Pengacuan komparatif (perbandingan), ialah salah satu jenis kohesi gramatikal yang bersifat membandingkan dua hal atau lebih yang mempunyai kemiripan atau kesamaan, dalam penelitian ini hanya ditemukan pengacuan komparatif dalam segi bentuk/ wujud dan perilaku. Contoh datanya adalah sebagai berikut.
(86) Pasar paling mbebayani ing donya – Satleraman, Pasar Maeklong ing Thailand iki padha karo pasar tradisonal liyane, adol woh-wohan lan janganan. Nanging pranyata, pasar iki mujudake pasar paling mbebayani ing donya. Kepriye ora, anggone mbeber dagangan mung kacek 2 cm wae saka ril sepur. Ora mung kuwi wae, para bakul ing kene uga ngedegake tendha engga tengah ril. Banjur, piye yen ana sepur liwat? Para bakul apadene sing tuku sajak wis lihai marang kabeh iku. Nalika sirine diunekake tanpa sepur teka, kabeh siap-siap mlipir menyang panggonan sing aman. Dene tendhane dilempit ngono wae amrih sepure bisa liwat (PS/3/19/01/2013).
„Pasar Paling Membahayakan di dunia – Sekilas, Pasar Maeklong di Thailand ini sama dengan pasar tradisional lainnya, jual buah-buahan dan sayuran. Tetapi ternyata, pasar ini merupakan pasar paling membahayakan di dunia. Bagaimana tidak, tempatnya menggelar dagangan hanya beda 2 cm saja dari rel kereta. Tidak hanya itu saja, para pedagang di sini juga mendirikan tenda hingga tengah rel. Kemudian, bagaimana jika ada kereta lewat? Para pedagang dan juga yang beli seperti sudah lihai dengan semua itu. ketika sirine dibunyikan tanda kereta datang, semua siap-siap minggir ke tempat yang aman. Sedangkan tendanya dilipat begitu saja agar kereta bisa lewat.‟
Pada data (86) di atas terdapat pengacuan komparatif yang berupa padha karo „sama dengan‟. Pengacuan komparatif tersebut membandingkan antara pasar Maeklong di Thailand yang sama dengan pasar tradisonal lainnya. Data di atas kemudian dibagi unsur langsungnya menjadi berikut ini.
(86a) Satleraman, Pasar Maeklong ing Thailand iki padha karo pasar tradisonal liyane, adol woh-wohan lan janganan.
commit to user
„Sekilas, Pasar Maeklong di Thailand ini sama dengan pasar tradisional lainnya, jual buah-buahan dan sayuran.‟
(86b) Nanging pranyata, pasar iki mujudake pasar paling mbebayani ing donya.
„Tetapi ternyata, pasar ini merupakan pasar paling membahayakan di dunia.‟
(86c) Kepriye ora, anggone mbeber dagangan mung kacek 2 cm wae saka ril sepur.
„Bagaimana tidak, tempatnya menggelar dagangan hanya beda 2 cm saja dari rel kereta.‟
(86d) Ora mung kuwi wae, para bakul ing kene uga ngedegake tendha engga tengah ril.
„Tidak hanya itu saja, para pedagang di sini juga mendirikan tenda hingga tengah rel.‟
(86e) Banjur, piye yen ana sepur liwat? Para bakul apadene sing tuku sajak wis lihai marang kabeh iku.
„Kemudian, bagaimana jika ada kereta lewat? Para pedagang dan juga yang beli seperti sudah lihai dengan semua itu.‟
(86f) Nalika sirine diunekake tanpa sepur teka, kabeh siap-siap mlipir menyang panggonan sing aman.
„Ketika sirine dibunyikan tanda kereta datang, semua siap-siap minggir ke tempat yang aman.‟
(86g) Dene tendhane dilempit ngono wae amrih sepure bisa liwat „Sedangkan tendanya dilipat begitu saja agar kereta bisa lewat.‟ Kemudian data (86a) diuji dengan teknik lesap. Hasilnya seperti berikut ini.
(86h) Satleraman, Pasar Maeklong ing Thailand iki Ø pasar tradisonal liyane, adol woh-wohan lan janganan.
„Sekilas, Pasar Maeklong di Thailand ini Ø pasar tradisional lainnya, jual buah-buahan dan sayuran.‟
Terlihat pada data (86h) di atas setelah pengacuan komparatif padha karo „sama dengan‟ dilesapkan maka wacana menjadi tidak gramatikal dan
commit to user
tidak berterima. Maka dari itu, kehadirannya wajib hadir agar wacana menjadi padu.
Selanjutnya data (86a) dianalisis dengan menggunakan teknik ganti. Berikut ini adalah hasilnya.
(86i) Satleraman, Pasar Maeklong ing Thailand iki pasar tradisonal liyane, adol woh-wohan lan janganan.
„Sekilas, Pasar Maeklong di Thailand ini pasar
tradisional lainnya, jual buah-buahan dan sayuran.‟
Setelah data (86i) diuji dengan teknik ganti, ternyata kata kaya „seperti‟ dapat menggantikan frasa padha karo „sama dengan‟. Hal ini disebabkan karena keduanya merupakan ragam ngoko, sehingga kedua kata tersebut bisa saling menggantikan.
(87) Angler ing Closet – Tau ngrasakake ngantuk nemen nalikane ing perjalanan, taman, utawa ing kantor? Mesthine tau ya, lan kanthi ora sengaja banjur keturon, utawa malah nganti angler banget kaya adhik kita iki hehe... (PS/4/26/01/2013).
„Nyeyak di Closet – Pernah merasakan mengantuk sekali ketika di perjalanan, taman atau di kantor? Pastinya pernah ya, dan dengan tidak sengaja kemudian tertidur, atau malah sampai nyenyak sekali seperti adik kita ini hehe...‟
Pada data (87) di atas terdapat pengacuan komparatif yaitu pada kata kaya „seperti‟. Kata tersebut membandingkan sikap atau perilaku seseorang ketika mengantuk sampai-sampai ketiduran seperti yang dilakukan oleh anak kecil pada rubrik yang mengantuk hingga tertidur di atas closet. Selanjutnya data (87) di atas dibagi unsur langsungnya sebagai berikut.
(87a) Tau ngrasakake ngantuk nemen nalikane ing perjalanan, taman, utawa ing kantor?
padha karo kaya
sama dengan
commit to user
„Pernah merasakan mengantuk sekali ketika di perjalanan, taman atau di kantor?‟
(87b) Mesthine tau ya, lan kanthi ora sengaja banjur keturon, utawa malah nganti angler banget kaya adhik kita iki hehe...
„Pastinya pernah ya, dan dengan tidak sengaja kemudian tertidur, atau malah sampai nyenyak sekali seperti adik kita ini hehe...‟ Kemudian data (87b) diuji dengan menggunakan teknik lesap. Hasilnya menjadi sebagai berikut ini.
(87c) *Mesthine tau ya, lan kanthi ora sengaja banjur keturon, utawa malah nganti angler banget Ø adhik kita iki hehe...
*„Pastinya pernah ya, dan dengan tidak sengaja kemudian tertidur, atau malah sampai nyenyak sekali Ø adik kita ini hehe...‟ Setelah kata kaya „seperti‟ pada data (87c) dilesapkan kalimat menjadi tidak gramatikal dan tidak berterima. Maka dari itu, kehadirannya wajib agar wacana menjadi padu. Kemudian data dianalisis dengan teknik ganti seperti berikut ini.
(87d) Mesthine tau ya, lan kanthi ora sengaja banjur keturon, utawa malah nganti angler banget adhik kita iki hehe... „Pastinya pernah ya, dan dengan tidak sengaja kemudian tertidur, atau malah sampai nyenyak sekali adik kita ini hehe...‟
Setelah data (87d) diuji dengan teknik ganti, kata kaya „seperti‟ tidak dapat diganti dengan kata kados „seperti‟. Hal ini disebabkan kata kados „seperti‟ merupakan ragam krama, jadi tidak dapat menggantikan kata kaya „seperti‟ yang merupakan ragam ngoko.
(88) Pencolodan ing Keyboard – Sawijining seniman Rusia arabn Anatoly Vyatkin nggawe „patung‟ wujud tombol keyboard raseksa. Patung utawa monumen keyboard iki migunakake 86 balok watu lan dipapanake ing lapangan Yekaterinburg, Rusia. Tujuan utamane ora liya kanggo narik kawigaten wong mlaku utawa turis sing kebeneran liwat kono. Kabukten, akeh wong
kaya *kados
seperti
commit to user
kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, kaya-kaya sajak lagi ngetik ing keyboard komputer ngono kae. (PS/14/6/04/2013).
„Melompat di Keyboard – Seorang seniman Rusia bernama Anatoly Vyatkin membuat „patung‟ berwujud tombol keyboard rasaksa. Patung atau monumen ini menggunakan 86 balok batu dan ditempatkan di lapangan Yaketerinburg, Rusia. Tujuan utamanya tidak lain untuk menarik perhatian orang jalan atau turis yang tidak sengaja lewat sana. Terbukti, banyak orang yang sering melompat-lompat dari tuts satu ke tuts lainnya, seperti sedang mengetik di keyboard komputer begitu.‟
Pada data (88) di atas terdapat pronomina komparatif yaitu pada kata kaya-kaya „seperti‟. Pengacuan komparatif tersebut membandingkan pernyataan banyak orang yang sering melompat-lompat dari tuts satu ke tuts lainnya, dengan mengetik di keyboard komputer.
Selanjutnya data (88) di atas dibagi unsur langsungnya dengan menggunakan teknik BUL. Dan hasilnya adalah sebagai berikut.
(88a) Sawijining seniman Rusia aran Anatoly Vyatkin nggawe „patung‟ wujud tombol keyboard raseksa.
„Seorang seniman Rusia bernama Anatoly Vyatkin membuat „patung‟ berwujud tombol keyboard rasaksa.‟
(88b) Patung utawa monumen keyboard iki migunakake 86 balok watu lan dipapanake ing lapangan Yekaterinburg, Rusia.
„Patung atau monumen ini menggunakan 86 balok batu dan ditempatkan di lapangan Yaketerinburg, Rusia.‟
(88c) Tujuan utamane ora liya kanggo narik kawigaten wong mlaku utawa turis sing kebeneran liwat kono.
„Tujuan utamanya tidak lain untuk menarik perhatian orang jalan atau turis yang tidak sengaja lewat sana.‟
(88d) Kabukten, akeh wong kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, kaya-kaya sajak lagi ngetik ing keyboard komputer ngono kae
„Terbukti, banyak orang yang sering melompat-lompat dari tuts satu ke tuts lainnya, seperti sedang mengetik di keyboard komputer begitu.‟
commit to user
Selanjutnya data (88d) diuji dengan teknik lesap. Hasilnya menjadi sebagai berikut.
(88e) Kabukten, akeh wong kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, Ø sajak lagi ngetik ing keyboard komputer ngono kae „Terbukti, banyak orang yang sering melompat-lompat dari tuts satu ke tuts lainnya, Ø sedang mengetik di keyboard komputer begitu.‟
Setelah data (88e) di atas diuji dengan teknik lesap, kalimat menjadi tindak gramatikal dan tidak berterima. Maka kata kaya-kaya „seperti‟ harus dihadirkan. Kemudian data (88d) diuji dengan teknik ganti, seperti berikut ini.
(88f) Kabukten, akeh wong kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, sajak lagi ngetik ing
keyboard komputer ngono kae
„Terbukti, banyak orang yang sering melompat-lompat dari tuts satu ke tuts lainnya, sedang mengetik di keyboard
komputer begitu.‟
Teknik ganti yang dikenakan pada data (88f) di atas membuat kalimat tidak berterima dan tidak gramatikal. Kata kaya-kaya „seperti‟ tidak dapat diganti dengan kata kayadene „seperti‟.
(96) Rambut Topi – Iki rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Sing jelas, merga bosen klawan rambut kribone, priya iki duwe ide motong lan mbentuk kayadene topi. Amrih ora gampang rusak, dheweke ora lali nyemprotake hairspray. Lan... rambut kuwi saiki dadi topi kang ngancani priya ksb menyang ngendi wae (PS/51/21/12/2013).
„Rambut Topi – Ini rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Yang jelas, karena bosan dengan rambut kribonya, pria ini mempunyai ide memotong dan membentuk seperti topi. Agar tidak mudah rusak, dia tidak lupa menyemprotkan hairspray. Dan... rambut itu sekarang menjadi topi yang menemani pria tersebut ke mana saja‟
kaya-kaya *kayadene
seperti
commit to user
Pada data (96) di atas terdapat pengacuan komparatif kayadene „seperti‟ yang membandingkan antara rambut dengan topi. Maksud dari pengacuan tersebut adalah seorang yang memotong dan membentuk rambut kribonya seperti topi.
Data (96) di atas kemudian diuji dengan menggunakan teknik BUL. Hasilnya adalah sebagai berikut.
(96a) Iki rambut apa topi ya? Topi apa rambut? „Ini rambut apa topi ya? Topi apa rambut?‟
(96b) Sing jelas, merga bosen klawan rambut kribone, priya iki duwe ide motong lan mbentuk kayadene topi.
„Yang jelas, karena bosan dengan rambut kribonya, pria ini mempunyai ide memotong dan membentuk seperti topi.
(96c) Amrih ora gampang rusak, dheweke ora lali nyemprotake hairspray.
„Agar tidak mudah rusak, dia tidak lupa menyemprotkan hairspray.‟
(96d) Lan... rambut kuwi saiki dadi topi kang ngancani priya ksb menyang ngendi wae
„Dan ... rambut itu sekarang menjadi topi yang menemani pria tersebut ke mana saja‟
Kemudian data (96b) diuji dengan menggunakan teknik lesap. Hasilnya adalah sebagai berikut.
(96e) *Sing jelas, merga bosen klawan rambut kribone, priya iki duwe ide motong lan mbentuk Ø topi.
*„Yang jelas, karena bosan dengan rambut kribonya, pria ini mempunyai ide memotong dan membentuk Ø topi.
Setelah data (96e) di atas dianalisis dengan menggunakan teknik lesap, kalimat menjadi tidak gramatikal dan tidak berterima. Oleh karena itu, kata kayadene „seperti‟ harus dihadirkan.
commit to user
Kemudian data (96b) diuji lagi dengan menggunakan teknik ganti. Hasilnya adalah sebagai berikut.
(96f) Iki rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Sing jelas, merga bosen klawan rambut kribone, priya iki duwe ide motong lan
mbentuk topi.
„Yang jelas, karena bosan dengan rambut kribonya, pria ini mempunyai ide memotong dan membentuk topi.
Setelah data diuji dengan teknik ganti, terlihat bahwa kata kayadene „seperti‟ tidak bisa diganti dengan kata kados „seperti‟, karena berbeda tingkat tutur. Kata kayadene „seperti‟ menggunakan ragam ngoko sedangkan kados „seperti‟ menggunakan ragam krama.
Data-data pengacuan (referensi) yangg telah dianalisis di atas adalah sebagian kecil dari data yang terkandung pada rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat. Data-data yang di analisis di atas masing-masing berjumlah 3 untuk pronomina persona, 7 untuk pronomina demonstratif, dan 4 untuk pronomina komparatif. Data-data pengacuan pada rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat secara keseluruhan ditemukan data sebanyak 96 dengan rincian, pengacuan persona sebanyak 29 data, pengacuan demonstratif sebanyak 56 data, dan pengacuan komparatif sebanyak 11 data. Keseluruhan data pengacuan (referensi) tersebut dapat dilihat di bagian lampiran nomor 1 sampai 96.
kayadene
*kados
seperti
commit to user
b. Penyulihan (Subtitusi)
Penyulihan merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa penggantian satuan lingual tertentu (yang telah disebut) dengan satuan lingual yang lain dalam wacana untuk memperoleh unsur pembeda. Substitusi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah subtitusi nominal, frasal, klausal.
Data yang mengandung penyulihan (substitusi) tidak dikenai teknik ganti karena substitusi sudah merupakan penggantian dari unsur yang satu dengan unsur yang lain, jadi sudah ada penggantian unsur dalam kalimat. Jadi pada data yang mengandung substitusi hanya dikenai teknik BUL dan teknik lesap.
Berikut ini adalah contoh data yang mengandung substitusi nominal. (99) Pakunjaran apa Kandhang? – Nrenyuhake banget kahanan penjara
ing El Salvador iki, malah kepara bisa diarani luwih miris katimbang penjara ing Indonesia. Kepriye ora, ing pakunjaran iki para napi urip kayadene kewan ing njero kandhang kanthi suk-sukan. Kepara kanggo slonjor wae uga ora bisa. Sel iki sakawit pancen pakunjaran sementara kanggo tahanan 72 jam.[...] (PS/39/28/09/2013).
„Penjara apa Kandang? – Memprihatinkan sekali keadaan penjara di El Salvador ini, malah bisa dikatakan lebih miris daripada penjara di Indonesia. Bagaimana tidak, di penjara ini para napi hidup seperti hewan di dalam kandang dengan derdesak-desakan. Jangankan untuk selonjor saja juga tidak bisa. Sel ini awalnya memang penjara sementara untuk tahanan 72 jam. [...]
Pada data (99) di atas terdapat penyulihan kata dengan kata, yaitu kata pakunjaran „penjara‟ dengan sel „sel‟. Substitusi tersebut berfungsi agar teks menjadi bervariasi jadi tidak monoton.
Kemudian data (99) di atas dianalisis dengan menggunakan teknik BUL. Hasilnya adalah sebagai berikut.
commit to user
(99a) Nrenyuhake banget kahanan penjara ing El Salvador iki, malah kepara bisa diarani luwih miris katimbang penjara ing Indonesia. „Memprihatinkan sekali keadaan penjara di El Salvador ini, malah bisa dikatakan lebih miris daripada penjara di Indonesia.‟
(99b) Kepriye ora, ing pakunjaran iki para napi urip kayadene kewan ing njero kandhang kanthi suk-sukan.
„Bagaimana tidak, di penjara ini para napi hidup seperti hewan di dalam kandang dengan derdesak-desakan.‟
(99c) Kepara kanggo slonjor wae uga ora bisa. „Jangankan untuk selonjor saja juga tidak bisa.‟
(99d) Sel iki sakawit pancen pakunjaran sementara kanggo tahanan 72 jam.[..]
„Sel ini awalnya memang penjara sementara untuk tahanan 72 jam.‟ [...]
Setelah data dikenai teknik BUL, kemudian data (99b) dan (99d) dianalisis dengan menggunakan teknik lesap. Hasilnya adalah sebagai berikut.
(99e) *Kepriye ora, ing Ø iki para napi urip kayadene kewan ing njero kandhang kanthi suk-sukan.
*„Bagaimana tidak, di Ø ini para napi hidup seperti hewan di dalam kandang dengan derdesak-desakan.‟
(99f) *Ø iki sakawit pancen pakunjaran sementara kanggo tahanan 72 jam.
*„Ø ini awalnya memang penjara sementara untuk tahanan 72 jam.‟ Setelah data dikenai teknik lesap data menjadi tidak berterima dan tidak gramatikal. Maka kedua kata nominal tersebut wajib hadir, agar informasinya menjadi lebih jelas.
Berikut ini adalah contoh data yang substitusi frasal.
(100) Pizza Raseksa - Itali nyengkakake posisine minangka negara pizza paling hebat ing donya kanthi mecahake rekor dunia anyar. Para ahli masak ing kana mentas iki nggawe pizza raseksa kang diametere 40 meter. Pizza ksb mesisan dadi pizza tanpa gluten (bahan kang sifate elastis) kang paling gedhe sadonya. Mula ora
commit to user
mokal yen banjur kacathet ing Guinness World Records. Pizza aran Ottavia iki dipanggang suwenen 48 jam tanpa mandheg. Koki ahli gluten-free kang cacahe 5 migunakake 9 ton glepung bebas gluten lan maton-ton bahan liyane kayadene keju lan margarin. [...] (PS/1/5/01/2013).
„Pizza Rasaksa- Itali mengusahakan posisinya yang merupakan negara pizza paling hebat di dunia hingga memecahkan rekor dunia baru. Para ahli masak di sana baru saja membuat pizza raksasa yang diameternya 40 meter. Pizza ksb mesisan menjadi pizza tanpa gluten (bahan yang sifatnya elastis) yang paling besar sedunia. Maka tidak heran jika kemudian tercatat di Guinness World Records. Pizza Ottavia ini dipanggang lamanya 48 jam tanpa henti.
Koki ahli gluten-free yang jumlahnya 5 menggunakan 9 ton tepung
bebas gluten dan berton-ton bahan lainnya seperti keju dan margarin. [...]‟
Pada data (100) di atas terdapat substitusi frasal. Pada data di atas frasa ahli masak „ahli masak‟ digantikan dengan kata koki „koki‟. Substitusi ini berfungsi untuk menjadikan kalimat lebih variatif dan tidak terkesan monoton.
Kemudian data (100) di bagi unsur langsung dengan menggunakan teknik BUL. Hasilnya menjadi berikut ini.
(100a) Itali nyengkakake posisine minangka negara pizza paling hebat ing donya kanthi mecahake rekor dunia anyar.
„Itali mengusahakan posisinya yang merupakan negara pizza paling hebat di dunia hingga memecahkan rekor dunia baru.‟
(100b) Para ahli masak ing kana mentas iki nggawe pizza raseksa kang diametere 40 meter.
„Para ahli masak di sana baru saja membuat pizza raksasa yang diameternya 40 meter.‟
(100c) Pizza ksb mesisan dadi pizza tanpa gluten (bahan kang sifate elastis) kang paling gedhe sadonya.
„Pizza ksb mesisan menjadi pizza tanpa gluten (bahan yang sifatnya elastis) yang paling besar sedunia.‟
(100d) Mula ora mokal yen banjur kacathet ing Guinness World Records. „Maka tidak heran jika kemudian tercatat di Guinness World Records.‟
commit to user
(100e) Pizza aran Ottavia iki dipanggang suwenen 48 jam tanpa mandheg. „Pizza Ottavia ini dipanggang lamanya 48 jam tanpa henti.‟
(100f) Koki ahli gluten-free kang cacahe 5 migunakake 9 ton glepung bebas gluten lan maton-ton bahan liyane kayadene keju lan margarin. [...]
„Koki ahli gluten-free yang jumlahnya 5 menggunakan 9 ton tepung bebas gluten dan berton-ton bahan lainnya seperti keju dan margarin. [...]‟
Setelah dibagi unsur langsungnya, data (100b) dan (100f) diuji dengan teknik lesap menjadi seperti berikut ini.
(100g) Para Ø ing kana mentas iki nggawe pizza raseksa kang diametere 40 meter.
„Para Ø di sana baru saja membuat pizza raksasa yang diameternya 40 meter.‟
(100h) Ø ahli gluten-free kang cacahe 5 migunakake 9 ton glepung bebas gluten lan maton-ton bahan liyane kayadene keju lan margarin. [...] „Ø ahli gluten-free yang jumlahnya 5 menggunakan 9 ton tepung bebas gluten dan berton-ton bahan lainnya seperti keju dan margarin. [...]‟
Hasil analisis data (100b) dan (100f) dengan menggunakan teknik lesap, menjadikan wacana menjadi tidak gramatikal dan tidak berterima. Hal ini berarti kadar keintian penanda kohesi tersebut tinggi, maka dari itu kehadirannya wajib agar informasi menjadi lebih jelas.
Berikut adalah contoh data susbtitusi klausal.
(104) Amrih Sehat?- Iki dudu upaya lampus dhiri kanthi turu ing sandhuwure ril amrih diplindhes sepur, nanging iki terapi kesehatan jarene. Sawenehing masyarakat padha nindhaake bab iki ing stasiun sepur Rawa Buaya Jakarta kang ngandhut aliran listrik ringan 5-10 volt. Ujare, kanthi teturon kaya mangkono awake ngrasakake kena strum kang malah ndadekake sehat. Ana-ana bae? (PS/15/13/04/2013)
„Agar Sehat? – Ini bukan upaya bunuh diri dengan tidur di atas rel
agar dilindas kereta, tetapi ini terapi kesehatan katanya. Sebagian
commit to user
yang mengandung aliran listrik ringan 5-10 volt. Katanya, dengan tiduran seperti itu badannya merasakan terkena setrum yang malah menjadikan sehat. Ada-ada saja?‟
Pada data di atas terdapat penyulihan klausa turu ing sandhuwure ril amrih diplindhes sepur „tidur di atas rel agar dilindas kereta‟ disubtitusi dengan frasa bab iki „hal ini‟. Fungsinya adalah agar tidak terjadi pengulangan kata yang sama dalam satu kontruksi kalimat sehingga tidak monoton. Data di atas termasuk subtitusi klausa dengan kata.
Data (104) kemudian diuji dengan menggunakan teknik BUL. Hasilnya adalah sebagai berikut.
(104a) Iki dudu upaya lampus dhiri kanthi turu ing sandhuwure ril amrih diplindhes sepur, nanging iki terapi kesehatan jarene.
„Ini bukan upaya bunuh diri dengan tidur di atas rel agar dilindas kereta, tetapi ini terapi kesehatan katanya‟.
(104b) Sawenehing masyarakat padha nindhaake bab iki ing stasiun sepur