• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARAN

Filia:

Istilah yang menyatakan rasa hormat terhadap orangtua

Belas Kasih:

Pengabdian; bentuk kasih

Hormat:

Menunjukkan pengakuan

pengertian yang nyata mengenai bagaimana menghormati orangtua mereka. Tetapi inipun masih belum cukup. Mereka pun perlu melakukannya, sehingga dapat menyatakan rasa peduli, rasa hormat dan rasa patuh mereka kepada orangtua. Tuntunlah mereka melalui sebuah diskusi yang membahas mengenai bagaimana mereka menaati perintah kelima Allah ini, sehingga menjadi bentuk nyata bagi orangtua mereka. Ingatkanlah mereka dalam setiap perbuatan maupun perkataan, tidak peduli seberapa kecilnya, sesungguhnya Allah sedang mengawasi mereka dan mencatat kasih mereka. Seiring dengan berjalannya waktu, murid-murid Anda akan menyadari berkat yang Allah telah janjikan dalam perintah kelima itu.

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perintah keempat. Apakah perintah keempat itu? (Memegang hari Sabat.) Allah menguduskan hari ketujuh, hari Sabtu sebagai hari perhentian. Dia telah memberikan teladan kepada kita dengan beristirahat setelah menciptakan alam semesta dan dunia enam hari lamanya. Dalam Perjanjian Lama, ada peraturan yang ketat mengenai hari Sabat, karena Allah menginginkan umat-Nya beristirahat dan menyembah-Nya. Tetapi pada masa Pejanjian Baru, orang menambah peraturan hari Sabat itu. Ketika Yesus di dunia, Dia mengajarkan makna sesungguhnya mengenai hari Sabat, yaitu datang ke rumah Allah, mempelajari firman-Nya dan berdoa. Tetapi yang terpenting ialah mengingat kasih Allah dan melayani-Nya. Menolong sesama adalah cara melayani Allah. Selama kita melakukan sesuatu yang mendorong kita semakin dekat kepada Allah, maka kita sedang memegang perintah Allah.

Kasih Persaudaraan

Yusuf

Yusuf adalah salah satu dari dua belas orang anak laki-laki Yakub. Dia begitu dikasihi oleh ayahnya, bahkan membuatkannya sebuah jubah istimewa dengan beraneka warna. Ketika semua kakaknya melihat jubah itu, merekapun iri hati terhadap Yusuf, bahkan berencana akan membunuhnya. Suatu hari, ketika Yusuf pergi ke padang untuk menemui saudara-saudaranya, mereka membawa dan melemparnya ke sumur. Tetapi salah seorang dari mereka berpikir adalah terlalu kejam bila membunuhnya. Lalu mereka memutuskan untuk menjualnya ke pedagang yang lewat.

Tidak lama kemudian, ada beberapa orang pedagang yang menghampiri mereka. Dan Yusufpun dijualnya kepada para pedagang itu. Lalu para pedagang itu pun menjual Yusuf kepada seorang yang kaya untuk menjaga rumahnya. Setelah beberapa waktu lamanya, Yusuf difitnah oleh istri orang kaya itu dan dipenjara. Ketika dalam penjara, ia berdoa kepada Allah untuk menolongnya. Suatu hari, Firaun memerlukan orang yang dapat menafsirkan mimpinya. Yusufpun dipanggil dan ia dapat menjelaskan semuanya, karena Allah menyertainya. Akhirnya, Yusufpun diangkat oleh Firaun menjadi seorang mangkubumi (perdana menteri) Mesir.

Tujuh tahun kemudian, ada kelaparan besar. Banyak orang berdatangan ke Mesir untuk membeli makanan, karena Yusuf telah menyimpan bahan makanan sebelumnya. Suatu hari, Yusuf melihat saudara-saudaranya yang telah lama tidak ia lihat, sedang membeli makanan. Setelah menyambut mereka, ia bertanya kepada mereka mengenai keadaan Yakub, ayah mereka. Dia masih mengingat ayahnya setelah sekian lamanya terpisah. Dia merasa sedih, karena tidak dapat merawat ayahnya sekian lamanya. Dia mengatakan kepada saudara-saudaranya agar tidak merasa sedih karena telah menjual dirinya. Dia tahu bahwa Allah merencanakan hal ini, sehingga ia dapat menolong bangsanya sewaktu kelaparan. Dia memberikan banyak hadiah kepada saudaranya dan menyuruh mereka kembali membawa ayahnya.

Ketika Yusuf melihat ayahnya, iapun memeluknya dan memberikan tempat tinggal terbaik di tanah Mesir. Dia melakukan hal itu, agar ia dapat menjaga ayahnya. Yakub tinggal di Mesir sampai hari kematiannya. Setelah ayahnya meninggal, Yusuf membawanya kembali ke tanah Kanaan dan menguburkannya di sana. Dia berkabung tujuh hari lamanya. Yusuf begitu mengasihi ayahnya dan melakukan yang terbaik untuk menghormatinya.

Rut

Orang saleh berikutnya adalah seorang anak perempuan yang sungguh baik. Namanya adalah Rut. Sebenarnya, ia adalah seorang menantu dari sebuah keluarga dan inilah kisahnya.

Ada seorang laki-laki yang bernama Elimelekh. Dia, istrinya dan dua orang anak laki-lakinya tinggal di Betlehem. Tetapi karena ada kelaparan di sana, mereka pergi ke daerah Moab dan tinggal di sana. Sewaktu tinggal di sana, kedua orang anak laki-laki Elimelekh ini menikah. Yang seorang menikah dengan Orpa dan yang lainnya menikahi Rut. Tidak lama kemudian, Elimelekh dan kedua orang anak

laki-menghendaki agar mereka kembali ke keluarga mereka untuk mendapatkan suami baru. Naomi memutuskan akan kembali ke Betlehem seorang diri.

Orpa menuruti nasehat mertuanya dan kembali ke tanah asalnya, Moab. Tetapi Rut memutuskan untuk tetap bersama dengan Naomi. Dia mengetahui bahwa akan sulit bagi mertuanya dalam menjaga dirinya karena ia telah tua.

Rut berusaha keras untuk meyakini Naomi dengan mengatakan, ”Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalan, di situ jugalah aku bermalam; bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!" Rut memakai kata-kata yang penuh wibawa. Dia mengingini Naomi untuk mengerti bahwa dia akan selalu menjaganya apapun juga yang terjadi.

Lalu, keduanya kembali ke Betlehem, tetapi masih harus bekerja agar dapat bertahan hidup. Rut pergi ke ladang gandum dan mengumpulkan sisa gandum yang terjatuh, sehingga ia dan ibu mertuanya mendapat cukup makanan. Rut bekerja keras setiap harinya, bahkan sampai waktu siang hari. Ketika pemilik ladang, Boas, melihat hal itu, ia begitu terkesan. Dia tahu bahwa Rut adalah seorang perempuan yang baik, karena ia menghormati ibu mertuanya. Ketika Boas mengetahui bahwa Rut adalah keluarga Naomi, maka ia memutuskan untuk menikahi Rut dan menjaga keduanya. Allah memberkati Rut karena kasihnya.

Yesus

Orang terakhir dalam pelajaran hari ini yang menyatakan kasih persaudaraan adalah Yesus sendiri. Ketika Dia berumur dua belas tahun, Yesus dan orangtuanya pergi ke Yerusalem untuk mengikuti perayaan Paskah. Setelah perayaan itu usai, maka orangtua Yesus kembali ke Nazaret, di mana perjalanan itu memerlukan beberapa hari lamanya. Tetapi Yesus tidak ikut serta dengan kedua orangtua-Nya, melainkan masih tinggal di bait Allah mendengarkan para ahli Taurat berbicara tentang Allah.

Tidak lama kemudian, orangtua Yesus menyadari bahwa Yesus tidak bersama dengan mereka. Mereka mencari-Nya ke mana-mana. Akhirnya, mereka kembali ke bait Allah dan melihat Yesus sedang bertanya jawab dengan para alim ulama. Mereka terkejut karena Dia mengetahui begitu banyak hal tentang Allah.

Ketika ada kesempatan, Ibu Yesus mendatangi-Nya dan bertanya kepada Yesus, ”Mengapa Engkau berbuat hal ini kepada kami? Bapamu dan aku begitu kuatir mencari diri-Mu.”

Tetapi Yesus menjawab, ”Mengapa engkau mencari-Ku? Tidakkah engkau tahu bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?”

Tetapi setelah berkata demikian, Yesuspun dengan patuh pulang bersama dengan orangtua-Nya. Dia tidak membantah orangtua-Nya, sekalipun mereka belum mengerti mengapa Dia ingin tinggal dan berbicara dengan para alim ulama. Yesus memberikan contoh yang baik untuk diikuti semua orang.

64 AKTIVITAS 1

Sasaran:

Menolong murid-murid untuk mengenal cara mereka dalam menghormati orangtua.

Petunjuk:

Bacalah kalimat berikut dan isilah yang kosong dengan kata yang tepat untuk menyatakan penghormatanmu terhadap orang tua.

Dokumen terkait