• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi jalan

Dalam dokumen RPJMD Jawa Tengah 2013 2018 (Halaman 112-117)

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Terhadap 10.000 Jumlah Penduduk Usia Sekolah SD/MI dan SMP/MTs Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008

4) Kondisi jalan

Indikator kondisi jalan yaitu tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman. Sampai dengan Tahun 2012, jalan rusak di Provinsi Jawa Tengah sepanjang 6.041,863 km yang terdiri dari 93,099 km jalan nasional, 7,184 Km jalan provinsi dan 5.941,580 km jalan kabupaten/kota, sehingga total jalan yang telah

memenuhi kriteria kondisi baik dan sedang sepanjang 20.326,929 km. Maka persentase pelayanan kondisi ruas jalan di Provinsi Jawa Tengah sebesar 77,08%, telah melampaui standar pelayanan yang diterapkan Kementerian Pekerjaan Umum pada Tahun 2014 sebesar 60%.

Pada Tahun 2012 kondisi jalan baik kewenangan provinsi, sepanjang 2.211,052 km (86,18%) dan jembatan baik kewenangan provinsi sepanjang 19.842,372 m (78,32%). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.75 dan Tabel 2.76.

Tabel 2.75.

Kondisi Jaringan Jalan Kewenangan Provinsi Tahun 2008 - 2012

No Kondisi

Jalan

Panjang Jalan (km) / Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Baik 2.139,097 2.158,745 2.190.014 2.199,250 2.211,052 2 Sedang 387,558 371,050 366,627 358,417 347,385

3 Rusak 12,445 9,905 8,980 7,953 7,184

Jumlah 2.539,700 2.539,700 2.565,621 2.565,621 2.565,621 Sumber : Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, 2012

Catatan: - Panjang jalan kewenangan Provinsi sesuai SK Gubernur No. 620/12/2008 : 2.539,700 km

- Panjang jalan kewenangan Provinsi sesuai SK Gubernur No. 620/12/2010 : 2.565,621 km

Tabel 2.76.

Kondisi Jaringan Jembatan Kewenangan Provinsi Tahun 2008 - 2012

No Kondisi

Jembatan

Panjang Jembatan (m) / Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Baik 18.915,11 19.117,79 19.344,00 19.642,00 19.842,372 2 Sedang 6.118,40 5.946,12 5.722,00 5.436,00 5.251,946 3 Rusak 301,49 271,09 269,00 257,00 240,683 Jumlah 25.335,00 25.335,00 25.335,00 25.335,00 25.335,00 Sumber : Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, 2012

5) Kecepatan

Indikator kecepatan yaitu tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana. Panjang jalan kewenangan provinsi yang sudah memenuhi kriteria kecepatan sepanjang 1.716,491 km dan belum memenuhi kriteria kecepatan sepanjang 849,13 km, karena kapasitas jalan belum memadai untuk melayani arus kendaraan. Dengan kondisi tersebut maka persentase pelayanan jalan provinsi yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana sebesar 66,90% di atas Standar Pelayanan Minimum yang diterapkan Kementerian Pekerjaan Umum pada Tahun 2014 sebesar 60%.

b. Sumber Daya Air

Area layanan irigasi di Provinsi Jawa Tengah seluas 992.455 ha yang tercakup dalam 9.127 Daerah Irigasi (DI). Kondisi jaringan irigasi kewenangan provinsi dalam kondisi baik sampai dengan Tahun 2012 sebesar 56.926 ha (66%). Kondisi jaringan irigasi baik tersebut adalah

untuk mendukung peningkatan produksi beras. Pembagian kewenangan pengelolaan DI dan kondisi jaringan irigasi kewenangan provinsi dapat dilihat pada Tabel 2.77.

Tabel 2.77.

Pembagian Kewenangan Pengelolaan Daerah Irigasi di Provinsi Jawa Tengah

No Kewenangan Luas Area (ha) % Jumlah

DI

1 Pusat 346.998 34,96 39

2 Provinsi 86.252 8,69 106

3 Kabupaten/Kota 559.205 56,35 8.982

Jumlah 992.455 100 9.127

Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah, 2012

Kondisi jaringan irigasi baik yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu Tahun 2008-2012 mengalami peningkatan. Perkembangan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.78.

Tabel 2.78.

Kondisi Jaringan Irigasi Kewenangan Provinsi Tahun 2008 - 2012

Tahun

Kondisi Jaringan Irigasi

Baik Sedang Rusak

Luas (ha) % Luas (ha) % Luas (ha) %

2008 34.364 41 45.714 53 5.175 6 2009 40.539 47 40.538 47 5.175 6

2010 42.263 49 43.989 51 0 0

2011 52.613 61 32.776 38 863 1

2012 56.926 66 29.326 34 0 0

Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah, 2012 (diolah)

Kondisi penanganan banjir di Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2008-2011 telah menunjukkan kinerja yang baik. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya genangan banjir di Jawa Tengah. Kondisi genangan banjir pada Tahun 2008 seluas 199.427 ha, berturut-turut berkurang menjadi 192.942 ha (Tahun 2009), 186.456 ha (Tahun 2010), dan 179.971 ha (Tahun 2011), dengan rata-rata penurunan seluas 6.485 ha per tahun.

Kondisi pemenuhan kebutuhan air baku di Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2008-2012, cenderung meningkat. Selengkapnya perkem- bangan pemenuhan kebutuhan air baku dapat dilihat pada Tabel 2.79.

Tabel 2.79.

Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

No Uraian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Kebutuhan Air Baku (juta

m3/tahun) 709,128 714,518 719,734 709,180 714,895 2 Ketersediaan Air Baku

(juta m3/tahun) 284,040 300,105 317,003 326,210 343,212 Persentase (%) 40,05 42,00 44,04 46,00 48,01 Sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah, 2012 (diolah)

c. Air Bersih, Sanitasi, dan Persampahan

Cakupan pelayanan air bersih dan sanitasi sampai dengan Tahun 2012 adalah sebesar 40,60% untuk air bersih perkotaan, 20,30% untuk air bersih perdesaan, dan 60,03% untuk sanitasi dasar. Cakupan pelayanan tersebut perlu ditingkatkan dalam upaya mencapai target Millenium Development Goals Tahun 2015 yaitu sebesar 75% air bersih perkotaan dan 52,80% air bersih perdesaan serta 72% sanitasi.

Penanganan sampah terangkut di Jawa Tengah belum optimal. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sampah terangkut mengalami penurunan dari 77,41% pada Tahun 2008 menjadi 41,34% pada Tahun 2012. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.80.

Tabel 2.80.

Cakupan Pelayanan Air Bersih, Sanitasi, dan Persampahan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

No Uraian Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 1 Air Bersih - Perkotaan (%) 33,00 37,00 38,70 38,90 40,60 - Perdesaan (%) 8,00 9,00 10,40 18,00 20,30 2 Sanitasi (%) 52,90 54,73 57,70 58,40 60,03 3 Persampahan (%) 77,41 77,09 53,33 48,73 41,34 Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Prov. Jateng, 2012 dan Jawa Tengah Dalam Angka 2013

d. Jasa Konstruksi

Pelayanan uji laboratorium jasa konstruksi telah mendapatkan Survailen I, ISO 9001:2008 oleh lembaga sertifikasi IAPMO dan Re- Akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008 oleh KAN pada Tahun 2012. Pelayanan Sertifikasi Hasil Uji (SHU) Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu 2008- 2012 mengalami peningkatan. Tahun 2008 sebanyak 178 sertifikat, Tahun 2009 sebanyak 382 sertifikat, Tahun 2010 sebanyak 357 sertifikat, Tahun 2011 sebanyak 507 sertifikat dan Tahun 2012 meningkat menjadi 573 sertifikat.

4. Perumahan

Salah satu indikator pelayanan pada urusan Perumahan yaitu meningkatnya jumlah rumah layak huni. Pada Tahun 2008 jumlah rumah layak huni di Jawa Tengah sebanyak 5.412.645 unit (72,14%) meningkat menjadi 6.709.038 unit (76,56%) pada Tahun 2012, sedangkan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada Tahun 2008 sebanyak 2.090.007 unit (27,68%), turun menjadi 2.053.772 unit (23,44%) pada Tahun 2012.

Dalam rangka peningkatan kualitas perumahan serta mendukung pengurangan angka kemiskinan, Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta didukung oleh Corporate Social Responsibility (CSR) dari swasta, telah memberikan stimulan bagi perbaikan RTLH sejak Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012 sejumlah 40.646 unit. Perkembangan jumlah rumah layak huni dan RTLH serta rasio rumah layak huni di Jawa Tengah Tahun 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel 2.81.

Tabel 2.81.

Perkembangan Rumah Layak Huni dan Rumah Tidak Layak Huni Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

Tahun

Jumlah Rumah (unit)

Rumah Layak Huni Rumah Tidak Layak Huni

Jumlah (unit) Rasio (%) Jumlah (unit) Rasio (%) 2008 7.502.652 5.412.645 72,14 2.090.007 27,86 2009 7.757.025 5.425.704 69,94 2.331.321 30,06 2010 8.743.590 6.510.358 74,45 2.233.232 25,55 2011 8.529.355 6.539.551 76,67 1.989.804 23,33 2012 8.762.810 6.709.038 76,56 2.053.772 23,44 Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, 2013

Kebutuhan rumah di Jawa Tengah pada Tahun 2012 sebanyak 1.498.724 (17,84%). Rincian masing-masing kebutuhan rumah untuk kabupaten/kota di Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.82.

Tabel 2.82.

Kebutuhan Rumah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012

No Kabupaten/Kota Tahun 2012 Jumlah KK Jumlah Rumah Kebutuhan Rumah (Backlog) Persentase Kebutuhan Rumah 1 Cilacap 501.044 454.800 46.244 10,17 2 Banyumas 471.968 409.995 61.973 15,12 3 Purbalingga 274.821 216.877 57.944 26,72 4 Banjarnegara 275.512 234.631 40.881 17,42 5 Kebumen 312.651 293.020 19.631 6,70 6 Purworejo 204.924 155.208 49.716 32,03 7 Wonosobo 238.400 218.738 19.662 8,99 8 Magelang 322.764 253.820 68.944 27,16 9 Boyolali 262.449 241.633 20.816 8,61 10 Klaten 382.966 301.342 81.624 27,09 11 Sukoharjo 214.539 191.688 22.851 11,92 12 Wonogiri 375.701 260.027 115.674 44,49 13 Karanganyar 234.480 210.953 23.527 11,15 14 Sragen 279.144 250.866 22.278 8,88 15 Grobogan 504.330 432.936 71.394 16,49 16 Blora 402.984 345.936 57.048 16,49 17 Rembang 166.914 165.454 1.460 0,88 18 Pati 347.961 298.703 49.258 16,49 19 Kudus 253.065 227.758 25.307 11,11 20 Jepara 295.721 271.454 24.267 8,94 21 Demak 336.436 288.809 47.627 16,49 22 Semarang 283.303 238.953 44.350 18,56 23 Temanggung 194.596 192.814 1.782 0,92 24 Kendal 227.133 192.961 34.172 17,71 25 Batang 220.999 178.951 42.048 23,50 26 Pekalongan 245.757 185.330 60.427 32,61 27 Pemalang 383.077 306.054 77.023 25,17

No Kabupaten/Kota Tahun 2012 Jumlah KK Jumlah Rumah Kebutuhan Rumah (Backlog) Persentase Kebutuhan Rumah 28 Tegal 422.996 340.423 82.573 24,26 29 Brebes 526.620 412.228 114.400 27,75 30 Kota Magelang 33.897 29.985 3.912 13,05 31 Kota Surakarta 122.462 103.978 18.484 17,78 32 Kota Salatiga 47.547 38.632 8.915 23,08 33 Kota Semarang 396.354 342.882 53.472 15,59 34 Kota Pekalongan 74.806 61.150 13.656 22,33 35 Kota Tegal 67.218 51.834 15.384 29,68 Jawa Tengah 9.905.547 8.400.823 1.498.724 17,84

Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2013

Permukiman kumuh masih menjadi permasalahan yang dihadapi Provinsi Jawa Tengah, penanganan permukinan kumuh selama lima tahun mencapai seluas 58,75 Ha atau sebesar 6,26% dari luas kawasan kumuh (938,23 Ha), dengan perincian per tahun dapat dilihat pada Tabel 2.83.

Tabel 2.83.

Luas Kawasan Permukiman Kumuh Yang Tertangani Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

Tahun Jumlah Capaian per Tahun (Ha) Kumulatif Capaian (Ha) Presentase Capaian per Tahun Presentase Capaian Kumulatif 2008 9,85 9,85 1,05 1,05 2009 10,78 20,63 1,15 2,20 2010 9,36 30,00 1,00 3,20 2011 12,18 42,17 1,30 4,50 2012 16,58 58,75 1,77 6,26

Sumber : Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah 2013

Dalam dokumen RPJMD Jawa Tengah 2013 2018 (Halaman 112-117)