, untuk 26 rute internasional

termasuk rute untuk penerbangan haji, antara lain Jepang, Korea, Australia, Cina, Hongkong, Thailand, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Malaysia, Singapura Belanda, Perseroan juga membuat perjanjian dengan 20 Ground Handling Company di negara-negara lain seperti Japan Airlines International Company, Ltd, Qantas Airways, Ltd, Cathay Pacific Airways, Ltd, dan Korean Airlines, Co, Ltd., Ghuangzhou aircraft maintenance of engineering Co. Ltd, Jardine Air Terminal Services Limited, Koninklijke Luchtvaart Maatschapij N.V., Thai Airways International Public Company Limited, Aircraft Maintenance & Engineering Corporation, Aircraft Engineering, Co, Ltd., Pan Asia Pacific Aviation Services Limited, National Handling Services Company Ltd., DNATA Airport Operation, Menzies World Cargo B.V., Malaysian Airlines System Berhad, Changi International Airport Services Private Limited, Shanghai International Airport Co., Ltd., dan Attar Ground Handling Co. Ltd., Al Mazroi. Dalam perjanjian-perjanjian tersebut, Perseroan dan Ground Handling Company sepakat bahwa ketentuan pada Perjanjian Utama (“Main Agreement”) dan Lampiran pada Standard Ground Handling Agreement tahun 1998 sebagaimana diterbitkan oleh International Air Transport Association (“IATA”) berlaku bagi para pihak.

Ground Handling Company sepakat untuk memberikan jasa-jasa ground handling antara lain Akomodasi dan Perwakilan, Sistem Load Control dan Sistem Kontrol Komunikasi dan Keberangkatan, Unit Load Device Control, Penumpang dan Bagasi, Kargo dan Kantor Pos, Ramp (Marshalling, Parkir, Ramp to Flight Deck Communication, Loading/Embarking and Unloading/Disembarking, keamanan), Aircraft Servicing (Exterior Cleaning, Interior Cleaning, Toilet Service, Water Service, Cooling and Heating, Deicing/Anti Icing Service, Cabin Equipment and In-flight Entertainment Material, Storage and Cabin Material), Fuel and Oil (Fuelling and/or Defueling, Replenishing of Oils and Fluids), Aircraft Maintenance (routine Service, Non routine services, Material handling, Parking and Hangar Space), Flight Operations and Crew Administration (Flight Preparation at the Airport of Departure, Flight Preparation at a Point Different from the Airport Departure, In-flight assistance, Post Flight Activity, Crew Administration, Surface Transport (passengers, baggage and cargo/mail), Catering Service, Supervision and Administration Function of Services Provided by Others (pre flight, on-flight, and post flight), dan Security (Aircraft security, Catering, Cargo and Post Office Mail, Passenger and Baggage Screening and Reconciliation).

Main Agreement akan berlaku secara terus menerus sampai diakhiri dengan kesepakatan para pihak dengan memberitahukan terlebih dahulu 60 hari sebelumnya, dan untuk Jangka waktu masing-masing perjanjian Ground Handling disepakati pada masing-masing perjanjian. Pengakhiran seluruh atau sebagian jasa yang diberikan oleh Ground Handling Company pada lokasi tertentu memerlukan pemberitahuan 60 hari sebelumnya oleh salah satu pihak yang mengakhiri perjanjian kepada pihak lainnya. Sebagai kompensasi dari jasa Ground Handling yang diberikan oleh Ground Handling Company, Perseroan sepakat untuk membayar kepada Ground Handling Company, sebesar nilai yang disepakati para pihak sebagaimana diuraikan dalam masing-masing perjanjian.

5. Perjanjian Pengadaan Bahan Bakar

Perseroan mengadakan perjanjian pengadaan bahan bakar dengan pemasok bahan bakar antara lain Shell Malaysia Trading SDN BHD, Hyundai Corporation, Air BP, Cosmo Oil Co.,Ltd., Chevron USA, The Arabian Petroleum Supply, Saudi Arabian Oil Company (ARAMCO), PT Freeport Indonesia dan PT Pertamina. Dalam perjanjian disebutkan pemasok akan menyediakan bahan bakar bagi Perseroan dalam jumlah, harga dan lokasi yang ditentukan dalam perjanjian.

Perjanjian pengadaan bahan bakar dengan perusahaan pemasok bahan bakar pada umumnya berlaku selama 2 (dua) tahun. Pada umumnya, tidak disebutkan klausul pengakhiran perjanjian selain karena habisnya masa berlaku perjanjian itu sendiri.

Periode pengadaan perjanjian bahan bakar adalah (i) PT Pertamina (Persero) untuk penerbangan domestik sejak 1 Oktober 2010 – 30 September 2015; (ii) PT Pertamina (Persero) untuk penerbangan internasional sejak 1 April 2009 – 31 Maret 2011; (iii) Shell Malaysia Trading SDN BHD sejak 1 April 2009 – 31 Maret 2011; (iv) Hyundai Corporation sejak 1 April 2009 – 31 Maret 2011; (v) Air BP sejak 1 April 2009 – 31 Maret 2011; (vi) Cosmo Oil sejak 1 April 2009 – 31 Maret 2011; (vii) Chevron USA Inc. sejak 1 April 2009 – 31 Maret 2011; (viii) Arabian Petroleum Supply Company sejak 1 April 2009 – 31 Maret 2011; (ix) Saudi Arabian Oil Company yang berlaku sejak 1 April 2009 – 31 Maret 2011; (x) PT Freeport Indonesia sejak 1 Juli 2009 – 30 Juni 2011.

Perjanjian pengadaan bahan bakar yang diadakan oleh Perseroan mengacu kepada standar perjanjian pengadaan bahan bakar pesawat udara yang dibuat oleh International Air Transport Association (“IATA”) yang dikenal dengan Model Fuel Supply Agreement.

6. Perjanjian Pengadaan Pemeliharaan Pesawat Udara

Perseroan mengadakan perjanjian pemeliharaan pesawat dengan beberapa pihak yang bergerak di bidang pemeliharaan pesawat antara lain dengan: (i) GMF AeroAsia yang berlaku sejak sejak tanggal 1 Januari 2008 hingga 1 Juni 2018; (ii) Evergreen Aviation Technologies Corp., yang berlaku selama 5 tahun sejak tanggal 1 Oktober 2008; (iii) Koninklijke Luchtuaart Maatschappij NV, yang berlaku sejak tanggal 1 Oktober 1997 sampai dengan 1 Oktober 1999; (iv) SR Technics Switzerland yang berlaku selama 5 tahun sejak tanggal 27 Mei 2008; (v) Thales Avionic Inc., yang berlaku selama 5 tahun sejak tanggal 30 Maret 2010; (vi) Panasonic Avionic Corporation yang berlaku selama 60 bulan sejak tanggal 18 Mei 2010; (vii) Honeywell (SIN) PTE, Ltd yang berlaku sejak tanggal 26 Februari 2009 sampai dengan tanggal 26 Februari 2014; dan (viii) Rolls Royce Total Care Services Limited yang berlaku sejak tanggal 29 Juni 2010. Obyek dari perjanjian pemeliharaan pesawat dapat mencakup perawatan kerangka pesawat, kabin, perawatan mesin, perawatan Auxiliary Power Unit (“APU”), perawatan komponen, penyediaan suku cadang dan pelayanan engineering. Perseroan akan memberikan imbalan jasa sesuai dengan nilai yang disepakati kepada perusahaan pemeliharaan pesawat.

Perjanjian pemeliharaan pesawat dengan perusahaan pemeliharaan pesawat pada umumnya berlaku selama lima tahun. Klausul mengenai jangka waktu perjanjian ini, pada beberapa perjanjian ditambahkan dengan klausul bahwa perjanjian ini dapat diperpanjang oleh salah satu pihak dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya. Sedangkan pada beberapa perjanjian lainnya terdapat klausul bahwa perjanjian akan diperpanjang secara otomatis per tahun. Pada umumnya, dalam perjanjian disebutkan klausul pengakhiran perjanjian selain karena habisnya masa berlaku perjanjian itu sendiri. Klausul pengakhiran memberikan hak bagi salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian apabila pihak lainnya dinyatakan insolven atau bangkrut atau izin usaha salah satu pihak dicabut atau salah satu pihak melanggar kewajibannya dalam perjanjian.

7. Perjanjian Sehubungan dengan Penerbangan Haji 2010

Kementerian Agama telah menunjuk Perseroan untuk melayani penerbangan haji untuk kurang lebih 116.784 jamaah haji dari 10 titik embarkasi sebagaimana dituangkan dalam Kontrak Kerja Angkutan Udara Jemaah Haji Indonesia Tahun 1431 H tertanggal 24 Agustus 2010 antara Kementerian Agama dan Perseroan. Berdasarkan Perjanjian tersebut Perseroan diwajibkan menyediakan sekurang-kurangnya 14 pesawat udara berbadan lebar untuk penerbangan haji. Perjanjian tersebut juga mengatur beban penerbangan untuk setiap jamaah haji dengan jumlah berbeda sesuai titik embarkasi. Pembayaran dilakukan melalui 4 tahap yaitu sebesar 20% (30 hari sebelum pemberangkatan), 30% (14 hari sebelum pemberangkatan), 40% (7 hari sebelum pemulangan), dan 10% sisanya (14 hari setelah tibanya kloter terakhir). Kementerian Agama wajib membayar jumlah beban penerbangan yang dihitung berdasarkan jumlah jamaah yang diterbangkan. Selain itu, berdasarkan perjanjian Perseroan juga wajib mengizinkan Kementerian Perhubungan untuk melakukan inspeksi tentang kelaikan pesawat udara, menyediakan pesawat udara cadangan, pengangkutan barang bawaan jemaah haji, membayar ganti rugi apabila jemaah haji kehilangan barang bawaan dan menyediakan air zam-zam kepada setiap jemaah.

Untuk memenuhi kewajiban tersebut, Perseroan telah mengadakan perjanjian sewa untuk 14 pesawat udara dengan beberapa pihak antara lain:

No. Perjanjian Sewa Pesawat Lessor Jenis Pesawat

Udara Nomor Serial Manufaktur Nomor Pendaftaran 1. No. DS/PERJ/DZ-3502/2010 tanggal 23 Agustus 2010 Corsair SA B747-400 26877 F-HSEA 2. No. DS/PERJ/DZ-3501/2010 tanggal 23 Agustus 2010 Hifly Transportes Aereos S.A. A330-200 1008 CS-TFZ 3. No. DS/PERJ/DZ-3503/2010 tanggal 23 Agustus 2010

Air Transat A.T Inc. A330-200 250 C-GGTS

271 C-GITS 480 C-GPTS 4. No. DS/PERJ/DZ-3504/2010 tanggal 23 Agustus 2010 Thomson Airways Limited B767-304 28979 G-OBYE 5. No. DS/PERJ/DZ-3505/2010 tanggal 23 Agustus 2010

Pullmantur Air S.A. B747-400 26549 EC-KQC

27178 EC-KSM 6. No. DS/PERJ/DZ-3506/2010 tanggal 23 Agustus 2010 Monarch Airlines Limited A330-200 265 G-EOMA 7. No. DS/PERJ/DZ-3507/2010 tanggal 23 Agustus 2010 Iberworld Airlines S.A. A330-200 670 EC-JHP 833 EC-KCP 8. No. DS/PERJ/DZ-3508/2010 tanggal 23 Agustus 2010 Thomas Cook Airlines Ltd. A330-343 349 OY-VKG 356 OY-VKH 357 OY-VKI

Sewa diadakan dengan skema wet lease dimana pemberi sewa (lessor) bertanggung jawab untuk: (i) menutup asuransi pesawat udara dan pihak ketiga (kecuali penumpang dan kargo), (ii) perawatan pesawat udara, (iii) awak pesawat dan akomodasinya, dan (iv) staff operasional.

Selain sewa pesawat udara untuk mendukung penerbangan haji tersebut, Perseroan telah menandatangani beberapa perjanjian lain antara lain sehubungan dengan:

1. Penyediaan bahan bakar pesawat udara dengan (i) PT Pertamina (Persero) yang mencakup seluruh titik embarkasi di Indonesia dan (ii) Arabian Petroleum Supply Company untuk Jeddah dan Madinah;

2. Ground handling dengan (i) PT Gapura Angkasa dan PT Batam Airmars Services yang mencakup seluruh titik embarkasi di Indonesia, dan (ii) Attar Ground Handling Company dan Saudi Arabian Airlines untuk Jeddah dan National Handling Services Company Ltd. Madinah; dan

3. Jasa boga dengan PT Angkasa Citra Sarana Catering Services yang mencakup seluruh titik embarkasi di Indonesia.

8. Pemeliharaan Sewa Menyewa Tanah dan Bangunan

Untuk menunjang kegiatan operasionalnya, Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama dengan berbagai pihak antara lain sehubungan dengan sewa-menyewa tanah dan bangunan. Dalam perjanjian-perjanjian sewa ini Perseroan selaku penyewa wajib membayar uang sewa tahunan atau bulanan kepada pihak yang menyewakan tanah atau bangunan tersebut untuk keperluan Perseroan untuk digunakan antara lain sebagai kantor cabang, perumahan bagi karyawan, gudang, dan kegunaan lainnya. Perjanjian ini berlangsung antara (i) Treasure Spot Investments Limited berlaku sejak tanggal 16 Juni 2008 – 15 Juni 2011, (ii) Guang dong Asia International Hotel berlaku sejak tanggal 10 Desember 2009 – 9 desember 2011, (iii) Central Japan International Airport, Co. (Pemilik) dengan Perseroan (Penyewa) berlaku sejak tanggal 25 April 2008 – 31 Maret 2010 dan diperpanjang secara otomatis; (iv) PT Anugrah Citra Ilahi (“ACI”) berlaku sejak 1 Februari 2007 – 31 Januari 2011, (v) PT Bali Satwika (“Satwika”) berlaku sejak tanggal 1 Juli 2008 – 30 Juni 2010, (vi) PT Mandai Prima berlaku sejak tanggal 1 Mei 2009 – 30 April 2011; (vii) PT Mitra Angkasa berlaku sejak tanggal 4 Januari 2010 – 31 Desember 2011.

9. Sewa Menyewa Kendaraan

Perseroan juga memiliki perjanjian-perjanjian sehubungan dengan penyewaan kendaraan bermotor untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Kendaraan-kendaraan sewaan ini digunakan antara lain untuk transportasi karyawan dalam menjalankan fungsi operasionalnya ataupun untuk antar-jemput karyawan dari tempat tinggal ke kantor. Perjanjian ini pada umumnya berlangsung 1 (satu) tahun hingga 4 (empat) tahun.

Terkait dengan perjanjian-perjanjian penting yang disebutkan di atas, terdapat perjanjian-perjanjian antara Perseroan dengan pihak terafiliasi, dalam hal ini pihak-pihak terafiliasi antara lain: (i) PT Gapura Angkasa dan GMF AeroAsia memiliki sifat hubungan istimewa sebagai Anak Perusahaan (ii) PT Angkasa Citra Sarana Catering Services memiliki sifat hubungan istimewa sebagai Anak Perusahaan Tidak Langsung; (iii) PT Pertamina (Persero) memiliki sifat hubungan istimewa sebagai BUMN; dan (iv) Kementerian Agama memiliki sifat hubungan istimewa sebagai instansi Pemerintah.

Dalam dokumen Buku Garuda Prospektus Final (Halaman 152-158)