• Tidak ada hasil yang ditemukan

B U K U P E G A N G A N G U R U. Yesus Mengajar Umat-Nya untuk Mengenal Allah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B U K U P E G A N G A N G U R U. Yesus Mengajar Umat-Nya untuk Mengenal Allah"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

Yesus Mengajar Umat-Nya untuk Mengenal Allah

B U K U P E G A N G A N G U R U

TAHUN BUKU

3 1

(2)

Sepuluh Perintah

Mengapa Sepuluh Perintah begitu penting bagi bangsa

Israel? Mereka baru saja keluar dari Mesir, suatu negeri

dengan banyak dewa dan berhalanya. Saat itu, pandangan

kebanyakan orang adalah makin banyak menyembah dewa,

maka akan makin banyak pula mendapatkan berkat. Tetapi

Tuhan adalah satu-satunya Allah yang sejati. Penglihatan yang

berupa cahaya dan suara yang mengagumkan di atas gunung

Sinai menyatakan kuasa dan otoritas Allah Israel.

Dalam empat perintah pertama, Allah menekankan

pentingnya mematuhi dan mengikuti Dia. Bila melakukan hal

yang bertentangan dengan empat perintah tersebut, maka

dapat dinyatakan sebagai dosa. Sedangkan enam perintah

lainnya berhubungan dengan hukum kasih. Sekalipun Sepuluh

Perintah ini tampak penuh dengan batasan, namun banyak

orang Israel yang masih memilih untuk tidak menaati sehingga

mereka dihukum.

Sekarang, Sepuluh Perintah ini masih dapat diterapkan

dalam kehidupan kita. Allah akan menepati semua janji-Nya

dan memberkati kita, bila kita mengikuti jalan-Nya. Hendaklah

kita jangan menganggap Sepuluh Perintah ini sebagai beban,

tetapi sebagai jalan untuk merasakan kehadiran Allah dalam

kehidupan kita. Hukum-hukum ini juga dapat mengangkat hati

kita dan membawa berkat bagi semua yang menaatinya.

Kami berharap bahwa Anda akan menikmati kedewasaan bersama dengan murid-murid kelas dasar, setelah Anda mengajarkan mereka firman Allah. Nikmatilah pelajaran demi pelajaran dalam kwartal ini, dan alamilah berita sukacita bersama dengan kekaguman dan rasa takjub dari murid-murid Anda!

Ketika Anda mengajar bagian ini, cobalah kembangkan topik dari setiap pelajaran dalam kwartal ini. Buatlah cerita yang ada menjadi hidup, sehingga murid-murid dapat benar-benar mengerti dan menghargai pengajarannya. Mereka bergantung kepada kita-guru-untuk menafsirkan cerita bagi mereka. Undanglah mereka untuk mempelajari tentang Allah, untuk membagi kasih Allah kepada orang lain, dan bertumbuh lebih kuat dalam iman.

(3)

Kata Pendahuluan i

Panduan Mengajar iii

Prosedur Mengajar iv

Mengajar Murid-Murid Anda dengan Boneka/Drama Alkitab/Musik v Beberapa Saran Yang Membantu vii Karakteristik Murid-Murid Anda ix

Ayat Hafalan xi

Pelajaran 1 Allah Sejati Yang Tunggal 1 Pelajaran 2 Jangan Menyembah Berhala 9 Pelajaran 3 Nama Allah Yang Kudus 17 Pelajaran 4 Hari Sabat 25 Pelajaran 5 Kasih Persaudaraan 33 Pelajaran 6 Jangan Membunuh 41

Pelajaran 7 Ulasan 49

Pelajaran 8 Jangan Berzinah 53 Pelajaran 9 Jangan Mencuri 61 Pelajaran 10 Jangan Bersaksi Dusta 69 Pelajaran 11 Jangan Iri Hati 77 Pelajaran 12 Kehidupan Ayub 85 Pelajaran 13 Ulasan Akhir 93

DAFTAR ISI

(4)

PANDUAN MENGAJAR

Tahun 3 Buku 1

P R A T A M A

Sepuluh Perintah

Selamat datang pada kesempatan menarik lainnya bagi usia tujuh

sampai delapan tahun dengan berita kasih Allah yang menakjubkan. Dalam

kwartal ini, kita akan mempelajari mengenai Sepuluh Perintah Allah yang

dikenal dengan hukum kasih yang mencakup kasih kepada Allah dan kasih

kepada sesama. Setiap pelajaran menekankan pentingnya mematuhi Allah dan

akibat dari melanggar perintah-Nya. Kehidupan Ayub juga menyatakan

bagaimana seorang yang tetap beriman kepada Allah, bahkan ketika

menghadapi penderitaan yang tidak tertanggungkan sekalipun.

Allah memberikan Sepuluh Perintah ini dengan maksud menolong kita

dalam mematuhi-Nya. Sepuluh Perintah ini bukan hanya berlaku pada masa

Perjanjian Lama. Ketika berada di dunia, Yesus menyatakan kepada orang

banyak apa makna sesungguhnya dari memegang hukum Allah itu, yang

sekaligus merupakan suatu cara agar dapat dekat kepada Allah. Allah berjanji

akan memberkati setiap orang yang mengikuti-Nya, dan janji ini adalah kekal

adanya. Sekarang, kita semua dapat merasakan kasih dan perlindungan Allah.

Satu-satunya yang perlu kita lakukan hanyalah semakin dekat kepada-Nya

dalam kehidupan kita.

Sasaran Kwartal Ini :

Belajar takut akan Allah

Mengerti perintah Allah, sehingga membantu kita dalam mematuhi Allah Belajar berperilaku sebagai seorang Kristen sejati

(5)

Prosedur Mengajar

1

2

3

Puji-Pujian

Kisah Pelajaran

Aktivitas Belajar Alkitab

(10-15 menit)

(15-20 menit)

Tujuan

Tujuan

Tujuan

Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian.

Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan menanggapi kisah itu.

Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari.

Prosedur

Prosedur

Prosedur

Selalu mengawali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau mengunakan gerakan (gerak dan lagu).

Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran jika tersedia.

(6)

aktivitas-MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA

MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB

Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda!

Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara Boneka:

~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi.

~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk memperhatikan dan percaya.

~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya sedikit lebih menarik dari biasanya.

Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif?

~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya.

~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas.

~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan, terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis, dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.

Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid. Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini. Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini:

~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari.

~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya,

(7)

MENGAJAR DENGAN MUSIK

murid-murid sedang bersandiwara.

~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela. ~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para

murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda.

~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.

Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam pelajaran.

~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu pelajaran-pelajaran Anda.

~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan” materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan gerakan yang hidup dan gerakan fisik.

~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian.

Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama murid-murid Anda:

~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka. ~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda

menyuruh mereka menyanyikannya.

~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain sebagainya.

(8)

Persiapkanlah

Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan berdoalah!

Aturlah

“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah

sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostum-kostum.

Sesuaikanlah

Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitas-aktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam

“Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri.

Jadilah dirimu sendiri

Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki

BEBERAPA SARAN

(9)

Petunjuk-petunjuk Pengajaran:

~

Rencanakan kegiatan yang banyak bergerak.

~

Variasikan kegiatan setiap 10-15 menit.

~

Doronglah pekerjaan mengingat (menghafal).

~

Gunakan cerita anak-anak lain untuk menantang mereka bersaksi, beraktivitas, dan lain sebagainya.

~

Hadirkan firman Allah sebagai hal yang benar dan dapat dipercaya.

~

Berikan penyajian yang jelas tentang pesan keselamatan dan undang mereka untuk percaya.

~

Gunakan hubungan keluarga ketika menjelaskan keselamatan.

(10)

KARAKTERISTIK

MURID-MURID ANDA

PERKEMBANGAN FISIK

PERKEMBANGAN MENTAL

PERKEMBANGAN SOSIAL

~

Lebih menikmati aktivitas yang berenergi seperti berlari, melompat daripada berjalan.

~

Rentan terhadap penyakit anak-anak.

~

Menuntut aktivitas yang bervariasi.

~

Tingkat pertumbuhan melambat.

~

Ingin menolong tetapi perlu tahu bagaimana cara menolongnya.

~

Perkembangan koordinasi mata-tangan; penggunaan otot kecil yang lebih baik.

~ Belajar membaca dunia yang lebih luas.

~

Ingin belajar; belajar dengan cepat.

~

Konsentrasi perhatian yang singkat.

~

Pikiran yang sangat literal-masih perlu contoh nyata.

~

Menghafal kata-kata lebih mudah daripada berpikir.

~ Menyukai anak-anak seusianya.

~

Memiliki teman akrab.

~

Menyukai binatang piaraan.

~

Ingin persetujuan orang dewasa.

~

Peka terhadap sifat anak-anak lainnya.

~

Suka berpura-pura menjadi orang lain.

~

Sering kurang dewasa di rumah daripada di luar rumah.

(11)

PERKEMBANGAN ROHANI

~

Membedakan antara yang benar dan salah.

~

Mempercayai orang lain.

~

Mulai mengerti peristiwa bersejarah, khususnya yang berkaitan dengan Perjanjian Lama.

~

Menyukai cerita-cerita yang diperagakan.

~

Cepat percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat mereka; mulai dapat melihat hubungan antara Allah dan diri mereka.

~

Dapat belajar berdoa dan hidup bagi Allah.

(12)

1. “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah

selain daripada-Ku.”

(Yes. 44:6b)

2. “Hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal

segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup.”

(1 Kor. 8:6a)

3. “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar,

sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab pada

setiap orang.”

(Kol. 4:16)

4. “Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat, Ia masuk

ke rumah ibadat.”

(Luk. 4:16b)

5. “Hai, anak-anak, taatilah orangtuamu di dalam Tuhan,

karena haruslah demikian.”

(Ef. 6:1)

6. “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang

membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu;

berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.”

(Luk. 6:27-28)

7. “Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya.”

(Pkh. 12:13b)

8. “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan

janganlah kamu mencemarkan tempat tidur.”

(Ibr. 13:4a)

9. “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi.”

(Ef. 4:28a)

10. “Orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya.”

(Ams. 16:13b)

11. “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan.”

AYAT HAFALAN

(13)

PERSIAPAN

MENGAJAR

Hukum

Banyak hukum dalam Perjanjian lama yang sama dengan hukum yang berlaku pada masyarakat terdahulu lainnya. Hukum tersebut berhubungan dengan apa yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Sarjana Jerman Albrecht Alt menyebutnya sebagai hukum kasuistik, di mana mengacu pada kasus hukum. Dalam setiap situasi, akan ada panduan yang diberikan untuk mengatur bagaimana setiap sengketa dapat diselesaikan. Sebagai contoh, ketika suatu pelanggaran hukum terjadi, maka ada sejumlah hukuman yang akan dikenakan. Hukum ini menetapkan suatu contoh bagi kasus serupa lainnya. Dalam Perjanjian Lama juga terdapat hukum yang lebih mutlak, dan disebut hukum apodiktik oleh Alt. Sepuluh Perintah termasuk hukum kategori kedua. Ada larangan bagi hal-hal tertentu tanpa penjelasan lebih lanjut.

Kitab Bacaan:

Kel. 19; 20:3; 32-33:6

Kebenaran Alkitab:

Hanya ada satu Allah yang sejati, yaitu Yesus Kristus.

Tujuan Pelajaran:

Memahami perbedaan antara Allah yang palsu dan Allah yang sejati.

Ayat Hafalan:

“Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian, tidak ada Allah selain daripada-Ku.” (Yes. 44:6b)

Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, kami akan memasuki kwartal yang baru ini, di mana kami akan mempelajari mengenai perintah-Mu. Kami tahu bahwa Engkau telah memberi perintah untuk membantu kami dapat taat kepada-Mu. Kami tahu bahwa bila kami mengikuti perintah-Mu dalam roh dan kebenaran, maka Engkau akan membawa kami kembali ke surga suatu hari nanti. Terima kasih Tuhan atas anugerah dan kemurahan-Mu. Haleluya, Amin.

Allah Sejati Yang Tunggal

PELAJARAN

(14)

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada tahun yang lalu, kita telah banyak mempelajari kisah yang menakjubkan tentang beberapa tokoh dalam Alkitab. Kita telah mempelajari tentang kehidupan para nabi seperti Elia dan Elisa. Ada pula kisah tentang para raja seperti Daud dan Salomo, demikianpun dengan Ester dan Daniel yang merupakan pengikut Allah. Di kwartal akhir, kita pun mempelajari Kristus dan pengajaran-Nya ketika Dia masih memberitakan Injil di dunia.

Adalah penting untuk membangun iman dan percaya kita terhadap kuasa

PEMAHAMAN

MURID-MURID

KOSA-KATA

PELAJARAN

Anak Sapi: Sapi muda

Pada masa sekarang ini, orang diajar untuk berpikir lebih terbuka, sehingga dapat menerima etnis, budaya dan keyakinan lainnya. Sementara banyak hal terus dikembangkan, tetapi ada satu hal yang tidak pernah dapat dikompromikan, yaitu iman. Hanya ada satu Allah dan Dialah Yesus Kristus. Dialah satu-satunya yang dapat memberikan keselamatan dan hidup yang kekal.

Mungkin membingungkan bagi murid-murid Anda, ketika mereka dihadapkan pada banyak keyakinan agama dalam lingkungan sekolah. Mungkin teman-teman mereka menyembah allah yang berbeda, tetapi mereka terlihat begitu baik. Pada dasarnya, mereka mencari Allah, hanya dengan cara yang berbeda. Mengapa mereka tidak dapat menerima suatu keyakinan sama seperti mereka menerima suatu kebudayaan?

Adalah penting bagi murid-murid Anda untuk mengerti bahwa mereka bukannya berpandangan sempit ketika beriman kepada Allah. Oleh karena itu, tidak perlu berdebat atau bahkan berkelahi dengan teman-teman mereka yang berbeda keyakinan. Sama seperti perkataan Yosua saat ia berbicara kepada bangsa Israel, ”…aku dan seisi rumahku akan beribadah pada Tuhan.” Semua orang memiliki kebebasan untuk memilih, tetapi hendaknya pilihan itu harus jelas dan benar.

(15)

Allah Memanggil Musa

Setelah Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka mengembara di padang gurun. Selama pada masa itu, Allah memberikan manna dan air setiap harinya, sehingga mereka tidak kelaparan.

Suatu hari, Allah menyuruh Musa untuk naik ke atas gunung dan berfirman, ”Engkau dan bangsamu telah melihat apa yang Aku perbuat terhadap bangsa Mesir dan bagaimana Aku membawamu keluar dari negeri itu. Sekarang, bila engkau berjanji patuh dan mengikuti-Ku, maka Aku akan membuatmu menjadi bangsa yang besar. Pergi dan katakanlah hal ini kepada bangsa Israel.”

Segera Musa turun dari atas gunung dan menyampaikan perkataan Allah itu kepada bangsa Israel.

Bangsa itu menjawab, ”Kami akan melakukan apa yang Allah firmankan kepada kami.”

Lalu Musa menyampaikan kembali jawaban mereka kepada Allah.

Ketika Allah mendengar tanggapan tersebut, Dia kembali berfirman, ”Dalam tiga hari, Aku akan menampakkan diri kepada bangsa Israel dalam awan tebal di gunung Sinai. Katakan kepada mereka untuk bersiap-siap menemui-Ku. Tetapi hati-hatilah, jangan mendekati gunung itu sampai Engkau mendengar bunyi sangkakala. Siapapun yang menyentuhnya akan mati.”

Lalu Musa pergi dan menyampaikan semua hal ini pada bangsanya. Selama dua hari berikutnya, setiap orang membasuh tubuh dan pakaian mereka, menyiapkan diri mereka untuk menemui Allah.

Allah Menampakkan Diri

Pada hari yang ketiga, pagi-pagi sekali, bangsa itu mendengar guntur dan melihat kilat. Mereka mulai ketakutan. Tetapi Musa memimpin mereka keluar dari kemah mereka dan setiap orang berkumpul dekat kaki gunung dan menantikan kehadiran Allah. Ketika mereka menengadah, mereka melihat awan tebal menutupi gunung. Api memancar keluar dan suara sangkakala terdengar. Lalu Allah memanggil Musa dan menyuruhnya naik ke puncak gunung Sinai. Allah ingin memberikan kepada bangsa itu peraturan dan hukum-Nya, karena mereka telah berjanji untuk patuh dan mengikuti-Nya. Bangsa itu menantikan Musa di kaki gunung Sinai.

Perintah Pertama

Ketika Musa di atas gunung, Allah memberinya Sepuluh Perintah untuk bangsa Israel ikuti. Perintah Pertama, ”Janganlah ada Allah lain di hadapan-Ku.” Allah memberikan perintah ini, karena Dia tahu bahwa ada banyak bangsa yang menyembah Allah palsu. Ada sebagian bangsa menyembah benda-benda di langit seperti matahari, bulan, dan bintang. Ada lagi yang percaya kepada dewa-dewa yang mengendalikan angin, gempa bumi, api dan hujan. Mereka mengira, bila mereka menyembah dewa-dewa itu, maka mereka akan dilindungi. Tetapi mereka

(16)

Allah, Sang Pencipta

Dalam kitab Kejadian ada dikatakan, ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi...” Dalam enam hari, Allah memberikan terang kepada dunia dan menciptakan semua macam binatang dengan kuasa-Nya yang besar. Allah pun menciptakan manusia. Dalam Mzm. 139:16 menyatakan bahwa Allah mengenal semua orang di dunia ini, bahkan sebelum mereka lahir dan Dia tahu apa yang akan terjadi pada masa depan mereka. Allah mengetahui pikiran dan perkataan setiap orang. Tidak ada yang dapat bersembunyi dari hadapan-Nya, karena setiap kehidupan ada dalam kendali-Nya. Sebagai contoh, Allah memberitahukan masa depan Yusuf melalui mimpi bahwa ia akan ditinggikan. (Kej. 37:5-11) Hal ini tergenapi ketika ia menjadi seorang Mangkubumi - Perdana Menteri - Mesir. (Kej. 41:37; 50:19-20) Oleh karena itu, manusia selayaknya menyembah kepada Allah, dan bukan kepada yang lainnya.

Allah Tidak Dapat Dilihat

Bangsa Israel tidak sabar menantikan Musa, ketika ia berada di atas gunung Sinai sedang berbicara dengan Allah dan menerima perintah-Nya.

Mereka berkata pada Harun, saudara Musa, ”Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan Musa. Buatlah allah bagi kami, sehingga kami dapat melihat dan mengikutinya.”

Allah tidak dapat dilihat, tetapi bangsa itu mengingini sesuatu yang dapat dilihat agar mereka percaya. Harun mendengarkan mereka dan membuat patung anak lembu emas untuk mereka sembah. Pada saat yang bersamaan, Allah memberikan perintah agar bangsa Israel hanya menyembah kepada-Nya, tetapi justru bangsa itu sedang menari dan mengelilingi patung anak lembu emas itu.

Sekalipun Allah tidak dapat dilihat, namun Dia tahu segala sesuatu. Ketika Allah mengetahui apa yang mereka sedang lakukan, maka Dia begitu murka.

“Turunlah ke bawah dan lihatlah apa yang telah dilakukan bangsa itu,” perintah Allah kepada Musa. “Mereka telah membuat patung anak lembu emas dan menyembahnya.”

Musa belum percaya terhadap apa yang baru saja didengarnya. Segera Musa turun ke bawah gunung dan masuk ke perkemahan. Ketika melihat patung anak lembu emas itu, maka iapun terkejut dan marah. Baru saja bangsa Israel berjanji untuk mengikuti Allah, tetapi sekarang mereka telah melanggarnya. Segera Musa mengangkat patung anak lembu emas itu dan melemparnya ke dalam api.

“Kamu telah melakukan hal yang jahat,” teriaknya. “Kamu semua telah berdosa di hadapan Allah.”

Ketika bangsa itu menyadari apa yang mereka telah lakukan, maka merekapun menyesal dan mohon pengampunan dari Allah.

Allah Sejati Yang Tunggal

(17)

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:

1. Hidup setiap orang berada dalam kendali __________ (Allah).

2. Musa naik ke atas gunung Sinai untuk mendapatkan __________ (Sepuluh Perintah) dari Allah.

3. Perintah pertama adalah menyembah sebanyak mungkin allah. (Salah)

4. Allah begitu murka terhadap bangsa Israel, mereka menyembah patung anak lembu emas. (Benar)

5. Allah adalah Pencipta dunia dan hanya Dialah satu-satunya Allah. (Benar)

1. Mengapa bangsa Israel ingin menyembah patung anak lembu emas?

2. Apakah perintah Allah yang pertama dan mengapa Allah memberikannya?

3. Mengapa ada banyak allah yang dipercayai oleh orang lain? Bagaimana seharusnya sikapmu?

(18)

AKTIVITAS 1

Sasaran:

Membantu murid-murid mengerti seperti apakah Allah itu.

Petunjuk:

Bacalah kalimat berikut. Lingkarilah yang benar tentang Allah. 1. Dia mengetahui hanya sebagian tentang kita.

2. Dialah Pencipta. Dia menciptakan semua yang kita miliki sekarang. 3. Dia mati di kayu salib bagi kita.

4. Dia maha besar dan maha kuasa. 5. Kadang Allah berbuat dosa.

6. Allah adalah sempurna dan tidak berdosa. 7. Dia dapat mengampuni dosa kita. 8. Dia dapat memberikan kita hidup kekal.

Siapakah Allah Kita?

AKTIVITAS 2

Sasaran:

Membantu murid-murid untuk belajar menyembah Allah.

Petunjuk:

Pilihlah kata-kata yang tepat untuk melengkapi cerita ini. Tulislah kata-kata itu di bagian yang kosong. Dalam bagian tertentu, terdapat lebih dari satu kata yang tepat, pilihlah yang paling kamu sukai!

Aku akan __________ (meneriaki, menyembah, menertawai) Allah sejati yang

(19)

Aktivitas Pilihan: Perintah Pertama

Karena dalam kwartal ini kita mempelajari Sepuluh Perintah, akan menjadi lebih baik bila menghias kelas dengan masing-masing perintah itu. Mereka juga akan mengingatkan murid lainnya untuk bagaimana menaati Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan Sepuluh Perintah itu di karton dan mintalah mereka menghiasnya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.

(20)

"Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain daripada-Ku.”

(21)

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan:

Kel. 20:1-6; 1 Raj. 12:25-33; 16:29-33; 22:29-40; 2 Raj. 9:30-37; Dan. 3

Kebenaran Alkitab:

Allah memerintahkan kita untuk tidak menyembah berhala.

Tujuan Pelajaran:

Mengutamakan Yesus dalam kehidupan kita.

Ayat Hafalan:

“Hanya ada satu Allah, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup.” (1 Kor. 8:6a)

Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, kami tahu bahwa Engkaulah satu-satunya Allah di alam semesta ini. Semua berhala adalah benda yang tidak berarti dan tidak berguna. Mereka tidak dapat melindungi dan mengasihi kami seperti Engkau. Jauhkan kami dari menyembah mereka dan biarkan kami sepenuhnya taat kepada-Mu. Jagalah kami untuk tetap dalam kasih dan anugerah-Mu setiap hari. Haleluya, Amin.

Berhala

Berhala sering menggoda bangsa Israel. Setelah menghabiskan empat puluh tahun mengembara di padang gurun, akhirnya semua negeri yang mereka pernah kalahkan mempengaruhi mereka dalam penyembahan berhala, karena tampaknya memberikan keuntungan dalam bidang pertanian ataupun militer. Tampaknya masuk akal bagi mereka untuk disembah selain kepada Allah, karena lebih berkuasa dan dapat diandalkan.

Pemyembahan berhala yang dinyatakan dalam Perjanjian Lama tampak aneh bagi masyarakat sekarang ini. Dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat sekarang ini, sedikit orang yang mau percaya kepada kuasa patung perunggu atau kayu pahatan. Namun, berhala masih dipertahankan di beberapa negeri. Seperti penyembahan berhala pada masa Perjanjian Lama, orang percaya kepada

Jangan Menyembah Berhala

PELAJARAN

(22)

PEMAHAMAN

MURID-MURID

KOSA-KATA

PELAJARAN

Berhala:

Hal yang disembah atau dipuja selain Allah.

Tungku:

Perkakas untuk memasak yang digunakan pada zaman dahulu

Ada banyak macam berhala di dunia modern. Ada yang menyembah berhala demi mencari ketenaran dan keberuntungan. Ada lagi yang mengidolakan orang terkenal seperti bintang film. Yang lainnya, menghabiskan waktu mereka dengan menonton televisi atau bermain komputer. Yang paling ekstrim, ada orang yang mengidolakan diri mereka sendiri. Sekalipun mereka tidak beribadah atau berdoa kepada hal-hal tersebut, tetapi apapun yang membuat mereka jauh dari iman kepada Allah dan firman-Nya dapat dianggap sebagai berhala. Mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk memenuhi tujuan dan keinginan daging mereka daripada bersekutu dengan Allah.

Adalah mudah bagi murid-murid Anda untuk jatuh pada penyembahan berhala. Sebagai contoh, pada usia sekarang ini, mereka memiliki banyak kesukaan terhadap film kartun ataupun bintang film. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk menonton acara mereka dan melakukan apa saja agar tidak ketinggalan. Mereka pun bersedia untuk membeli barang-barang itu dan membicarakannya tanpa henti. Ketika semua hal di atas mulai mereka alami, adalah penting bagi kita untuk membuat mereka mengerti apa maknanya menjadi berbeda dan mulai mencari apa yang benar-benar mereka butuhkan dalam hidup ini. Kita dapat menolong mereka untuk terlepas dari penyembahan berhala modern, bila kita meluangkan waktu untuk membicarakan semua hal ini dan membuat mereka kembali waspada terhadap apa yang mereka akan lakukan. Lakukanlah sebuah survei untuk mengetahui berapa banyak waktu yang telah mereka habiskan untuk melakukan apa yang mereka sukai dibandingkan waktu yang mereka habiskan bersama dengan Allah. Survei ini akan membantu cara mereka memandang berbagai hal.

(23)

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perintah pertama yang telah Allah berikan kepada Musa di gunung Sinai. Apakah isi perintah pertama itu? (Jangan ada allah lain di hadapan Allah.) Allah memberikan perintah ini karena Dia mengetahui bahwa banyak orang akan menyembah berhala yang sesungguhnya bukanlah Allah yang sejati, dan tidak dapat memberikan keselamatan hidup kekal. Hanya Allahlah yang berkuasa dan Dia menginginkan agar semua orang diselamatkan. Ketika Musa di atas gunung, bangsa Israel berdosa dan melanggar perintah Allah yang pertama itu, karena mereka membuat patung anak lembu emas dan menyembahnya. Akhirnya, mereka menyadari bahwa mereka telah berbuat salah dan memohon pengampunan Allah. Dari contoh ini, kita beroleh pengajaran bahwa Tuhan adalah satu-satunya Allah, Pencipta segala sesuatu. Dialah satu-satunya yang harus kita sembah selamanya.

Perintah Kedua

Ketika Musa sedang menerima Sepuluh Perintah dari Allah di atas gunung Sinai, ia mendengarkannya dengan sungguh seksama, karena perintah ini sungguh penting bagi kehidupan manusia. Allah begitu serius ketika Dia memberikannya, karena Dia menginginkan agar semua umat pilihan-Nya mematuhinya. Dalam perintah pertama, Allah ingin memastikan agar semua orang tahu bahwa mereka hanya boleh menyembah kepada-Nya. Dalam perintah kedua ini, Dia ingin menyatakan bahwa adalah keliru bila menyembah berhala apapun.

Allah berfirman, “Janganlah membuat bagimu patung yang menyerupai apapun, baik di langit di atas atau di bumi di bawah atau dalam air. Janganlah engkau berlutut dan menyembah kepada mereka.”

Ketika manusia menyembah berhala, mereka tidak mungkin beriman kepada Allah. Dialah satu-satunya Allah yang sejati dan itulah sebabnya manusia harus menyembah-Nya dan tidak ada yang lain. Allah juga berfirman: Bila manusia tidak menaati-Nya, maka mereka akan dihukum dan tidak diberkati oleh Allah.

Para Penyembah Berhala

Sekalipun Allah telah memberikan perintah ini, namun masih banyak saja yang memilih untuk tidak mematuhi-Nya. Ada dua orang raja di kerajaan Israel yang menjadi terkenal karena menyembah berhala. Salah satunya adalah raja Yerobeam. Dia tidak hanya menyembah berhala, bahkan mencegah bangsa itu untuk beribadah di Yerusalem dengan membangun ibukota baru, dan membuat patung dua anak lembu emas di Dan dan di Betel. Lalu Allah menghukumnya dan seluruh kerajaan Israel, karena mereka memilih mengikuti berhala.

(24)

Para Penyembah Allah

Namun, tidak semua orang menyembah berhala. Banyak yang tahu bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan dan mengikuti ajaran-Nya. Ada tiga orang yang menjadi terkenal dalam mematuhi Allah, sekalipun beresiko kehilangan nyawa. Mereka adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka dibuang dari negeri Yehuda ke Babel. Raja Babel, Nebukadnezar telah lama menyembah berhala. Suatu hari, ia memutuskan untuk mendirikan patung emas raksasa yang tingginya sembilan puluh kaki (dua puluh tujuh meter) dan lebarnya sembilan kaki (hampir tiga meter). Dia ingin semua orang menyembah patung emas itu ketika alat musik dimainkan. Bangsa Babel mematuhinya dan berlutut di hadapan patung emas itu. Tetapi ketiga orang Yehuda itu tidak mau melakukannya. Mereka mengetahui bahwa menyembah berhala itu sama dengan berbuat dosa. Ketika perbuatan ketiga orang ini diketahui, maka merekapun melaporkannya kepada raja. Dan ketika raja mengetahui hal itu, maka iapun menjadi marah.

Raja memerintahkan bawahannya agar membawa ketiga orang itu ke hadapannya dengan harapan mereka dapat berubah pikiran. Apabila mereka menolak, maka akan dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.

Tetapi mereka bertiga berpegang teguh pada iman mereka, sehingga berani menjawab raja. “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Bila Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Setelah perkataan mereka, maka rajapun menjadi sangat marah. Segera ia perintahkan kepada bawahannya agar perapian itu dipanaskan tujuh kali lebih panas daripada biasanya dan menyuruh mereka bertiga diikat dengan tali. Lalu mereka dilemparkan ke dalam api!

Ajaibnya, mereka tidak terluka sama sekali. Raja melihat ke dalam perapian dan ada empat orang di sana. Orang yang keempat itu tampak seperti malaikat. Sebenarnya, orang itu adalah Allah yang datang menyelamatkan para pengikut-Nya. Tiba-tiba raja memanggil Sadrakh, Mesakh dan Abednego keluar dari perapian. Ketika keluar dari dalam perapian, mereka tidak terluka sedikitpun, bahkan bau asappun tidak tercium. Raja Nebukadnezar terkejut. Raja memuji Allah sejati yang tunggal, karena ia menyadari bahwa tidak ada yang lain kecuali Allah. Setelah peristiwa ini, ketiga orang itupun ditunjuk untuk bekerja dalam istana raja. Tidak seperti raja jahat yang telah disebutkan, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego patuh dan menolak menyembah berhala. Seperti yang Allah telah janjikan kepada mereka yang mendengarkan ajaran-Nya, maka Dia akan melindungi dan memberkati mereka.

Memegahkan Allah

(25)

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:

1. Perintah kedua memerintahkan manusia untuk tidak menyembah __________ (berhala).

2. Raja Yerobeam dan Ahab menyembah berhala dan __________ (dihukum) oleh Allah.

3. Sadrakh, Mesakh dan Abednego menolak untuk sujud dan menyembah patung emas. (Benar)

4. Bila berhala itu baik, maka boleh saja menyembahnya. (Salah)

5. Allah ingin kita hanya menyembah-Nya dengan segenap hati. (Benar)

1. Ketiga orang teman Daniel itu menghadapi kematian secara langsung. Apakah boleh menyerah, lalu mohon pengampunan Allah?

2. Mengapa salah bila kita menyembah berhala?

3. Berhala apakah yang kamu hadapi sekarang ini?

4. Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi godaan menyembah berhala?

Pertanyaan untuk Direnungkan:

mereka akan mampu menyingkirkan semua berhala dalam hidup mereka. Allah menginginkan semua orang untuk menjalani hidup yang benar dan mencapai kerajaan surga. Dia pun ingin menolong manusia dengan memberikan perintah ini untuk mereka ikuti. Untuk menerima berkat-Nya, maka setiap orang harus hidup bagi Yesus.

(26)

Sasaran:

Menolong murid-murid untuk mengenal cara mendahulukan Allah dalam hidup mereka dan tidak membiarkan berhala apapun mengambil tempat Allah.

Bagian A Petunjuk:

Bacalah kalimat-kalimat berikut dan lihatlah gambar. Orang-orang ini akan mengikuti Persekutuan Alkitab, tetapi mereka tidak menunjukkan sikap penyembahan kepada Allah dalam hidup mereka. Apakah yang menghalangi mereka untuk bertobat? Bagaimana mereka dapat berubah? Bahaslah setiap kasus di kelas.

1. “Aku tidak mau ketinggalan acara televisi kesukaanku.” 2. “Sahabatku sakit, jadi aku tidak dapat bersenang-senang.” 3. “Mungkin mereka tidak memiliki makanan yang enak.”

4. “Aku baru saja beli play station dan harus mencobanya; aku tidak dapat pergi.”

Bagian B Petunjuk:

Apakah ada hal-hal yang menghalangimu untuk mendahulukan Allah dalam hidupmu? Tandailah pernyataan berikut untuk mengatakan kepada dirimu sendiri, apa yang diperlukan dalam menyembah Allah. Apakah ada hal lainnya yang dapat kamu lakukan?

__________ Membaca Alkitab dan bersyukur kepada Allah setiap hari. __________ Memberikan persembahan ke gereja.

__________ Kurangi dalam menonton acara televisi.

__________ Menggunakan waktu untuk menolong orang lain. __________ Berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

AKTIVITAS 1

(27)

Sasaran:

Membantu murid-murid mengingat kembali kisah tentang tiga orang pengikut Allah yang berani.

Petunjuk:

Gunakan boneka untuk memperagakan cerita ketiga orang sahabat tersebut. Tunjukkan bagaimana Allah melepaskan mereka bila memilih untuk menyembah-Nya.

Aktivitas Pilihan: Perintah Kedua

Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.

AKTIVITAS 2

(28)

"Hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup.”

(29)

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan:

Kel. 3:14; 20:7

Kebenaran Alkitab:

Nama Allah itu kudus adanya, dan Dia akan menghukum mereka yang dengan sembarangan menggunakan nama-Nya.

Tujuan Pelajaran:

Jangan memakai nama Allah dengan sembarangan; berhati-hatilah dalam berbicara.

Ayat Hafalan:

“Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab pada setiap orang.” (Kol. 4:16b)

Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menuntun kami melalui minggu yang lalu dengan aman. Saat ini, kami akan mempelajari mengenai kekudusan nama-Mu. Tolonglah kami agar dapat menjaga kekudusan nama-Mu, dan biarlah kami memuji nama-Mu. Juga tolonglah kami dalam berbicara agar tidak menyakiti orang lain, tetapi membangun setiap orang. Segala kemuliaan bagi-Mu. Haleluya, Amin.

YHWH

Ada referensi luar biasa bagi nama Allah di seluruh Perjanjian Lama. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana nama-Nya itu diucapkan. Bahasa Ibrani tidak memiliki bunyi vokal dan akibatnya, nama-Nya ditulis "YHWH". Banyak yang menganggap nama Allah itu terlalu suci untuk diucapkan. Ketika para pemimpin agama Yahudi akan menyebut nama ini, mereka mengganti "YHWH" dengan kata Ibrani lainnya "Adonai", yang artinya ”Tuhanku”. Bunyi vokal dalam kata "Adonai" diucapkan dengan konsonan dalam kata "YHWH", dan menghasilkan suatu ucapan dalam bahasa Inggris “Yehovah”. Sekarang, tulisan "YHWH" diucapkan “Yahweh”.

Nama Allah Yang Kudus

PELAJARAN

(30)

KOSA-KATA

PELAJARAN

Sembarangan:

Sia-sia; tidak berarti

PEMAHAMAN

MURID-MURID

“Ya Tuhan!” dan “Yesus Kristus!” adalah ungkapan yang umumnya dipakai secara sembrono sekarang ini. Banyak orang menyebutkannya untuk menyatakan reaksi terkejut, bersumpah ataupun mengeluh, tetapi tidak menyadari makna sebenarnya dari ungkapan itu. Lalu mengapa mereka menyebutkan ungkapan itu? Karena setiap orang melakukannya, maka akhirnya merekapun mengikutinya tanpa pemahaman yang jelas. Tetapi karena mereka telah sering menyebutkannya, bukan berarti hal ini dapat dibenarkan. Nama Allah itu begitu istimewa, karena nama itu menyatakan identitas-Nya. Ketika seseorang menyebut nama-Nya, sesungguhnya menyatakan seberapa besar rasa hormat orang itu terhadap Allah. Ingatkan murid-murid Anda bahwa setiap kali mereka menyebut nama Allah, maka mereka sedang menyatakan perasaan mereka kepada-Nya. Menyebutkan nama Allah dengan sembarangan adalah perbuatan dosa, karena telah melanggar perintah ketiga. Allah akan tersinggung, bila nama-Nya dipakai untuk mengumpat atau mengeluh. Doronglah muird-murid Anda untuk menyebut nama-Nya dengan tepat seperti dalam pujian atau ibadah.

Seringkali, murid-murid Anda mengatakan sesuatu tanpa dipertimbangkan terlebih dahulu. Ketika mereka menyadari bahwa kata-kata yang mereka gunakan telah menyakiti orang lain, maka timbullah perasaan bersalah yang tidak dapat menghilang begitu saja. Mereka harus meminta maaf kepada orang yang telah mereka sakiti itu. Kadang mereka mengatakan hal-hal yang menyakitkan untuk membalas orang lain. Ingatkan mereka bahwa perbuatan inipun salah. Menyakiti orang lain adalah dosa. Doronglah mereka agar perkataan mereka tidak hambar.

(31)

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perintah kedua. Apakah itu? (Jangan menyembah allah lain.) Tuhan adalah satu-satunya Allah yang sejati. Berhala adalah ciptaan manusia yang tidak berguna. Mengapa demikian? Mereka tidak dapat menyelamatkan manusia dari kebinasaan kekal seperti yang Allah dapat lakukan. Allah menghukum mereka yang memilih menyembah berhala. Yerobeam dan Ahab adalah dua orang raja yang suka menyembah berhala. Pada akhirnya, mereka tidak diberkati dan mengalami kematian yang mengerikan. Namun, Allah akan melindungi mereka yang memilih taat dan mengikuti perintah-Nya. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah tiga orang sahabat yang beribadah kepada Allah. Sekalipun mereka dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala, mereka tetap beriman kepada Tuhan. Akhirnya, Allah melepaskan mereka dari kematian. Dari kisah ini, kita beroleh pengajaran bahwa tidak ada yang lain kecuali Allah yang dapat menyelamatkan kita. Kita tidak boleh menyembah yang lainnya, kecuali Allah yang sejati.

Sebutan Allah

Ada banyak sebutan Allah yang dipakai dalam Alkitab untuk menggambarkan jati diri-Nya. Ketika Musa berbicara kepada Allah, ia ingin mengetahui nama pribadi-Nya, sehingga bangsa Israel dapat mengetahui siapakah Allah itu sebenarnya. Tetapi Allah menjawab, ”AKU Adalah AKU". Sebutan inilah yang nantinya kamu katakan kepada bangsa Israel: "AKU yang mengutus aku kepadamu". Jadi sesungguhnya, Allah belum menyatakan nama-Nya. Tetapi bangsa itu berpandangan adalah penting untuk mengenal nama Allah mereka.

Dalam bahasa Ibrani, sebutan untuk Allah adalah "Yahweh". Dalam Alkitab bahasa Inggris, Yahweh diterjemahkan "TUHAN", yang mana telah umum dipakai orang untuk menyebut Allah. Kata "TUHAN" bukanlah nama Allah yang sesungguhnya, tetapi hanya dipakai untuk mengingat Allah. Sebutan lainnya ialah "Imanuel" yang merupakan nubuat bahwa Allah akan menyertai umat-Nya. Beberapa sebutan lain yang umum dipakai untuk menggambarkan Allah adalah Gunung Batu (Ul. 32:4), Gembala (Mzm. 23:1), Bapa (Mzm. 89:26) dan Juruselamat (Mzm. 27:9). Tetapi semuanya ini bukan nama Allah yang sebenarnya.

Dalam Mat. 1:21, malaikat mengatakan kepada Yusuf untuk memberikan nama "Yesus", yang artinya “TUHAN menyelamatkan”. Inilah nama Allah yang sebenarnya, dan hampir setiap orang tahu pasti bahwa Yesus adalah Allah. Yesus sendiripun mengatakan nama-Nya adalah juga nama Allah. (Yoh. 17:11-12)

Perintah Ketiga

Adalah penting untuk mengerti mengapa nama Allah itu begitu istimewa. Dialah satu-satunya Allah yang memiliki kuasa dan otoritas tertinggi, serta yang

(32)

Kata-kata Sederhana Berakibat Besar

Sekalipun Allah memberikan perintah ini, orang masih menyebut nama-Nya, Yesus, untuk bersumpah atau mengeluh. Mereka suka mengatakan, ”Yesus, mengapa hal ini terjadi?” atau “Yesus, benar-benar hal bodoh untuk dilakukan.” Tidak jarang pula mereka menyebutkan kata "Allah atau Tuhan". Kata yang paling umum kita dengar adalah “Ya Tuhan!” Sekalipun kata ini bukanlah nama pribadi Allah, tetapi tetap saja salah bila menyebutkan kata seperti itu. Banyak orang tidak memperhatikan apa yang mereka katakan. Mereka menyebutnya karena setiap orang juga melakukan hal yang sama. Apakah mereka sungguh-sungguh ingin memanggil Allah dan memohon pertolongan-Nya? Apakah mereka memerlukan penghiburan Allah bagi diri mereka? Apabila demikian keadaannya, tentu saja tepat menyebut nama atau sebutan Allah itu. Mereka dapat berdoa dengan mengatakan “dalam nama Tuhan Yesus”. Tetapi bila mereka menyerukan nama Allah dalam kemarahan ataupun dalam keluhan, tentu hal ini menyakitkan Allah yang mendengarnya dan akan menghukum mereka karena telah sembarangan menyebut nama-Nya. Nama Allah itu kudus adanya. Karena itu hanya digunakan dalam pujian dan ibadah.

Lidah Seperti Api

Mengapa sebagian orang menyebut nama Allah dengan sembarangan? Karena mereka tidak memperhatikan apa yang mereka katakan. Selain menyakiti Allah, juga dapat menyakiti orang lain. Sebagai contoh, ketika kita sedang marah, tanpa disadari kita telah banyak mengatakan hal yang tidak sepatutnya dikatakan. Mungkin mereka tidak bermaksud demikian, tetapi perkataan itu telah menyakiti hati orang yang mendengarnya. Dalam Yak. 3:5, dikatakan bahwa lidah manusia seperti api. Kadang kata-kata sederhana sekalipun dapat menyinggung perasaan, sama seperti korek api yang kecil dapat membuat hutan terbakar. Allah tidak hanya menginginkan setiap orang menjaga kekudusan nama-Nya, tetapi juga memperhatikan dan berhati-hati dalam berkata-kata.

Teladan Yesus

Yesus sendiri memberikan teladan yang baik untuk diikuti. Sekalipun banyak mengalami penderitaan di atas kayu salib, namun Dia tidak mengeluh ataupun menyumpahi. Yesus berhak membalas perbuatan mereka atas diri-Nya, tetapi Dia menjaga perkataan-Nya dengan hati-hati. Dia ingin memberikan teladan yang baik bagi manusia. Yesus menginginkan kita melakukan hal yang sama.

(33)

AKTIVITAS 1

Sasaran:

Menolong murid-murid menemukan cara lain dalam memakai nama Allah dengan sembarangan.

Petunjuk:

Bacalah kalimat berikut, di mana ada beberapa perkataan yang seringkali dikatakan dengan memakai nama Allah secara sembarangan. Tulislah di bawah setiap gambar mengenai perkataan apa yang seharusnya dikatakan.

Apa Yang Harus Kita Katakan?

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:

1. Kita tidak boleh menyebut nama Allah dengan __________ (sembarangan). 2. Allah akan __________ (menghukum) mereka yang menyebut nama-Nya

dengan sembarangan.

3. Adalah benar bila kita menyebut nama Allah dalam ibadah, atau ketika kita menaikkan pujian. (Benar)

4. Adalah benar mengucapkan hal-hal yang buruk dan menyakiti sesama sepanjang tidak melanggar nama Allah. (Salah)

5. Allah menginginkan kita untuk berhati-hati dalam berkata-kata. (Benar)

1. Cara-cara bagaimanakah yang dianggap sembarangan dalam menyebut nama Allah itu?

2. Mengapa dianggap salah menyebut nama Allah dengan sembarangan? 3. Apakah maksud dari "perkataan kita jangan hambar"?

4. Bagaimana kamu dapat mengawasi perkataanmu sendiri?

(34)

AKTIVITAS 2

Tidak Hambar

Sasaran:

Membantu murid-murid mempelajari dalam penggunaan perkataan yang tidak hambar.

Petunjuk:

Alkitab mengajarkan agar setiap orang berbicara dengan tidak hambar. Bacalah kalimat berikut. Apa yang kamu dapat ucapkan untuk menolong orang lain?

1. “Kakimu pasti sakit, biarlah aku yang __________ semua barang ini.”

2. “Ayahku tidak kerja lagi. Apa yang harus aku lakukan? "Jangan kuatir, aku akan __________mu dan keluargamu.”

3. “Tuhan, sekalipun hujan turun pada hari ini, kami akan tetap __________ perlindungan dan tuntunan-Mu.”

Aktivitas Pilihan: Perintah Ketiga

Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.

(35)

"Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar,

(36)
(37)

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan:

Kel. 20:8-11; 31:12-18; Luk. 6:1-10

Kebenaran Alkitab:

Hari Sabat adalah hari peristirahatan yang dikuduskan oleh Allah.

Tujuan Pelajaran:

Memahami pentingnya memegang hari Sabat.

Ayat Hafalan:

“Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat, Ia masuk ke rumah ibadat.”

(Luk. 4:16) Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, kami bersyukur atas segala kasih-Mu. Engkau telah memberikan hari peristirahan bagi kami pada hari Sabat, sehingga kami dapat meninggalkan pekerjaan kami dan berkonsentrasi beribadah kepada-Mu. Sekarang, kami berkumpul di sini untuk mendengarkan firman dan pengajaran-Mu. Berilah kami hikmat,kekuatan, dan pengertian, sehingga kami dapat melakukan kehendak-Mu. Haleluya, Amin.

Hari Sabat

Kata “Sabat” berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “berhenti”. Dalam Kej. 2:3, selama penciptaan, kata "Sabat" tidak dipakai. Namun, kata “beristirahat” jelas adalah akar dari kata "Sabat". Adalah suatu hal yang nyata bahwa Allah memakai kata "Sabat" menggantikan “hari ketujuh” dalam Kel. 20:11 untuk menyamakan kedua kata tersebut. Catatan pertama tentang memegang Sabat seperti yang dituntut oleh Allah adalah ketika bangsa Israel berjalan dari Mesir ke Sinai. (Kel. 16) Mereka tidak diperbolehkan mengumpulkan manna pada hari ketujuh. Pentingnya perintah ini dapat dilihat dalam hukuman yang keras pada pelanggar hari Sabat. Seperti yang tercatat dalam Bil. 15:32-36, orang yang mengumpulkan kayu bakar pada hari Sabat akan mendapat penghakiman dengan hukuman mati. Bukan berarti Allah kejam, tetapi karena manusia memiliki kecenderungan untuk melanggar

Hari Sabat

PELAJARAN

(38)

KOSA-KATA

PELAJARAN

Hari Sabat:

Hari ketujuh, hari peristirahatan yang dikuduskan oleh Allah

Sinagoge:

Tempat ibadah Yahudi

Farisi:

Golongan orang Yahudi yang memegang teguh hukum Taurat dan adat istiadat

PEMAHAMAN

MURID-MURID

Bila Anda bertanya kepada murid-murid mengenai mengapa penting untuk datang ke gereja pada hari Sabtu, maka mereka dengan tidak ragu akan mengatakan karena hari itu adalah hari Sabat. Sekalipun mereka menyadari bahwa hari Sabat ditetapkan oleh Allah sebagai hari peristirahatan, namun apa makna sesungguhnya bagi mereka? Apakah mereka datang ke gereja karena kebiasaan atau karena ingin bermain dengan teman-teman mereka?

Adalah penting pada usia ini murid-murid Anda membangun hati yang beribadah pada hari Sabat. Memegang hari Sabat itu bukanlah berarti selalu berada di gereja, sekalipun hal ini tidak dianjurkan kepada murid-murid. Tetapi yang terpenting dalam memegang hari Sabat adalah bagaimana kita dengan sepenuhnya mengingat akan Allah dan kasih-Nya kepada setiap orang. Mereka harus didorong agar dengan segenap hati dapat beribadah kepada Allah sepanjang waktu. Allah melihat hati mereka dan mengetahui apa yang mereka pikirkan. Hari Sabat adalah hari ketika mereka dapat mendekati Yesus. Doronglah setiap orang murid untuk berhenti dan merenungkan satu hal yang harus mereka patut syukuri atau mengingat Allah setiap Sabat ketika mereka bangun atau sebelum tidur. mereka seperti: Tidaklah salah bila menyantap makanan pada hari Sabat, bahkan yang harus dipetik dahulu sekalipun. Melakukan hal yang baik adalah tidak berdosa, karena Tuhan yang pemurah dan penuh pengertian adalah Allah atas hari Sabat.

(39)

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perintah ketiga. Apakah perintah ketiga itu? (Jangan menyebut nama Allah dengan sembarangan.) Seringkali orang menyebut kata "Allah", "Yesus", atau "Tuhan" untuk menyatakan rasa terkejut, marah ataupun putus asa. Semua perkataan tersebut adalah keliru, karena telah menyalahgunakan nama Allah. Sebaiknya nama Allah diucapkan pada saat menaikkan pujian, berdoa ataupun beribadah. Kita pun perlu berhati-hati dalam berkata-kata kepada sesama. Kadang, kata yang diucapkan menyakiti perasaan orang lain. Itulah mengapa penting untuk memikirkan apa yang kita akan ucapkan sebelum kita mengatakannya. Yesus menginginkan kita mengikuti teladan-Nya dan belajar berhati-hati dalam berkata-kata.

Perintah Keempat

Sepuluh perintah Allah ditulis di atas dua loh batu dengan tangan Allah sendiri. Dia menginginkan agar Musa membawa dua loh batu itu kepada bangsa Israel dan membacakannya di hadapan mereka, sehingga mereka akan tahu bagaimana mematuhi Allah itu. Inilah tujuan Allah membuat hukum yang begitu penting di atas dua loh batu ini. Perintah keempat penting bagi kehidupan seorang Kristen dan Allah mengingini manusia untuk melakukannya.

Tuhan berfirman, ”Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari ketujuh adalah Sabat bagi Tuhan Allahmu.” Inilah mengapa orang datang ke gereja pada hari Sabat. Mereka berhenti dari pekerjaan mereka dan ingin mengingat kasih Allah pada hari istimewa tersebut. Allah membuat contoh bagi manusia ketika Dia beristirahat pada hari ketujuh setelah enam hari penciptaan.

Peraturan Yang Ketat

Pada masa Perjanjian Lama, hari Sabat dipegang dengan sungguh. Ketika bangsa Israel mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya, mereka menjalani hidup mereka dengan makan manna setiap harinya. Mereka harus mengumpulkan manna setiap hari dekat perkemahan mereka. Tetapi karena Allah menguduskan hari Sabat sebagai hari perhentian khusus, maka Dia tidak pernah memberi manna pada hari ketujuh itu. Dia tidak menginginkan mereka bekerja pada hari yang kudus itu. Sebagai gantinya, Dia menurunkan lebih banyak makanan sehari sebelumnya, sehingga bangsa itu memiliki cukup makanan. Setelah bangsa Israel menetap di tanah mereka, tidak seorangpun yang diperbolehkan bekerja, bahkan para hamba ataupun hewan milik tuan rumah sekalipun. Mereka tidak boleh memasak, membersihkan atau mengumpulkan kayu untuk menyalakan api. Allah menginginkan bangsa Israel mematuhinya. Apabila mereka tidak mengikuti perintah Allah, maka mereka akan mendapat hukuman yang berat.

(40)

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

Mereka begitu berusaha untuk mengikuti peraturan yang baru ini, sehingga merekapun kehabisan waktu untuk beribadah kepada Allah.

Yesus Memelihara Hari Sabat

Ketika Yesus datang ke dunia, Dia pun tetap menguduskan hari sabat. Dia berusaha memimpin banyak orang untuk kembali kepada pemahaman sesungguhnya memegang hari Sabat. Jadi setiap hari ketujuh, Dia pergi ke sinagoge (tempat ibadah) dan mengajar umat tentang kasih dan kuasa Allah. Dia pun ingin menunjukkan betapa anehnya sebagian hukum Taurat mereka.

Pada suatu hari Sabat, ada seorang yang lumpuh tangannya di dalam sinagoge tempat Yesus sedang berbicara. Ketika Yesus melihat orang itu, Dia berbelas kasihan kepadanya dan ingin menolongnya. Sebagian orang Farisi pun hadir di tempat ibadah itu. Mereka sungguh ketat dalam memegang peraturan yang telah mereka tambahkan mengenai hari Sabat.

Mereka berkata dalam hatinya, ”Yesus tidak akan menyembuhkan siapapun hari ini. Ini adalah hari Sabat. Dia harus beristirahat atau Dia akan melanggar perintah Allah yang keempat.”

Yesus pun mengetahui apa yang mereka sedang pikirkan. Dia melihat ke sekeliling dan berkata, ”Apakah melakukan hal baik pada hari Sabat itu melanggar hukum Taurat? Bila seekor dombamu jatuh pada hari Sabat ke dalam sumur, tidakkah engkau akan menariknya keluar?” Yesus mengatakan hal ini untuk menunjukkan kepada orang Farisi bahwa mereka belum mengerti benar apa makna sesungguhnya memegang hari Sabat itu. Memang benar hari Sabat adalah hari peristirahatan, tetapi tidaklah pernah dikatakan salah bila menolong orang yang sedang memerlukannya. Orang Farisi begitu fanatik tersebut sampai mereka tidak memperbolehkan orang untuk disembuhkan. Allah mengasihi setiap orang dan menginginkan mereka untuk mengingat dan menyembah-Nya, di antaranya adalah dengan cara menolong orang lain. Sepanjang tujuannya adalah untuk mengingat kasih dan kuasa Allah, maka hal itu diperbolehkan.

Setelah mengatakan hal ini, Yesus berpaling kepada orang yang lumpuh tangannya itu dan berkata, “Ulurkanlah tanganmu.” Seketika, tangannya benar-benar sembuh. Yesus memberi teladan yang baik untuk diikuti.

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:

1. Tuhan berfirman, ”Ingatlah dan kuduskanlah hari __________ (Sabat).

2. Setelah penciptaan dunia ini, Allah beristirahat pada hari __________ (ketujuh). 3. Orang Farisi berlaku benar dalam memegang hari Sabat dengan tidak

(41)

Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Mengapa kamu perlu beristirahat pada hari Sabat?

2. Hal apakah yang seharusnya kamu lakukan pada hari Sabat? 3. Hal apakah yang tidak boleh kamu lakukan pada hari Sabat?

AKTIVITAS 1

Sasaran:

Mengingatkan murid-murid tujuan beribadah di gereja pada hari Sabat

Bagian A Petunjuk:

Tuliskan tiga alasan kamu datang ke gereja pada hari Sabtu. Rencanakan pula satu hal khusus yang kamu akan lakukan setiap kali datang ke gereja pada hari Sabtu. Tuliskanlah di kalender (kalender kelas yang ditempelkan) untuk mengingatkan dirimu. 1. ________________________________________ 2. ________________________________________ 3. ________________________________________ Bagian B Petunjuk:

Bacalah Mzm. 100 untuk menemukan cara membuat hari Sabat menjadi waktu yang khusus bagi dirimu dan Allah. Tambahkan beberapa ide untuk menyelesaikan kalimat pemazmur.

Aku dapat membuat suara sukacita kepada Tuhan dengan ___________________. Aku dapat melayani Tuhan dengan sukacita dengan ________________________. Aku dapat bersyukur kepada Allah untuk hal ______________________________. Aku dapat memuji Allah karena Dia adalah _______________________________ .

(42)

Sasaran:

Agar murid-murid mengerti bahwa kita dapat memegang hari Sabat di tempat lain selain di gereja pada saat-saat tertentu - di luar kendali kita, seperti saat dalam perjalanan ke gereja, kita mengalami hambatan di jalan sampai waktu ibadahnya telah usai, atau kita harus berbaring di tempat tidur karena sakit, dan lain sebagainya. Yang terpenting adalah apakah kita memiliki hati sepenuhnya menyembah Allah pada situasi tersebut.

Petunjuk:

Bacalah cerita ini di depan kelas. Lalu adakan diskusi bersama dengan murid-murid. Pada suatu hari yang cerah dan hembusan angin yang dingin, keluarga Lee mengadakan kunjungan ke kerabat mereka dan harus menempuh perjalanan yang cukup lama. Elizabeth dan Darryl akan menjenguk bibi, paman dan sepupu yang telah dua tahun lamanya mereka tidak kunjungi. Mereka pun akan pergi ke gereja bersama pada hari Sabat. Ada alasan tertentu mengapa mereka melakukan perjalanan tiga jam lamanya ini. Bibi mereka baru saja melahirkan bayi perempuan dan mereka ingin melihat bayi tersebut. Itulah yang membuat hati Elizabeth dan Darryl semakin bersemangat. Mereka mempersiapkan segalanya, termasuk Alkitab.

Sebelum keberangkatan pada pagi itu, merekapun berdoa di hadapan Allah, mohon kiranya Allah menuntun dan melindungi mereka dalam perjalanan yang panjang itu. Saat itu pertengahan musim dingin dan cuaca pada pagi itu tampak cerah. Namun tidak lama kemudian, langitpun mulai tampak mendung dan makin mendung. Akhirnya, hujanpun mulai turun. Ayah Daryll menyalakan lampu depan mobilnya dan mengendarai lebih lambat saat hujan makin deras. Cuacapun makin memburuk.

Ketika hujan turun, Elizabeth sedang tertidur, dengan kepala di atas bantal menghadap ke jendela sambil memimpikan hadiah ulang tahunnya. Namun tiba-tiba seseorang menggoyangkan tangannya. Diapun mulai membukakan matanya dan mendengar kakaknya berteriak kepadanya.

“Lihat,” kata Darryl, ”Itu salju pertama pada tahun ini!”

Lalu Elizabeth mendekati jendela mobilnya dan melihat salju yang turun bersama dengan hujan yang lebat. Beberapa lama kemudian, salju turun makin deras dan angin pun berhembus makin kencang. Lagi pula, sang ayah sedang mengemudi di jalan yang berliku-liku, sehingga makin sulit untuk melihat jalan dengan jelas. Saljupun turun lebih lebih daripada hujan dan angin pun berhembus makin kencang. Dalam beberapa saat saja, semuanya itu berubah menjadi sebuah

AKTIVITAS 2

(43)

Ayah mereka berkata, ”Tampaknya kita akan di sini untuk sementara waktu dan tidak dapat beribadah pada Sabat kali ini sekalipun telah sampai di rumah bibi Jane.”

Ibu mereka memberi kabar yang lebih baik. “Ambillah selimut dari bagasi. Kita akan makan sup hangat di termos.”

Lalu, merekapun memakai selimut dan minum sup. Setelah selesai minum, ibu mereka menyanyikan pujian, dan karena mereka membawa Alkitab, akhirnya mereka pun memutuskan untuk membaca beberapa pasal tentang raja Daud. Setelah itu, mereka berdoa kepada Allah untuk mengucap syukur kepada-Nya, karena Allah masih melindungi mereka.

Dalam doanya, Darryl berkata, ”Terima kasih Allah, karena Engkau telah melindungi kami dalam badai salju ini. Sekalipun kami tidak dapat hadir di gereja, kami masih dapat mengingat firman-Mu dan memegang hari sabat. Terima kasih Tuhan. Amin.”

Setelah berdoa, Elizabeth dan Darryl merasa lelah. Segera merekapun tertidur di bangku belakang. Ketika terbangun, mereka memperhatikan mobil mereka telah berjalan lagi. Cuaca di luar sana makin membaik, sehingga mereka dapat melihat jalan lebih jelas daripada sebelumnya. Keluarga inipun bersyukur kepada Allah, karena telah melindungi mereka dari badai salju dan membuat mereka tetap memegang hari Sabat.

Aktivitas Pilihan: Perintah keempat

Dalam kwartal ini, kita banyak membahas Sepuluh Perintah, dan akan lebih baik bila murid-murid dapat menghiasi kelas mereka dengan masing-masing perintah. Mereka juga akan diingatkan untuk bagaimana selalu menaati perintah Allah. Mintalah murid-murid untuk menuliskan perintah-perintah tersebut di karton dan mintalah mereka untuk menghiasinya. Lalu tempelkanlah di tembok kelas.

(44)

"Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat, Ia masuk ke rumah ibadat”

(45)

PEMAHAMAN

MURID-MURID

Hormat

Makna dari kata "hormat" tidak selalu mudah dijelaskan. Kata ini dapat mengacu pada empat hal: Penghargaan yang tinggi (Ams. 4:8), peduli (Mzm. 91:15), rasa hormat (Im. 19:3) dan patuh (Ul. 21:18-21).

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan:

Kej. 37:1-36,40-50; Rut 1-4; Luk. 2:41-52

Kebenaran Alkitab:

Allah berjanji untuk memberkati mereka yang menghormati orangtuanya.

Tujuan Pelajaran:

Mengasihi dan menghormati orangtua kita.

Ayat Hafalan:

“Hai anak-anak, taatilah orangtuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.”

(Ef. 6:1) Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menjaga kami. Engkau memberikan sebuah keluarga kepada kami, sehingga kami dapat saling menjaga. Kami mengetahui betapa orangtua kami mengasihi kami. Tolonglah kami menjadi anak yang patuh. Kami ingin selalu menghormati dan mengasihi orangtua kami. Ampunilah kami bila kami belum dapat mematuhi orangtua kami. Tolonglah kami sehingga kamipun dapat melakukan seperti yang telah diajarkan hari ini kepada kami. Haleluya, Amin.

Kasih Persaudaraan

PELAJARAN

(46)

KISAH PELAJARAN

KOSA-KATA

PELAJARAN

Filia:

Istilah yang menyatakan rasa hormat terhadap orangtua

Belas Kasih:

Pengabdian; bentuk kasih

Hormat:

Menunjukkan pengakuan

pengertian yang nyata mengenai bagaimana menghormati orangtua mereka. Tetapi inipun masih belum cukup. Mereka pun perlu melakukannya, sehingga dapat menyatakan rasa peduli, rasa hormat dan rasa patuh mereka kepada orangtua. Tuntunlah mereka melalui sebuah diskusi yang membahas mengenai bagaimana mereka menaati perintah kelima Allah ini, sehingga menjadi bentuk nyata bagi orangtua mereka. Ingatkanlah mereka dalam setiap perbuatan maupun perkataan, tidak peduli seberapa kecilnya, sesungguhnya Allah sedang mengawasi mereka dan mencatat kasih mereka. Seiring dengan berjalannya waktu, murid-murid Anda akan menyadari berkat yang Allah telah janjikan dalam perintah kelima itu.

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai perintah keempat. Apakah perintah keempat itu? (Memegang hari Sabat.) Allah menguduskan hari ketujuh, hari Sabtu sebagai hari perhentian. Dia telah memberikan teladan kepada kita dengan beristirahat setelah menciptakan alam semesta dan dunia enam hari lamanya. Dalam Perjanjian Lama, ada peraturan yang ketat mengenai hari Sabat, karena Allah menginginkan umat-Nya beristirahat dan menyembah-Nya. Tetapi pada masa Pejanjian Baru, orang menambah peraturan hari Sabat itu. Ketika Yesus di dunia, Dia mengajarkan makna sesungguhnya mengenai hari Sabat, yaitu datang ke rumah Allah, mempelajari firman-Nya dan berdoa. Tetapi yang terpenting ialah mengingat kasih Allah dan melayani-Nya. Menolong sesama adalah cara melayani Allah. Selama kita melakukan sesuatu yang mendorong kita semakin dekat kepada Allah, maka kita sedang memegang perintah Allah.

Kasih Persaudaraan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam edisi kali ini tim menyajikan informasi kiprah Forum Masyarakat Tesso Nilo yang melangsungkan Musyawarah Besar nya pada awal tahun ini, berdirinya Radio Komunitas

Secara umum akar tanaman kedelai dan sorgum manis kontrol yang ditumbuhkan pada media OMA tidak menunjukkan adanya kolonisasi cendawan dalam jaringan akar, begitu juga dengan akar

Dalam variasi waktu sonikasi tersebut, diperoleh sampel dengan waktu sonikasi 4 menit menunjukkan hasil paling optimal dengan loading factor tertinggi, didukung juga dengan sifat

Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan

Iklan Baris Iklan Baris SILAT Serba Serbi JAKARTA BARAT RUPA-RUPA Rumah Dijual Rumah Dikontrakan JAKARTA PUSAT JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR JAKARTA

tergambar adanya sesuatu yang negatif, adanya bom yang meledak hebat yang me adanya bom yang meledak hebat yang me nghancurkan gedung- nghancurkan gedung- gedung dan sarana

Sedangkan sebanyak 13 responden atau 48,15% menyatakan kurang setuju dengan adanya pelajaran mulok bahasa Lampung, hal ini dikarenakan ada yang beranggapan bahwa

Untuk mengungkapkan masalah tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, peneliti menggunakan