• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konjungsi Sebab-akibat (kausalitas)

Dalam dokumen BAB IV ANALISIS DATA (Halaman 38-44)

Konjungsi sebab-akibat yang terdapat pada wacana deskriptif rubrik Klik diantaranya mula „maka‟ amarga „karena‟, dan merga „karna‟. Berikut adalah data yang terdapat konjungsi sebab-akibat.

(118) Hadiah Qur‟an Kanggo Ronaldo – Sarampunge dadi dhuta perusahaan operator seluler Arab Saudi, Mobily, punggawa Real Madrid Cristiano Ronaldo oleh hadiah salinan musaf kitab suci agama Islam. [...] Pemain paling larang ing donya iki bakal mbintangi sawenehing iklan suwene telung wulan kanthi njupuk lokasi syuting ing Ibu kota Arab Saudi, Riyadh. Lan minangka kompensasine, kapten Timnas Portugal ksb oleh bayaran gedhene Rp 58 miliar. Muncul spekulasi, Mobily milih Ronaldo amarga tumindake kang dikenal dermawan lan bola-bali nyedhekahake pengasilane kanggo perjuangan Palestina. [...] (PS/29/20/07/2013) „Hadiah Qur‟an Untuk Ronaldo – Sesudah menjadi duta perusahaan operator seluler Arab Saudi, Mobily, pemain Real Madrid Cristiano Ronaldo mendapat hadiah salinan musaf kitab suci agama Islam. [...] Pemain paling mahal di dunia ini bakal membintangi sebuah iklan lamanya tiga bulan dengan mengambil lokasi syuting di Ibu kota Arab Saudi, Riyadh. Dan sebagai kompensasinya, kapten Timnas Portugal tsb mendapat bayaran sebesar Rp 58 miliar. Muncul spekulasi, Mobily memilih Ronaldo

karena sikapnya yang dikenal dermawan dan sering

menyedekahkan penghasilannya untuk perjuangan Palestina. [...]‟

Terlihat pada data (118) di atas terdapat konjungsi sebab-akibat yang berupa kata amarga „karena‟. Konjungsi tersebut berfungsi menyatakan hubungan sebab-akibat antara klausa Muncul spekulasi, Mobily milih Ronaldo „Muncul spekulasi, Mobily memilih Ronaldo‟ sebagai akibatnya dan klausa tumindake kang dikenal dermawan lan bola-bali nyedhekahake pengasilane kanggo perjuangan Palestina „sikapnya yang dikenal dermawan dan sering menyedekahkan penghasilannya untuk perjuangan Palestina‟ sebagai penyebabnya.

commit to user

Kemudian data (118) di atas dibagi unsur langsungnya. Hasilnya adalah sebagai berikut.

(118a) Sarampunge dadi dhuta perusahaan operator seluler Arab Saudi, Mobily, punggawa Real Madrid Cristiano Ronaldo oleh hadiah salinan musaf kitab suci agama Islam.

„Sesudah menjadi duta perusahaan operator seluler Arab Saudi, Mobily, pemain Real Madrid Cristiano Ronaldo mendapat hadiah salinan musaf kitab suci agama Islam.‟

(118b) [...] Pemain paling larang ing donya iki bakal mbintangi sawenehing iklan suwene telung wulan kanthi njupuk lokasi syuting ing Ibu kota Arab Saudi, Riyadh.

„[...] Pemain paling mahal di dunia ini bakal membintangi sebuah iklan lamanya tiga bulan dengan mengambil lokasi syuting di Ibu kota Arab Saudi, Riyadh.‟

(118c) Lan minangka kompensasine, kapten Timnas Portugal ksb oleh bayaran gedhene Rp 58 miliar.

„Dan sebagai kompensasinya, kapten Timnas Portugal tsb mendapat bayaran sebesar Rp 58 miliar.‟

(118d) Muncul spekulasi, Mobily milih Ronaldo amarga tumindake kang dikenal dermawan lan bola-bali nyedhekahake pengasilane kanggo perjuangan Palestina. [...]

„Muncul spekulasi, Mobily memilih Ronaldo karena sikapnya yang dikenal dermawan dan sering menyedekahkan penghasilannya untuk perjuangan Palestina. [...]‟

Selanjutnya data (118d) diuji dengan menggunakan tenik lesap. Hasilnya adalah sebagai berikut.

(118e) Muncul spekulasi, Mobily milih Ronaldo Ø tumindake kang dikenal dermawan lan bola-bali nyedhekahake pengasilane kanggo perjuangan Palestina. [...]

„Muncul spekulasi, Mobily memilih Ronaldo Ø sikapnya yang dikenal dermawan dan sering menyedekahkan penghasilannya untuk perjuangan Palestina. [...]‟

Hasil analisis data (118e) di atas dengan menggunakan teknik lesap, menjadikan kalimat tidak berterima dan tidak gramatikal. Oleh karena itu konjungsi sebab-akibat berupa kata amarga „karena‟ harus dihadirkan.

commit to user

Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik lesap, data (118d) kemudian di uji dengan teknik ganti seperti berikut ini.

(118f) Muncul spekulasi, Mobily milih Ronaldo tumindake

kang dikenal dermawan lan bola-bali nyedhekahake pengasilane kanggo perjuangan Palestina. [...]

„Muncul spekulasi, Mobily memilih Ronaldo sikapnya

yang dikenal dermawan dan sering menyedekahkan penghasilannya untuk perjuangan Palestina. [...]‟

Setelah data (118f) dianalisis dengan teknik ganti, ternyata konjungsi sebab-akibat pada kata amarga „karena‟ dapat diganti dengan kata jalaran „karena‟. Hal ini disebabkan kedua kata tersebut termasuk dalam ragam ngoko maka saat kedua kata itu saling menggantikan kalimat masih berterima. Namun kata amargi „karena‟ yang termasuk dalam ragam krama tidak dapat menggatikan kata amarga „karena‟ sebab kalimat menjadi tidak berterima.

(120) Nalika Romadon ing Prancis – Sawijining bocah mujudake peniru ulung. Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik, mula dheweke bakal melu-melu. Iku uga kang ditindakake bocah Muslim iki nalika melu bapake nindakake salat Duhur ing Mesjid Agung Strabourg, Prancis. Senajan durung mangerteni maknane salat, semangate bocah cilik iki patut ditiru dening wong-wong kang diwasa liyane (PS/32/10/08/2013).

„Ketika Ramadhan di Prancis – Seorang anak menjadi peniru ulung. Ketika melihat orang tuanya melakukan hal yang baik,

maka dia akan ikut-ikut. Itu juga yang dilakukan anak Muslim ini

ketika ikut bapaknya melakukan sholat Duhur di Masjid Agung Strabourg. Prancis. Walaupun belum mengerti makna sholat, semangatnya anak kecil ini patut ditiru oleh orang-orang yang dewasa lainnya‟ amarga jalaran *amargi karena karena *karena

commit to user

Pada data (120) di atas terdapat konjungsi sebab-akibat yaitu kata mula „maka‟. Konjungsi mula „maka‟ berfungsi untuk menyatakan hubungan sebab-akibat dari anak kecil yang melihat orang tuanya melakukan hal yang baik maka dia akan menirukannya.

Data (120) di atas kemudian di uji dengan teknik BUL. Hasilnya adalah berikut ini.

(120a) Sawijining bocah mujudake peniru ulung. „Seorang anak menjadi peniru ulung‟

(120b) Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik, mula dheweke bakal melu-melu.

„Ketika melihat orang tuanya melakukan hal yang baik, maka dia akan ikut-ikut.‟

(120c) Iku uga kang ditindakake bocah Muslim iki nalika melu bapake nindakake salat Duhur ing Mesjid Agung Strabourg, Prancis. „Itu juga yang dilakukan anak Muslim ini ketika ikut bapaknya melakukan sholat Duhur di Masjid Agung Strabourg. Prancis.‟ (120d) Senajan durung mangerteni maknane salat, semangate bocah cilik

iki patut ditiru dening wong-wong kang diwasa liyane

„Walaupun belum mengerti makna sholat, semangatnya anak kecil ini patut ditiru oleh orang-orang yang dewasa lainnya‟

Kemudian data (120a) diuji dengan teknik lesap. Hasilnya adalah sebagai berikut.

(120e) Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik, Ø dheweke bakal melu-melu.

„Ketika melihat orang tuanya melakukan hal yang baik, Ø dia akan ikut-ikut.‟

Setelah data (120d) diuji dengan menggunakan teknik lesap, terlihat kalimat masih gramatikal namun tidak berterima, karena kalimat menjadi kurang jelas. Maka penanda konjungsi sebab-akibat tersebut lebih baik dihadirkan agar kalimatnya menjadi lebih padu.

commit to user

Kemudian digunakan teknik ganti untuk menguji data (120a). Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.

(120f) Sawijining bocah mujudake peniru ulung. Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik, dheweke bakal

melu-melu.

„Seorang anak menjadi peniru ulung. Ketika melihat orang tuanya melakukan hal yang baik, dia akan ikut-ikut.‟

Setelah data (120e) diuji dengan teknik ganti, kalimat menjadi tidak gramatikal. Dikarenakan konjungsi sebab-akibat mula „maka‟ yang termasuk ragam ngoko tidak dapat diganti dengan pramila „maka‟ karena kata tersebut merupakan ragam krama.

(121) Dolanan Nyawa – Ana „dolanan anyar‟ tumrape remaja-remaja ing luar negri dinane iki, utamane ing negara Rusia, yakuwi adu kuwanenan diliwati sepur. Nanging becike aja ditiru ya, merga iki mbebayani banget! Ing kene, si remaja mau, kanthi cara murep ing tengah-tengah ril sepur kang banjur diliwati kereta wesi kang swarane mbrebegi sarta banter playune kuwi. [...] (PS/37/14/09/2013).

„Mainan Nyawa – Ada „mainan baru‟ untuk remaja-remaja di luar negeri kini, utamanya di negara Rusia, yaitu beradu keberanian dilewati kereta. Tetapi baiknya jangan ditiru ya, karena ini berbahaya sekali! Di sini, si remaja itu, dengan cara tengkurap di tengah-tengah rel kereta yang kemudian dilewati kereta besi yang suaranya bising serta kencang larinya itu. [...]‟

Pada data (121) di atas terdapat konjungsi sebab-akibat merga „karena‟. Konjungsi tersebut mengacu pada pembaca agar tidak meniru gambar Klik karena sangat berbahaya Di rubrik tersebut terlihat seseorang yang sengaja berbaring di rel dan kemudian dilewati kereta, tujuannya adalah sekedar untuk mencari sensasi.

Kemudian data (121) diuji dengan teknik BUL. Hasilnya adalah sebagai berikut.

mula *pramila

maka

commit to user

(121a) Ana „dolanan anyar‟ tumrape remaja-remaja ing luar negri dinane iki, utamane ing negara Rusia, yakuwi adu kuwanenan diliwati sepur.

„Ada „mainan baru‟ untuk remaja-remaja di luar negeri kini, utamanya di negara Rusia, yaitu beradu keberanian dilewati kereta.‟

(121b) Nanging becike aja ditiru ya, merga iki mbebayani banget! „Tetapi baiknya jangan ditiru ya, karena ini berbahaya sekali!‟ (121c) Ing kene, si remaja mau, kanthi cara murep ing tengah-tengah ril

sepur kang banjur diliwati kereta wesi kang swarane mbrebegi sarta banter playune kuwi.

„Di sini, si remaja itu, dengan cara tengkurap di tengah-tengah rel kereta yang kemudian dilewati kereta besi yang suaranya bising serta kencang larinya itu.‟

Setelah diuji teknik BUL kemudian data (121b) diuji dengan teknik lesap. Hasilnya adalah sebagai berikut.

(121d) *Nanging becike aja ditiru ya, Ø iki mbebayani banget! *Tetapi baiknya jangan ditiru ya, Ø ini berbahaya sekali!

Setelah data (121d) di atas diuji dengan teknik lesap, telihat masih berterima dan gramatikal. Tetapi informasi yang disampaikan menjadi kurang jelas. Maka konjungsi sebab-akibat merga „karena‟ harus dihadirkan.

Selanjutnya data (121b) diuji dengan teknik ganti. hasilnya adalah sebagai berikut.

(121e) Nanging becike aja ditiru ya, iki mbebayani banget! „Tetapi baiknya jangan ditiru ya, ini berbahaya sekali!

Setelah data (121e) diuji dengan teknik ganti, terlihat bahwa kata merga „karena‟ tidak dapat diganti dengan kata amargi „karena‟ karena ragam bahasa dari kedua kata tersebut berbeda. Kata merga „karena‟ termasuk ragam ngoko, sedangkan amargi „karena‟ termasuk ragam krama.

merga *amargi

karena *karena

commit to user

Dalam dokumen BAB IV ANALISIS DATA (Halaman 38-44)