• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konseptualisasi dan Definisi Operasional

Halaman 1 Karakteristik saluran komunikasi

DAFTAR LAMPIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

4.5. Konseptualisasi dan Definisi Operasional

Agar peubah-peubah yang diteliti mudah dipahami dan makna yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka perlu dilakukan konseptualisasi atau diberi ketetapan makna sehingga tidak terjadi ambigu atau asosiasi yang berbeda-beda (Seviella et.al 1993). Selanjutnya agar konsep tersebut dapat diukur, maka diberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat operasional. Kerlinger (2002) menyebutnya measured operational definition (definisi operasional yang dapat diukur).

Pengukuran adalah pemberian angka pada obyek-obyek atau kejadian- kejadian menurut suatu aturan (Kerlinger, 2002). Dalam pengukuran yang perlu diperhatikan adalah terdapat kesamaan yang dekat antara realitas sosial yang diteliti dengan nilai yang diperoleh dengan pengukuran. Oleh sebab itu, suatu instrumen pengukuran dipandang baik apabila hasilnya dapat merefleksikan secara tepat realitas dari fenomena yang hendak diukur (Singarimbun dan Effendi, 1995).

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu peubah dengan cara memberikan suatu pengertian operasional yang diperlukan untuk mengukur peubah tersebut (Bungin, 2006). Proses mengubah konsep atau peubah menjadi indikator atau mengkonstruksikan indikator-indikator untuk konsep atau peubah disebut operasionalisasi. Operasionalisasi peubah merupakan kegiatan mengurai peubah menjadi sejumlah peubah operasional yang menunjuk langsung pada hal-hal yang dapat diamati atau diukur (Silalahi, 2009).

Bagian pertama: karakteristik individu (X1).

Karakteristik individu merupakan ciri-ciri yang melekat pada diri individu yang membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat lain. Karakteristik individu masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah: umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, dan status sosial.

Tabel 4. Indikator, definisi operasional dan parameter pengukuran karakteristik individu (X1

Indikator

)

Definisi Operasional Parameter Pengukuran

X1.1 Masa hidup yang telah dilalui

responden sampai dengan usia saat penelitian ini dilaksanakan

Umur

Dihitung dalam tahun kelahiran dan dibulatkan keulang tahun berikutnya, dengan skala rasio dan dikelompokkan ke dalam tiga kategori.

X1.2 Merupakan jenjang

pendidikan formal yang

pernah dan sedang diikuti

responden saat penelitian dilakukan

Pendidikan formal

Dihitung berdasarkan lamanya tingkat pendidikan formal yang pernah dan sedang diikuti, diukur dengan skala rasio dan dikelompokkan ke dalam empat kategori.

X1.3 Pelatihan yang diikuti

responden di luar pendidikan formal yang terkait dengan kegiatan TSP selama tiga tahun terakhir saat penelitian dilakukan.

Pendidikan nonformal

Dihitung berdasarkan banyaknya pelatihan yang

terkait dengan kelompok TSP yang pernah diikuti, diukur dengan skala rasio dan dikelompokkan ke dalam empat kategori.

X Status sosial masyarakat yang

melekat pada diri responden.

1.4

Status sosial

Diukur berdasarkan status/

kedudukan sosial dalam

keterlibatan/aktivitas sosial di masyarakat diukur dengan skala nominal, dengan dua kategori.

Bagian kedua: penilaian terhadap aktivitas komunikasi organisasi. Penilaian terhadap aktivitas komunikasi organisasi merupakan pertukaran informasi yang dilakukan oleh perusahaan kepada masyarakat melalui kegiatan TSP. Peubah yang masuk dalam aktivitas komunikasi organisasi adalah: saluran komunikasi (X2), mutu informasi (X3), dan pendamping program kegiatan TSP

Saluran komunikasi (X2) merupakan alat yang digunakan pendamping

kegiatan dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Saluran ini dianggap sebagai sarana penyampai informasi atau pesan kepada masyarakat dengan menggunakan saluran komunikasi interpersonal dan saluran media massa yang dapat digunakan sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh pendamping kegiatan.

Tabel 5. Indikator, definisi operasional, parameter pengukuran saluran komunikasi (X2

Indikator

)

Definisi Operasional Parameter Pengukuran

X2.1 Penilaian terhadap saluran

komunikasi yang

digunakan individu untuk mempertukarkan pesan atau informasi. Saluran interpersonal

Intensitas interaksi antar individu dalam bertukar pesan. Diukur dengan skala ordinal.

X2.2 Penilaian terhadap saluran

komunikasi yang

digunakan individu untuk menggunakan pesan atau informasi.

Saluran media massa

Intensitas penggunaan media cetak dan elektronik untuk menggunakan informasi. Diukur dengan skala ordinal.

Mutu informasi (X3) merupakan pesan yang disampaikan perusahaan

melalui pendamping program kegiatan TSP kepada masyarakat. Mutu informasi adalah pesan atau informasi yang mempunyai kualitas dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tabel 6. Indikator, definisi operasional dan parameter pengukuran mutu informasi (X3

Indikator

)

Definisi Operasional Parameter Pengukuran

X3.1 Penilaian terhadap

informasi yang dipertukarkan dan sesuai

dengan kebutuhan.

Informasi yang relevan

Informasi yang tersedia dapat membantu mengembangkan usaha sesuai dengan kebutuhan dan harapan. Diukur dengan skala ordinal ditransformasi ke skala interval. X3.2 Penilaian terhadap informasi yang dipertukarkan dan merupakan informasi terbaru. Unsur kebaruan

Informasi yang tersedia memuat perkembangan terakhir. Diukur dengan skala ordinal ditransformasi ke skala interval

X3.3 Penilaian terhadap

informasi yang telah diakui kebenarannya.

Dapat dipercaya

Informasi yang tersedia mengandung kebenaran yang diyakini. Diukur dengan skala ordinal ditransformasi ke skala interval.

X3.4 Penilaian terhadap

informasi yang mudah untuk dipahami.

Mudah untuk dimengerti

Informasi disampaikan menggunakan bahasa yang

mudah dipahami. Diukur dengan skala ordinal ditransformasi ke skala interval.

X3.5 Penilaian terhadap

informasi yang berguna untuk menyelesaikan masalah. Membantu menyelesaikan masalah

Informasi yang tersedia dapat memberi panduan tentang penyelesaian masalah. Diukur dengan skala ordinal ditrandformasikan ke skala interval

Pendamping program kegiatan (X4) adalah: seorang pendamping kegiatan

yang dipercayakan perusahaan untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada masyarakat, dimana pendamping kegiatan harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, kemampuan untuk memotivasi dan kemampuan untuk melakukan transfer belajar.

Tabel 7. Pendamping program kegiatan (X4

Indikator

)

Definisi Operasional Parameter Pengukuran

X Penilaian terhadap

kemampuan pendamping dalam menyampaikan pesan secara efektif.

4.1

Kemampuan berkomunikasi

Diukur berdasarkan persepsi kecakapan pendamping dalam melakukan tindakan-tindakan

komunikasi untuk mempertukarkan pesan sehingga

timbul persamaan dan pemahaman makna. Diukur dengan skala ordinal.

X4.2 Penilaian terhadap kemampuan pendamping dalam melakukan tindakan komunikasi untuk mendorong semangat bekerja masyarakat sehingga memberikan kinerja terbaik dalam kegiatan TSP.

Kemampuan memotivasi

Diukur berdasarkan persepsi kecakapan pendamping dalam mendorong semangat bekerja

masyarakat sehingga memberikan kinerja yang

terbaik. Diukur dengan skala ordinal.

X Penilaian terhadap

kemampuan pendamping dalam mengaplikasikan metode dan teknik belajar mengajar secara efektif.

4.3

Kemampuan melakukan transfer belajar

Diukur dari persepsi kecakapan pendamping dalam memfasilitasi proses belajar mengajar yang optimal pada warga belajar (masyarakat). Diukur dengan skala ordinal.

Bagian ketiga: tingkat partisipasi masyarakat dalam implementasi kegiatan TSP (Y1), merupakan tingkatan keikutsertaan individu dalam kegiatan-kegiatan

yang dilakukan perusahaan. Peubah tingkat partisipasi dalam implementasi program kegiatan TSP dalam penelitian ini adalah: Partisipasi dalam tahap merencanakan kegiatan TSP, partisipasi dalam tahap melaksanakan kegiatan TSP, partisipasi dalam tahap memanfaatkan kegiatan TSP dan partisipasi dalam tahap mengevaluasi kegiatan TSP.

Tabel 8. Indikator, definisi operasional, parameter pengukuran tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan TSP (Y1

Indikator

)

Definisi Operasional Parameter pengukuran

Y1.1 Keterlibatan

responden dalam fase merencanakan berbagai kegiatan dalam program TSP Partisipasi dalam merencanakan kegiatan TSP

Diukur berdasarkan intensitas keterlibatan responden terhadap fase perencanaan kegiatan tanggungjawab sosial, diukur dengan skala ordinal

Y1.2 Keterlibatan responden dalam melaksanakan berbagai kegiatan dalam program TSP Partisipasi dalam melaksanakan kegiatan TSP

Diukur berdasarkan intensitas keterlibatan responden terhadap fase pelaksanaan program tanggungjawab sosial, diukur dengan skala ordinal

Y1.3 Keterlibatan responden dalam memanfaatkan berbagai kegiatan dalam program TSP Partisipasi dalam memanfaatkan kegiatan TSP

Diukur berdasarkan intensitas keterlibatan responden terhadap fase menikmati manfaat program tanggungjawab sosial, diukur dengan skala ordinal

Y1.4 Keterlibatan responden dalam mengevaluasi berbagai kegiatan dalam program TSP Partisipasi dalam mengevaluasi kegiatan TSp

Diukur berdasarkan intensitas keterlibatan responden terhadap fase mengevaluasi program tanggungjawab sosial, diukur dengan skala ordinal

Bagian empat: efektivitas kegiatan TSP, yakni merupakan hasil atau dampak dari kegiatan TSP yang telah dilakukan oleh perusahaan. Peubah-peubah yang termasuk dalam efektivitas kegiatan TSP antara lain: persepsi masyarakat terhadap kegiatan TSP (Y2) dan tingkat keberdayaan masyarakat (Y3).

Persepsi masyarakat terhadap kegiatan TSP (Y2), merupakan penilaian

individu diukur dari pengetahuan, pengamatan dan pengalaman individu terhadap kegiatan TSP dan setelah menerima program kegiatan TSP. Peubah pada persepsi terhadap kegiatan TSP dalam penelitian ini adalah: Persepsi terhadap kegiatan di bidang ekonomi, Persepsi terhadap kegiatan di bidang sosial dan Persepsi terhadap kegiatan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

Tabel 9. Indikator, definisi operasional, parameter pengukuran tingkat persepsi masyarakat terhadap kegiatan TSP (Y2

Indikator

)

Defini Operaional Parameter Pengukuran

Y2.1 Pandangan responden terhadap kegiatan TSP di bidang ekonomi Persepsi tentang manfaat di bidang ekonomi

Diukur berdasarkan persepsi

responden tentang manfaat program kegiatan TSP di bidang ekonomi, diukur dengan skala ordinal Y2.2 Pandangan responden terhadap kegiatan TSP di bidang sosial Persepsi tentang manfaat di bidang sosial

Diukur berdasarkan persepsi responden tentang manfaat program kegiatan TSP di bidang sosial dengan skala ordinal

Y2.3 Pandangan responden terhadap kegiatan di bidang pengelolaan lingkungan hidup Persepsi tentang manfaat di bidang pengelolaan lingkungan hidup

Diukur berdasarkan persepsi responden tentang manfaat

kegiatan TSP di bidang

lingkungan hidup dengan skala ordinal

Tingkat keberdayaan masyarakat (Y3) merupakan kemampuan individu

setelah menerima manfaat dari implementasi kegiatan TSP. Peubah dalam tingkat keberdayaan masyarakat dalam penelitian ini adalah: tingkat keberdayaan di bidang ekonomi, tingkat keberdayaan di bidang sosial, dan tingkat keberdayaan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

Tabel 10. Indikator, definisi operasional, parameter pengukuran tingkat keberdayaan masyarakat (Y3

Indikator

)

Definisi Operasional Parameter Pengukuran

Y3.1 Setelah menerima program

TSP perekonomian masyarakat meningkat. Kemampuan di

bidang Ekonomi

Diukur dari persepsi responden tentang tingkat kemampuannya dibidang ekonomi sebagai dampak keterlibatan pada program tanggungjawab sosial dibidang ekonomi, diukur dengan skala ordinal

Y Setelah menerima program

TSP interaksi sosial masyarakat semakin membaik 3.2 Kemampuan di bidang Sosial

Diukur dari persepsi responden tentang tingkat kemampuannya dibidang sosial sebagai dampak keterlibatan pada program tanggungjawab sosial di bidang sosial. Diukur dengan skala ordinal

Y Setelah menerima program

TSP masyarakat mampu menjaga kelestarian lingkungan 3.3 Kemampuan di bidang pengelolaan lingkungan hidup

Diukur dari persepsi responden tentang tingkat kemampuannya di bidang pengelolahan lingkungan hidup sebagai

dampak keterlibatan pada

program tanggungjawab sosial di bidang pengelolahan lingkungan hidup. Diukur dengan skala ordinal