• Tidak ada hasil yang ditemukan

KKN LUAR BIASA

Dalam dokumen Sebelas Senyuman untuk Kosambi (Halaman 113-122)

“Kunci kesuksesan adalah kesabaran dan berusaha”

KKN LUAR BIASA

Nur’Aini

Cukup Menegangkan

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan

rahmat, taufiq dan inayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini kami bisa

menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri, Tangerang. Hari demi hari sudah kami lalui bersama selama satu bulan. Tidak terasa banyak hal yang kami kerjakan bersama, tetapi setelah itu setelah KKN kami selesai masih banyak hal yang harus dikerjakan dan mesti harus diselesaikan, laporan demi laporan dikerjakan perminggunya dan yang terakhir adalah laporan akhir dalam bentuk essai terdiri dari 2500 kata.

Laporan KKN ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis saya selama pelaksanaan KKN. Saya menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya program-program yang telah saya laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun kelompok. Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua saya. KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan dan kesadaran hidup bermasyarakat.

Bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang sosial kemasyarakatan. Hal ini selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai jembatan (komunikasi) dalam proses pembangunan dan penerapan iptek pada khususnya. KKN itu merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, di mana mahasiswa dituntut aktif dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah disusun untuk dapat direalisasikan, bagaimana bersosialisasi, berinteraksi dengan kehidupan bermasyarakat dalam suatu tempat atau wilayah tertentu dengan menerapkan disiplin ilmu yang dimiliki kepada masyarakat. Namun, bentuk pengabdian tersebut bermacam-macam.

Pertama, menurut saya bentuk pengabdian kepada masyarakat itu dalam hal kami memiliki ilmu dan kami harus menuangkannya kepada masyarakat. Kedua, memiliki kreatifitas dan inovasi dalam hal apapun itu

94 | K e l o m p o k K K N A K S I

juga harus dituangkan ke dalam masyarakat. KKN tahun ini bagi saya sangat berkesan sekali. Berawal dari ketidakkenalan antara satu sama lain dan sekarang mempunyai ikatan seperti saudara.

Sabtu, 16 April 2016, hari di mana dimulainya pembentukan kelompok KKN gelombang ke enam. Di hari itu juga langsung diadakan pembekalan. Tepat pukul 13.00 WIB, semua mahasiswa yang mengikuti KKN saling berdatangan memenuhi ruangan Auditorium Harun Nasution. Terjadi kekacauan karena pembagian kelompok agak sedikit tidak efektif dari PPM itu, banyak mahasiswa yang bertanya di mana titik kumpul kelompok mereka. Satu per satu nomor kelompok disebutkan. Pada waktu itu disebutkan kelompok 219 yang menjadi kelompok saya untuk ke depan, kelompok kami ditempatkan didepan podium Auditorium.

Terlihat beberapa orang yang sangat asing bagi saya, mungkin mereka juga punya pemikiran yang sama seperti saya karena tidak saling kenal, rasa malu dan canggung muncul, dengan duduk melingkar, kami semua terdiam, saat itu memang tidak ada yang kenal satu sama lain. Akhirnya, salah satu anggota yang berani membunyikan suaranya dan meminta untuk memperkenalkan diri masing-masing, awalan Ahmad Fadli Ajib Naufal (Muamalat, FSH), Faris Rahman Setia (Perbankan Syariah, FEB), Fatimah At-Thohiroh (IESP, FEB), Dzul Fadli Rahman (TI, FST), Belda Eldrit Janitra (KPI, FIDKOM), Bela Awaliyah Agustina (Ilmu Hukum, FSH), Nita Nurningsih (Tafsir Hadist, FU), Fikri Maulana (Manajemen Dakwah, FIDKOM), Ismail Sholeh (Perbandingan Agama, FU) dan saya Nur’Aini (Sastra Arab, FAH), ada satu orang yang tidak hadir yaitu Robiatul Adawiyah (HI, FISIP).

Saya tidak tahu alasannya kenapa tidak hadir dan setelah itu membentuk kepengurusan. Saat memilih ketua, ada sedikit kebingungan, mungkin karena tanggung jawab sebagai ketua sangat besar, apalagi membina sepuluh anggotanya yang berbeda karakter dan pendapat. Pada akhirnya, salah satu anggota memberanikan diri mengajukan sebagai ketua, yaitu Ahmad Fadli Ajib Naufal dikenal sebagai Fadli. Kemudian, setelah itu dibentuk kepengurusan lain seperti sekretaris dan bendahara, yang mengajukan diri sebagai seketaris yaitu Fatimah At-Thohiroh biasa dikenal Fatimah. Kepengurusan selanjutnya membuat semua deg-degan karena membina masalah keuangan, semua

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 95

tidak berani mengajukan. Pada akhirnya saya tunjuk tangan padahal awalnya ragu sekali karena belum pernah menjabat sebagai bendahara, tetapi apa salahnya dicoba dan pada akhirnya Alhamdulillah berjalan lancar walau banyak kendalanya serta rintangan.

Rapat diadakan setiap minggu sekali begitu juga dengan mengadakan uang kas untuk anggaran nanti karena dari pihak PPM hanya setengah yang bisa turun akhirnya kami harus sangat bergegas mencari dana dari donatur-donatur lain.

Rapat selanjutnya, kami membahas masalah nama yang tepat buat kelompok kami dan banyak nama yang terkumpul. Pada akhirnya dipilihlah nama AKSI (Akif Komunikatif Solutif Inovatif), nama itu kami ambil karena terkandung kata-kata yang maenjadi penyemangat untuk kelompok kami nantinya. Setelah beberapa kali rapat kami sudah tau lokasinya di Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri, Tangerang. Sebagian besar penduduk Kosambi berprofesi sebagai buruh tani. Hal itu sesuai dengan keadaan alam yang wilayahnya banyak terdapat sawah.

Terdapat berbagai permasalahan pokok di Desa Kosambi yang perlu mendapat perhatian maupun bantuan agar masalah-masalah tersebut dapat diatasi demi mewujudkan desa yang mandiri dan memiliki daya saing tinggi. Dari uraian sebelumnya, Desa Kosambi memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya petani sebagai mata pencaharian utama. Sebagian besar wilayah Desa Kosambi dikelilingi oleh sawah. Di minggu itu juga kami melakukan survey pertama kalinya untuk mengetahui lokasi desanya dan masyarakatnya, saat itu terjadi masalah kami belum menemukan tempat singgah karena itu merupakan bagian terpenting dalam KKN nantinya. Beberapa kali kami mengadakan survey sampai bulan Juli lebih tepatnya H-7 lebaran kelompok kami mengadakan survey kembali dan Alhamdulillah kami menemukan tempat tinggal. Begitu lega saya sudah menemukan tempat tinggal yang nyaman untuk kelompok kami.

Masa Perkenalan

Senin, 25 Juli, kami semua berkumpul di Lapangan Student Center. Banyak sekali kelompok-kelompok lain berkumpul disana. Ada pengarahan dan pelepasan KKN. Hari itu kelompok kami ngumpul full

96 | K e l o m p o k K K N A K S I

team, Alhamdulillah hati saya senang sekali karena jarang sekali kelompok

kami ngumpul semua kalau mengadakan rapat. Dengan menerbangkan balon yang diwajibkan perkelompok harus bawa, dibukalah KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Suasana sangat ramai, petanda semangat untuk mengabdi dan berkontribusi untuk desa mulai terpacu. Setelah pelepasan selesai terlihat kelompok-kelompok lain mengarah ke mobil yang mungkin dari awal mereka sudah sewa untuk mengangkut barang ke kontrakan masing-masing.

Kelompok kami sudah tidak memikirkan hal itu dikarenakan satu hari sebelumnya barang-barang kami sudah dibawa. Dua jam perjalanan menuju kontrakan kami, sesampainya dikontrakan, saya memang baru pertama kali melihat kontrakannya, bagi saya amat nyaman, dengan tiga kamar tidur dan kasur, dua kamar mandi yang menurut saya nyaman, serta sebuah ruang keluarga lumayan lebar bisa untuk berkumpul rapat ketika ingin merumuskan rapat dan evaluasi hasil kerja kami. Suasana di sana begitu terasa kekeluargaan karena rumah yang kami tempati selama sebulan ke depan dikelilingi rumah keluarga besar pemilik rumah yang kami tempati itu. Orang-orangnya begitu ramah, membuat saya merasa sangat nyaman berada di situ. Kami mulai membereskan barang-barang bawaan, barang-barang dirapikan dan ditempatkan ditempat yang sudah diatur sebelumnya. Setelah selesai merapikan, kami langsung berkumpul kembali melanjutkan untuk membicarakan kelanjutan kegiatan apa yang harus kami lakukan besok harinya.

Kekeluargaan yang kami bentuk disana begitu erat sekali. Walaupun, kami kadang agak sedikit berseteru di dalam rapat, tetapi hal itu masih dalam tahap wajar karena dalam sebuah rumah tidak selamanya harmonis pasti banyak lika-likunya. Akan tetapi, perlahan keegoisan dari masing-masing kami mulai mencair dan tumbuh seperti tunas bambu yang tumbuh menjulang ke atas dan tidak mudah tergoyahkan dan tidak mudah patah, seperti itulah keluarga baru kami. Saya berharap selamanya tetap terjaga dan saling terbuka satu sama lain. Selama satu minggu berada dikontrakan kegiatan yang kami lakukan melakukan pendekatan terhadap masyarakat di desa tersebut, satu persatu kami mendatangi rumah RW atau yang lebih dikenal dengan sebutan (Jaro) dan RT. Saya beserta teman-teman melakukan pendataan penduduk, sekolah, masjid, termasuk juga mencari lahan luas untuk

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 97

program kerja fisik kami. Dalam KKN di Desa Kosambi tahun ini dibagi dua kelompok otomatis wilayah juga dibagi 2. Kelompok lain bertempat di Jaro 01, 02, 03 dan kelompok kami bertempat di Jaro 04, 05 dan 06. Kebetulan, wilayah kelompok kami aksesnya jauh harus memakai kendaraan untuk lalu lalangnya. Namun, hal itu tidak menjadikan saya patah semangat justru menjadikan suatu pekerjaan yang luar biasa.

Masa Kenangan

Selama satu bulan saya KKN, ada seseorang bernama Pak Toni beliau adalah aparatur desa yang membimbing kami selama KKN di desanya. Beliau memberi arahan bagaimana menjalankan KKN disana. Waktu itu, kelompok kami meminta nasehat ke Pak Toni bagaimana mengaplikasikan gagasan untuk program kerja di desa dan bagaimana kondisi masyarakat di sana. Alhamdulillah, masyarakat di sana menerima kelompok kami dengan welcome dan terbuka. Orangnya ramah-ramah, disana masih sangat perkampungan sekali, banyak sawah-sawah memberi suasana yang adem ketika kami melihatnya. Akan tetapi, warga di sana kebanyakan mencucinya di kali padahal kali di sana sudah tercampur dengan sampah dan kotoran yang lain, sangat disayangkan.

Sampah yang berserakan belum dibersihkan oleh pemerintah. Bisa dibilang sampah di sana sangat memprihatinkan. Sampah tersebut dibuang di kali yang mengairi seluruh desa, tercium aroma yang tidak sedap dari arah kali tersebut. Banyak anak-anak yang berlarian ketika melewati sekitar balai desa dikarenakan memang satu tempat dengan sekolah. Di wilayah tempat kami KKN itu terdapat banyak Jaro di antaranya Jaro 4, 5 dan 6. Ada satu RT yaitu RT 22 Jaro 06, bernama Kampung Bendungan. Akses jalan menuju kampung ini sangat jauh dari balai desa. Jalanannya juga banyak lubang dan tidak rata. Lebih memperihatinkan sekali, ada sebuah bendungan besar airnya sangat hitam. Menurut orang kampung sana, itu adalah limbah pabrik yang dibuang ke bendungan tersebut. Kami memikirkan dampak negatif dari limbah tersebut karena sangat menganggu indera penciuman. Akan tetapi, warga di sana kuat-kuat yah, tidak ada yang terkena penyakit kulit, sungguh aneh kan? Kebiasaan mereka yang terbiasa seperti itu sulit untuk diubah. Akan tetapi, yang membuat nyaman di sana,

98 | K e l o m p o k K K N A K S I

masyarakatnya sangat terbuka, anak-anaknya juga sangat ramah dan sopan, serta memiliki semangat belajar yang sangat luar biasa. Akses ke sekolah di sana sangat jauh sekali, mereka hanya mengandalkan tenaga pengajar dari warga masyarakat perkampungan mereka. Saya pribadi merasa antusias sekali melihatnya, semoga kelak kedepannya mereka tetap terus semangat dalam meraih cita-cita mereka, semoga mereka menjadi anak-anak yang berhasil dikemudian hari, serta bisa bermanfaat untuk keberlangsungan hidup orang banyak dan bisa mengharumkan nama desa mereka Aamiin…

Selain Kampung Bendungan yang kondisi warganya sangat butuh bantuan, kelompok kami juga mengabdi di sekolah-sekolah lain seperti, SMP, SMK dan PAUD. Selama saya KKN saya ditempatkan di PAUD kebetulan saya ditunjuk karena menurut teman semua saya orangnya

telaten dalam mengurusi anak-anak apalagi anak usia dini. Saya mengajar

di PAUD AL-FATHIN di mana PAUD ini bertempat di Jaro 05, pada waktu itu kebetulan tenaga pengajar dari sekolah mereka sedang cuti.

Alhamdulillah, awal pertama saya mengajar terlebih dahulu saya dibimbing

oleh Ibu Yuna (selaku Kepala Sekolah). Setelah dua hari, saya dilepas untuk langsung menghadapi anak-anak. Memang cukup melelahkan, terlebih anak-anaknya itu bandel sekali, tetapi seiring berjalannya waktu anak-anak mulai akrab dengan saya dan dua teman saya lainnya. Saya mengajar setiap hari dari Senin sampai Jumat. Saya tidak hanya sendiri, tetapi ditemani dua teman saya. Setiap pagi harus bangun untuk mengajar. Bikin sebel jika bentrok dengan jadwal masak, belom masak dan harus berangkat ngajar, aduuuh repotnya!. Akan tetapi, semua itu dijalankan dengan ikhlas dan suka rela.

Saya mengajar kurang lebih selama tiga minggu. Alhamdulillah, selama mengajar banyak anak-anak yang aktif menjadikan suasana belajar jadi produktif. Proses belajar mengajar berjalan setiap hari. Di tengah-tengah perjalanan, seiring berjalannya waktu mungkin Allah

subhanahu wa ta’ala mempertemukan sebuah rencana yang begitu indah,

seperti yang sudah saya paparkan diatas, bahwa di desa tempat kami KKN tepatnya di Kampung Bendungan memang perlu sekali bantuan. Di sana terdapat Taman Baca Bendungan Cerdas bertempat di mushalla. Antusias anak-anak di sana sangat semangat sekali dalam belajar. Seiring

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 99

berjalannya waktu pada saat itu jam belajar selesai, ketika kami bertiga menunggu jemputan pulang, akhirnya salah satu dari teman kami tidak lama sampai, kami semua akhirnya ngobrol sebentar, sepanjang obrolan kami, kepala sekolah PAUD kami bernama Ibu Yuna, menanyakan program apa aja selain mengajar. Nah, kebetulan yang jemput kami adalah ketua KKN yaitu Fadli. Fadli mengajar di Taman Baca Bendungan Cerdas setiap pagi dan sore. Ibu Yuna angkat bicara, beliau ingin membantu Taman Baca Bendungan Cerdas tersebut menjadi cabang PAUD AL-FATHIN. Insya Allah, Ibu Yuna akan mencoba datang ke pihak yayasan meminta bantuan untuk masalah tersebut.

Satu minggu kemudian kami menerima jawaban. Pihak PAUD AL-FATHIN menyuruh ketua KKN kami untuk menghadap. Beliau bilang sudah bertemu dengan pihak yayasan. Akan tetapi, kami mendapat kabar buruk. Pihak yayasan tersebut tidak bisa membantu entah apa alasannya kami tidak tahu. Ibu Yuna bilang tidak bisa. Kami pun merasa sangat sedih. Semangat kami seketika lenyap. Akan tetapi, seketika itu juga semangat kami datang lagi. Ibu Yuna bilang di sekitar Kampung Bendungan ada PAUD bernama Harokatul Yamani. PAUD ini mencoba membantu untuk menghadap ke pihak yayasan mereka karena memang Taman Baca “Bendungan Cerdas” ini sangat butuh dukungan dan sangat perlu dibantu dalam hal pendidikan.

Seiring berjalannya waktu, KKN kami semakin hari semakin mendekati puncak selesai. Akan tetapi, saya ingin untuk bisa membantu Taman Baca Bendungan Cerdas tersebut tidak bisa terrealisasikan dengan lancar dikarenakan waktu yang tidak memadai, sangat disayangkan sekali sebenarnya. Namun, apa boleh buat Tuhan berkehendak lain. Kalau kata orang Betawi mah emang bukan rejekinya, tetapi saya selalu berdo’a semoga anak-anak Taman Baca Bendungan Cerdas tersebut selalu semangat dalam mengejar impiannya. Mereka itu belum ada yang sekolah. Di sini saya belajar arti dari pendidikan itu sangat penting buat seluruh manusia. Terakhir, semoga itikad dan amal baik yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah subhanahu wa

100 | K e l o m p o k K K N A K S I

Segala Puji Bagi Allah Atas Segala Sesuatunya

Alhamdulillah ‘alaa kulli hal, saya merasa bersyukur sekali bisa

mengabdi di Desa Kosambi ini karena warga masyarakat di sana sangat antusias ketika kami datang. Kami semua merasa sangat tersanjung, tetapi kelompok kami lebih dominan ke Jaro 6 yang bertempat di Kampung Bendungan. Kondisi warga di sana sangat perlu dibantu dari segi pendidikan dan infrastruktur. Akses wilayah yang jauh sekali dari pusat desa, membuat warga kampung tersebut terbilang warga yang tertinggal, makanya kami mengambil program kerja yang dominan ke daerah tersebut.

Tepat tanggal 13 Agustus 2016, berdasarkan analisis situasi tersebut, kelompok saya dapat merumuskan rancangan program kerja yang akan kami laksanakan. Kelompok saya mengadakan program fisik berupa pembangunan tempat wudhu yang bertempat di mushalla Kampung Bendungan. Banyak warga datang membantu dalam pembangunan tersebut. Pihak DKM dan masyarakat sangat senang ketika saya mempunyai niat untuk membangun tempat wudhu tersebut.

Mushalla tersebut bernama Mushalla Nurul Huda, sebelumnya hanya ada

satu keran air untuk berwudhu, jadi sulit untuk mengambil air wudhu dan akhirnya uang yang turun dari PPM itu bisa menjadi manfaat untuk warga Kampung Bendungan.

Proses pembangunan tempat wudhu berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Program fisik tersebut menjadi salah satu tujuan utama kami dalam KKN karena nanti yang akan menjadi laporan ke pihak PPM. Selain pembangunan tempat wudhu, kami juga mengadakan acara HUT RI ke 71 di sana. Acara tersebut bertempat di dekat Kampung Bendungan yang aroma airnya sangat mencekam. Acara tersebut dimulai ba’da ashar, warga sangat senang sekali ketika kami semua datang, apalagi anak-anaknya memang tidak diragukan lagi semangat proklamasinya.

Jika saya mendapat kesempatan menjadi warga Desa Kosambi, saya sangat berkeinginan untuk memajukan pendidikan bagi anak-anak dan menggenjot kesejahteraan desa ini. Saya meyakini bahwa kesadaran akan pentingnya pendidikan berada di hati masyarakat desa. Namun, keadaan ekonomi mayoritas warga masih di bawah ambang layak. Maka, hal ini menjadi sesuatu yang multidimensi. Kesejahteraan yang rendah berimbas

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 101

kepada kemampuan mengenyam pendidikan yang rendah pula. Saya berangan-angan bisa mensejahterakan dengan mendorong pendirian lembaga ekonomi kerakyatan, kelompok usaha tani atau pusat kewirausahaan swadaya warga misalnya. Hasilnya, dengan kemampuan ekonomi yang terdongkrak, akan mengelevasi jangkauan pendidikan anak-anak di desa ini.

Pada akhirnya, Alhamdulillah, kegiatan/program fisik dapat terlaksana cukp baik. Program ini dilaksanakan secara bersama-sama antara mahasiswa dengan masyarakat. Kegiatan non-fisik pun terlaksana dengan baik. Program berupa belajar-mengajar, seminar, dan HUT RI ke 71, mulai dari sosialisasi sampai pelaksanaan. Target secara kualitas tercapai, tetapi secara kuantitas beberapa program masih cukup jauh dari harapan. Sangat bersyukur sekali semua yang kami kerjakan menghasilkan kerajinan yang sangat bernilai harganya. Berawal dari ketidakkenalan satu sama lain, menjadi sebuah bangunan yang bisa dijadikan barang yang tidak terduga dan sangat menarik sekali. Itulah KKN AKSI yang kami bangun selama sebulan yang tadinya tidak saling kenal dan sekarang bisa seperti saudara yang begitu erat sekali. Saya berharap semoga kegiatan KKN ini dapat berguna bagi masyarakat Desa Kosambi khususnya dan masyarakat Kecamatan Sukadiri umumnya dalam mempercepat proses pembangunan masyarakat desa. Aamiin.

102 | K e l o m p o k K K N A K S I

4

Dalam dokumen Sebelas Senyuman untuk Kosambi (Halaman 113-122)