• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peruntukan, Fungsi dan Klasifikasi Bangunan

Dalam dokumen BC-BANDA ACEH (Halaman 52-59)

PERSYARATAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG KOTA BANDA ACEH

II .2 INTENSITAS BANGUNAN

2. Peruntukan, Fungsi dan Klasifikasi Bangunan

a. Fungsi Lahan

i. Zona 1

(1) Permukiman

(a) Permukiman nelayan yang semula telah ada di zone ini tidak boleh diperluas, namun boleh ditingkatkan kualitasnya.

(b) Kepadatan bangunan sangat rendah didukung bangunan tahan gempa/ bangunan tradisional (panggung).

(c) Untuk menempatkan permukiman nelayan dengan jumlah yang terbatas atau dibawah 31 orang/ha.

i. Non Rumah Tinggal

(a) Zone ini berfungsi untuk tambak, hutan bakau, rekreasi pantai,dan kawasan lindung pantai (dengan penanaman bakau, cemara, dan kelapa).

(b) Sebagai zona untuk menempatan Tsunami Park

Memorial Zone (TPMZ) yang berfungsi sebagai pusat

wisata, pusat informasi, penelitian, dan pengembangan pengetahuan masyarakat tentang Tsunami.

(c) Untuk menempatkan fasilitas pelayanan kota lainnya

seperti yang berkaitan dengan kelistrikan,

telekomunikasi, dan air bersih, dengan jumlah yang terbatas. Misalnya gardu listrik, BTS, dsb.

ii.

Zona 2

(1) Permukiman

(a) Permukiman masih dimungkinkan diperluas dengan persyaratan bangunan dan lingkungan yang ketat.

(b) Kepadatan bangunan rendah didukung bangunan tahan gempa/ bangunan tradisional (panggung).

(c) Perencanaan sistem drainase yang handal (kanal).terutama pada daerah yang mempunyai elevasi < 5 meter LWS.

(d) Untuk menempatkan permukiman dengan kepadatan rendah atau 31 – 50 orang/ha

(2) Non Rumah Tinggal

(a) Kepadatan bangunan rendah didukung bangunan tahan gempa/ bangunan tradisional (panggung).

(b) Perencanaan sistem drainase yang handal (kanal).terutama pada daerah yang mempunyai elevasi < 5 meter LWS.

(c) Tidak disarankan untuk kegiatan komersial atau kegiatan sosial lainnya terutama untuk daerah yang mempunyai radius < 20 Km dari garis pantai.

(d) Untuk menempatkan industri-industri yang terkait dengan perikanan.

(e) Untuk menempatkan fasilitas komersial dengan jumlah yang sangat terbatas, seperti pasar untuk tingkat gampong yang menjual sayur, ikan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

(f) Untuk menempatkan fasilitas pelayanan kota lainnya seperti yang berkaitan dengan kelistrikan, telekomunikasi, dan air bersih, dengan jumlah yang terbatas. Misalnya gardu listrik, BTS, dsb.

(g) Untuk menempatkan berbagai utilitas perkotaan, seperti drainase pada setiap pinggir jalan.

iii. Zone 3 (1) Permukiman

(a) Permukiman dapat diperluas dengan persyaratan bangunan dan lingkungan yang ketat.

(b) Kepadatan permukiman sedang didukung bangunan tahan gempa.

(c) Perencanaan sistem drainase yang handal (kanal), terutama pada daerah yang mempunyai elevasi < 5 meter LWS.

(d) Untu-k menempatkan permukiman dengan kepadatan sedang atau 51 – 75 orang/ha

(2) Non Rumah Tinggal

(a) Lahan untuk kawasan komersial dimungkinkan untuk dikembangkan secara terbatas dengan mempertahankan nilai-nilai heritage.

(b) Kepadatan bangunan sedang didukung bangunan tahan gempa.

(c) Perencanaan sistem drainase yang handal (kanal), terutama pada daerah yang mempunyai elevasi < 5 meter LWS.

(d) Untuk menempatkan fasilitas komersial dengan jumlah yang sangat terbatas, seperti pasar untuk tingkat

kecamatan yang menjual sayur, ikan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya, dan beberapa pertokoan.

(e) Untuk menempatkan perkantoran dan pelayanan umum dengan skala pelayanan tingkat kecamatan, misalnya kantor camat, kantor lurah, dsb.

(f) Untuk menempatkan fasilitas untuk pendidikan dasar dan menengah dengan skala pelayanan di tingkat kecamatan, seperti SD, SLTP, dan SLTA.

(g) Untuk menempatkan fasilitas pelayanan kota lainnya seperti yang berkaitan dengan kelistrikan, telekomunikasi, dan air bersih, dengan jumlah yang terbatas. Misalnya gardu liatrik, BTS, dsb.

(h) Untuk menempatkan berbagai utilitas perkotaan, seperti drainase pada setiap pinggir jalan.

iv. Zone 4

(1) Permukiman

(a) Lahan untuk permukiman yang dapat diperluas dengan persyaratan bangunan dan lingkungan yang ketat.

(b) Kepadatan permukiman tinggi didukung oleh bangunan tahan gempa.

(c) Untuk menempatkan permukiman penduduk dengan kepadatan tinggi atau 76 – 100 orang/ha

(2) Non Rumah Tinggal

(a) Lahan untuk fasilitas umum, sarana pemerintahan dan perdagangan skala kecamatan dan kota.

(b) Bangunan tahan gempa, fungsi-fungsi semula didorong untuk dikembangkan, dengan insentif keringanan pajak, pengendalian harga tanah, serta kelengkapan dan kehandalan infrastruktur. Untuk menempatkan fasilitas komersial dengan jumlah yang sangat terbatas, seperti pasar untuk tingkat kota yang menjual sayur, ikan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya dan pertokoan.

(c) Untuk menempatkan perkantoran dan pelayanan umum dengan skala pelayanan tingkat perkotaan, misalnya kantor-kantor dinas, rental office, kantor pemerintahan, diklat, dsb.

(d) Untuk menempatkan fasilitas untuk pendidikan dasar, menengah, dan tinggi skala pelayanan di tingkat perkotaan, seperti SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.

(e) Untuk menempatkan fasilitas pelayanan kota lainnya seperti yang berkaitan dengan kelistrikan, telekomunikasi, dan air bersih, dengan jumlah yang terbatas. Misalnya gardu listrik, BTS, dsb.

(f) Untuk menempatkan berbagai utilitas perkotaan, seperti drainase pada setiap pinggir jalan.

b. Bangunan Pada Kawasan Lindung

i.

Zona 1 dan Zona 2

Pada kawasan ini tidak sesuai untuk lahan permukiman, permukiman khusus hanya untuk nelayan tidak boleh ada bangunan rumah tinggal. Untuk permukiman yang dari semula telah ada akan direlokasi ke kawasan budidaya. (2) Bangunan Non Rumah Tinggal

Digunakan sebagai bangunan untuk sarana penelitian kelautan dan perikanan, keamanan, navigasi, konservasi, pertambakan dan perikanan, seperti tempat pendaratan ikan, pelelangan ikan, cool storage, stasiun bahan bakar nelayan (Lampulo).

ii.

Zona 3 dan Zona 4

(1) Perumahan dan Permukiman

Di kawasan lindung tidak diperbolehkan ada bangunan rumah tinggal. Permukiman yang telah ada akan direlokasi ke kawasan budidaya.

(2) Bangunan Non Rumah Tinggal

Kawasan kepadatan sedang dipergunakan untuk keamanan dan mitigasi.

c. Bangunan pada Kawasan Budidaya i. Zona 1

(1) Perumahan dan Permukiman

Permukiman yang semula telah ada dengan kepadatan yang sangat rendah (dibawah 31 jiwa/ha) pada kawasan budidaya ini tidak boleh dikembangkan, diperluas atau ditambah baru. Permukiman yang ada hanya boleh ditingkatkan kualitasnya.

(2)

Bangunan Non Rumah Tinggal

Bangunan non rumah tinggal yang berada di zone ini adalah untuk keperluan penelitian, konservasi, penempatan fasilitas untuk pelabuhan dan pembangkit energi, seperti di Ulee Lheue, dan bangunan-bangunan untuk pengawasan pantai.

ii. Zona 2

(1) Perumahan dan Permukiman

Permukiman yang ada tidak boleh dikembangkan/ diperluas/ ditambah baru, hanya boleh ditingkatkan kualitasnya dengan persyaratan bangunan dan lingkungan yang ketat. (2) Bangunan Non Rumah Tinggal

Untuk bangunan komersial skala rumah tangga, pendidikan, sosial dan budaya, untuk keamanan, pemeliharaan tambak, bangunan air, bangunan pompa, gardu pembangkit energi, terbatas untuk kebutuhan di tingkat desa.

iii. Zona 3

(1) Perumahan dan Permukiman

Permukiman yang ada ditingkatkan kualitasnya, tidak diperbolehkan pembangunan rumah baru hingga kawasan lindung.

Bangunan untuk fasilitas pendidikan, kesehatan, ibadah, perdagangan, sosial dan pemerintahan skala lingkungan dan kecamatan.

iv. Zona 4

(1) Perumahan dan Permukiman

Permukiman yang ada pada kawasan lindung di kawasan kepadatan tinggi tidak boleh dikembangkan, diperluas, atau ditambah baru hingga kawasan lindung (76-100 jiwa/ha). Permukiman yang ada hanya boleh ditingkatkan kualitasnya.

(2) Bangunan non rumah tinggal

Bangunan untuk tujuan fasilitas pendidikan, kesehatan, ibadah, perdagangan, sosial dan pemerintahan skala kecamatan dan kota.

d. Klasifikasi Bangunan i. Zona 1

Klasifikasi bangunan yang diperbolehkan berada pada zone ini adalah

(1) Klas 1, Bangunan Hunian Biasa, adalah satu atau lebih bangunan yang merupakan :

(a) Klas la : bangunan hunian tunggal yang berupa :

(i) satu rumah tunggal termasuk rumah panggung; atau (ii) satu atau lebih bangunan hunian gandeng, yang

masing-masing bangunannya dipisahkan dengan suatu dinding tahan api, termasuk rumah deret, rumah taman, unit town house, villa, atau

(b) Klas 1b : rumah asrama/kost, rumah tamu, hostel, atau sejenisnya dengan luas total lantai kurang dari 300 m2

dan tidak ditinggali lebih dari 12 orang secara tetap, dan tidak terletak diatas atau dibawah bangunan hunian lain atau bangunan klas lain selain tempat garasi pribadi. (2) Klas 9, Bangunan Umum adalah bangunan gedung yang

dipergunakan untuk melayani kebutuhan masyarakat umum, yaitu :

(a) Klas 9a : bangunan perawatan kesehatan, termasuk bagian-bagian dari bangunan tersebut yang berupa laboratorium;

(b) Klas 9b : Bangunan pertemuan, termasuk bengkel kerja, laboratorium atau sejenisnya di sekolah dasar atau sekolah lanjutan, hall, bangunan peribadatan, bangunan budaya atau sejenis. Tetapi tidak termasuk setiap bagian dari bangunan yang merupakan klas lain.

(3) Klas 10, adalah bangunan atau struktur yang bukan hunian : (a) Klas l0a : bangunan bukan hunian yang merupakan

garasi pribadi, carport, atau sejenisnya;

(b) Klas l0b : struktur yang berupa pagar, tonggak, antena, dinding penyangga atau dinding yang berdiri bebas, kolam renang, atau sejenisnya.

ii. Zona 2

(1) Klas 1, Bangunan Hunian Biasa, adalah satu atau lebih bangunan yang merupakan :

(a) Klas la : bangunan hunian tunggal yang berupa

(i) satu rumah tunggal termasuk rumah panggung; atau (ii)satu atau lebih bangunan hunian gandeng, yang

masing-masing bangunannya dipisahkan dengan suatu dinding tahan api, termasuk rumah deret, rumah taman, unit town house, villa, atau

(b) Klas 1b : rumah asrama/ kost, rumah tamu, hostel, atau sejenisnya dengan luas total lantai kurang dari 300 m2

dan tidak ditinggali lebih dari 12 orang secara tetap, dan tidak terletak diatas atau dibawah bangunan hunian lain atau bangunan klas lain selain tempat garasi pribadi. (2) Klas 2, Bangunan hunian yang terdiri atas 2 atau lebih unit

hunian yang masing-masing merupakan tempat tinggal terpisah.

(3) Klas 6, Bangunan Perdagangan, adalah bangunan toko atau bangunan lain yang dipergunakan untuk tempat penjualan barang-barang secara eceran atau pelayanan kebutuhan langsung kepada masyarakat, termasuk:

(a) ruang makan, kafe, restoran; atau

(b) ruang makan malam, bar, toko atau kios sebagai bagian dari suatu hotel atau motel; atau

(c) tempat potong rambut/salon, tempat cuci umum; atau (d) pasar, ruang penjualan. ruang pamer, atau bengkel. (4) Klas 8, Bangunan Laboratorium/ Industri/ Pabrik, adalah

bangunan gedung laboratorium dan bangunan yang dipergunakan untuk tempat pemrosesan suatu produksi, perakitan, perubahan, perbaikan, pengepakan, finishing, atau pembersihan barang-barang produksi dalam rangka perdagangan atau penjualan.

(5) Klas 9, Bangunan Umum, adalah bangunan gedung yang dipergunakan untuk melayani kebutuhan masyarakat umum, yaitu :

(a) Klas 9a : bangunan perawatan kesehatan, termasuk bagian-bagian dari bangunan tersebut yang berupa laboratorium;

(b) Klas 9b : Bangunan pertemuan, termasuk bengkel kerja, laboratorium atau sejenisnya di sekolah dasar atau sekolah lanjutan, hall, bangunan peribadatan, bangunan budaya atau sejenis. Tetapi tidak termasuk setiap bagian dari bangunan yang merupakan klas lain.

(6) Klas 10, adalah bangunan atau struktur yang bukan hunian :

(a) Klas l0a : bangunan bukan hunian yang merupakan garasi pribadi, carport, atau sejenisnya;

(b) Klas l0b : struktur yang berupa-pagar, tonggak, antena, dinding penyangga atau dinding yang berdiri bebas, kolam renang, atau sejenisnya.

(1) Klas 1, Bangunan Hunian Biasa, adalah satu atau lebih bangunan yang merupakan :

(a) Klas la : bangunan hunian tunggal yang berupa :

(i) satu rumah tunggal termasuk rumah panggung; atau (ii) satu atau lebih bangunan hunian gandeng, yang

masing-masing bangunannya dipisahkan dengan suatu dinding tahan api, termasuk rumah deret, rumah taman, unit town house, villa, atau

(b) Klas 1b : rumah asrama/kost, rumah tamu, hostel, atau sejenisnya dengan luas total lantai kurang dari 300 m2

dan tidak ditinggali lebih dari 12 orang secara tetap, dan tidak terletak diatas atau dibawah bangunan hunian lain atau bangunan klas lain selain tempat garasi pribadi.

(2) Klas 2, Bangunan hunian yang terdiri atas 2 atau lebih unit hunian yang masing-masing merupakan tempat tinggal terpisah.

(3) Klas 3, Bangunan hunian di luar bangunan klas 1 atau 2, yang umum digunakan sebagai tempat tinggal lama atau sementara oleh sejumlah orang yang tidak berhubungan, termasuk :

(a) rumah asrama, rumah tamu, losmen; atau

(b) bagian untuk tempat tinggal dari suatu hotel atau motel; atau

(c) bagian untuk tempat tinggal dari suatu sekolah; atau

(d) panti untuk orang berumur, cacat, atau anak-anak; atau

(e) bagian untuk tempat tinggal dari suatu bangunan perawatan kesehatan yang menampung karyawan-karyawannya.

(4) Klas 4, Bangunan Hunian Campuran, adalah tempat tinggal yang berada di dalam suatu bangunan klas 5, 6, 7, 8 atau 9 dan merupakan tempat tinggal yang ada dalam bangunan tersebut.

(5) Klas 5, Bangunan kantor, adalah bangunan gedung yang dipergunakan untuk tujuan-tujuan usaha profesional, pengurusan administrasi, atau usaha komersial, di luar bangunan klas 6, 7, 8, atau 9.

(6) Klas 6, Bangunan Perdagangan, adalah bangunan toko atau bangunan lain yang dipergunakan untuk tempat penjualan barang-barang secara eceran atau pelayanan kebutuhan langsung kepada masyarakat, termasuk:

(a) ruang makan, kafe, restoran; atau

(b) ruang makan malam, bar, toko atau kios sebagai bagian dari suatu hotel atau motel; atau

(c) tempat potong rambut/ salon, tempat cuci umum; atau

(d) pasar, ruang penjualan. ruang pamer, atau bengkel.

(7) Klas 7, Bangunan Penyimpanan/ Gudang adalah bangunan gedung yang dipergunakan penyimpanan, termasuk :

(a) tempat parkir umum; atau

(b) gudang, atau tempat pamer barang-barang produksi untuk dijual atau cuci gudang.

(8) Klas 8, Bangunan Laboratorium/ Industri/ Pabrik, adalah bangunan gedung laboratorium dan bangunan yang dipergunakan untuk tempat pemrosesan suatu produksi, perakitan, perubahan, perbaikan, pengepakan, finishing, atau pembersihan barang-barang produksi dalam rangka perdagangan atau penjualan.

(9) Klas 9, Bangunan Umum, adalah bangunan gedung yang dipergunakan untuk melayani kebutuhan masyarakat umum, yaitu :

(a)

Klas 9a: bangunan perawatan kesehatan, termasuk bagian-bagian dari bangunan tersebut yang berupa laboratorium;

(b) Klas 9b: Bangunan pertemuan, termasuk bengkel kerja, laboratorium atau sejenisnya di sekolah dasar atau sekolah lanjutan, hall, bangunan peribadatan, bangunan budaya atau sejenis, tetapi tidak termasuk setiap bagian dari bangunan yang merupakan klas lain.

(10)Klas 10, adalah bangunan atau struktur yang bukan hunian :

(a) Klas l0a : bangunan bukan hunian yang merupakan garasi pribadi, carport, atau sejenisnya;

(b) Klas l0b : struktur yang berupa-pagar, tonggak, antena, dinding penyangga atau dinding yang berdiri bebas, kolam renang, atau sejenisnya.

Dalam dokumen BC-BANDA ACEH (Halaman 52-59)