• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Skema KSP

2.2.10 Perizinan Terkait Proyek

Bahwa terdapat berbagai perizinan yang perlu didapatkan dalam rangka penyelenggaran Proyek baik oleh Badan Usaha maupun pihak lain yang terkait dengan Proyek. Untuk itu, Badan Usaha perlu memastikan bahwa setiap instansi Pemerintah yang relevan sesuai kewenangannya dapat menerbitkan perizinan yang diperlukan untuk Proyek.

Bahwa dalam konteks penerbitan setiap perizinan, terdapat dua aspek utama yang digunakan sebagai pertimbangan untuk menerbitkan, yaitu antara lain aspek pemenuhan persyaratan yang ditentukan dan aspek kebijakan atau kewenangan yang dimiliki instansi Pemerintah tersebut berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan demikian Badan Usaha perlu memastikan pemenuhan persyaratan yang diperlukan untuk tujuan penerbitan izin, dan memastikan bahwa setiap instansi Pemerintah yang relevan memilki arah kebijakan yang sama dengan investor sehubungan dengan pelaksanaan Proyek. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi setiap persyaratan yang perlu disiapkan oleh investor, dan melakukan koordinasi formal dengan setiap instansi Pemerintah yang terkait mengenai proses penyiapan Proyek. Untuk tujuan ini, maka diperlukan komunikasi kepada instansi Pemerintah terkait dalam rangka mendapatkan setiap perizinan tersebut. Disamping itu, mengingat perizinan yang dibutukan untuk Proyek akan disediakan secara berkesinambungan selama jangka waktu kerjasama, maka dipandang perlu bagi Badan Usaha penyelenggara Proyek untuk menyusun mitigasi risiko atas setiap proses penerbitan perizinan.

Beberapa perizinan yang berkaitan dengan proyek disampaikan pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Daftar Perizinan Proyek

No Jenis Perizinan Tujuan Institusi Penerbit Izin Dasar Hukum

1 Persetujuan Menteri Hukum dan HAM mengenai pendirian

perusahaan Pendirian Badan Hukum Menteri Hukum dan HAM UU No. 40/2007PermenhuhamNo. 4/2014 2 Pendaftaran akta notaris yang telah disetujui tentang

pembentukan Badan Usaha KPBU dengan tanda daftar perusahaan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Proses Pendirian Perusahaan Menteri Hukum dan HAM  UU No. 40/2007

 Permenhuham No. 4/2014 3 Pengumuman akta notaris yang telah disetujui mengenai

pendirian Badan Usaha KPBU di State Gazette (Berita

Negara) by the Kantor Percetakan Negara

Pengumuman pendirian perusahaan

secara terbuka Kantor Percetakan Negara UU No. 40/2007 4 Surat Keterangan Domisili Perusahaan/SKDP oleh Kepala

Desa/Kelurahan Didaftarkan di daerah domisili Kepala Desa/Kelurahan Diatur dalam Peraturan Daerah 5 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Surat Pernyataan

Registrasi dari Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan

Pendaftaran sebagai wajib pajak Kantor Pajak terkait  UU No. 6/1983  PP No. 74/2011  PMK No. 20/2008 6 Surat Registrasi Penanaman Modal dari Badan Koordinasi

Penanaman Modal/BKPM Untuk mendapatkan persetujuan awaldari Pemerintah untuk rencana penanaman modal

BKPM UU No. 25/2007

7 Izin Prinsip Penanaman Modal,diterbitkan oleh BKPM Untuk mendapatkan fasilitas fiskal, seperti:

Fasilitas bea masuk atas impor mesin;

Fasilitas bea masuk barang dan jasa; Proposal untuk mendapatkan fasilitas Pajak Penghasilan (Pajak

Penghasilan)

BKPM Peraturan BKPM No. 5/2013

8 Izin Usaha dari BKPM Untuk melaksanakan kegiatan produksi / produksi komersial dari barang atau jasa

No Jenis Perizinan Tujuan Institusi Penerbit Izin Dasar Hukum 9 Persetujuan daftar induk barang modal impor dari Kepala

BKPM Untuk mendapatkan fasilitaspembebasan bea masuk atas impor mesin, barang dan bahan untuk pembangunan industri

BKPM Peraturan BKPM No. 5/2013

10 Angka Pengenal Importir-Produsen (API-P) (jika

diperlukan) oleh BKPM Untuk impor mesin / peralatan danbarang dan jasa yang akan digunakan dalam proses produksi

BKPM Peraturan BKPM No. 5/2013 11 Tanda Daftar Perusahaan/TDP Setiap perusahaan yang berdomisili

di Indonesia harus terdaftar di dalam register perusahaan

Kantor Daftar Perusahaan

- Kantor Dagang Batam UU No. 3/1982

12 Persetujuan DPRD Berdasarkan mekanisme

pembayaran dan persetujuan

alternatif , ada kemungkinan

pemanfaatan APBD sehubungan dengan kewajiban pembayaran jalan dan kewajiban keuangan lainnya oleh Kepala Daerah. Ini membutuhkan persetujuan DPRD

DPRD PP No. 50/2007

13 Izin Lokasi Digunakan untuk mengamankan

tanah dalam hal investasi, izin untuk mentransfer hak, dan pemanfaatan lahan untuk bisnis investasi

Kepala Kantor Pertanahan

Kota Peraturan BPN No. 5/2015 14 Izin Mendirikan Bangunan/IMB Diperlukan bagi perusahaan untuk

membangun gedung/bangunan Walikota Batam Permendagri No. 32/2010 15 Izin Gangguan (HO) Diperlukan bagi perusahaan yang

kegiatan usahanya dapat menimbulkan bahaya, kerugian, dan/atau gangguan

Walikota Batam  UU Gangguan

 Peraturan Walikota No. 13/2010

16 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan / AMDAL Digunakan sebagai bahan

perencanaan pembangunan daerah. Dalam rangka untuk menentukan kelayakan lingkungan digunakan

Gubernur Provinsi Kep.

No Jenis Perizinan Tujuan Institusi Penerbit Izin Dasar Hukum untuk bisnis / kegiatan yang dapat

menimbulkan dampak yang signifikan / penting terhadap lingkungan. 17 Izin Lingkungan Setiap bisnis yang memerlukan

AMDAL juga wajib mendapatkan izin lingkungan

Gubernur Provinsi Riau PP No. 27/2012 18 Izin yang berkaitan dengan manajemen limbah dan bahan

berbahaya beracun: Izin Limbah Transportasi;

Izin dari Penampungan Limbah Sementara; Izin Limbah Koleksi;

Izin Pemanfaatan Limbah; Izin Pengolahan Limbah; dan Izin Penimbunan Limbah

Untuk mengelola limbah dan racun  Menteri Perhubungan  Walikota Batam  Walikota Batam  Menteri Lingkungan

Hidup

Permen LH No. 18/2009

19 Persetujuan yang berkaitan dengan pemanfaatan karyawan asing (jika ada) oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi / Investasi dan Terpadu Izin Dinas Provinsi Riau.

Penggunaan Tenaga Kerja Asing Kantor Departemen Tenaga Kerja dan

Transmigrasi/Investasi dan Izin Dinas Provinsi Riau terpadu.

 UU No. 13/2003

 Permenaker No. 12/2013

20 Penetapan Badan Usaha KPBU sebagai Penyelenggara

Perkeretaapian Umum Diperlukan untuk dapat memperolehizin penyelenggara prasarana perkeretaapian umum

BP Batam PP No. 56/2009 jo. Perpres No. 97/2014

21 Izin Usaha Penyelenggara Perkeretaapian Umum Untuk dapat menyelenggarakan prasarana perkeretaapian umum yang mencakup jalur, stasiun dan fasilitas pengoperasian kereta api

BP Batam PP No. 56/2009 jo. Perpres No. 97/2014

22 Persetujuan Rencana Teknis Prasarana Perkeretaapian

Umum Diperlukan untuk dapat mengajukanizin pembangunan prasarana perkeretaapian umum

Menteri Perhubungan PP No. 56/2009 23 Pengesahan Spesifikasi Teknis Prasarana Perkeretaapian

Umum Salah satu syarat untuk memperolehizin pembangunan prasarana perkeretaapian umum

No Jenis Perizinan Tujuan Institusi Penerbit Izin Dasar Hukum 24 Izin Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Umum Untuk dapat memulai kegiatan

pembangunan prasarana perkeretaapian umum

BP Batam PP No. 56/2009 jo. Perpres No. 97/2014

25 Izin Operasi Prasarana Perkeretaapian Umum Untuk dapat mengoperasikan

prasarana perkeretaapian umum BP Batam PP No. 56/2009 jo. Perpres No.97/2014 26 IzinUsaha Penyelenggara Sarana Perkeretaapian Umum Dalam hal Badan Usaha KPBU juga

akan melakukan usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian umum yang

mencakup lokomotif, kereta, gerbong, dan peralatan khusus.

Menteri Perhubungan PP No. 56/2009

27 Persetujuan Spesifikasi Teknis Sarana Perkeretaapian

Umum Salah satu syarat untuk memperolehizin operasi sarana perkeretaapian umum

Menteri Perhubungan PP No. 56/2009 28 Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum Untuk dapat mengoperasikan sarana