• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas dari partai politik dalam negara yang menganut demokrasi adalah sebagai lembaga penyalur aspirasi masyarakat. Dalam konteks politik di Indonesia Partai Gerindra merupakan salah satu partai politik yang ikut berpartisipasi dalam demokrasi dan sebagai penampung aspirasi masyarakat. Oleh sebab itu, untuk menjalankan sistem demokrasi yang maksimal Partai Gerindra membangun komunikasi yang efektif antara masyarakat dengan para elit politiknya begitu pula sebaliknya. Semakin optimal komunikasi yang dibagun oleh Partai Gerindra maka semakin penting eksistensinya dimasyarakat. Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh Partai Gerindra yaitu sebagai penyalur aspirasi merupakan bagian dari komunikasi politik.

melemah, luntur dan hilang dalam sistem kognitif masyarakat. Citra politik memiliki kekuatan untuk memotivasi aktor atau individu agar melakukan suatu hal. Disamping itu, citra politik dapat pula mempengaruhi opini publik sekaligus menyebarkan makna-makana tertentu. Firmanzah Ph.D.

Membangun suatu image politik tidak dapat dilakukan tanpa adanya komunikasi politik. Komunikasi politik yang dimaksud disini adalah semua hal yang dilakukan oleh partai politik untuk mentransfer sekaligus menerima unpan-balik (feedback) tentang isu-isu politik berdasarkan semua aktivitas yang dilakukannya terhadap masyarakat. Isu politik ini dilihat dalam prespektif yang sangat luas dan sangat terkait dengan usaha partai politik untuk memposisikan dirinya dan membangun identitas dalam rangka memperkuat citra di benak masyarakat. Isu politik tersebut dapat berupa ideologi partai, program kerja, figur pemimpin partai, latarbelakang pendirian partai, visi dan tujuan jangka panjang partai dan permasalahan-permasalahan yang diungkapkanya.

Komunikasi dalam hal ini diartikan sebagai komunikasi dyadic communication, (komunikasi dua arah). Dyadic communication bekerja tidak hanya dilakukan oleh suatu partai politik kepada masyarakat, tetapi ada timbal balik (feedback) dari masyarakat kepada partai yang bersangkutan.11 Melihat

realitas masyarakat moderen yang cenderung plural (terdiri dari berbagai segmentasi masyarakat), tersebar dan terkadang tidak terorganisir, maka akan sulit membayangkan adanya sistematisasi komunikasi pesan yang dilakukan masyarakat terhadap partai politik. Hal ini membuat partai politik harus mengambil inisiatif untuk mentransfer sekaligus merumuskan signal-signal atau pesan yang disampaikan oleh masyarakat. Berbagai permasalahan sosial-politik yang terjadi dalam masyarakat harus dipahami secara detil oleh suatu partai politik untuk kemudian dianalisis lebih dalam berdasarkan data dan peristiwa, lalu kemudian natinya akan dijadikan input sistem politik.

Komunikasi politik adalah suatu proses dan kegiatan-kegiatan membentuk sikap dan prilaku politik yang terintegrasi kedalam sebuah sistem politik dengan menggunakan simbol-simbol.12 Aplikasi dari komunikasi politik akan

berpengaruh pada dinamisasi sistem politik kemudian akan berdampak juga pada sistem sosial yang berkembang dalam masyarakat. Komunikasi politik terjalin dan terdistribusi antar sistem politik dengan sistem politik lainya, seperti halnya tergambarkan antara sistem politik dan sistem sosial. Partai Gerindra memposisikan komunikasi politik menjadi hal yang penting karena komunikasi politik menjadi dasar pelaksana fungsi partai seperti sosialisasi politik, partisipasi politik, rekrutmen dan lain sebagainya.

Seperti telah disinggung di atas, bahwa komunikasi politik sebagai alat untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan politik masyarakat, kemudian dijadikan input sistem politik dan pada waktu yang sama ia juga menyalurkan kebijakan yang diambil atau output sistem politik itu.13 Proses input dalam sebuah

sistem politik melibatkan partai dalam hal ini Partai Gerindra sebagai infrastruktur untuk mengumpulkan aspirasi agar Partai Gerindra mendapatkan dukungan dari masyarakat. Melalui proses komunikasi politik itu pula masyarakat akan mengetahui apakah dukungan, aspirasi, dan pengawasan itu tersalur atau tidak sebagaimana dapat mereka simpulkan dari aplikasi sebagai kebijakan politik yang diambil pemerintah.

Lord Windelesham mengemukakan bahwa tujuan komunikasi adalah suatu penyampaian pesan politik yang secara sengaja dilakukan oleh komunikator

12

Rochajat Harun dan Sumarno AP, Komunikasi politik (Bandung: Madar Maju, 2006), h. 5.

13

Maswardi Rauf dan Mappa Nasrun, Indonesia dan Komunikasi Politik (Jakarta: PT Gramedia Utama, 1993), h. 3.

kepada komunikan dengan tujuan membuat yang terlibat komunikasi berprilaku tertentu.14 Komunikasi politik juga dijadikan alat untuk menghubungkan pikiran

politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intern golongan, instansi, asosiasi, atau sektor kehidupan politik pemerintahan. Menempatkan komunikasi politik sebagai pendekatan politik yang merupakan alat untuk penyampain pesan-pesan yang bercirikan politik oleh para aktor-aktor politik pada pihak lain.15

Partai Gerindra sebagai Partai Politik juga melakukan komunikasi politik dengan melakukan penyampaian ide-ide dengan cara menghubungkan gagasan-gagasan politiknya kepada masyarakat agar terciptanya perubahan di masyarakat sesuai dengan cita-cita politik yang di usung. Tujuan komunikasi politik adalah menjalankan proses komunikasi secara optimal untuk mencapai kesamaan persepsi tentang isu-isu atau ide-ide politik antara para elit politik dengan masyarakat. Komunikasi politik dianggap gagal apabila kesamaan persepsi antara komunikator dan komunikan tidak menemukan titik temu dalam kesamaan persepsi. Sebagai partai politik, Gerindra merupakan subjek dalam komunikasi politik dan Partai Gerindra membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk mempertahankan eksistensinya serta dukungan terhadap Prabowo Subianto. Dukungan tersebut tidak akan diberikan oleh masyarakat apabila nilai utama dalam komunikasi yaitu kesamaan ide dan gagasan tidak tebentuk.

Pada paruh musim pemilu 2009 gagasan tentang ekonomi kerakyatan mendominasi isu politik yang diangkat oleh Partai Gerindra. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi pada masyarakat Indonesia dianggap menjadi titik

14

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h.158.

15

permasalahan utama. Isu sosial dan ekonomi yang di dapat di lapangan adalah bagian dari hasil komunikasi politik Partai Gerindra dengan masyarakat. Kemudian temuan tersebut dijadikan input yang menghasilkan output tentang gagasan ekonomi kerakyatan. Komunikasi politik yang dibangun Partai Gerindra juga mengandung unsur pencitraan politik (image), di mana output tentang gagasan ekonomi kerakyatan yang disosialisasikan kepada masyarakat selalu dikaitkan dengan figur Prabowo Subianto. Hal ini bisa terlihat pada beberapa iklan politik Partai Gerindra yang ditampilkan di beberapa media. Iklan politik tersebut dikemas lalu kemudian menampilkan Prabowo Subianto bersama Partai Gerindra, yang kemudian memberikan ajakan kepada publik untuk mencintai produk lokal, mengembangkan prasar tradisional dan lain sebaginya.

Seperti telah disinggung di atas, komunikasi yang dibangun oleh Partai Gerindra adalah Komunikasi dua arah (dyadic communication), yang melibatkan Partai Gerindra dengan masyarakat dan masyarakat terhadap Partai Gerindra. Proses analisis terhadap masalah publik yang dilakukan Partai Gerindra kepada masyarakat untuk dijadikan input dan output yang dihasilkan Partai Gerindra, lalu kemudian disosialisasikan kepada masyarakat termasuk proses komunikasi politik. Dengan demikian feedback yang akan didapatkan Partai Gerindra serta Prabowo adalah terbentuknya image positif di masyarakat.