• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN ASESMEN PORTOFOLIO

A. Kompetensi Menulis puisi

- Perencanaan penulisan (topik yang dipilih, cara pembatasan topik) - Buram puisi

- Hasil akhir prnulisan puisi B. Kompetensi menulis Cerpen

- Perencanaan penulisan cerpen (pokok persoalan yang dipilih) - Buram cerita pendek

- Hasil penyuntingannya - Hasil akhir penulisan cerpen C. Kompetensi ………..

D. Kompetensi………(dan seterusnya)

Bagian 2 (Penilaian diri dan penilaian guru)

Bagian ini berisi sejumlah rubrik sesuai dengan kompetensi yang dipelajari siswa dengan hasil penilaian siswa terhadap karyanya. Selain itu, dalam bagian ini juga terdapat rubrik dengan hasil penilaian guru.

Bagian 3 (Simpulan dan hasil penilaian)

Bagian ini berisi simpulan siswa tentang tingkatan kemampuan menulisnya. Pada bagian ini juga berisi simpulan siswa tentang grade yang sesuai dengan dirinya dan alasan-alasan yang mendukungnya. Selain dari pihak siswa, bagian 3 ini juga berisi simpulan dari pihak guru tentang proses dan produk karya yang dihasilkan siswa.

Sebagai mana disinggung di bagian sebelumnya, portofolio diharapkan dapat memberikan balikan bagi siswa maupun guru serta dapat menggambarkan pertumbuhan kemampuan siswa. Untuk itu, penilaian portofolio harus dilakukan pada awal, tengah, dan akhir pembelajaran. Guru dan siswa harus menyepakati kapan penilaian awal, tengah, dan akhir dilakukan. Penilaian karya produktif (menulis dan berbicara) memerlukan bantuan rubrik agar penilaian lebih terpokus.

Portofolio dinilai dengan cara menganalisis, membandingkan, dan menyimpulkan bukti proses penulisan. Untuk tujuan memberikan balikan, setiap karya dianalisis kemudian disimpulkan apakah karya tersebut membuktikan bahwa

balikan. Hasil penilaian portofolio haru ditindaklanjuti dengan berbagai latihan tambahan yang diperlukan sesuai dengan hasil penilaian. Misalnya, siswa perlu diberi kesempatan berlatih menyusun kerangka karangan karena portofolio menunjukkan bahwa kemem siswa dalam menyusun kerangka karangan belum memadai.

6. Kelebihan dan Kekurangan Asesmen Portofolio

Setiap konsep atau model asesmen tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Begitu pula dengan asaesmen portofolio. Kelebihan model asesmen portofolio antara lain sebagai berikut.

1. Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berasarkan feed back dan refleksi diri. 2. Membantu guru melakukan penilaian secara adil, objektif, transparan,

dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreativitas peserta didik di kelas.

3. Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggung jawab terhadap apa yang telah mereka kerjakan, baik di kelas, maupun di luar kelas. 4. Meningkatkan peran serta peserta didik secara aktif dalam kegiatan

pembelajaran dan penilaian.

5. Member kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka.

6. Membantu guru mengklarifikasi dan mengidentifikasi program pembelajaran.

7. Terlibatnya berbagai pihak, seperti orang tua, guru, komite sekolah dan masyarakat lainnya dalam melihat pencapaian kemampuan peserta didik.

Adapun kekurangan asesmen portofolio antara lain, sebagai berikut. 1. Membutuhkan waktu dan kerja ekstra.

3. Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga proses penilaian kurang mendapat perhatian.

4. Jika guru melaksanakan proses pembelajaran yang bersifat

teacher-oriented, maka asesmen portofolio tidak dapat dilaksanakan.

5. Orang tua peserta didik sering berpikir skeptis karena laporan hasil belajar anaknya tidak berbentuk angka.

6. Asesmen portofolio masih relative baru sehingga banyak guru, orang tua, dan peserta didik yang belum mengetahui dan memahaminya. 7. Tidak tersedianya kriteria penilaian yang jelas.

C. Kesimpulan

Asesmen Portofolio adalah asesmen berkelanjutan yang didasarkan kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai), atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran. Asesmen portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode, karya tersebut dinilai oleh guru dan peserta didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, hasil membaca buku/literatur, hasil penelitian, hasil wawancara, dan lain-lain. Karya siswa harus merupakan karyanya sendiri, bukan dibuatkan orang lain.

Adapun tujuan asesmen portofolio ini adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua siswa tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. Portofolio ini boleh dikatakan lampiran dari rapor peserta didik. Disamping itu, portofolio ini bertujuan untuk menghargai

perkembangan yang dialami peserta didik, mendokumentasikan proses pembelajaran, memberikan perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik, meningkatkan efektivitas proses pembelajaran, dan lain-lain. Sedangkan fungsi portofolio adalah sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik, sebagai alat penilaian otentik (authentic assessment), sebagi sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self-assessment.

Asesmen portofolio memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan asesmen konvensional, antara lain: (1) dapat melihat pertumbuhan dan perkrmbangan kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu, (2) membantu guru dalam melakukan penilaian secara adil, objektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreativitas peserta didik di kelas, (3) melatih peserta didik bertanggung jawab, (4) meningkatkan peran serta peserta didik secara aktif dalam pembelajaran,dan (5) member kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka. Kekurangannya antara lain: membutuhkan waktu dan kerja ekstra, dianggap kurang reliabel, belum banyak guru yang memahaminya, kriteria penilaian tidak jelas, sulit diterapkan untuk ujian nasional.

Dalam aplikasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, asesmen portofolio dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah (1) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio tidak hanya untuk guru, tetapi juga untuk siswa sendiri, (2) Tentukan bersama siswa sampel portofolio apa saja yang akan dibuat, (3) Simpanlah karya setiap peserta didik dalam suatu map atau folder di rumah masing-masing atau di sekolah, (4) Beri tanggal pembuatan pada tiap bahan informasi perkembangan peserta didik, (5) Tentukan kriteria penilaiannya serta bobot nilainya dengan peserta didik sebelum mereka membuat karya, (6) Minta siswa menilai karyanya secara berkesinambungan, atas bimbingan guru, (7) beri kesempatan kepada peserta didik utu memperbaiki karya yang belum memuaskan,