• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

7. Komunitas Lokal To Lise

Komunitas To Lise memiliki beberapa aspek kearifan lokal yang dapat dipertimbangkan dalam menyusun arahan pengembangan kawasan Danau Tempe, yaitu:

a. Pengelolaan sumberdaya lokal yang ditandai dengan kearifan lokal masyarakat setempat dalam memelihara ternak yang disesuaikan dengan kondisi geografis Desa Lise yang lebih dominan savana. Kegiatan usaha ekonomi komunitas To Lise bergerak dibidang peternakan. Berdasarkan hasil Analisis LQ dan SSA diperoleh bahwa Kecamatan Panca Lautang memiliki komoditi unggulan peternakan berupa kerbau, kuda dan ayam ras. Oleh sebab itu, peluang pengembangan komoditi unggulan tersebut dapat memanfaatkan tradisi beternak secara tradisional sebagai landasan untuk meningkatkan produksi komoditi tersebut.

b. Kearifan lokal komunitas To Lise yang ditandai dengan kecerdasan dan keterampilan dalam kesusasteraan, dapat dimanfaatkan sebagai alternatif peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat yang diwujudkan dengan mengembangkan Desa Lise sebagai desa perlindungan dan pembelajaran kearifan lokal khususnya dibidang kesusasteraan.

Masing-masing kecamatan memiliki arahan pengembangan bersumber dari aspek-aspek kearifan lokal pada komunitas tradisional yang dimiliki. Pengembangan pusat pelayanan diarahkan di Kecamatan Tempe dan Maritengngae dan subpusat pelayanan di Kecamatan Belawa, Tanasitolo, Sabbangparu, Marioriawa, dan Tellu Limpoe. Pengembangan pusat-pusat pelayanan yang diarahkan pada kecamatan yang memiliki desa/kelurahan berhirarki I sedangkan desa/kelurahan berhirarki II dan III dapat dikembangkan tingkat ketersediaan fasilitasnya. Pengembangan pariwisata berkearifan lokal, perlu dirancang mengintegrasikan ketiga kabupaten yaitu mengembangankan jalur pariwisata melalui rute mengelilingi kawasan Danau Tempe dengan menyajikan potensi kearifan lokal (adat istiadat, ritual keagamaan, kerajinan tradisional, budaya dan pariwisata alam) sebagai daya tarik utama. Kegiatan usaha ekonomi pertanian dengan berbasis komoditi unggulan perlu memperhatikan tradisi dan kebiasaan pertanian tradisional masyarakat di kecamatan tersebut. Arahan pengembangan kawasan Danau Tempe dengan mempertimbangkan kearifan lokal berdasarkan kecamatan disajikan pada Tabel 48 dan Gambar 20 arahan pengembangan secara spasial.

Tabel 48 Arahan pengembangan kawasan Danau Tempe dengan mempertimbangkan kearifan lokal

Kecamatan Arahan Pengembangan Desa/kelurahan

Ring 1 Ring 2

Sabbangparu

1.Melibatkan macoa tappareng dalam proses penataan ruang. Pallimae -

2.Pengembangan budidaya penangkapan ikan dan usaha ekonomi perikanan mengikuti aturan adat dan tradisi komunitas pakkaja.

Pallimae, Worronge, Ujung Pero & Benteng Lompoe

Ugi 3.Pengembangan permukiman berbasis mitigasi bencana banjir dengan

menggunakan rumah panggung.

Pallimae, Worronge, Ujung Pero & Benteng Lompoe

Ugi, Bila, Liu, Salotengae, Mallusesalo, Wage, & Pasaka

4.Pengembangan desa budaya sebagai perlindungan kearifan lokal. Pallimae -

Tempe

1.Melibatkan macoa tappareng dalam proses penataan ruang. Salo Menraleng & Laelo -

2.Pengembangan budidaya penangkapan ikan dan usaha ekonomi perikanan mengikuti aturan adat dan tradisi komunitas pakkaja.

Salo Menraleng, Laelo, Mattirotappareng & Tempe

- 3.Pengembangan permukiman berbasis mitigasi bencana banjir dengan

menggunakan rumah panggung.

Salomenraleng, Laelo,

Tempe & Mattirotappareng.

Wiringpalennae, Sitampae, Maddukulleng, Siengkang, Paduppa, Lapongkoda, Teddaopu & Watanglipue 4.Pengembangan desa budaya sebagai desa pelestarian kearifan lokal dan

perlindungan terhadap situs cagar budaya.

Salo Menraleng & Laelo Madukkeleng, Padduppa & Atakkae

Tanasitolo

1.Melibatkan macoa tappareng dalam proses penataan ruang. Pajalele & Baru Tancung -

2.Pengembangan budidaya penangkapan ikan dan usaha ekonomi perikanan mengikuti aturan adat dan tradisi masyarakat setempat.

Assorajang, Pakkanna,

Ujungbaru, Nepo, Pajalele,

Ujunge, Baru Tancung,

Tancung & Mannagae

Lowa

3.Pengembangan permukiman berbasis mitigasi bencana banjir dengan menggunakan rumah panggung.

Assorajang, Pakkanna,

Ujungbaru, Nepo, Pajalele,

Ujunge, Baru Tancung,

Tancung & Mannagae.

Lowa,Tonralipue, Mappadaelo & Pincengpute.

4.Pengembangan desa budaya nelayan desa pelestarian kearifan lokal. Pajalele & Baru Tancung -

5.Pengembangan ekonomi kreatif tenun sutera berbasis home industry. Pakkanna & Ujunge.

Maniangpajo

1.Pengembangan budidaya penangkapan ikan dan usaha ekonomi perikanan mengikuti aturan adat dan tradisi masyarakat setempat.

Dualimpoe & Tangkoli -

2.Pengembangan permukiman berbasis mitigasi bencana banjir dengan menggunakan rumah panggung.

Dualimpoe & Tangkoli Anabanua

3.Pengembangan desa berbasis perlindungan terhadap kepercayaan To Lotang dan situs budaya.

Dualimpoe Anabanua

elawa

1.Melibatkan macoa tappareng dalam proses penataan ruang. Limporilau -

2.Pengembangan budidaya penangkapan ikan dan usaha ekonomi perikanan mengikuti aturan adat dan tradisi komunitas pakkaja.

Limporilau, Lautang & Belawa

- 3.Pengembangan permukiman berbasis mitigasi bencana banjir dengan

menggunakan rumah panggung.

Limporilau, Lautang & Belawa,

Macero, Malakke, Wele & Leppangeng

4.Pengembangan desa budaya sebagai pusat penyebaran ajaran Baalawiyah dan perlindungan terhadap situs budaya.

Limporilau Lautang & Belawa

Macero & Leppangeng

Watang Sidenreng

1.Melibatkan uwwata battoae dan uwwa dalam proses penataan ruang. Kayuara -

2.Pengembangan desa berbasis perlindungan terhadap kepercayaan To Lotang. Kayuara -

3.Pengembangan usaha ekonomi komoditi unggulan padi dan jagung berdasarkan tradisi pertanian tradisional.

Kayuara, Mojong &

Empagae

Sidenreng 4.Pengembangan permukiman dengan koefisien lantai bangunan merujuk

aturan adat.

Kayuara, Mojong &

Empagae

Sidenreng

Maritengngae

1.Melibatkan uwwata battoae dan uwwa dalam proses penataan ruang. Lautang Benteng & Rijang Pittu

Tanete 1.Pengembangan usaha ekonomi komoditi unggulan padi dan jagung

berdasarkan tradisi pertanian tradisional.

Lautang Benteng & Rijang Pittu

Takkalasi, Allakuang & Tanete

2.Pengembangan desa berbasis perlindungan terhadap kepercayaan To Lotang dan situs cagar budaya.

Lautang Benteng Allakuang

3.Pengembangan permukiman dengan koefiesien lantai bangunan merujuk aturan adat.

Lautang Benteng & Rijang Pittu.

Takkalasi, Allakuang & Tanete

4.Pengembangan desa berbasis pusat keagamaan dan perlindungan situs cagar budaya.

Amparita, Baula & Arataeng Toddangpulu

Tabel 48 (lanjutan)

Panca Lautang 1.Melibatkan macoa tappareng dalam proses penataan ruang. Wettee - 2.Pengembangan budidaya penangkapan ikan dan usaha ekonomi perikanan

dan peternakan mengikuti aturan adat dan tradisi komunitas pakkaja dan To lise.

Wettee, Bapangi, Lajonga, Allesalewoe & Lise

-

3.Pengembangan permukiman berbasis mitigasi bencana banjir dengan menggunakan rumah panggung.

Wettee, Bapangi, Lajonga, Allesalewoe & Lise

Wanio Timoreng & Wanio 4.Pengembangan desa budaya budaya dalam pelestraian kearifan lokal nelayan

dan budaya budaya To Lise.

Wettee & Lise -

Marioriawa

1.Melibatkan macoa tappareng dalam proses penataan ruang. Limpomajang & Kaca -

2.Pengembangan budidaya penangkapan ikan dan usaha ekonomi perikanan mengikuti aturan adat dan tradisi komunitas pakkaja.

Limpomajang & Kaca Batu-batu, Atangsalo, Tellu Limpoe, Panincong & Patampanua

3.Pengembangan permukiman berbasis mitigasi bencana banjir dengan menggunakan rumah panggung.

Limpomajang & Kaca Batu-batu, Atangsalo, Tellu Limpoe, Laringgi, Panincong & Patampanua 4.Pengembangan desa budaya sebagai desa pelestarian kearifan lokal dan

perlindungan terhadap situs cagar budaya.

Limpomajang & Kaca Atangsalo & Manorangsalo

Donri-donri

1.Melibatkan sanrowanua dan attudang-tudangeng sebagai bentuk penyuluhan pertanian.

Tottong & Labokong Lalabata Riaja 2.Pengembangan usaha ekonomi komoditi unggulan padi dan murbei

berdasarkan tradisi pertanian tradisional.

Tottong & Labokong Lalabata Riaja 3.Pengembangan permukiman berbasis mitigasi bencana banjir dengan

menggunakan rumah panggung.

Kessing Leworeng

4.Pengembangan desa budaya sebagai desa pelestarian kearifan lokal dan perlindungan terhadap situs cagar budaya.

Tottong & Labokong. Lalabata Riaja.

111

Gambar 20 Peta arahan pengembangan Kawasan Danau Tempe dengan mempertimbangkan kearifan lokal

Pengembangan : berbasis

kearifan lokal To Lotang,

komoditi padi dan pusat pelayanan

Pengembangan : berbasis

kearifan lokal To Lotang dan komoditi padi

Pengembangan : berbasis kearifan lokal

Baalawiyah & pakkaja, komoditi

perikanan dan subpusat pelayanan

Pengembangan : berbasis

kearifan lokal To Lotang dan komoditi jagung

Pengembangan :

berbasis kearifan lokal pattenung &

pakkaja, komoditi

perikanan dan pusat pelayanan Pengembangan : berbasis kearifan lokal pakkaja, komoditi perikanan dan subpusat pelayanan Pengembangan : berbasis kearifan lokal pakkaja, komoditi perikanan dan subpusat pelayanan Pengembangan : berbasis kearifan lokal paggalung,

komoditi padi dan murbei

Pengembangan : berbasis kearifan lokal pakkaja, komoditi perikanan dan subpusat pelayanan Pengembangan : berbasis kearifan lokal To Lotang & To

Lise, komoditi padi

dan peternakan

Pengembangan :

berbasis kearifan lokal To Lotang &

pallanro, komoditi

jagung dan subpusat pelayanan

113