3 Kajian Teknis
D.6 Rencana Pengembangan Sistem Transportasi Laut
1. Klasifikasi Pelabuhan
Pengembangan sistem pelabuhan di Kota Batam akan klasifikasikan menjadi beberapa bagian pelayanan, yaitu:
a. Pelabuhan Internasional Hub (Pelabuhan Utama Primer)
Pelabuhan Internasional Hub (Pelabuhan Utama Primer) merupakan pelabuhan utama yang melayani kegiatan dan alih muat peti kemas angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah besar dan jangkauan pelayanan sangat luas, serta berfungsi sebagai simpul jaringan transportasi laut internasional. Pelabuhan Internasional Hub yang direncanakan dikembangkan di Kota Batam guna melayani angkutan barang skala besar, adalah “Pelabuhan di Kabil - Tanjung Sauh (Asia Port)” yang merupakan pelabuhan barang untuk angkutan kontainer. Namun pengembangan Asia Port yang kondisinya saat ini masih belum terbangun, diperkirakan masih lama realisasinya (lebih dari 10 tahun ke depan).
Untuk itu selama Asia Port ini belum terealisasi, maka sebagai kandidat Pelabuhan Internasional Hub di Kota Batam yang merupakan Pelabuhan Utama Primer dengan pelayanan pelabuhan untuk angkutan barang skala besar, baik untuk angkutan kontainer maupun kargo akan dilayani oleh Pelabuhan Batu Ampar dan sebagai cikal bakal dari pelabuhan Asia Port dibangun pelabuhan umum offshore di Kawasan Industri Kabil. Adanya rencana Pemerintah untuk mengembangkan Pelabuhan Batu Ampar dengan standar internasional yang dilengkapi dengan bangunan pemecah ombak (break water) akan membuka peluang untuk meningkatkan status Pelabuhan Batu Ampar dari Pelabuhan Internasional (Pelabuhan Utama Sekunder) menjadi Pelabuhan Internasional Hub
(Pelabuhan Utama Primer).
b. Pelabuhan Internasional (Pelabuhan Utama Sekunder)
Pelabuhan Internasional merupakan Pelabuhan Utama Sekunder yang diarahkan untuk melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah besar dan jangkauan pelayanan yang sangat luas serta berfungsi sebagai simpul sistem jaringan transportasi laut nasional.
Pengembangan Pelabuhan utama sekunder di Kota Batam yang berfungsi sebagai simpul kedua mendukung pengembangan produksi kawasan andalan ke pasar internasional, meliputi:
- Pelabuhan Sekupang - Pelabuhan Batam Center - Pelabuhan Nongsa Bahari
- Pelabuhan Teluk Senimba (Waterfront)
Rencana pengembangan pelabuhan sekunder yang merupakan angkutan penumpang internasional di Kota Batam ini secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Rencana Pengembangan Pelabuhan Utama Sekunder
Jenis Fasilitas Kondisi Sekupang CenterBatam NongsaBahari Waterfront(WFC) Panjang Jetty (Meter) Saat Ini Rencana Akhir 2 x (15 x 10) 2 x (15 x 10) -2 x (15 x 10) 15 x 9 32,75 x 10 15 x 9 32,75 x 10 2 x (15 x10) 2 x (15 x10) Luas Terminal
(Meter) Saat IniRencana Akhir 1.9532.500 5000- 42504250 40004000 Jumlah Kapal
(Buah) Saat IniRencana Akhir 3640 36- 1020 309
Kapasitas
(Seat) Saat IniRencana Akhir 4.5825.000 5000- 12002500 15925000
Frekuensi Saat IniRencana Akhir 4150 50- 1725 2440
Sumber: Development Progress Batam - Otorita Batam, Tahun 2004
Untuk Pelabuhan Sekupang, selain melayani angkutan penumpang internasional menuju Singapore, juga melayani angkutan menuju Jakarta, Medan, Karimun, Natuna, Tanjung Pinang, dan kota-kota lain yang ada di Indonesia, yang dilayani jenis angkutan berupa kapal-kapal besar, seperti kapal motor, ro ro, ferry atau jet foil. Selain itu pelabuhan ini juga melayani angkutan penumpang menuju pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya guna menghubungkan Pulau Batam dengan pulau-pulau yang ada di sebelah barat Pulau Batam.
c. Pelabuhan Nasional (Pelabuhan Utama Tersier)
Pelabuhan Nasional yang merupakan Pelabuhan Utama Tersier diarahkan untuk melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional dalam jumlah menengah dan jangkauan pelayanan menengah. Pengembangan Pelabuhan Nasional di wilayah Kota Batam yang melayani angkutan penumpang domestik regional antar Kota Batam dengan kota lainnya, direncanakan meliputi:
- Pelabuhan Telaga Punggur, direncanakan akan ditingkatkan kelasnya menjadi pelabuhan tersier guna melayani angkutan penumpang dari dan menuju kota-kota yang ada di Wilayah Sumatera, seperti Medan, Karimun, Natuna, Tanjung Pinang, dan kota-kota lain yang ada Indonesia. - Pelabuhan Sijantung (Pelabuhan Camp Vietnam) di Pulau Galang, yang direncanakan akan
dikembangkan di wilayah sebelah selatan untuk melayani angkutan penumpang domestik antar wilayah kota (regional).
Jenis angkutan yang akan disediakan untuk melayani angkutan regional ini berupa kapal-kapal besar, seperti kapal motor, ro-ro, ferry atau jet foil. Pengadaan jenis angkutan ferry, jet foil atau angkutan laut lainnya yang beroperasi dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak Pelni (Perhubungan Laut) maupun oleh pihak swasta. Rencana pengembangan pelabuhan tersier di Kota Batam ini dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Rencana Pengembangan Pelabuhan Tersier
Jenis Fasilitas Kondisi Telaga Punggur Sijantung Panjang Jetty
(Meter) Saat IniRencana 2 x (18,5 x 10,2)2 x (18,5 x 10,2) 2 x (18,5 x 10,2)2 x (18,5 x 10,2) Luas Terminal
(Meter) Saat IniRencana 2.0002.000 2.000
-Jumlah Kapal
(Buah) Saat IniRencana 6363 5
-Kapasitas
(Seat) Saat IniRencana -- -
-Frekuensi Saat IniRencana 3250 10
-Sumber: RTRW Kota Batam 2004-2014
d. Pelabuhan Lokal
Pelabuhan lokal merupakan pelabuhan yang melayani pergerakan penduduk Kota Batam dengan pulau-pulau di sekitarnya, dan berfungsi sebagai pelabuhan pengumpan sekunder. Pelabuhan lokal di Kota Batam terbagi atas beberapa daerah pelayanan yaitu:
- Pelabuhan Lokal Sekupang; sebagai pelabuhan penghubung pulau-pulau yang ada di sebelah barat-barat laut Pulau Batam.
- Pelabuhan Lokal Sagulung; sebagai pelabuhan penghubung pulau-pulau yang ada di sebelah barat-barat daya Pulau Batam.
- Pelabuhan Lokal Tanjung Piayu/Pulau Nipah; sebagai pelabuhan penghubung pulau-pulau yang ada di sebelah barat daya-selatan Pulau Batam.
- Pelabuhan Lokal Telaga Punggur; sebagai pelabuhan penghubung pulau-pulau yang ada di sebelah timur-tenggara-selatan Pulau Batam.
- Pelabuhan Lokal Sembulang; sebagai penghubung antara Pulau Rempang-Pulau Galang dengan pulau-pulau disekitarnya yang ada di sebelah timur dan selatan Pulau Rempang-Pulau Galang.
- Pelabuhan Lokal Sijantung; sebagai penghubung antara Pulau Rempang-Pulau Galang dengan pulau-pulau disekitarnya yang ada di sebelah barat dan selatan Pulau Rempang-Pulau Galang.
e. Pelabuhan Khusus
Pelabuhan khusus adalah pelabuhan yang dibangun dan dioperasikan pada lokasi-lokasi yang potensial untuk kepentingan internal kawasan guna menunjang kegiatan tertentu yang berkembang di kawasan tersebut, meliputi:
- Pelabuhan Khusus Kegiatan Industri yang dikembangkan pada kawasan-kawasan industri, terutama untuk melayani angkutan barang guna menunjang aktivitaskegiatan industri.
- Pelabuhan Khusus Kegiatan Pariwisata yang dikembangkan di pusat-pusat kegiatan wisata guna melayani angkutan penumpang dari dan ke tempat tujuan wisata.