• Tidak ada hasil yang ditemukan

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Dalam dokumen RPJMD Jawa Tengah 2013 2018 (Halaman 165-171)

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

PDRB ADHK 2000/Tenaga Kerja

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

a. Penegakan Perda dan Penyelenggaraan Kamtramtibum

Pelaksanaan tugas penegakan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dilaksanakan oleh Polisi Pamong Praja. Selama kurun waktu 2008-2012 rasio Polisi Pamong Praja di Provinsi Jawa Tengah meningkat dari 0,73 menjadi 0,78, adapun pelanggaran Peraturan Daerah untuk setiap tahunnya dapat diselesaikan secara tuntas, sebagaimana ditunjukkan Tabel 2.143 dan Tabel 2.144.

Tabel 2.143.

Rasio Jumlah Polisi PP per 10.000 Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

No. Tahun Jumlah Polisi PP Jumlah

Penduduk Rasio 1. 2008 2.408 32.626.390 0,73 2. 2009 2.487 32.864.563 0,75 3. 2010 2.508 32.382.657 0,77 4. 2011 2.537 32.643.612 0,77 5. 2012 2.616 33.270.207 0,78

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2013

Tabel 2.144.

Penyelesaian Pelanggar Perda

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

No. Tahun Jumlah Pelanggar Perda Jumlah Penyelesaian Pelanggaran Perda Persentase 1. 2008 252 252 100 2. 2009 359 359 100 3. 2010 126 126 100 4. 2011 2740 2740 100 5. 2012 1926 1926 100 Jumlah 5.403 5.403 100

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2013

b. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Kamtramtibum

Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga kamtramtibum merupakan salah satu alternatif upaya yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan kurangnya jumlah personil aparat pengamanan. Upaya

pemberdayaan yang dilakukan antara lain melalui perekrutan Linmas dan pemantauan terhadap keberadaan Pos Siskamling. Rasio Linmas per 10.000 penduduk dan rasio Pos Siskamling per jumlah desa/ kelurahan ditunjukkan pada Tabel 2.145 dan Tabel 2.146.

Tabel 2.145.

Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2012

No. Tahun Jumlah Linmas Jumlah

Penduduk Rasio

1. 2009 186.304 32.864.563 56,69 2. 2010 264.915 32.382.657 81,81 3. 2011 272.280 32.643.612 83,41 4. 2012 254.791 33.270.207 76,58

Sumber : Badan Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2013

Tabel 2.146.

Rasio Jumlah Pos Siskamling Per Jumlah Desa/Kelurahan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 - 2012

No. Tahun Jumlah Pos

Siskamling Jumlah Desa/Kel Rasio 1. 2009 4.230 8.574 0,49 2. 2010 46.769 8.577 5,45 3. 2011 75.413 8.578 8,79 4. 2012 103.065 8.578 12,02

Sumber : Badan Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2013

c. Hukum dan HAM

Pembangunan bidang Hukum dan HAM dilaksanakan sesuai dengan kewenangan daerah dalam rangka penataan, pengawasan dan penegakan produk hukum daerah.Upaya yang dilakukan meliputi penetapan Perda Provinsi, evaluasi Raperda dan Klarifikasi Perda Kabupaten/Kota, Penindakan terhadap pelanggar Perda Provinsi serta bantuan hukum melalui Lembaga Bantuan Hukum kepada masyarakat tidak mampu yang berperkara di peradilan.

Untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat telah dilaksanakan penyuluhan hukum di 35 kabupaten/kota dan pembentukkan 122 Desa/Kelurahan Sadar Hukum. Disamping itu, guna penguatan dan penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN-HAM) Tahun 2011- 2014, telah ditetapkan Surat Keputusan Gubernur Nomor: 180/43/2012 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 180/45/2011 tentang Pembentukan Panitia RAN-HAM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 - 2014.

Dalam bidang pencegahan dan pemberantasan korupsi, sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012 - 2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012 - 2014, telah

dilaksanakan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013. Aksi yang dilaksanakan meliputi Strategi Pencegahan Korupsi dengan fokus pada:

1) Pembentukan kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non perizinan kepada lembaga PTSP;

2) Transparansi perencanaan dan penganggaran melalui publikasi dokumen yang dapat diakses melalui website jatengprov.go.id;

3) Transparansi proses pengadaan barang dan jasa melalui website

LPSE.

d. Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

Penyelenggaraan pemerintahan berbasis teknologi informasi telah dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai suatu upaya penataan sistem manajemen dan proses kerja melalui pengembangan website www.jatengprov.go.id yang dapat diakses oleh masyarakat. Di samping itu, untuk mendukung penciptaan transparansi dan akuntabilits kinerja, telah tersedia berbagai sistem informasi manajemen, antara lain: Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD), Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG), Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIMBANGDA), Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), dan berbagai sistem informasi lainnya.

Untuk mewujudkan pelayanan yang cepat, efektif, efisien, transparan dan memberikan kepastian hukum, telah dibentuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang disertai pelimpahan kewenangan penandatanganan perizinan dan non perizinan dari Gubernur kepada lembaga PTSP. Bidang perizinan dan non perizinan yang dilayani meliputi bidang penanaman modal, tenaga kerja, koperasi dan UMKM, kesbangpolinmas dan politik, sosial, energi dan sumber daya mineral, sumber daya air, kelautan dan perikanan, kehutanan, pekerjaan umum, perhubungan, komunikasi dan informatika, perindustrian dan perdagangan, kesehatan, pertanian, peternakan dan kesehatan hewan, perkebunan, serta keamanan.

Terkait penataan desa/kelurahan pada Tahun 2010 dan 2011 terjadi pembentukan 4 (empat) desa baru dan perubahan status 2 (dua) desa menjadi kelurahan. Ke depan dimungkinkan terjadi pembentuk- kan/penggabungan/penghapusan/perubahan status desa/kelurahan berdasarkan prakarsa pemerintah desa/kelurahan dengan mempertim- bangkan saran dan pendapat masyarakat serta telah memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan.

e. Kerjasama Daerah

Kerjasama daerah dilaksanakan sebagai sarana untuk lebih memantapkan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lain, menyerasikan pembangunan daerah, mensinergikan

potensi antar daerah dan/atau dengan pihak ketiga serta meningkatkan pertukaran pengetahuan, teknologi dan kapasitas fiskal.

Bentuk kerjasama daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meliputi kerjasama daerah dengan Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah Dalam Negeri; Fasilitasi peningkatan kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan 35 kabupaten/kota dan kerjasama bilateral dengan provinsi lain; serta kerjasama sister province dengan 4 (empat) provinsi di luar negeri, yaitu Negara Bagian

Queensland Australia, Provinsi Fujian China, Chung Cheong Buk Do Korea dan Siem Reap Kamboja.

f. Administrasi Keuangan Daerah

Perwujudan pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel telah dilaksanakan melalui Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Perda Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 96 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip-prinsip berbasis akuntansi, nilai historis, realistis, periodisitas, konsisten, pengungkapan lengkap dan penyajian wajar.

Pada Tahun 2012 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 Nomor 35/A/LHP/BPK/XVIII.NG/5/2012.

g. Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah

Optimalisasi pengelolaan aset daerah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemanfaatan dan pendayagunaan aset daerah untuk mendukung peningkatan PAD. Untuk itu dilakukan optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan aset daerah, up dating data pengadaan dan mutasi, pengamanan aset, penghapusan dan pemindahtanganan Barang Milik Daerah (BMD), inventarisasi BMD, penyelesaian kasus/sengketa aset, pembinaan pengendalian dan pengawasan BMD serta penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) dan Daftar Kebutuhan Perubahan Barang Milik Daerah (DKPBMD). Selain itu dilaksanakan pula kerjasama dengan pihak ketiga pada 3 (tiga) obyek aset, pinjam pakai 11 obyek aset, dan disewakan 27 obyek aset. h. Pengawasan

Pengawasan dilaksanakan untuk menjaga kinerja pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan regulasi, kebijakan dan peraturan yang berlaku. Pelaksanaan pengawasan difokuskan pada pengawasan internal secara berkala pada beberapa objek pemeriksaan (obrik)

meliputi seluruh SKPD di jajaran pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Selama kurun waktu Tahun 2008 - 2012 telah dilaksanakan pemeriksaan reguler pada obyek pemeriksaan lingkup pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebanyak 468 LHP; Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan (AMJ) Bupati/Walikota di Jawa Tengah 35 LHP; penanganan dan pemeriksaan khusus 412 kasus; pemeriksaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Bantuan Keuangan di 35 kabupaten/kota dan pemerintah desa.

Sampai dengan triwulan I Tahun 2013 telah dilaksanakan pemeriksaan reguler pada obyek pemeriksaan lingkup pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebanyak 499 LHP terdapat 6.015 temuan dengan 6.930 rekomendasi dimana 6.128 rekomendasi (88,43%) telah ditindaklanjuti dan 802 rekomendasi (11,57%) dalam proses; Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan (AMJ) Bupati/Walikota di Jawa Tengah sebanyak 35 LHP terdapat 491 Temuan dengan 542 Rekomendasi dimana 494 rekomendasi (91,14%) telah ditindaklanjuti dan 48 rekomendasi (8,86%) dalam proses; penanganan dan pemeriksaan khusus 421 kasus; pemeriksaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dengan laporan hasil pemeriksaan sebanyak 344 LHP terdapat 2.727 temuan dengan 3.544 rekomendasi dimana 2.791 rekomendasi (78,75%) telah ditindaklanjuti dan 753 rekomendasi (21,25%) dalam proses.

i. Kepegawaian dan Sumber Daya Aparatur

Peningkatan kapasitas SDM aparatur merupakan upaya untuk mewujudkan profesionalisme dan mendukung peningkatan pelayanan publik, dilaksanakan melalui pengadaan CPNS; Diklat Formal (pengiriman tugas belajar dan pemberian izin belajar), Diklat Kader (Bintek dan Kursus), tes kompetensi (Quasi, PCAP, dan ujian kedinasan), Kenaikan Pangkat, pengangkatan dalam jabatan, penilaian prestasi kerja, pembinaan disiplin, pemberian penghargaan dan kesejahteraan, pemberhentian dan pensiun serta pemutakhiran data. j. Reformasi Birokrasi

Reformasi birokrasi pada dasarnya adalah upaya untuk melakukan perbaikan kinerja birokrasi dengan meningkatkan kualitas regulasi, efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas seluruh aspek penyelenggaraan pemerintahan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, yang akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah.

Pelaksanaan reformasi birokrasi yang mencakup 8 (delapan) area perubahan di Provinsi Jawa Tengah yaitu:

(1) Penataan dan penguatan organisasi, dilaksanakan melalui evaluasi kelembagaan pada 59 SKPD Provinsi Jawa Tengah dan fasilitasi penataan kelembagaan Pemerintah Kabupaten/Kota.

(2) Penataan tatalaksana, dilaksanakan melalui peningkatan Standar Manajemen Mutu (SMM)/Sertifikasi ISO 9001:2008 sebagaimana

Tabel 2.144, serta pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagaimana Tabel 2.145.

(3) Penataan sistem manajemen SDM aparatur, dilaksanakan melalui diklat aparatur sebagaimana Tabel 2.146. Selain itu, selama kurun waktu 2008-2012 juga telah dilaksanakan Pengadaan CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 2.372 orang dan fasilitasi pengadaan CPNSD Pemerintah Kabupaten/Kota sebanyak 34.674 orang; Tes kompetensi bagi 1.136 pejabat struktural pemerintah provinsi serta fasilitasi 579 pejabat struktural pemerintah kabupaten/kota; Evaluasi kinerja 4.450 pejabat struktural di Instansi induk dan UPT, 15.108 pejabat fungsional dan 24.640 pejabat fungsional umum dan sampai dengan Triwulan I Tahun 2013 mencapai 31.740 pejabat fungsional umum; Pemberian penghargaan kepada PNS melalui penganugerahan tanda jasa kepada 4.209 PNS provinsi dan 36.707 PNS kabupaten/kota; Peningkatan kualitas PNS melalui fasilitasi tugas belajar sebanyak 42 orang, 361 orang mendapat bantuan biaya untuk izin belajar; Penyelenggaraan Diklat Aparatur bagi 27.506 orang dan sampai dengan Triwulan I Tahun 2013 mencapai 27.961 orang.

(4) Penguatan Pengawasan, dilaksanakan melalui pengawasan internal pada 60 obyek pemeriksaan lingkup provinsi dan 35 obyek pemeriksaan lingkup kabupaten/kota, serta implementasi Sistem Pengendalian Pengawasan Intern Pemerintah pada 2 SKPD provinsi. (5) Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dilaksanakan melalui

implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. (6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dilakukan melalui

penerbitan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 67 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, pendekatan pelayanan kepada wajib pajak kendaraan bermotor melalui SAMSAT online, drive thru, SAMSAT keliling, gerai SAMSAT.

(7) Penataan perundang-undangan, dilaksanakan melalui penyusunan 38 Raperda Provinsi serta evaluasi 954 Raperda dan Klarifikasi 887 Perda kabupaten/kota.

(8) Pola pikir dan budaya kerja (manajemen perubahan), dilakukan melalui sosialisasi dan diklat TOT pengembangan budaya kerja, penerapan nilai-nilai budaya kerja dan etika PNS, pembentukan kelompok budaya kerja pada setiap SKPD, serta pembentukan

Tabel 2.147.

Sertifikasi ISO 9001:2008

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

No. Tahun Jumlah UPP

1. 2008 3 2. 2009 3 3. 2010 3 4. 2011 2 5. 2012 2 Jumlah 13

Sumber : Biro Organisasi dan Kepegawaian,Setda Prov Jateng, 2013.

Tabel 2.148.

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

No. Tahun Jumlah UPP

Nilai Sangat Baik Baik 1. 2008 - - - 2. 2009 - - - 3. 2010 2 2 - 4. 2011 - - - 5. 2012 48 1 47 Jumlah 50 3 47

Sumber : Biro Organisasi dan Kepegawaian, Setda Prov Jateng, 2013.

Tabel 2.149.

Diklat Aparatur Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

No. Diklat Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 1. Teknis 835 973 552 490 995 2. Fungsional 547 568 409 260 480 3. Kepemimpinan 267 532 468 420 676 4. Pemerintah Daerah 210 290 64 35 40 5. Prajabatan 1.100 4.410 4.581 5.917 2.387

Sumber : Badan Pendidikan dan Pelatihan Prov. Jateng, 2013.

Dalam dokumen RPJMD Jawa Tengah 2013 2018 (Halaman 165-171)