• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketersediaan Sarana Dasar Bangunan dan Lingkungannya

Dalam dokumen BC-BANDA ACEH (Halaman 84-93)

PERSYARATAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG KOTA BANDA ACEH

III. ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN

III.2 TATA LETAK BANGUNAN

3. Ketersediaan Sarana Dasar Bangunan dan Lingkungannya

a. Ketersediaan Bangunan Sekolah i. Taman Kanak-kanak

(1) Sesuai Standar Perencanaan bangunan sekolah (Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual Pt T-11-2000-C).

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 1.250 jiwa perlu disediakan fasilitas pendidikan TK.

(3) Dalam setiap RT perlu disediakan taman/tempat bermain anak yang berfungsi sebagai faktor pengikat lingkungan di samping warung.

(4) Sekolah taman kanak-kanak terdiri dari 2 ruang kelas dan ruang aula yang masing-masing ruang dapat menampung 35-40 murid usia 5-6 tahun.

(5) Luas lahan minimum untuk sebuah taman kanak-kanak adalah 500m2.

(6) Jarak radius pencapaian adalah 500 meter.

(7) Lokasinya sebaiknya di tengah-tengah kelompok penduduk dan dapat digabung dengan taman/ tempat bermain dan lain-lain sehingga terjadi pengelompokan aktifitas.

(8) Lokasinya sebaiknya jangan menyeberang jalan penghubung atau jalan poros lingkungan.

ii. Sekolah Dasar

(1) Sesuai Standar Perencanaan bangunan sekolah (Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual Pt T-11-2000-C).

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 1600 jiwa, disamping fasilitas pendidikan TK yang tersedia perlu juga disediakan fasilitas pendidikan SD.

(3) Dalam setiap RT perlu disediakan taman/ tempat bermain anak yang berfungsi sebagai faktor pengikat lingkungan di samping warung.

(4) Sekolah Dasar terdiri dari 6 ruang kelas yang dilengkapi dengan ruang-ruang kepelengkapan lain dan tiap-tiap ruang kelas dapat menampung 40 murid.

(5) Luas lahan minimum untuk sebuah sekolah dasar adalah 2000m2.

(6) Jarak radius pencapaian adalah 1000 meter.

(7) Lokasinya sebaiknya jangan menyeberang jalan penghubung atau jalan poros lingkungan akan tetapi masih tetap berada ditengah-tengah penduduk.

(8) Apabila mau diadakan penghematan area maka dapat disatukan areanya dengan SD, SMP/SLTP, SMA/SLTA di dalam area komplek.

iii. Sekolah Menengah Pertama/ Sekolah Lanjutan Pertama

(1) Sesuai Standar Perencanaan bangunan sekolah (Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual Pt T-11-2000-C)

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 4800 jiwa, disamping fasilitas pendidikan TK, SD, yang tersedia perlu juga disediakan fasilitas pendidikan SMP.

(3) Sekolah Menengah Pertama/ Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama terdiri dari 3 ruang kelas yang dilengkapi dengan

ruang-ruang kepelengkapan lain dan tiap-tiap ruang kelas dapat menampung 30 murid.

(4) Luas lahan minimum untuk sebuah SMP/SLTP adalah 9000 m2.

(5) Jarak radius pencapaian adalah 1000 meter.

(6) Apabila mau diadakan penghematan area maka dapat disatukan areanya dengan SD, SMP/SLTP, SMA/SLTA di dalam area komplek. Namun setidaknya dapat dijangkau dengan kendaraan umum

iv. Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Lanjutan Atas

(1) Sesuai Standar Perencanaan bangunan sekolah (Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual Pt T-11-2000-C)

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 4800 jiwa, disamping fasilitas pendidikan TK, SD, SMP yang tersedia perlu juga disediakan fasilitas pendidikan SMA.

(3) Sekolah Menengah Pertama/ Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama terdiri dari 3 ruang kelas yang dilengkapi dengan ruang-ruang kepelengkapan lain dan tiap-tiap ruang kelas dapat menampung 30 murid.

(4) Luas lahan minimum untuk sebuah SMP/SLTP adalah 9000 m2.

(5) Jarak radius pencapaian adalah 1000 meter.

(6) Apabila mau diadakan penghematan area maka dapat disatukan areanya dengan SD, SMP/SLTP, SMA/SLTA di dalam area komplek. Namun setidaknya dapat dijangkau dengan kendaraan umum

b. Ketersediaan Bangunan Layanan Kesehatan i. Posyandu

(1) Berfungsi memberikan pelayanan kesehatan untuk anak-anak usia balita.

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 1.250 jiwa, diperlukan fasilitas kesehatan untuk balita berupa posyandu.

(3) Luas lahan minimum untuk sebuah posyandu adalah 60 m2.

(4) Jarak radius pencapaian adalah 500 meter.

(5) Lokasinya sebaiknya di tengah kelompok tetangga dan tidak menyeberang jalan raya.

(6) Tempat dapat bergabung dengan balai warga atau sarana hunian/ rumah.

ii. Balai Pengobatan Warga

(1) Berfungsi memberikan pelayanan kepada penduduk dalam bidang kesehatan dengan titik berat terletak pada penyebuhan (currative) tanpa perawatan, berobat dan pada waktu-waktu tertentu juga untuk vaksinasi.

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 2.500 jiwa, diperlukan fasilitas kesehatan balai pengobatan warga.

(3) Luas lahan minimum untuk sebuah balai pengobatan warga adalah 300 m2.

(4) Jarak radius pencapaian adalah 1.000 meter.

(5) Lokasinya sebaiknya di tengah kelompok tetangga dan tidak menyeberang jalan raya.

(6) Tempat dapat bergabung dengan balai warga.

iii. Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA) / Klinik Bersalin

(1) Berfungsi sebagai melayani ibu sebelum, pada saat dan sesudah melahirkan serta melayani anak usia sampai 6 tahun.

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 30.000 jiwa, diperlukan fasilitas kesehatan Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA) / Klinik Bersalin.

(3) Luas lahan minimum untuk sebuah Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA) / Klinik Bersalin adalah 3.000 m2.

(4) Jarak radius pencapaian adalah 4.000 meter.

(5) Lokasinya sebaiknya dapat dijangkau dengan kendaraan umum.

iv. Puskesmas dan Balai Pengobatan

(1) Berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memberikan pelayanan kepada penduduk dalam penyembuhan penyakit, selain melaksanakan program pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit di wilayah kerjanya.

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 120.000 jiwa, diperlukan fasilitas kesehatan Puskesmas dan Balai Pengobatan.

(3) Luas lahan minimum untuk sebuah Puskesmas dan Balai Pengobatan adalah 1.000 m2.

(4) Lokasinya sebaiknya dapat dijangkau dengan kendaraan umum.

(5) Lokasi dapat bergabung dalam lokasi kantor kecamatan. v. Puskesmas Pembantu dan Balai Pengobatan

(1) Berfungsi sebagai unit pelayanan kesehatan sederhana yang memberikan pelayanan kesehatan terbatas dan membantu pelaksanaan kegiatan puskesmas dalam lingkup wilayah yang lebih kecil.

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 30.000 jiwa, diperlukan fasilitas kesehatan Puskesmas Pembantu dan Balai Pengobatan.

(3) Luas lahan minimum untuk sebuah Puskesmas Pembantu dan Balai Pengobatan adalah 300 m2

(4) Lokasinya sebaiknya dapat dijangkau dengan kendaraan umum.

(5) Lokasi dapat bergabung dalam lokasi kantor kecamatan. vi. Tempat Praktek Dokter

(1) Merupakan salah satu sarana yang memberikan pelayanan kesehatan secara individual dan lebih dititikberatkan pada usaha penyembuhan tanpa perawatan

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 5.000 jiwa, diperlukan fasilitas kesehatan berupa tempat praktek dokter.

(3) Jarak radius pencapaian 1.500 meter.

(4) Lokasinya sebaiknya dapat dijangkau dengan kendaraan umum.

(5) Lokasi dapat bergabung dengan rumah tinggal/ tempat usaha/ apotik.

vii. Apotik/ Rumah Obat

(1) Berfungsi melayani penduduk dalam pengadaan obat-obatan, baik untuk penyebuhan maupun pencegahan.

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 30.000 jiwa, diperlukan fasilitas kesehatan berupa apotik/ rumah obat.

(3) Luas lahan minimum untuk sebuah apotik/ rumah obat adalah 250 m2.

(4) Lokasinya sebaiknya dapat dijangkau dengan kendaraan umum.

(5) Lokasi dapat bergabung dengan rumah tinggal/ tempat usaha.

c. Ketersediaan Fasilitas Sosial i. Balai Warga

(1) Lingkup pelayanan untuk kawasan permukiman dengan jumlah penduduk 2.500 jiwa.

(2) Luas lahan minimum untuk sebuah balai warga adalah 300 m2.

(3) Luas lantai minimum untuk sebuah balai warga adalah 150 m2.

ii. Gedung Serbaguna/ Karang Taruna

(1) Lingkup pelayanan untuk kawasan permukiman dengan jumlah penduduk 30.000 jiwa

(2) Luas lahan minimum untuk sebuah gedung serbaguna/ karang taruna adalah 500 m2.

(3) Luas lantai minimum untuk sebuah gedung serbaguna/ karang taruna adalah 250 m2.

ii. Gedung Serbaguna

(1) Lingkup pelayanan untuk kawasan permukiman dengan jumlah penduduk 120.000 jiwa.

(2) Luas lahan minimum untuk sebuah gedung serbaguna adalah 3.000 m2.

(3) Luas lantai minimum untuk sebuah gedung serbaguna adalah 1.500 m2.

iv. Gedung Bioskop

(1) Lingkup pelayanan untuk kawasan permukiman dengan jumlah penduduk 120.000 jiwa.

(2) Luas lahan minimum untuk sebuah gedung bioskop adalah 2.000 m2.

(3) Luas lantai minimum untuk sebuah gedung bioskop adalah 1.000m2.

d. Ketersediaan Tempat Ibadah i. Muesanah

(1) Sesuai Standar Perencanaan bangunan ibadah (Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual Pt T-11-2000-C).

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 250 jiwa, diperlukan fasilitas ibadah berupa muesanah, biasanya ada di setiap dusun.

(3) Luas lahan minimum untuk sebuah muesanah adalah 100 m2.

(4) Jarak radius pencapaian adalah 100 meter.

(5) Lokasinya sebaiknya di tengah kelompok tetangga. ii. Masjid Warga

(1) Sesuai Standar Perencanaan bangunan ibadah (Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual Pt T-11-2000-C).

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 2.500 jiwa, diperlukan fasilitas ibadah berupa masjid warga.

(3) Luas lahan minimum untuk sebuah masjid warga adalah 600 m2.

(4) Jarak radius pencapaian adalah 1.000 meter.

(5) Lokasinya sebaiknya di tengah-tengah kelompok tetangga dan tidak menyeberang jalan raya.

iii. Masjid Lingkungan (Gampong)

(1) Sesuai Standar Perencanaan bangunan ibadah (Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual Pt T-11-2000-C).

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 30.000 jiwa, diperlukan fasilitas ibadah berupa masjid lingkungan.

(3) Luas lahan minimum untuk sebuah masjid lingkungan adalah 3.600 m2.

(4) Lokasinya dapat dijangkau dengan kendaraan umum. iv. Masjid Kecamatan

(1) Sesuai Standar Perencanaan bangunan ibadah (Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual Pt T-11-2000-C).

(2) Untuk suatu lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk 120.000 jiwa, diperlukan fasilitas ibadah berupa masjid kecamatan.

(3) Luas lahan minimum untuk sebuah masjid lingkungan adalah 5.400 m2.

(4) Lokasinya dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan berdekatan dengan pusat .lingkungan.

v. Sarana Ibadah Agama Lain

(1) Sesuai Standar Perencanaan bangunan ibadah (Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual Pt T-11-2000-C)

(2) Agama Katolik mengikuti paroki, Agama Hindu mengikuti adat, Agama Budha mengikuti sistem kekerabatan atau hirarki lembaga masing-masing.

(3) Kebutuhan ruang dihitung dengan dasar perencanaan 1,2 m2/ jamaah, termasuk ruang ibadah, ruang pelayanan dan sirkulasi pergerakan.

(4) Kebutuhan ruang dan lahan disesuaikan dengan kebiasaan penganut agama setempat dalam melakukan ibadah agamanya.

e. Ketersediaan Sarana Ekonomi i. Warung

(1) Menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun, teh, gula, rempah-rempah dapur dan lain-lain.

(2) Untuk melayani kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk 250 jiwa.

(3) Luas lahan minimal untuk sebuah warung adalah 100 m2.

(4) Jarak radius pencapaian adalah 100 meter.

(5) Lokasinya sebaiknya ditempatkan di tengah-tengah (pusat) lingkungan dan mudah dicapai.

ii. Pertokoan

(1) Menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang lebih lengkap dan pelayanan jasa seperti wartel, fotocopy dan sebagainya.

(2) Untuk melayani kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk 6.000 jiwa.

(3) Luas lahan minimal untuk sebuah pertokoan adalah 3.000 m2.

(4) Jarak radius pencapaian adalah 2.000 meter.

(5) Lokasinya sebaiknya ditempatkan di tengah-tengah (pusat) kegiatan sub lingkungan dan mudah dicapai.

(6) Setiap pertokoan harus dilengkapi :

(a) Tempat parkir kendaraan umum yang dapat dipakai bersama kegiatan lain pada pusat lingkungan.

(b) Sarana-sarana lain yang erat kaitannya dengan kegiatan warga.

(c) os keamanan.

iii. Pusat Perbelanjaan Lingkungan

(1) Menjual kebutuhan sehari-hari termasuk sayur, daging, ikan, buah-buahan, beras, tepung, bahan-bahan pakaian, pakaian, barang-barang kelontong, alat-alat pendidikan, alat rumah tangga serta pelayanan jasa seperti warnet, wartel dan sebagainya.

(2) Untuk melayani kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk 30.000 jiwa.

(3) Luas lahan minimal untuk sebuah pusat perbelanjaan lingkungan adalah 10.000 m2.

(4) Lokasinya sebaiknya ditempatkan di tengah-tengah (pusat) kegiatan lingkungan dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum.

(5) Setiap pusat perbelanjaan lingkungan harus dilengkapi : (a) Tempat parkir kendaraan sudah termasuk kebutuhan luas tanah.

(b) Terminal kecil untuk pemberhentian kendaraan. (c) Pos keamanan.

(d) Sistem pemadam kebakaran. (e) Mushola/ tempat ibadah. iv. Pusat Perbelanjaan dan Niaga

(1) Menjual kebutuhan sehari-hari, pakaian, barang kelontong, elektronik, juga untuk pelayanan jasa perbengkelan, reparasi, unit-unit produksi yang tidak menimbulkan polusi, tempat hiburan serta aktifitas niaga lainnya seperti kantor-kantor, bank, industri kecil dan lain-lain.

(2) Untuk melayani kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk 120.000 jiwa.

(3) Luas lahan minimal untuk sebuah pusat perbelanjaan lingkungan adalah 36.000 m2.

(4) Lokasinya sebaiknya ditempatkan di jalan utama dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum.

(5) Setiap pusat perbelanjaan lingkungan harus dilengkapi : (a) Tempat parkir kendaraan sudah termasuk kebutuhan luas tanah.

(b) Terminal kecil untuk pemberhentian kendaraan. (c) Pos keamanan.

(d) Sistem pemadam kebakaran. (e) Mushola/ tempat ibadah.

f. Ketersediaan Ruang Bermain, Olah Raga, Taman dan Makam i. Taman/ Tempat bermain Lingkungan

(1) Untuk melayani kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk 250 jiwa.

(2) Luas lahan minimal untuk sebuah taman/ tempat bermain lingkungan adalah 250 m2.

(3) Lokasinya sebaiknya ditempatkan ditengah-tengah kelompok tetangga (lorong).

(4) Jarak radius pencapaian adalah 100 meter. ii. Taman/ tempat bermain

(1) Untuk melayani kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk 2.500 jiwa.

(2) Luas lahan minimal untuk sebuah taman/ tempat bermain lingkungan adalah 1.250 m2.

(3) Lokasinya sebaiknya ditempatkan pusat kegiatan lingkungan (dusun).

(4) Jarak radius pencapaian adalah 1.000 meter. iii. Taman dan Lapangan Olah raga

(1) Untuk melayani kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk 30.000 jiwa.

(2) Luas lahan minimal untuk sebuah taman/ tempat bermain lingkungan adalah 9.000 m2.

(3) Lokasinya sedapat mungkin berkelompok dengan sarana pendidikan.

(1) Untuk melayani kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk 120.000 jiwa.

(2) Luas lahan minimal untuk sebuah taman/ tempat bermain lingkungan adalah 24.000 m2.

(3) Lokasinya di jalan utama. v. Jalur Hijau

(1) Terletak menyebar ditepi jalan lingkungan. vi. Makam

(1) Setiap 10.000-12.000 jiwa dengan standar kapling makam adalah 4 m2 (meliputi 2 m2 untuk makam dan 2 m2 untuk sirkulasi dan ruang terbuka.

Dalam dokumen BC-BANDA ACEH (Halaman 84-93)