• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketiga Orang Teman Daniel Dan Patung Emas

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 63-71)

KETIGA ORANG TEMAN DANIEL

DAN PATUNG EMAS

Kitab Bacaan:

Dan. 3

Kebenaran Pelajaran:

Ketiga orang teman Daniel tidak menyembah patung emas.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa mereka harus menyembah kepada Allah saja.

Ayat Hafalan:

“Kami akan beribadah kepada Tuhan.” (Yos. 24:15)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah menjadi Juruselamat kami. Kami ingin menyembah-Mu karena Engkau adalah Pencipta kami. Untuk ini, kami mau mengucap syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Orang-orang di jaman dahulu tidak memiliki masalah untuk menyembah allah mereka sendiri atau menyembah allah penguasa mereka. Ketika raja Babel membuat patuh besar yang tercatat di dalam Daniel 3 dan memerintahkan setiap orang menyembahnya, alasan di balik itu lebih terasa politis dibandingkan religius.

Patung yang tinggi besar dengan ketinggian 27 × 2,7 m dan terbuat dari emas itu berdiri di dataran Dura, sekitar 12 mil sebelah tenggara Babel. Tujuan dari musik yang dimainkan bukan untuk memperdengarkan musik yang indah, namun lebih cenderung sebagai tanda bahwa ketika mendengar musik itu maka tibalah saatnya bagi semua orang untuk menyembah patung itu.

Perapian yang panas telah disiapkan untuk menghukum mati siapa saja yang tidak menyembah patung itu. Mungkin perapian ini adalah suatu tempat pembakaran kapur yang telah didirikan dengan diletak di sisi yang berseberangan dengan bukit.

Orang-orang yang iri hati kepada ketiga orang muda Yahudi ini segera melaporkan mereka di hadapan raja dan mengatakan bahwa mereka tidak menyembah patung yang didirikan raja. Lalu, raja Babel memberikan kesempatan kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego untuk menjelaskan.

Kemudian Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mempertahankan kesetiaan mereka terhadap Allah dengan menaati Sepuluh Perintah, khususnya perintah pertama. Raja menjadi sangat murka dan segera memerintahkan para tentara untuk mengikat dan melemparkan mereka ke dalam perapian. Orang-orang yang melemparkan mereka mati karena panas yang begitu dahsyat!

Lalu raja Nebukadnezar melihat sesuatu yang sangat mengherankan! Raja tidak hanya melihat 3 orang saja, namun 4 orang; mereka tidak terikat tetapi

mereka bebas. Mereka tidak jatuh rebah tetapi mereka berjalan-jalan. Mereka tidak dilalap api dan mereka tidak terluka sedikitpun! Lalu raja memanggil ketiga orang muda itu keluar dan memeriksa mereka dan ternyata mereka sama sekali tidak terbakar, jubah mereka tidak hangus, dan bahkan bau hangus tidak tercium sama sekali!

Raja Nebukadnezar memuji Allah yang Mahatinggi!

PEMAHAMAN MURID-MURID

Murid-murid Anda akan merasa kesulitan bila Kisah Pelajaran ini dikaitkan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Mungkin akan bermanfaat bagi kehidupan mereka bila mereka diajarkan bagaimana mereka memegang teguh kehendak Allah di dalam kehidupan mereka. Di bawah ini adalah 2 buah skenario yang berkaitan dengan murid-murid untuk mereka diskusikan:

Skenario 1:

Di sekolah, kalian dan teman-teman kalian menerima sebuah undangan untuk menghadiri sebuah pesta ulang tahun teman baik kalian. Kalian ingin pergi ke sana, karena diadakan di “stasiun perayaan”, yang merupakan tempat yang mengasyikkan dengan tersedianya pizza, video games, go-carts, sepeda, dan masih banyak lagi. Banyak teman-teman sekelaspun juga akan berdatangan ke tempat itu. Ketika kalian membaca “tanggal” yang tertulis di dalam undangan itu, barulah kalian menyadari bahwa pesta itu diadakan pada hari Sabtu, hari Sabat, dan kalian mengetahui bahwa hari Sabat adalah hari perhentian Allah, dan saat bagi kalian untuk pergi ke gereja menyembah Allah, namun kalian begitu tidak ingin melewatkan pesta itu. Apakah yang akan kalian lakukan?

Skenario 2:

Di kantin sekolah, kalian telah diberikan tempat duduk dengan kelompok murid-murid yang sama setiap harinya. Sebelum kalian makan makanan itu, maka kalian akan berdoa untuk mengucap syukur kepada Allah atas tersedianya makanan bagi kalian. Ketika kalian selesai berdoa, kalian baru menyadari ternyata ada beberapa murid di dalam kelompok itu yang sedang menertawakan kalian. Kalian merasa sakit hati, dan mulai memikirkan untuk melewatkan doa makan, karena kalian tidak ingin mereka membuat suatu lelucon atas kalian. Bagaimanakah kalian akan menanganinya?

Adalah penting bagi murid-murid untuk mengungkapkan perasaan mereka, sehingga Anda dapat benar-benar mengerti pertanyaan dan pendapat yang mereka miliki. Dari pernyataan mereka, Anda akan mengetahui bagaimanakah seharusnya Anda mendorong apa yang mereka rasakan, atau menuntun mereka ke tahap pemahaman yang lebih mendalam sehingga mereka dapat memegang teguh iman di dalam Allah kita.

Pada hari ini, kami akan menceritakan kepada kalian tentang seorang raja yang menyembah berhala. Apakah kalian mengetahui seperti apakah berhala itu? Berhala adalah sebuah patung yang dibuat oleh tangan manusia; sebagian orang menganggapnya sebagai dewa sehingga mereka menyembah patung itu. Namun, sesungguhnya patung itu bukanlah allah yang benar. Raja yang menyembah berhala itu bernama Nebukadnezar. (Ulangilah beberapa kali nama raja itu bersama dengan murid-murid Anda.) Raja membuat sebuah patung emas yang tinggi besar. Kemudian, raja memanggil seluruh rakyatnya dan berkata, ”Aku telah membuat

suatu peraturan baru. Bila kalian mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, dan berbagai macam bunyi-bunyian, maka kalian haruslah sujud dan menyembah berhala ini, patung emas. Semua orang di negeri ini haruslah melakukannya. Barangsiapa yang tidak sujud dan menyembah patung emas itu akan dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.”

Semua Orang Menyembah Berhala

Kemudian orang banyak itu mulai mendengar bunyi-bunyian dari berbagai macam alat musik dan merekapun sujud menyembah di hadapan patung itu. Di negeri yang sama di mana raja Nebukadnezar memerintah, tinggallah 3 orang yang mengasihi dan menyembah Allah. Mereka adalah teman-teman Daniel yang kita pelajari pada minggu yang lalu. Nama mereka bertiga adalah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Mereka juga mendengar bunyi-bunyian dari berbagai alat musik itu, namun mereka tidak sujud menyembah di hadapan patung itu.

Lalu, beberapa pegawai raja sempat melihat hal ini. Mereka cepat-cepat melaporkannya ke hadapan raja Nebukadnezar, dan mereka berkata, ”Ada 3 orang

yang melanggar perintah raja. Mereka tidak sujud menyembah patung yang baginda dirikan!”

Raja Menjadi Murka

Raja menjadi sangat marah. Kemudian ia berkata kepada pegawai-pegawainya, ”Bawa orang-orang itu kemari! ”

Jadi Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dibawa ke hadapan raja. Lalu raja berkata kepada mereka, ”Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, aku akan memberikan

kalian kesempatan lagi. Ketika kalian mendengarkan bunyi-bunyian dari berbagai macam alat musik itu, maka kalian haruslah sujud menyembah patung emasku. Bila tidak, maka kalian akan dilemparkan hidup-hidup ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.”

Teman-Teman Daniel Yang Takut Akan Allah

Lalu bunyi-bunyian dari berbagai macam alat musikpun terdengar kembali.

KISAH PELAJARAN

Patung:

Suatu benda yang berbentuk seperti orang.

Perapian:

Suatu tungku besar di mana seseorang akan dapat membakar sesuatu.

Namun, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap tidak mau sujud menyembah patung emas itu. Hal itu membuat raja menjadi semakin bertambah murka. Akhirnya raja memerintahkan agar perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari biasanya. Dan raja memerintahkan kepada para tentaranya yang terkuat untuk mengikat Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Lalu ketiga orang itu dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.

Allah Melindungi Teman-Teman Daniel

Kemudian raja Nebukadnezar menjadi sangat terkejut. Raja bertanya,

”Bukankah kita hanya melemparkan 3 orang ke dalam perapian? Aku melihat ada 4 orang. Mereka tampak tidak terikat dan sedang berjalan-jalan di dalam perapian itu.”

Lalu raja Nebukadnezar berteriak ke dalam perapian itu, ”Sadrakh,

Mesakh, dan Abednego, keluarlah!” Ternyata benar bahwa mereka tidak terbakar

sama sekali dan bahkan tidak tercium bau kebakaran sedikitpun.

Raja Memuji Allah

Kemudian raja Nebukadnezar berkata, ”Terpujilah Allah! Ia telah

menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dari dalam perapian. Sekarang aku akan membuat suatu peraturan yang baru. Semua orang harus menyembah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, karena hanya Allah merekalah yang dapat menyelamatkan mereka bertiga dari dalam perapian yang menyala-nyala.”

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Siapakah raja yang disebutkan di dalam pelajaran ini? (Nebukadnezar.) 2. Apakah yang raja telah buat? (Sebuah patung emas.)

3. Peraturan apakah yang raja telah tetapkan? (Semua orang harus sujud menyembah patung itu.)

4. Siapakah teman-teman Daniel? (Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.) 5. Apakah mereka mentaati akan peraturan raja itu? (Tidak.)

6. Apakah yang terjadi dengan mereka bertiga kemudian? (Mereka dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.)

7. Apakah mereka terbakar? (Tidak.)

8. Mengapakah demikian adanya? (Karena melindungi mereka.)

Karena teman-teman Daniel melakukan apa yang benar, maka Allah melindungi mereka sehingga selamat dari dalam perapian yang menyala-nyala itu. Apa yang teman-teman Daniel lakukan? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.) Benar. Mereka hanya menyembah kepada Allah saja dan tidak menyembah yang lainnya, termasuk kepada patung emas buatan raja.

Kita melakukan apa yang benar ketika kita menyembah Allah. Ada banyak cara untuk dapat menyembah Allah. Kita dapat menyembah Allah dengan berdoa Nya, menaikkan pujian tentang-Nya, memberikan persembahan kepada-Nya, dan belajar mengenal-Nya di gereja.

Ada sesuatu hal yang dapat membuat kita tidak menyembah Allah. Hal apa sajakah itu? Apakah ada sesuatu yang mungkin ingin kita lakukan pada hari Sabtu selain pergi ke gereja? Mungkin kita ingin berdiam di rumah saja dengan menonton

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Spiderman

Pada suatu hari, Ibu Marsh berjalan pulang dari toko ke rumahnya dengan membawakan sebuah hadiah bagi John. Ibu Marsh membawakan sebuah kotak di balik punggungnya dan masuk ke dalam kamar tidur John.

“John,” kata Ibu Marsh. ”Lihatlah apa yang Ibu temukan di suatu toko.”

Ibu Marsh menberikan kotak itu kepada John.

“Spiderman!” seru John. Spiderman adalah tokoh kartun kesukaan John. “Oh, terima kasih, Ibu!” John memeluk Ibu Marsh.

“Jangan bermain terlalu lama,” kata Ibu Marsh. “Kita akan pergi ke gereja nanti malam.”

John mengeluarkan seluruh mainan tentaranya. Lalu ia mulai meletakkan mainannya itu di seluruh ruangan – di atas tempat tidurnya, di mejanya, di lantainya maupun di kursinya. Spiderman akan memimpin seluruh tentaranya! John membuat Spiderman terbang dan memerangi semua orang jahat.

John sangat senang bermain sampai ia tidak menyadari bahwa telah tiba waktunya untuk segera pergi ke gereja.

Ibu Marsh mengetuk pintu kamar tidur John.

“John, sebentar lagi waktunya kita untuk berangkat,” kata Ibu Marsh. “Oh, Ibu, haruskah kita pergi malam ini?” tanya John. “Aku belum selesai bermain.”

“Ibu tahu bahwa engkau begitu asyik bermain bersama dengan Spiderman, namun kita harus meluangkan waktu bagi Yesus juga!” kata Ibu Marsh.

“Aku lebih suka tinggal di rumah,” kata John.

“Kelihatannya kau lebih suka Spiderman daripada Yesus,” kata Ibu Marsh. “Yesus akan melihat bahwa kamu lebih mementingkan hal lain dibandingkan dengan diri-Nya. Bila kita meletakkan sesuatu lebih tinggi dari pada Yesus di dalam hati kita, itu sama saja kita menyembahnya.”

“Aku tidak menyembah Spiderman, Ibu,” kata John. “Spiderman hanya sebuah boneka. Yesus selalu menempati bagian terpenting di dalam hatiku.”

John segera meletakkan Spidermannya.

“Marilah kita pergi ke gereja agar Yesus mengetahui bahwa aku hanya menyembah-Nya saja,” kata John.

Dan itulah yang mereka lakukan kemudian.

Pertanyaan untuk Direnungkan

1. Mengapakah John tidak ingin pergi ke gereja?

2. Saat kita lebih mementingkan hal lain dibandingkan dengan Yesus, apakah yang berbagai acara di televisi atau pergi ke tempat lain. Ada banyak hal yang mungkin ingin kita lakukan, namun apakah semuanya itu merupakan kehendak Allah untuk kita lakukan? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.) Benar. Allah menghendaki agar kita datang ke gereja dan menyembah-Nya.

AKTIVITAS

Hanya Menyembah Allah yang Benar

Lingkarilah jawaban yang benar dengan melihat pada gambar di sebelah halaman ini:

1. Raja telah membuat sebuah (patung/anjing) emas.

2. Teman-teman Daniel adalah (John, Henry, Mark/Sadrakh, Mesakh, Abednego). 3. Teman-teman Daniel dilemparkan ke dalam (kolam/perapian yang

menyala-nyala).

4. Raja memerintahkan kepada rakyatnya untuk menyembah kepada (patung emas/Allah).

5. Teman-teman Daniel adalah pemuda-pemuda yang takut akan (Allah/raja). 6. Siapakah yang membantu ketiga orang Daniel saat mereka dalam perapian itu?

Hanya Menyembah Allah yang Benar

Lingkarilah jawaban yang benar dengan melihat pada gambar di bawah ini.

1. Raja telah membuat sebuah (patung/anjing) emas.

4. Raja memerintahkan rakyatnya untuk menyembah kepada (patung emas/ Allah).

2. Teman-teman Daniel adalah (John, Henry, Mark/

Sadrakh, Mesakh, Abednego).

5. Teman-teman Daniel adalah para pemuda yang takut akan (Allah/ raja).

3. Teman-teman Daniel dilemparkan

ke dalam (kolam/perapian yang menyala-nyala).

6. Siapakah yang membantu ketiga orang teman Daniel saat mereka dalam perapian itu? (Seekor singa/malaikai Allah.)

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 63-71)