• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebelas Senyuman untuk Kosambi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sebelas Senyuman untuk Kosambi"

Copied!
247
0
0

Teks penuh

(1)

i

Sebelas Senyuman untuk

Kosambi

Editor

Dr. H.Sya'ban Muhammad, MA Tim Penulis

Fatimah At-Thohiroh Ahmad Fadhli Ajib Naufal

Faris Rahman Satria dkk

P E N U L I S

Fatimah, dkk.

E D I T O R

(2)

LEMBAR TIM PENYUSUN

SEBELAS SENYUMAN UNTUK KOSAMBI : MENGABDI UNTUK NEGERI

Buku ini merupakan laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

©AKSI2016_Kelompok KKN219 ISBN 978-602-6628-59-6

Tim Penyusun

Editor Dr. H. Sya'ban Muhammad, MA Penyunting Dr. Tantan Hermansyah, M.Si

Penulis Fatimah At-Thohiroh, Ahmad Fadhli Ajib Naufal, dan Tim KKN AKSI

Layout Faris Rahman Satria Design Cover Dzul Fadli Rahman

Kontributor Bela Awaliyah Agustina, Ismail Shaleh, Nuraini, Fikri Maulana, Nita Nurningsih, Novia Harsela S. Sarah, Belda Eldrit Janitra, Ibu Enok, Bapak Toni, dan Bapak Salihin

Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dengan Kelompok KKN AKSI

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Buku Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor: 219 di Desa Kosambi yang berjudul: SEBELAS SENYUMAN UNTUK KOSAMBI :

MENGABDI UNTUK NEGERI telah diperiksa dan disahkan pada tanggal,

25 Mei 2017.

Dosen Pembimbing Koord. Program KKN-PpMM

Dr. H. Sya'ban Muhammad, MA Eva Nugraha, M.Ag

NIP. 19620819 200012 1 001 NIP. 19710217 199803 1 002 Mengetahui,

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Djaka Badranaya, ME

(4)

iv | K e l o m p o k K K N A K S I

“Hidup itu hanya sekali.

Hiduplah yang bermanfaat!”

(5)

Janitra-v

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan nikmat yang besar kepada kami, sehingga bisa menyelesaikan penyusunan buku laporan KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kelompok 219 ini. Shalawat serta salam juga kami junjungkan kepada Baginda Muhammad Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam yang telah membimbing umatnya dalam cahaya peradaban.

Buku ini merupakan laporan KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kelompok 219 yang melaksanakan KKN di Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten selama tiga puluh dua hari. Buku ini memuat berbagai program serta kegiatan kelompok 219 selama mengabdi dalam format KKN-PpMM. Dimulai dari awal mengadakan survei lokasi KKN, merumuskan permasalahan yang ada di lokasi KKN, serta gambaran daerah lokasi KKN-PpMM ini diselenggarakan.

KKN AKSI 206 mengucapkan terima kasih atas kritik dan saran, serta motivasi dan perbaikan dari setiap pihak, khususnya kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk belajar di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

2. Bapak Djaka Badranaya, ME selaku Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat atas penyelenggaraan kegiatan KKN sebagai sarana untuk pengabdian kepada masyarakat dan terus melakukan evaluasi bersama staf-staf PpMM sebagai upaya dalam merancang program KKN yang lebih baik di tahun yang akan datang.

3. Bapak Eva Nugraha, M.Ag selaku koordinator kegiatan Kuliah Kerja Nyata Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN PpMM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas bimbingan dan dedikasinya memfasilitasi kami dalam menjalankan program KKN ini. 4. Bapak Dr. H. Sya’ban Muhammad, MA selaku Dosen Pembimbing

(6)

vi | K e l o m p o k K K N A K S I

pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan KKN, sehingga program yang kami buat dapat terlaksana dengan baik.

5. Bapak Dr. Tantan Hermansah, M.Si selaku Penyunting Buku Laporan Hasil KKN, yang telah membimbing kami dalam penyusunan buku ini.

6. Bapak Warta selaku PLT Kepala Desa Kosambi beserta aparatur desa yang telah mendukung pelaksanaan program kerja kami. 7. Bapak Amsar selaku ketua RW 04, Bapak Sani selaku ketua RW 05, dan

Bapak Usup selaku ketua RW 06.

8. Seluruh warga RW 04, RW 05, dan RW 06 Desa Kosambi yang telah menerima dan mendukung pelaksanaan kegiatan KKN dengan baik dan ramah.

9. Seluruh anggota KKN AKSI (219) dan KKN SODA GEMBIRA (220) yang sama-sama berada di Desa Kosambi atas kontribusi dan kerja samanya.

10. Teman-teman yang saling membantu, mendukung, dan bekerja sama dalam pembuatan laporan ini hingga selesai.

11. Kedua orang tua kami yang tak henti memberikan do’a sebagai bekal berharga kami dalam menjalankan tugas pengabdian ini.

12. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu atas bantuannya.

Semoga buku ini memberikan banyak manfaat kepada para pembaca. Kami menyadari dalam penyusunan buku laporan KKN-PpMM ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami selaku penyusun berharap kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan di masa yang akan datang.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ciputat, September 2016 Tim Penyusun KKN-PpMM Kelompok 219 Ttd

(7)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xiii

TABEL IDENTITAS KELOMPOK ... xv

RINGKASAN EKSEKUTIF ... xvii

PROLOG ... xix

BAB IPENDAHULUAN... 1

A. Dasar Pemikiran... 1

B. Kondisi Umum Desa Kosambi ... 3

C. Permasalahan Utama Desa Kosambi ... 4

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 219 AKSI ... 5

E. Fokus dan Prioritas Program ... 8

F. Sasaran dan Target ... 8

G. Jadwal Pelaksanaan Program ... 11

H. Sistematika Penyusunan ... 12

BAB IIMETODE PELAKSANAAN PROGRAM... 15

A. Metode Intervensi Sosial ... 15

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 18

BAB III KONDISI DESA KOSAMBI... 19

A. Sejarah Singkat Desa Kosambi ... 19

B. Letak Geografis ... 20

C. Struktur Penduduk ... 22

D. Sarana dan Prasarana ... 27

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN.. 29

A. Kerangka Pemecahan Masalah ... 29

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan Kepada Masyarakat ... 39

C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil ... 61

BAB V PENUTUP... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Rekomendasi ... 69

(8)

viii | K e l o m p o k K K N A K S I

DAFTAR PUSTAKA ... 177

BIOGRAFI SINGKAT ... 179

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 187

A. Laporan Individu ... 189

B. Surat dan Sertifikat ... 207

C. Tautan Video Dokumenter ... 219

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Fokus dan Prioritas Program1 ... 8

Tabel 1.2: Sasaran dan Target2 ... 8

Tabel 1.3: Pra-KKN PpMM3 ... 11

Tabel 1.4: Pelaksanaan Program di Lokasi KKN4 ... 11

Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program5 ... 11

Tabel 1.6: Pendanaan 6 ... 12

Tabel 1.7: Sumbangan7 ... 12

Tabel 3.1: Batas Wilayah Desa Kosambi 8 ... 21

Tabel 3.2: Sarana dan Prasarana9 ... 27

Tabel 4.1: Matriks SWOT Bidang Pendidikan10 ... 29

Tabel 4.2: Matriks SWOT Bidang Keagamaan11 ... 33

Tabel 4.3: Matriks SWOT Bidang Lingkungan dan Sosial12 ... 37

Tabel 4.4: Bentuk dan Hasil Kegiatan Mengajar Mengaji13 ... 40

Tabel 4.5: Bentuk dan Hasil Kegiatan Mengajar di SMP PLUS AS-SA’ADAH14 ... 41

Tabel 4.6: Bentuk dan Hasil Kegiatan Mengajar di PAUD AL-FATHIN ... 43

Tabel 4.7: Bentuk dan Kegiatan Mengajar di Taman Baca “Bendungan Cerdas”16 ... 44

Tabel 4.8: Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberian Perlengkapan Sarana dan Prasarana 7 ... 46

Tabel 4.9: Bentuk dan Hasil Kegiatan AKSI Senam Sehat (Akses)18 ... 48

Tabel 4.10: Bentuk dan Hasil Kegiatan Perayaan HUT RI ke 71 di Balai Desa Kosambi 1 9 ... 49

Tabel 4.11: Bentuk dan Hasil Kegiatan Perayaan HUT RI ke 71 di Taman Baca “Bendungan Cerdas” 20 ... 51

Tabel 4.12: Bentuk dan Hasil Kegiatan Seminar Motivasi21 ... 53

Tabel 4.13: Bentuk dan Hasil Kegiatan Seminar Penyuluhan Anti Narkoba oleh BNN Tangerang Selatan22 ... 54

Tabel 4.14: Bentuk dan Hasil Kegiatan Wakaf Mushaf al-Qur’an 23...56

Tabel 4.15: Bentuk dan Hasil Kegiatan Pembangunan Tempat Wudhu 24 ... 58

(10)

x | K e l o m p o k K K N A K S I

“Nakal boleh, bodoh jangan.”

-Haris Prabowo-

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: Logo KKN AKSI1... 6

Gambar 3.1: Rute Menuju Desa Kosambi2 ... 20

Gambar 3.2: Peta Desa Kosambi4 ... 21

Gambar 3.3: Sarana dan Prasarana Desa Kosambi ...28

Gambar 4.1: Kegiatan Mengajar Mengaji6 ... 41

Gambar 4.2: Mengajar di SMP PLUS AS-SA’ADAH7 ... 43

Gambar 4.3: Mengajar di PAUD AL-FATHIN ... 44

Gambar 4.4: Mengajar di Taman Baca “Bendungan Cerdas” 9 ... 46

Gambar 4.5: Pemberian Alat-alat10 ... 48

Gambar 4.6: Kegiatan Senam Sehat11 ... 49

Gambar 4.7: Peringatan HUT RI ke 71 Desa Kosambi “Olimpiakos” ... 51

Gambar 4.8: Peringatan HUT RI ke 71 di Kp. Bendungan13 ...52

Gambar 4.9: Kegiatan Seminar Motivasi SMP PLUS AS-SA’ADAH14 ... 54

Gambar 4.10: Kegiatan Seminar BNN di SMK Plus As-Sa’adah15 ...56

Gambar 4.11: Kegiatan Waqaf Mushaf al-Qur’an16 ... 58

Gambar 4.12: Kegiatan Pada Saat Sebelum Pembangunan Fisik17 ... 60

Gambar 4.13: Kegiatan Pada Saat Proses Pembangunan Fisik18 ... 60

(12)

xii | K e l o m p o k K K N A K S I

“Janganlah kamu berfikir memiliki

pengalaman buruk.

Anggap semua pengalamanmu baik.

Karena dari pengalaman lah

kamu benar-benar bisa menjadi

lebih baik.”

-Dzul Fadli

(13)

Rahman-xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1: Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 1 ... 23

Grafik 3.2: Keadaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia2 ... 23

Grafik 3.3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian3 ... 24

Grafik 3.4: Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan4 ...25

(14)

xiv | K e l o m p o k K K N A K S I

“Don’t expect so much, don’t feel so high.”

-Fikri Maulana-

(15)

xv

TABEL IDENTITAS KELOMPOK Kode 02/Tangerang/Kosambi/219

2.5.37.

219

Desa Kosambi [37] Kelompok AKSI Dana Rp10.700.000,- J. Mahasiswa 11 J. Kegiatan 11 Kegiatan J. Pembangunan Fisik 1 Kegiatan: Pembangunan Tempat Wudhu Mushalla Nurul Huda

(16)

xvi | K e l o m p o k K K N A K S I

“Hidup itu terus berjalan.

Janganlah menyerah

dengan keadaan!”

-Fatimah At-Thohiroh-

(17)

xvii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini disusun berdasarkan kegiatan KKN-PpMM di Desa Kosambi selama 32 hari. Ada sebelas orang mahasiswa yang terlibat di dalam kelompok ini, yang berasal dari enam fakultas yang berbeda. Kami namakan kelompok ini dengan nama KKN AKSI dengan nomor kelompok 219. Kami dibimbing oleh Bapak Dr. H. Sya’ban Muhammad, MA, beliau adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Tidak kurang dari 12 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian kecilnya adalah pemberdayaan. Berfokus pada tiga RW, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana sekitar Rp10.700.000,-. Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp5.500.000,-, dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar Rp5.000.000.-, dan sumbangan sponsor Rp200.000,-.

Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih yaitu:

1. Terciptanya kesadaran masyarakat untuk membangun desa. 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 3. Meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan.

4. Terciptanya gotong royong dan kerja sama yang kuat dalam membangun desa.

5. Meningkatnya kesadaran akan kebersihan dan kerapihan di lingkungan sekitar desa.

6. Bertambahnya wawasan dan ilmu pengetahuan baik dalam segi akademik maupun non akademik.

7. Mengetahui hal-hal terkait tentang Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Bertambahnya wawasan kepada peserta didik SMP maupun SMK tentang bahaya narkoba dan cara pemberantasannya.

9. Meningkatnya rasa nasionalisme pada saat perayaan HUT RI ke 71. 10. Bertambahnya bangunan fisik di RW 06 yaitu pendirian tempat

(18)

xviii | K e l o m p o k K K N A K S I

Saat merencanakan dan dalam proses implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:

1. Kurangnya waktu untuk konsolidasi dengan masyarakat di desa tersebut.

2. Terdapat konflik antara RT yang satu dengan yang lainnya.

3. Adanya respon negatif dari sebuah lembaga pendidikan terhadap program kegiatan pendidikan berupa penolakan tenaga pengajar dari mahasiswa dengan alasan tidak membutuhkan mahasiswa KKN untuk mengajar di sekolah.

4. Adanya ketimpangan yang cukup besar antara RT yang satu dengan lainnya. Maksudnya, ada RT yang sudah maju dan ada RT yang masih sangat tertinggal karena lokasinya yang terpelosok. 5. Kurangnya dana yang terkumpul, sehingga kami tidak dapat

memaksimalkan program kegiatan kami.

6. Kendala waktu di berbagai acara kegiatan karena banyaknya kegiatan yang berbarengan dengan acara lainnya.

7. Terdapat pemikiran-pemikiran warga desa bahwa mahasiswa KKN yang datang ke desa tersebut membawa uang banyak untuk pembangunan di desa, sehingga kami merasa sangat kesulitan dalam mengaplikasikan program-program yang diminta warga. Walau demikian, kami dapat merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun sekurang-kurangnya, kami melakukan pendekatan dengan warga desa sejak survey, sehingga ketika pengabdian masyarakat terlaksana sudah tidak lagi memikirkan hal teknis, misalnya mencari sekolah yang bersedia untuk menerima mahasiswa KKN membantu sekolah dalam mengajar dan memberikan motivasi, mencari seluk beluk desa seperti sejarah dan karakteristik warga desa, sehingga ketika KKN berlagsung sudah tidak asing lagi dengan perilaku-perilaku masyarakat desa. Kesulitan lainnya adalah menerapkan program fisik. Program fisik yang menelan biaya yang cukup banyak ini membuat kelompok kami kesulitan karena banyak permintaan dari pihak desa untuk membantu di setiap RT.

(19)

xix PROLOG Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam sejahtera bagi kami semua

Pelaksanaan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tahun 2016 di Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang telah selesai oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kelompok 219 yang dinamakan AKSI 219. Program KKN yang berlangsung selama satu bulan dari tanggal 25 Juli hingga 25 Agustus 2016 menjadi pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga bagi setiap mahasiswa peserta KKN. Pelajaran yang paling berharga adalah setiap mahasiswa bisa lebih mendalami arti kehidupan yang diperoleh ketika langsung terjun ke masyarakat.

Kelompok dengan nomor urut 219 yang bernamakan AKSI (Aktif Kreatif Solutif dan Inovatif) ini berjumlah sebelas orang dari berbagai fakultas, yakni: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ushulludin, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Adab dan Humaniora, dan Fakultas Syari’ah dan Hukum. Adapun kelompok AKSI 219 di awal aktifitasnya telah mencanangkan program unggulan yang kesemuanya ini berhasil diselesaikan dengan baik, di antaranya:

1. Program Lingkungan 2. Program Pendidikan 3. Program Agama

Meskipun demikian, ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan karena situasi dan kondisi di lapangan. Interaksi yang intensif antara kelompok mahasiswa KKN baik dengan pemerintah desa maupun masyarakat binaan, memberi nuansa tersendiri di mana setiap mahasiswa KKN masing-masing punya kesempatan untuk mengaktualisasi diri dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dampak yang juga dirasakan oleh masyarakat Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri dapat dilihat ketika Kelompok AKSI 219 membantu Kampung Bendungan dalam berbagai kegiatan. Kampung Bendungan adalah kampung yang dapat dikatakan prasejahtera. Kampung ini situasi lingkungannya sangat kumuh dan berada di pinggir bendungan buangan limbah. Tentunya, hal ini bukan kondisi biasa. Kegiatan yang digelar di antaranya adalah kegiatan belajar mengajar, sampai peringatan

(20)

xx | K e l o m p o k K K N A K S I

kemerdekaan HUT RI ke 71. Selain itu, ada kegiatan bakti sosial serta pembangunan tempat wudhu di salah satu mushalla di Kampung Bendungan. Hal ini dirasa sangat berkesan bagi masyarakat dan memiliki arti yang signifikan mengingat kondisi mushalla di Kampung Bendungan sangat memprihatinkan karena tidak dilengkapi dengan tempat wudhu. Akhirnya, saya sebagai pembimbing mengucapkan terima kasih kepada Ketua Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kepada Desa Kosambi, Tokoh masyarakat, dan warga Desa Kosambi, juga mahasiswa KKN AKSI yang telah melaksanakan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat baik kepada institusi, masyarakat, maupun mahasiswa.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ciputat, Oktober 2016 Dosen Pembimbing

Dr. H. Sya'ban Muhammad, MA NIP. 19620819 200012 1 00

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran

KKN merupakan kegiatan bagi mahasiswa semester akhir untuk terjun langsung ke masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN), dari namanya bisa dicermati bahwa ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah dapat diterapkan di tengah masyarakat untuk mengembangkan potensi yang ada di wilayah tempat KKN. Dari hal inilah, KKN dilaksanakan di tiap-tiap kampus yang menerapkan program KKN.

Desa Kosambi di Kabupaten Tangerang dapat dikatakan sebagai wilayah sub-urban. Kehidupan pedesaan dan perkotaan beriringan menjadi rutinitas warganya. Akan tetapi, terdapat kesenjangan yang dapat dilihat secara kasat mata di beberapa blok-blok wilayah di desa ini. Wilayah yang dekat dengan pusat pemerintahan desa atau biasa disebut balai desa terlihat sejahtera. Namun, jika ditelusuri lagi ke pelosok-pelosok desa, ketimpangan terlihat jelas dibanding dengan wilayah dekat balai desa tersebut terutama yang terletak di perbatasan dengan desa-desa lain maupun yang jauh dari jalan utama.

Kelompok KKN AKSI (Aktif Komunikatif Solutif dan Inovatif) selama kurang lebih satu bulan mencoba mengatasi kesenjangan yang terlihat. Segi pendidikan misalnya, terdapat banyak anak-anak usia sekolah yang putus sekolah. Secara turun-temurun kebiasaan meninggalkan bangku sekolah ini dilakukan demi membantu keluarga untuk mencari nafkah. Sangat disayangkan bahwa pendidikan yang bisa dikatakan sebagai investasi di masa depan harus ditinggalkan. Bahkan, mulai dari bangku SMP banyak anak-anak yang harus menanggalkan status sebagai siswa. Dari sinilah, kami tergerak agar dapat menjadi

trigger bagi masyarakat untuk terus melanjutkan pendidikan.

Selain itu, infrastruktur di beberapa wilayah Desa Kosambi yang terpencil juga dapat dikatakan kurang memadai. Ada beberapa wilayah yang jauh dari berbagai elemen penunjang kehidupan seperti pusat ekonomi, pusat pendidikan, pusat keagamaan, dan sebagainya. Tergeraklah hati kami menjadi bagian dari masyarakat untuk membantu menumbuhkan kesadaran pembangunan baik itu bagi warga wilayah

(22)

2 | K e l o m p o k K K N A K S I

tersebut maupun agar pemerintah desa aware terhadap kesenjangan tersebut.

Maka dari itu, kami kelompok KKN AKSI mengemban sebuah misi untuk membantu dan saling bahu-membahu dengan berbagai komponen untuk kembali meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya peningkatan kemampuan baik dari bidang pendidikan, sosial, dan budaya.

Dalam al-Hadist dinyatakan bahwa umat muslim yang baik adalah yang selalu memberi manfaat bagi orang lain.

Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda, “Orang beriman itu

bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi orang yang bersikap ramah dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruqutni)

Dalam dalil lain al-Qur’an surat Ali Imran ayat 110 menyatakan:

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sekiranya ahli kami beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Dengan demikian, KKN AKSI mengimplementasikan berbagai amanat, yaitu pengabdian kepada masyarakat serta implementasi dari ilmu pengatuan yang didapat selama mengenyam bangku kuliah. Kegiatan KKN AKSI memiliki manfaat dan tujuan yang besar bagi kelangsungan hidup masyarakat, sehingga program KKN AKSI akan mendapatkan pengetahuan serta pengalaman langsung yang didapat oleh mahasiswa selama mengikuti KKN.

KKN merupakan salah satu program kuliah yang wajib dilaksanakan dan diikuti oleh seluruh mahasiswa. Dengan mengikuti kegiatan KKN, mahasiswa akan dapat melanjutkan ke tingkat selanjutnya, yaitu pembuatan skripsi. Setiap universitas mempunyai peraturan tersendiri mengenai aplikasi KKN. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai beberapa macam dan jenis KKN, di antaranya: KKN Kampus, KKN Reguler, dan KKN Kebangsaaan.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu sendiri memiliki makna mengabdi dan membantu masyarakat dalam menghadapi situasi dan kondisi desa pada saat itu. Baik kondisi fisik maupun nonfisik. Kondisi fisik seperti

(23)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 3

infrastruktur dan perlengkapan desa, maupun kondisi nonfisik berupa pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.

Melalui program ini, masyarakat akan belajar dari mahasiswa dan sebaliknya mahasiswa akan banyak belajar serta memperoleh pengetahuan dari masyarakat. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata juga menjadi bentuk nyata kontribusi universitas bagi masyarakat, industri, pemerintahan daerah, dan kelompok masyarakat yang ingin mandiri secara ekonomi maupun sosial.

Sebelas Senyuman Untuk Kosambi merupakan judul yang diambil dari

kisah kami bersebelas memberikan senyuman inspirasi kepada masyarakat Desa Kosambi. Di desa ini, kami memberikan sedikit kebahagiaan dengan berbagi bersama anak-anak serta masyarakat sekitar. Satu bulan lamanya kami memberikan kebaikan dan kemampuan yang kami miliki untuk pengabdian yang indah ini. Kami mengharapkan dari pengabdian ini, masyarakat Desa Kosambi merasa nyaman dan dapat menerima apapun usaha yang kami berikan, sehingga ke depannya mereka bisa lebih mandiri.

B. Kondisi Umum Desa Kosambi

Kosambi adalah desa yang terletak di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dengan luas wilayah 387,625 Ha. Desa ini terbagi atas dua puluh dua RT (Rukun Tetangga), di mana RT-RT tersebut dikoordinir oleh enam Kejaroan (di perkotaan, misalnya Jakarta, dikenal dengan sebutan Rukun Warga).

Sesuai dengan kesepakatan pra-pelaksanaan KKN dengan kelompok KKN SODA GEMBIRA (kelompok 220) yang juga sama-sama mendapat wilayah KKN di Desa Kosambi, kelompok KKN AKSI mendapat bagian wilayah teritori pengabdian masyarakat di Kejaroan 4, 5, dan 6. Total RT yang kami cover berjumlah sebelas RT, tepatnya tiga RT di Kejaroan 4, empat RT di Kejaroan 5, serta empat RT di Kejaroan 6.

Secara umum, keadaan topografi Desa Kosambi merupakan wilayah dataran rendah yang berhamparkan sawah, serta beberapa wilayah merupakan tanah rawa, dan ada juga wilayah yang terletak di pinggir sungai. Mata pencaharian masyarakat sebagian besar merupakan buruh pabrik, ada pula yang berprofesi sebagai petani, dan ada penduduk

(24)

4 | K e l o m p o k K K N A K S I

yang merupakan pendatang dari berbagai wilayah yang berprofesi sebagai karyawan swasta. Minimnya SDM (Sumber Daya Manusia) berpendidikan tinggi menyebabkan masyarakat kurang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk bersaing di dunia luar.

Secara umun, Desa Kosambi memiliki dua iklim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Hal ini mempunyai pengaruh besar terhadap pola tanam para masyarakat desa yang bertani. Di saat pola iklim teratur, panen yang diidam-diidamkan penduduk desa datang tepat waktu, biasanya pada Juli-September. Akan tetapi, dewasa ini pemanasan global membuat pola iklim menjadi abstrak dan membuat musim panen tidak dapat diterka secara sempurna oleh warga.

C. Permasalahan Utama Desa Kosambi

Prioritas permasalahan yang kelompok KKN AKSI dapati dari hasil

survey yang dilakukan di Desa Kosambi dikelompokkan ke dalam

beberapa bidang, yaitu: 1. Bidang Lingkungan

a. Masih banyak sampah yang berserakan dan dibuang di pinggir jalan serta masih banyak warga sekitar yang membuang sampah ke kali yang melintasi Desa Kosambi.

b. Kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan bantaran kali.

c. Terdapat bendungan yang dialiri air limbah dari berbagai pabrik yang menimbulkan aroma tidak sedap.

2. Bidang Pendidikan

a. Terdapat beberapa wilayah di Desa Kosambi yang warganya belum sadar akan pentingnya pendidikan.

b. Kurangnya kepedulian orang-orang sekitar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

c. Kurangnya tenaga kerja yang mengusai pelajaran yang berbasis teknologi.

d. Kurangnya fasilitas infratruktur belajar-mengajar untuk anak-anak usia dini.

(25)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 5

3. Bidang Kesehatan

a. Kurangnya kesadaran mengenai air bersih karena banyaknya ibu-ibu mencuci di kali dan banyak selokan yang airnya kotor. b. Kurangnya kesadaran akan pentingnya makan 4 sehat 5

sempurna.

c. Kurangnya kesadaran menjaga kesehatan diri sendiri. 4. Pembangunan dan Sosial

a. Jangkauan wilayah yang jauh dan pembagian wilayah yang

random.

b. Tidak adanya penomoran rumah dan penanda RT/RW.

c. Masih sering terjadi konflik antar warga pasca pilkada kepala desa.

d. Kurangnya sarana umum seperti penerangan jalan dan bak sampah.

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 219 AKSI

Nama AKSI merupakan sebuah nama yang sangat populer didengar di telinga oleh khalayak umum, tetapi sangatlah berbeda dengan nama AKSI yang kami rancang. AKSI merupakan sebuah singkatan yang mempunyai makna,“A” Aktif, “K” Komunikatif, “S” Solutif, dan “I” Inovatif. Merupakan suatu hal yang tidak mudah untuk menemukan nama untuk sebuah organisasi maupun kegiatan bersama, butuh waktu dan pemikiran-pemikiran serta alasan kenapa kami memilih nama AKSI sebagai nama. Alasan kami memilih nama AKSI karena kata ini menggambarkan semangat dalam melakukan segala sesuatu itu harus ber-AKSI dan jika tidak ber-AKSI maka hasilnya kurang maksimal.

Adapun penjelasan dari Aktif, yaitu keaktifan dari anggota kelompok KKN satu sama lain serta keaktifan dengan masyarakat sekitar, sehingga kami bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya dengan cara aktif. Komunikatif merupakan bagian dari filosofi ini karena kami menganggap bahwa dengan komunikasi kami bisa mendapatkan informasi dengan baik. Tanpa ada komunikasi yang baik, kami tidak akan mengerti apa yang dimaksud orang lain, begitupun komunikasi dengan masyarakat setempat itu merupakan kunci pertama dalam

(26)

6 | K e l o m p o k K K N A K S I

menjalankan kegiatan KKN. Banyak masalah yang ditimbulkan tanpa ada komunikasi atau yang sering disebut miskomunikasi.

Solutif merupakan pemecahan dari masalah-masalah yang terjadi. Sepanjang perjalanan KKN, kami sering menemukan masalah-masalah dan kami sebagai anggota harus saling memberikan solusi apapun itu masalahnya. Seperti masalah internal kelompok maupun masalah eksternal, yaitu masalah dengan masyarakat tempat KKN. Inovatif merupakan hal-hal yang harus dilakukan ke depannya setelah mendapatkan berbagai macam kendala selama KKN supaya kendala-kendala tersebut tidak terulang kembali dan memberikan hasil yang berbeda ke depannya.

Logo berbentuk lampu melambangkan harapan kelompok kami untuk bisa menjadi penerang yang dapat menunjukkan jalan dan menjadi pemecah solusi untuk masalah-masalah yang ada di lokasi KKN. Warna-warna yang membentuk lampu tersebut menjadi simbol keberagaman pemikiran dalam pencarian solusi untuk pemecahan masalah. Logo UIN sebagai tanda almamater tempat kami menuntut ilmu. Tulisan-tulisan menunjukan nama kelompok,

jargon, dan periode KKN.

Ahmad Fadhli Ajib Naufal, FSH (Fakultas Syariah dan Hukum),

Prodi Muamalat. Ia memiliki bakat dan keterampilan bahasa inggris, akad perbankan syariah, memasak, dan microexpression. Jabatannya sebagai ketua KKN AKSI.

Fatimah At-Thohiroh, FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Prodi

Ekonomi Pembangunan. Ia memiliki bakat dan keterampilan di ekonomi pembangunan, makro ekonomi, dan mengajar private. Jabatannya sekretaris KKN AKSI.

Nur’Aini, FAH (Fakultas Adab dan Humaniora), Prodi Bahasa dan

Sastra Arab. Ia memiliki bakat keterampilan pada bahasa dan sastra Arab, menari, dan mengajar bahasa Arab. Jabatannya sebagai bendahara KKN AKSI.

Gambar 1.1. Logo KKN AKSI1

(27)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 7 Dzul Fadli Rahman, FST (Fakultas Sains dan Teknologi), Prodi

Teknik Informatika. Ia memiliki bakat dan keterampilan teknik informatika, programming, robotik, desain, dan public speaking. Selain bakat akademik, ia juga memiliki bakat dalam mengaji dan qira’at mushaf al-Qur’an.

Ismail Sholeh, FU (Fakultas Ushuluddin), Prodi Studi

Perbandingan Agama. Ia memiliki bakat dan keterampilan interaksi sosial demi kerukunan umat beragama, mengkaji ilmu-ilmu agama, mengajar bahasa Arab, mengajar ngaji sesuai dengan kaidah tajwid, dan memasak.

Bela Awaliyah Agustina, FSH (Fakultas Syariah dan Hukum),

Prodi Ilmu Hukum. Ia memiliki bakat dan keterampilan penyuluhan hukum, wawasan pengetahuan sosial yang luas, kemampuan bersosialisasi yang baik dengan mayarakat, dan memiliki keterampilan musik klasik.

Novia Harsela S. Sarah FU (Fakultas Ushuluddin), Prodi Tafsir

Hadits. Ia memiliki bakat dan keterampilan ilmu Mushaf al-Qur’an dan Hadits, mengajar, wirausaha, dan bahasa Arab.

Fikri Maulana, Fidkom (Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi),

Prodi Manajemen Haji dan Umrah. Ia memiliki bakat dan keterampilan manajemen dan tata lingkungan/landscape. Selain itu, ia juga pandai memasak dan seringkali memasak saat KKN.

Faris Rahman Satria, FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Prodi

Perbankan Syari’ah. Ia memiliki bakat dan keterampilan perbankan syariah, dan mengajar Bahasa Inggris sekolah dasar.

Nita Nurningsih, FU (Fakultas Ushuluddin), Prodi Tafsir Hadist.

Ia memiliki bakat dan keterampilan pengantar Ulumul Hadits dan mengajar Pendidikan Agama Islam.

Belda Eldrit Janitra, Fidkom (Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi), Prodi Komunikasi Penyiaran Islam. Ia memiliki bakat dan keterampilan ilmu dakwah, sosiologi agama, menulis, mendongeng, dan mengajar mengaji.

(28)

8 | K e l o m p o k K K N A K S I

E. Fokus dan Prioritas Program

Tabel 1.1: Fokus dan Prioritas Program1

Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan

Bidang Lingkungan Kosambi Sehat

- Mengadakan kegiatan senam sehat Kosambi Nasionalis

- Mengadakan perayaan HUT RI ke 71 di Balai Desa Kosambi

- Mengadakan perayaan HUT RI ke 71 di Taman Baca “Bendungan Cerdas”

- Pembangunan tempat wudhu Bidang Pendidikan Masyarakat Cerdas bersama KKN AKSI

- Kegiatan mengajar di Taman Baca “Bendungan Cerdas”

- Kegiatan mengajar SMP PLUS AS-SA’ADAH

- Kegiatan mengajar di PAUD AL-FATHIN - Kegiatan pemberian sarana dan prasarana

di Taman Baca “Bendungan Cerdas” - Kegiatan seminar motivasi di SMK PLUS

AS-SA’ADAH

- Kegiatan seminar anti narkoba oleh BNN Tangerang Selatan

Bidang Keagamaan Kosambi Mengaji

- Mengajar mengaji di rumah singgah - Wakaf mushaf al-Qur’an

F. Sasaran dan Target

Tabel 1.2 Sasaran dan Target2

No Kegiatan Sasaran Target

1 Kosambi Mengaji Anak-anak di

Desa Kosambi

20 anak-anak mendapatkan Ilmu Agama tentang tata cara membaca mushaf al-Qur’an yang baik

(29)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 9

No Kegiatan Sasaran Target

dan benar sesuai tajwid. 2 Mengajar di SMP PLUS AS-SA’ADAH Guru SMP PLUS AS-SA’ADAH 4 Guru SMP PLUS AS-SA’ADAH terbantu dalam kegiatan mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris, PKN, al-Qur’an Hadits, dan TIK 3 Mengajar di PAUD AL-FATHIN Guru-guru di PAUD AL-FATHIN

Guru-guru PAUD AL-FATHIN terbantu dalam kegiatan mengajar membaca, menulis, dan berhitung 4 Mengajar di Taman Baca “Bendungan Cerdas” Guru relawan Taman Baca “Bendungan Cerdas”

Guru relawan Taman Baca “Bendungan Cerdas” terbantu dalam kegiatan mengajar membaca, menulis, dan berhitung 5 Pemberian Perlengkapan Sarana dan Prasarana Taman Baca “Bendungan Cerdas” di Kampung Bendungan Taman Baca “Bendungan Cerdas” di Kampung Bendungan mendapatkan sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar 6 AKSI Senam Sehat

(Akses) Ibu-ibu RW 04 s/d RW 06 di Desa Kosambi 40 Ibu-ibu RW 04 s/d RW 06 mendapatkan pelatihan senam serta

(30)

10 | K e l o m p o k K K N A K S I

No Kegiatan Sasaran Target

7 Perayaan HUT RI ke 71 di Balai Desa Kosambi Warga Desa Kosambi 100 Warga Desa Kosambi terbantu dalam merayakan HUT RI ke 71 8 Perayaan HUT RI ke 71 di Taman Baca “Bendungan Cerdas” Anak-anak di Taman Baca “Bendungan Cerdas” 40 anak-anak di Taman Baca “Bendungan Cerdas” terbantu dalam merayakan HUT RI ke 71

9 Seminar Motivasi Siswa-siswi SMK PLUS AS-SA’ADAH 65 siswa-siswi SMK PLUS AS-SA’ADAH mendapatkan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 10 Seminar Penyuluhan

Anti Narkoba oleh BNN Tangerang Selatan Siswa-siswi SMP dan SMK PLUS AS-SA’ADAH 65 siswa-siswi SMP dan SMK PLUS AS-SA’ADAH

mendapatkan wawasan akan

pentingnya kesehatan tanpa narkoba

11 Wakaf Mushaf al-Qur’an SMP SMK PLUS AS-SA’ADAH dan Mushalla Nurul Huda di Kampung Bendungan 2 lokasi (SMP SMK PLUS AS-SA’ADAH dan Mushalla Nurul Huda di Kampung Bendungan) mendapatkan wakaf mushaf al-Qur’an sebanyak 15 eksemplar untuk mendukung kegiatan ibadah

(31)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 11

No Kegiatan Sasaran Target

12 Pembangunan Tempat Wudhu Mushalla di Kampung Bendungan Desa Kosambi 1 tempat wudhu di

Mushalla Nurul Huda,

Kampung Bendungan Desa Kosambi

dibangun

G. Jadwal Pelaksanaan Program

1. Pra-KKN PpMM 2016 (Mei-Juli 2016) Tabel 1.3 Pra-KKN PpMM3

No Uraian Kegiatan Waktu

1 Pembentukan Kelompok 16 April 2016

2 Pembekalan 16 April 2016

3 Penyusunan Proposal 10 Juni 2016

4 Survei 13 Mei 2016

5 Pelepasan 25 Juli 2016

2. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli-25 Agustus 2016) Tabel 1.4 Pelaksanaan Program di Lokasi KKN4

No Uraian Kegiatan Waktu

1 Pembukaan di lokasi KKN 27 Juli 2016

2 Pengenalan lokasi dan masyarakat 27 Juli – 29 Juli 2016 3 Implementasi program 30 Juli-23 Agustus 2016

4 Penutupan 24 Agustus 2016

5 Kunjungan Dosen Pembimbing 27 Juli 2016 dan 24 Agustus 2016

3. Laporan dan Evaluasi Program

Tabel 1.5 Laporan dan Evaluasi Program5

No Uraian Kegiatan Waktu

1 Penyusunan buku laporan hasil KKN-PpMM

1 September – 30 Oktober 2016

2 Penyelesaian dan pengunggahan film dokumenter

1 September – 30 Oktober 2016

(32)

12 | K e l o m p o k K K N A K S I 3 Pengesahan dan penerbitan

buku laporan

Mei 2017 4 Pengiriman buku laporan hasil

KKN-PpMM

Mei 2017

4. Pendanaan dan Sumbangan

Tabel 1.6 Pendanaan 6

No Uraian asal dana Jumlah

1 Kontribusi mahasiswa anggota kelompok Rp500.000,-

Rp5.500.000,-

2 Dana penyertaan program

pengabdian masyarakat oleh Dosen (PpMD 2016)

Rp5.000.000,-

Total Rp10.500.000

Tabel 1.7 Sumbangan7

H. Sistematika Penyusunan

Buku ini disusun dalam tujuh bagian. Bagian I adalah Prolog. Prolog berisi pengantar Dosen Pembimbing selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan KKN-PpMM tahun 2016. Prolog bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait agar tujuan pelaksanaan program KKN selanjutnya menjadi lebih baik.

Bagian II adalah Bab I, Pendahuluan. Bagian ini berisi gambaran umum tentang pelaksanaan kegiatan KKN-PpMM kelompok 219. Memiliki tujuan agar pembaca mengetahui alasan dilakukannya kegiatan KKN di lokasi tersebut, mengetahui gambaran umum desa serta permasalahan ataupun aset yang dimiliki oleh suatu desa serta mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa yang melakukan

No Uraian asal sumbangan Jumlah

1 Dompet Dhuafa Rp200.000,-

2 Sumbangan dari Kemenag 30 mushaf al-Qur’an

3 Sumbangan dari anggota KKN 1 karung pakaian layak pakai

(33)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 13

kegiatan pengabdian di lokasi tersebut, dan program yang akan dilaksanakan di lokasi pengabdian.

Bagian selanjutnya adalah Bab II, Metode Pelaksanaan Program. Pada bagian ini berisi metode intervensi sosial yang digunakan oleh kelompok dalam kegiatan pengabdian serta pendekatan yang dilakukan. Bagian ini bertujuan untuk memberikan kerangka teoritis atas pelaksanaan KKN-PpMM.

Bagian IV adalah Bab III, Kondisi Wilayah Pengabdian KKN-PpMM. Bab III berisi sejarah singkat lokasi pengabdian, letak geografis, struktur penduduk, serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh desa yang menjadi tempat pengabdian. Tujuan penulisan bab ini adalah agar pembaca mengetahui kondisi desa secara lebih mendalam. Selain itu, untuk mengetahui potensi yang dimiliki desa serta alasan menilai apakah desa tersebut memang perlu dilakukan kegiatan pengabdian.

Bagian selanjutnya adalah Bab IV, Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan. Pada bagian ini terdapat kerangka pemecahan masalah yang berisi analisis SWOT yang dibuat per bidang kegiatan, selanjutnya terdapat sub-bab bentuk dan hasil kegiatan maupun pelayanan pada masyarakat. Pada sub-bab ini berisi penjelasan mengenai apa saja program kegiatan yang mahasiswa lakukan di desa pengabdian, tujuan, sasaran, dan target dari setiap kegiatan yang dilakukan. Kemudian, sub-bab terakhir berisi faktor-faktor pencapaian yang berisi faktor apa saja baik pendorong maupun penghambat yang mempengaruhi ketercapaian kegiatan pelayanan maupun pemberdayaan. Tujuan bab ini adalah untuk menjelaskan program apa saja yang dilakukan selama kegiatan KKN-PpMM, serta menjelaskan faktor pendorong dan penghambat guna perbaikan untuk kegiatan serupa untuk tahun berikutnya.

Bagian VI adalah Bab V, Penutup. Bagian ini bertujuan untuk memberikan pemecahan masalah untuk permasalahan yang dijabarkan pada Bab I serta bertujuan membantu desa pengabdian apabila terdapat permasalahan melalui rekomendasi serta saran untuk pemerintah setempat.

Bagian terakhir yaitu bagian Epilog. Bagian ini berisi kesan-kesan dari masyarakat maupun mahasiswa yang melaksanaan kegiatan KKN serta berisi penggalan kisah inspiratif yang dialami mahasiswa selama kegiatan KKN.

(34)

14 | K e l o m p o k K K N A K S I

“Kunci kesuksesan adalah

kesabaran dan berusaha”

-Novia Harsela S. Sarah-

(35)

15 BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial

Istilah Intervensi Sosial lebih banyak digunakan dalam kajian psikologi dan kesejahteraan sosial dalam rangka membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan adanya ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan pada ketahanan sosial yang mereka hadapi.1

Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok, maupun komunitas. Dikatakan “perubahan terencana” agar upaya bantuan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilannya. Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok sasaran perubahan. Dalam hal ini individu, keluarga dan kelompok. Keberfungsian sosial menunjuk pada kondisi di mana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya sesuai dengan harapan lingkungan dan peran yang dimilikinya.2

Menurut Pincus dan Minahan, intervensi sosial meliputi tahapan sebagai berikut:3

1. Penggalian masalah merupakan tahap di mana pekerja sosial mendalami situasi dan masalah klien atau sasaran perubahan. Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah membantu pekerja sosial dalam memahami, mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor relevan terkait situasi dan masalah yang bersangkutan. Berdasarkan hasil penggalian masalah tersebut, pekerja sosial dapat memutuskan masalah apa yang akan ia selesaikan, tujuan dari upaya perubahan dan cara mencapai tujuan. Penggalian masalah terdiri dari beberapa konten di antaranya:

1 Eva Nugraha, Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 2016 (Ciputat:

Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, 2016),h. 23.

2 Wikipedia Indonesia diakses pada 05 Mei 2017 dari:

https://id.wikipedia.org/wiki/Intervensi_sosial

3 Wikipedia Indonesia diakses pada 05 Mei 2017 dari:

(36)

16 | K e l o m p o k K K N A K S I

a. Identifikasi dan penentuan masalah b. Analisis dinamika situasi sosial c. Menentukan tujuan dan target d. Menentukan tugas dan strategi e. Stabilisasi upaya perubahan

2. Pengumpulan data merupakan tahap di mana pekerja sosial mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait masalah yang akan diselesaikan. Dalam melakukan pengumpulan data, terdapat tiga cara yang digunakan, yaitu: pertanyaan, observasi, dan penggunaan data tertulis.

3. Melakukan kontak awal

4. Negosiasi kontrak merupakan tahap di mana pekerja sosial menyempurnakan tujuan melalui kontrak pelibatan klien atau sasaran perubahan dalam upaya perubahan.

5. Membentuk sistem aksi merupakan tahap di mana pekerja sosial menentukan sistem aksi apa saja yang akan terlibat dalam upaya perubahan

6. Menjaga dan mengkoordinasikan sistem aksi merupakan tahap di mana pekerja sosial melibatkan pihak-pihak yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan perubahan

7. Memberikan pengaruh 8. Terminasi

Kesejahteraan sosial bisa dipandang sebagai ilmu atau disiplin akademis yang mempelajari kebijakan sosial, pekerjaan sosial, dan pelayanan-pelayanan sosial. Seperti halnya Sosiologi, Psikologi, Antropologi, Ekonomi, Politik, Studi Kependudukan, dan Pekerjaan Sosial, Ilmu Kesejahteraan Sosial berupaya mengembangkan basis pengetahuannya untuk mengidentifikasi masalah sosial, penyebabnya, dan strategi penanggulangannya.4

Adapun sasaran Ilmu Kesejahteraan Sosial meliputi beberapa hal di antaranya5 :

1. Kondisi Kesejahteraan (individu, kelompok, dan komunitas

4 Nurul Husna, “Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial” Jurnal Al Bayan

vol. 20, 29 (2014): 48.

5 Nurul Husna, “Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial” Jurnal Al Bayan

(37)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 17

2. Aktivitas Kesejahteraan 3. Kebutuhan (pelayanan sosial) 4. Fakta Kesejahteraan

5. Institusi/ Organisasi pelayan sosial, dan 6. Negara Kesejahteraan

Pengembangan masyarakat (Community Development) menurut Netting, Kettner, dan MC Murty (dalam Edi Suharto) mengatakan bahwa salah satu metode atau pendekatan inti yang menunjukkan keunikan pekerjaan sosial dan membedakan profesi ini dengan profesi kemanusiaan lainnya. Banyak disiplin mengklaim memiliki keahlian dalam bekerja dengan individu, keluarga dan kelompok. Namun, hanya sedikit profesi yang memfokuskan pada keberfungsian klien dalam konteks organisasi, masyarakat dan kebijakan salah satunya adalah pekerjaan sosial.6

Pelayanan sosial sering diidentikkan dengan pelayanan kesejahteraan sosial. Pelayanan sosial lebih ditekankan pada kelompok yang kurang beruntung, tertekan dan rentan. Secara umum pelayanan sosial diartikan sebagai tindakan memproduksi, mengalokasi, dan mendistribusi sumberdaya sosial kepada publik. Sumberdaya sosial mencakup seluruh barang dan jasa sosial yang dibutuhkan oleh baik individu maupun masyarakat untuk mencapai tingkat kesejahteraan.7

Pelayanan sosial yang kami lakukan di Desa Kosambi berupa pengabdian. Mengabdi dengan memberikan kamampuan-kemampuan yang kami miliki sebagai seorang mahasiswa. Metode yang kami gunakan dalam mencapai kesuksesan program kerja KKN AKSI adalah menggunakan Focus Group Discussion (FGD). Dengan berdiskusi dalam satu kelompok memikirkan jalan untuk menciptakan sebuah pelayanan masyarakat yang baik, sehingga dapat diterima oleh masyarakat desa.

6 Edi Suharto, “Pengembangan masyarakat dalam praktek pekerjaan sosial”

(2006):1 diakses pada 05 Mei 2017 dari:

http://www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/JemberCOCD.pdf

7 Janianton Damanik, “Menuju Pelayanan Sosial yang berkeadilan” Jurnal Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Vol. 15,1 (2011) : 2 diakses pada 06 Mei 2017 dari:

(38)

18 | K e l o m p o k K K N A K S I

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Pengertian dari problem solving approach dalam berbagai bidang berbeda-beda. Menurut Branca, N.A. (dalam Sumardyono), ada tiga macam interpretasi istilah problem solving dalam pembelajaran matematika, yaitu (1) problem solving sebagai tujuan (as a goal) (2) problem

solving sebagai proses (as a process) dan (3) problem solving sebagai

keterampilan dasar (as a basic skill).8

Dalam memecahkan masalah memang terkadang butuh proses yang rumit, selain proses mental dari pihak-pihak yang memecahkan masalah juga harus dipersiapkan dan intelektual itu penting karena dengan mengetahui informasi dan berwawasan maka masalah akan terselesaikan. Begitu pula perkembangan intelektual sangat penting dalam problem solving.

Selanjutnya dalam mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif, sehingga dapat mengambil suatu tindakan keputusan untuk mencapai sasaran sesuai dengan metode yang digunakan. Kegiatan pengabdian yang dilakukan KKN AKSI memiliki persiapan dan pendekatan terlebih dahulu. Selain persiapan yang matang, kami juga memberikan pengarahan-pengarahan kepada masyarakat terkait program kerja yang akan kami lakukan selama kegiatan pengabdian berlangsung.

Program yang kami lakukan di antaranya adalah program keagamaan, program lingkungan, dan program pendidikan. Kami melakukan pendekatan dengan bersosialisasi ke aparatur desa dan ke masyarakat secara berkala. Pada saat datang melakukan survey dan pada saat kami memulai kegiatan pengabdian. Selain sosialisasi kami juga melakukan dokumentasi pada setiap kegiatan. Dokumentasi yang kami lakukan bertujuan untuk laporan ke pihak kampus dan sebagai kenang-kenangan kebersamaan kami dengan masyarakat Desa Kosambi.

8 Sumardyono, “Pengertian Dasar Problem Solving” 2012 diakses pada tanggal 25

(39)

19 BAB III

KONDISI DESA KOSAMBI A. Sejarah Singkat Desa Kosambi

Desa Kosambi orang menyebutnya. Desa Kosambi merupakan desa yang sangat luas dan berbatasan dengan tiga kecamatan. Konon, desa ini terkenal dengan desa yang subur dan penuh penghijauan. Di desa ini, hidup sekelompok masyarakat yang sangat harmonis meskipun penduduk-penduduknya berkehidupan primitif.

Seiring dengan berjalannya waktu, Penduduk Desa Kosambi menjadi ramai dengan adanya pendatang yang ingin menetap di desa ini. Desa Kosambi sudah terdengar ke luar daerah. Singkat cerita, dahulu di desa ini hiduplah sebangsa makhluk halus yang menyerupai anak kecil mencari yuyu (sejenis kepiting) dan katak pada malam hari. Anehnya, kepala anak ini menyala-nyala seperti obor. Makhluk ini menampakkan dirinya di malam hari yang berlokasi di sebelah kanan selatan kantor desa.

Hari kehari cerita ini tersebar ke seluruh desa. Banyak orang penasaran dengan cerita ini, tidak sedikit rasa ingin tahu dan ingin membuktikan kebenarannya. Kepopuleran cerita ini sampai terdengar ke telinga pejabat. Pada saat itu, mereka ingin membuktikannya dengan mengerahkan punggawa (prajurit).

Menjelang tengah malam rombongan sudah tidak sabar ingin menyaksikannya. Mereka melihat beberapa anak kecil yang ubun-ubun kepalanya keluar api seperti obor. Para punggawa masih meragukan apa yang dilihatnya, untuk membuktikannya mereka melepas tembakan kearah makhluk itu. Anehnya, bukan hilang atau mati, tetapi makhluk itu berubah menjadi banyak, sehingga memenuhi satu petak sawah. Tidak percaya dengan kejadian yang dilihatnya, setelah tembakan yang pertama punggawa tidak terima dan melepaskan tembakan yang kedua.

Punggawa merasa terkejut, makhluk halus yang memenuhi satu petak

sawah semakin bertambah hingga jumlahnya tidak terhitung. Akhirnya hamparan sawah yang gelap menjadi terang dengan cahaya makhluk itu.

Setelah kejadian itu Desa Kosambi makin mahsyur dan terkenal dengan cerita makhluk halusnya. Kepopuleran cerita makhluk halus

(40)

20 | K e l o m p o k K K N A K S I

dijadikan tombak kemajuan oleh masyarakat desa, yaitu dengan memajukan desa di zaman era modern.1

B. Letak Geografis

Desa Kosambi terletak di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, dengan luas wilayah, yaitu 387,625 ha dan dengan tinggi curah hujan 3000-4000 mm/tahun. Topologi desanya adalah persawahan. Secara administratif Desa Kosambi terbagi dalam 3 (tiga) dusun, tetapi pemukiman penduduk hanya terbagi dalam 2 (dua) wilayah barat dan timur. Wilayah barat adalah kejaroan 01, 02 dan 03, sedangkan wilayah timur adalah kejaroan 04 ,05 dan 06.

Gambar 3.1: Rute Menuju Desa Kosambi22

1Profil Desa Kosambi tahun 2015, Dokumen tidak dipublikasikan 2 “Kosambi, Sukadiri Tangerang” diakses pada 20 April 2017 dari:

(41)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 21

Gambar 3.2: Peta Desa Kosambi3 Tabel 3.1: Batas Wilayah Desa Kosambi 8

Batas Wilayah

Utara Desa Serakan, Kecamatan Sepatan Timur Desa Kayu Bangkok, Kecamatan Sepatan Selatan Desa Mekar Kondang, Kecamatan Sukadiri Barat Desa Gintung, Kecamatan Sukadiri

Jarak dari Ibu Kota Jakarta ke Desa Kosambi sekitar 46 km. Waktu yang ditempuh tidak begitu lama hanya sekitar 1 jam 35 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor. Namun, jika terjadi kemacetan maka akan memakan waktu hingga 2 sampai 3 jam. Jalur yang dilalui cukup strategis melalui BSD dan Tangerang City.

Desa Kosambi sebagian besar memiliki tekstur tanah seperti di pantai karena memang lokasinya berdekatan dengan pantai dan ini juga yang membuat air di daerah ini asin atau payau. Meskipun memiliki tekstur tanah seperti pantai, pertanian dan perkebunan juga tumbuh subur. Banyak lahan pertanian yang hijau dan perkebunan sayur mayur seperti timun.

Desa Kosambi dipisahkan oleh Jalan Raya Mauk, Kabupaten Tangerang. Di wilayah barat, terdapat 3 jaro. Di jaro ini letak pusat

RW 04 RW 05

(42)

22 | K e l o m p o k K K N A K S I

pemerintahan Desa Kosambi karena kantor desa terletak di jaro 1. Selain fasilitas pemerintahan terdapat fasilitas kesehatan, yaitu berupa puskesmas dan fasilitas pendidikan, yaitu berupa sekolah dasar dan

Madrasah Ibtidaiyah di dekat lingkungan kantor desa.

Bagian timur Desa Kosambi memang letaknya cukup jauh dari pusat pemerintahan Desa Kosambi, sehingga terjadi ketimpangan yang cukup besar. Tidak adanya fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan yang memadai dikarenakan di wilayah tersebut hanya terdapat pemukiman warga dan ladang sawah serta terdapat bendungan. Kampung Bendungan hanya mempunyai satu fasilitas ibadah yaitu

Mushalla Nurul Huda. Mushalla tersebut juga merupakan sarana untuk

anak-anak Kampung Bendungan menimba ilmu pelajaran.

Kosambi memiliki aliran sungai yang berasal dari aliran sungai Cisadane. Aliran air sungai ini mempunyai peran yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat Kosambi. Hampir semua petani mengairi lahannya dengan aliran sungai tersebut. Bahkan, masyarakat juga mengandalkan aliran sungai tersebut untuk MCK.

Kegiatan Kelompok KKN AKSI dilakukan di tiga RW atau disebut

Jaro di Desa Kosambi, yaitu Jaro 04, Jaro 05 dan Jaro 06. Di Jaro 04, kami

mengajar di SMP PLUS AS-SA’ADAH dan PAUD AL-FATHIN. Kemudian, kami juga mengajar di Taman Belajar “Bedas” (Bendungan Cerdas) yang terdapat di Jaro 06.

C. Struktur Penduduk

Desa Kosambi memiliki enam kejaroan atau biasa disebut RW. Dengan jumlah penduduk 7.960 jiwa. Berikut data kependudukan Desa Kosambi berdasarkan data tahun 2015:

(43)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 23

1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Grafik 3.1: Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin31

Berdasarkan data tahun 2015, penduduk Desa Kosambi berjumlah 7.960 jiwa yang terdiri atas 4.505 laki-laki dan 3.455 penduduk perempuan.

2. Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Usia

Grafik 3.2: Keadaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia42

3Profil Desa Kosambi tahun 2015, Dokumen tidak dipublikasikan 4Profil Desa Kosambi tahun 2015, Dokumen tidak dipublikasikan

0-4 tahun 22% 5-15 tahun 22% 16-45 tahun 20% 46-65 tahun 19% Diatas 65 tahun 17%

Keadaan Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia

Laki-laki 57% Perempuan

43%

(44)

24 | K e l o m p o k K K N A K S I

Klasifikasi usia dikelompokkan ke dalam lima kelompok rentang usia. Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa penduduk berusia 0-4 tahun berjumlah 1.751 jiwa, 05-15 tahun berjumlah 1.751 jiwa, 15-45 tahun berjumlah 1.592 jiwa, 45-65 tahun berjumlah 1.513 jiwa dan di atas 65 tahun berjumlah 1.353 jiwa.

Keadaan Penduduk Desa Kosambi berdasarkan usia memiliki presentase yang berbeda-beda. Dengan mengetahui jumlah penduduk berdasarkan usia di suatu daerah, maka kita dapat mengetahui tingkat produktifitas di daerah tersebut. Misalnya seperti Desa Kosambi memiliki usia penduduk produktif hanya sekitar 20% dari total jumlah penduduk yang ada di desa tersebut. Maka, dapat dikatakan hanya sekitar 1.592 warga desa yang berkontribusi dalam pembangunan di desa tersebut.

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencahariannya

Grafik 3.3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian53 Desa Kosambi memiliki mata pencaharian yang berbeda-beda. Namun, kebanyakan penduduk di sana adalah buruh tani, petani dan buruh industri.

Sebanyak 639 masyarakat desa bekerja sebagai buruh tani. Buruh tani merupakan mereka yang bekerja sebagai petani, tetapi tidak memiliki sawah dan mereka menggarap sawah orang lain yang kemudian

5 Profil Desa Kosambi tahun 2015, Dokumen tidak dipublikasikan

639 487

11 12 15 13 25 3 8 8 3 12 105

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

(45)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 25

hasilnya diberikan kepada sang pemilik sawah. Sistem nya pun bagi hasil dengan range 60:40, yaitu 60% untuk pemilik sawah dan 40% untuk buruh tani.

Terdapat 487 masyarakat desa bekerja sebagai petani. Petani merupakan orang yang memiliki sawah dan menggarap sawah tersebut. Hasil yang didapatkan juga dinikmati sendiri dan dapat dijual kepada pengepul.

Buruh industri merupakan urutan tertinggi ketiga setelah buruh tani dan petani. Sebanyak 105 masyarakat desa bekerja sebagai buruh industri. Pekerjaan ini didominasi oleh perempuan, yaitu ibu-ibu dan anak muda.

4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Grafik 3.4: Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan64 Berdasarkan data tahun 2015 tingkat pendidikan di Desa Kosambi memiliki range yang berbeda-beda. Data tertinggi, yaitu tingkat pendidikan SD sebesar 43% atau sekitar 3.320 jiwa dari keseluruhan yang berpendidikan. Sedangkan untuk tingkat pendidikan terendah, yaitu tingkat pendidikan Diploma/Sarjana, yaitu hanya sebesar 2% atau sekitar 154 jiwa. Hal ini bisa dikatakan kesadaran tingkat pendidikan di Desa Kosambi masih cukup rendah.

Pendidikan di mata masyarakat Desa Kosambi bukan hal utama untuk dapat bertahan hidup. Mereka masih memiliki pandangan bahwa

6 Profil Desa Kosambi tahun 2015, Dokumen tidak dipublikasikan

Tidak Tamat SD 27% SD 43% SLTP 18% SLTA 10% Diploma/Sarjana 2% Tingkat Pendidikan

(46)

26 | K e l o m p o k K K N A K S I

bekerja dan menghasilkan uang lebih penting dibandingkan mengenyam pendidikan sampai tingkat tinggi. Selain karena keinginan yang kurang, faktor keuangan merupakan faktor yang sering dijadikan alasan tidak melanjutkan pendidikan.

5. Keadaan Penduduk Tingkat Kesejahteraan Sosial

Grafik 3.5: Keadaan Penduduk Tingkat Kesejahteraan Sosial75 Desa Kosambi merupakan salah satu desa urban di mana keadaan sosial nya dapat dikatakan tidak terlalu tertinggal, tetapi tidak terlalu maju. Pasalnya masih banyak masyarakat yang memiliki keadaan ekonomi cukup baik dan sebagian masih dalam keadaan ekonomi yang tertinggal.

Berdasarkan grafik diatas masih terdapat 13% atau sekitar 455 kepala keluarga yang hidup dalam keadaan miskin dan 16% atau sekitar 560 kepala keluarga yang hidup dalam keadaan kaya. Sisanya sekitar 2.485 kepala keluarga merupakan keluarga yang hidup dalam keadaan prasejahtera, sejahtera dan sedang. Hal ini dapat dikatakan bahwa Masyarakat Kosambi memiliki kehidupan perekonomian yang cukup sederhana. Tidak terlalu miskin dan tidak terlalu kaya. Meskipun begitu masih terdapat masyarakat tertinggal. Salah satunya adalah masyarakat yang berada di Kampung Bendungan. Kampung yang cukup berbeda dengan kampung lain yang berada di Desa Kosambi. Keadaan yang cukup memprihatinkan, membuat kami sebagai mahasiswa merasa sangat senang dapat berkontribusi di Kampung Bendungan.

7Profil Desa Kosambi tahun 2015, Dokumen tidak dipublikasikan

KK Prasejahtera 24% KK Sejahtera 18% KK Kaya 16% KK Sedang 29% KK Miskin 13%

(47)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 27 D. Sarana dan Prasarana

Tabel 3.2: Sarana dan Prasarana9

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1. TK dan PAUD 5 2. SD 2 3. Madrasah Ibtidaiyah 1 4. SMP/MTS 3 5. Madrasah Aliyah 1 6. Pondok Pesantren 3 7. Masjid 4 8. Mushalla 16 9. Rumah Sakit - 10. Puskesmas 1 11. Posyandu 2 12. Poskesdas 1

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui Desa Kosambi memiliki sarana yang cukup baik untuk memfasilitasi masyarakat baik dalam segi pendidikan maupun segi pelayanan kesehatan serta dalam bidang keagamaan.

(48)

28 | K e l o m p o k K K N A K S I

(49)

29 BAB IV

DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang penulis jelaskan pada bab I sebelumnya, maka dalam kegiatan KKN ini kami telah menetapkan beberapa program tepat target dan sasaran. Beberapa program tersebut kami rancang dan jalankan setelah melewati tahap analisa potensi, peluang, kelemahan serta kekuatan yang mungkin saja dihadapi selama masa implementasi program.

Seluruh program yang kami tetapkan berfokus pada pembinaan sumber daya manusia serta lingkungan dengan tujuan membentuk karakter masyarakat yang aktif dan peduli terhadap perkembangan diri. Hasilnya, desa menuju arah yang lebih baik. Pada kerangka pemecahan masalah yang menjadi landasannya adalah analisis SWOT. SWOT terdiri atas faktor kekuatan (strenghts) dan faktor kelemahan (weakness), yang dikategorikan sebagai faktor internal. Serta faktor peluang (opportunities) dan faktor ancaman (threats) yang menjadi faktor eksternal.

Tabel 4.1: Matriks SWOT Bidang Pendidikan10 Matrik SWOT 01. BIDANG PENDIDIKAN

Internal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)

 Tersedianya tempat untuk mengenyam pendidikan di beberapa RW  Banyaknya murid yang belajar di sekolah

 Minat sekolah dari warga Desa

Kosambi cukup tinggi

 Masih banyak daerah yang belum memiliki sekolah yang resmi. Seperti di RW 06 hanya memiliki taman baca yang bersifat sementara

 Kurangnya tenaga pengajar

 Kesadaran masyarakat akan

(50)

30 | K e l o m p o k K K N A K S I Eksternal

 Lokasi sekolah yang cukup strategis pentingnya pendidikan masih minim karena banyak pemuda disana hanya menamatkan sekolah pada tingkat SMP karena pemuda disana banyak yang sudah menikah dibawah umur

 Untuk beberapa wilayah Jarak dari tempat tinggal ke tempat belajar cukup jauh  Pemahaman

beberapa orang tua yang tidak

menganggap penting sekolah

OPPORTUNITIES

(O) STRATEGI (SO)

STRATEGI (WO)  Keberadaan mahasiswa yang datang dan melakukan pegabdian masyarakat di Desa Kosambi membantu warga desa untuk menambah wawasan dan pengetahuan baik dalam bidang

 Memberikan penyuluhan atau motivasi yang menarik, sehingga murid-murid tertarik untuk mengikuti kegiatan penyuluhan  Melakukan pendekatan kepada murid-murid  Melakukan survey ke sekolah-sekolah untuk melakukan KKN disekolah tersebut  Membagi tugas ke setiap anggota KKN untuk mengajar di sesuai bidang keahlian

(51)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 31 akademik maupun non-akademik.  Sebagai moderator antara lembaga pemerintah dengan masyarakat dalam melakukan program-program pemerintah seperti pemberian motivasi yang

dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional yang melakukan penyuluhan di salah satu sekolah di Desa Kosambi

dengan berbagai media. Misalnya untuk murid tingkat PAUD /TK dengan melakukan menyanyi bersama.  Untuk SMP itu dengan memberikan motivasi pendidikan dengan cara seminar motivasi.  Memberikan buku pelajaran kepada anak-anak yang tidak mampu membeli buku  Menyediakan sarana dan prasarana seperti lemari untuk menyimpan buku bacaan dan alat tulis serta memberikan tenaga pengajar selama satu bulan.

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

 Era globalisasi memberikan

pengaruh yang cukup besar seperti gadget dan sering menonton acara TV

 Mudah terpengaruh dengan pergaulan zaman sekarang, sehingga banyak yang mudah terjerat

pergaulan bebas dan tidak melanjutkan pendidikan  Banyak anak-anak

usia dini yang mendengarkan lagu-lagu yang seharusnya

 Memberikan penyuluhan atau motivasi yang menarik, sehingga murid-murid tertarik untuk mengikuti kegiatan penyuluhan  Melakukan pendekatan kepada murid-murid dengan berbagai media. Misalnya untuk murid tingkat PAUD /TK dengan melakukan menyanyi bersama.  Melakukan survey ke sekolah-sekolah untuk melakukan KKN disekolah tersebut  Membagi tugas ke setiap anggota KKN untuk mengajar di sesuai bidang keahlian  Memberikan buku pelajaran kepada anak-anak yang tidak mampu membeli buku  Menyediakan sarana dan prasarana seperti lemari untuk

(52)

32 | K e l o m p o k K K N A K S I belum layak mereka

dengar.

 Untuk SMP itu dengan memberikan motivasi pendidikan dengan cara seminar motivasi

menyimpan buku bacaan dan alat tulis serta memberikan.

Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program – program di bidang pendidikan sebagai berikut:

 Kegiatan Mengajar di PAUD AL-FATHIN  Kegiatan Mengajar di SMP PLUS AS-SA’ADAH

 Kegiatan Mengajar di Taman Baca “Bendungan Cerdas”  Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Sarana dan Prasarana di

Taman Baca “Bendungan Cerdas”

 Seminar Motivasi di SMK PLUS AS-SA’ADAH

 Seminar Penyuluhan Anti Narkoba oleh BNN Kota Tangerang Selatan

Pendidikan merupakan salah satu program yang menjadi program utama pada kelompok KKN AKSI. Kami melihat banyak sekali kekurangan dalam bidang pendidikan di Desa Kosambi khususnya Kampung Bendungan. Dengan melihat kondisi Kampung Bendungan yang sangat memprihatinkan kami mahasiswa UIN Jakarta memberikan pengabdian kami berupa mengajar. Tidak ada lembaga sekolah resmi seperti PAUD, TK, SD, SMP dan SMA yang jauh dari Kampung Bendungan membuat kampung ini sangat kurang dalam hal pendidikan. Biaya sekolah yang cukup mahal serta pendapatan dari hasil petani yang tidak seberapa membuat masyarakat Kampung Bendungan memilih untuk tidak melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Banyak warganya yang baru lulus SD ataupun SMP langsung menikah dan merantau ataupun membantu orangtuanya menjadi buruh tani.

Mayoritas penduduk Kampung Bendungan adalah buruh tani di mana kami ketahui buruh tani ini penghasilannya tidaklah seberapa. Bahkan ada yang memberitahukan kepada kami, bahwa penghasilannya hanya dibawah Rp25.000,- perhari. Menurut World Bank bisa dikatakan miskin jika pendapatan kurang dari US$2 perhari, sehingga dapat

(53)

S e b e l a s S e n y u m a n U n t u k K o s a m b i | 33

dikatakan secara perekonomian bahwa pendapatan masyarakat Kampung Bendungan itu di bawah rata-rata dan dikategorikan masyarakat miskin.

Sungguh ironi memang jika melihat kondisi Kampung Bendungan di saat jarak yang tidak terlalu jauh dengan perkotaan khususnya Kota Tangerang, tetapi masih saja belum bisa menikmati indahnya mengenyam ilmu pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi. Bukan karena keinginan tidak melanjutkan sekolah, tetapi karena keadaan yang memaksa mereka untuk berhenti dan tidak melanjutkan sekolah.

Tabel 4.2: Matriks SWOT Bidang Keagamaan11 Matrik SWOT 02. BIDANG KEAGAMAAN

Internal Eksternal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)  Tersedianya sarana dan prasarana ibadah yang sudah cukup baik di beberapa tempat  Dukungan dari anak-anak yang belajar mengaji  Dukungan dari aparatur pemerintah setempat  Banyaknya anak-anak yang menimba ilmu agama di desa tersebut  Terdapat beberapa tempat yang memiliki pemahaman agama yang sedikit berbeda  Tidak ada kewajiban dari orangtua untuk beribadah (orang tua cuek) maka dari itu anak-anak pun mengikuti jejak orangtuanya  Tidak ada

pengajian remaja  Belum ada sarana

untuk tempat wudhu

 Ruangan yang kurang terawat

Gambar

Tabel 1.1: Fokus dan Prioritas Program 1
Tabel 1.3 Pra-KKN PpMM3
Tabel 1.6 Pendanaan 6
Gambar 3.1: Rute Menuju Desa Kosambi 2 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Faktor internal yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat didalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain yang pertama Penjualan tahun-tahun lalu,

Menurut Suryana (2003:2), Kreativitas adalah kemampuan untuk pengembangan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang, Sedangkan inovasi

Dengan kata lain, apabila siswa memiliki minat belajar terhadap pembelajaran matematika maka akan memudahkan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan

Field Study ke luar negeri wajib diikuti oleh Prodi PERENCANAAN KOTA, TEKNIK INDUSTRI dan ILMU HUKUM Jika diterima di Perguruan Tinggi Negeri melalui Ujian Nasional Tertulis

1) Keterlambatan mengisi dan menyampaikan SPPKB dikenakan Sanksi Administrasi berupa Kenaikan sebesar 2% dari Pokok Pajak setiap bulan keterlambatan paling lama 24

skripsi dengan judul *ProfiI Gelalinisasi pati Beras organik putih varietas Jasmine, Merah varietas saodah, dan Hitam varietas Jawa Dalam l(cmasan Ptastik Polipropilen

Sebelum dilakukan elektroforesis, suspensi DNA terlebih dahulu harus ditambahkan loading buffer (dye), yang berfungsi untuk menambah densitas, sehingga DNA akan

1) Perangkat pembelajaran, meliputi Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Program Tahunan dan Program Semester. 2) Penyajian materi meliputi cara, metode, teknik