• Tidak ada hasil yang ditemukan

PES untuk Jasa Konservasi Keanekaragaman Hayati di Lahan Pertanian di Negara Amerika Tengah dan Amerika Utara

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

E A: Jasa/komersil

H. Contoh Penerapan Insentif Dalam Mendorong Mempertahankan Guna Lahan dan Adopsi Upaya Konservasi Lahan dan Adopsi Upaya Konservasi

2. PES untuk Jasa Konservasi Keanekaragaman Hayati di Lahan Pertanian di Negara Amerika Tengah dan Amerika Utara

Dewasa ini daya tarik pembayaran untuk jasa lingkungan (payment for environmental services, PES) telah meningkat sebagai suatu mekanisme untuk menterjemahkan biaya eksternalitas, nilai bukan-pasar atas lingkungan ke dalam insentif finansial bagi sektor lokal untuk menyediakan jasa lingkungan. Dalam banyak kasus, terma PES digunakan sebagai suatu payung yang lebar untuk berbagai macam mekanisme berbasis pasar untuk konservasi, sebagai contoh, mekanisme seperti sertifikasi-ekologi dan pengenaan pembayaran bagi wisatawan (Engel et al, 2008). Secara teoritikal PES baru muncul beberapa dekade yang lalu, sementara implementasi praktek dari instrumen berbasis pasar ini untuk pengelolaan sumberdaya alam hanya baru-baru ini (Kosoy et al, 2007).

Logika dasar dari mekanisme PES seperti terlihat pada Gambar 12. Berdasarkan Gambar 12 tersebut, menunjukkan bahwa para pengelola ekosistem seperti konservasi hutan, hanya menerima sedikit manfaat dari penggunaan lahannya. Manfaat ini sering lebih rendah dari alternatif manfaat penggunaan lahan lainnya, seperti konversi menjadi lahan pertanian atau peternakan. Dipihak lain deforestasi memiliki dampak bagi penduduk di daerah hilir, yang telah lama mereka mendapatkan manfaat jasa seperti filtrasi air, dan reduksi karbon dioksida. Pembelian oleh pengguna jasa dapat membantu membuat opsi konservasi lebih baik bagi manajer ekosistem, sehingga mereka bersedia mengadopsi PES (Engel et al, 2008).

Pagiola (2008) menyatakan bahwa Costa Rica sebagai pionir penggunan PES di negara berkembang secara formal, merupakan pengembangan dan perluasan (nasional) dari program Pago por Servicios Ambientales (PSA). Program ini berkembang berlandaskan pada Undang-Undang Kehutanan Costa Rica Tahun 1997 (Forest Law No.7575), dimana pengguna lahan (land user) dapat menerima pembayaran untuk penggunaan lahan tertentu, termasuk kegiatan penanaman tanaman baru atau konservasi hutan alam. Undang-undang tersebut menyediakan dasar pengaturan untuk kontrak pemilik lahan untuk jasa yang disediakan oleh lahannya, dan kemudian didirikan the National Fund for Forest Financing (Fondo Nacional de Financiamento Forestal, FONAFIFO).

Menurut Pagiola (2008) bahwa pendanaan program PSA melalui FONAFIFO, sebesar 3,5% berasal dari pajak penjual bahan bakar fosil (sekitar US$ 10 juta per tahun). Pendanaan program PSA dari 2001 sampai 2006 didukung pinjaman (loan) dari Bank Dunia dan sumbangan (grant) dari the Global Environment Facility (GEF), melalui the Ecomarkets Project. Selain membiayai Ecomarkets Project tersebut, Bank Dunia dan GEF juga membiayai berbagai proyek PES lainnya (Pagiola et al, 2004). Secara lengkap, berbagai proyek PES yang didukung Bank Dunia tersebut dapat dilihat pada Tabel 14.

Gambar 12. Logika Pembayaran Jasa Lingkungan (PES) (Engel et al, 2008)

Tabel 14. Dukungan Bank Dunia Untuk Payment for Environment Services Negara/Tem

pat Proyek Nama Proyek Deskripsi Proyek

(1) (2) (3)

Costa Rica The Ecomarket Project dan Mainstreaming Market Based Instruments for Environmental Management (MMBIEM)

Proyek ini mendukung negara-negara program PES, memberikan loan sebesar US$32.6 juta dari Bank Dunia untuk membantu pemerintah

menjamin kontrak jasa pada tingkat sekarang dan sebesar US$8 juta hibah dari the GEF untuk membantu program konservasi keanekaragaman hayati (World Bank, 2000); kemudian pada tahun 2007 mengembangkan proyek baru berupa Mainstreaming Market Based Instruments for Environmental Management (MMBIEM) Guatemala The Western Altiplano

Natural Resources

Proyek ini termasuk komponen untuk mendukung pengujian dan percontohan mekanisme PES pada tingkat bawah dan mendukung pengembangan perumusan kerangka dan instrumen kebijakan national (World Bank, 2003a)

Venezuela A GEF – financed project

Fokus Taman Nasional Canaima pada tahap persiapan, termasuk mekanisme mengkaitkan pembayaran konservasi DAS dibuat oleh produser pembangkit listrik tenaga air CVG-EDELCA

Tabel 14 (lanjutan)

(1) (2) (3)

Mexico - Bank Dunia menyediakan dukungan teknis bagi usaha pemerintah untuk memantapkan program The Payment for Hydrological Environmental Service. Dominican Republic, Ecuador, dan El Salvador Pilot PES Programs

Percontohan program PES di negara-negara ini baru tahap pendahuluan.

South Afrika The Cope Action Plan for the Environment (CAPE)

Masi pada tahap pendahuluan, bertujuan untuk menggunakan pendekatan PES sebagai satu alat untuk meningkatkan konservasi di the Cape Floristic Region

BioCarbon Fund Berita yang dibuat BioCarbon Fund adalah pengujian potensial untuk pembelian jasa penyimpanan karbon yang dihasilkan oleh perubahan penggunaan lahan. Sebagai contoh, satu rpopsal akan membayar penyimpanan karbon oleh sistem tanaman lindung kopi di upland Mexican

Sumber: Pagiola et al (2004)

Menurut Engel dan Palmer (2008), potensi penerapan mekanisme PES di Indonesia dalam pengusahaan hutan menunjukkan bahwa mekanisme PES di Indonesia merupakan suatu peraturan yang kompleks yang mana biaya untuk efektivitas penerapan sistem PES lebih tinggi dari fee pembalakan dewasa ini.

Sementara itu penerapan PES telah berjalan di Costa Rica dan digunakan sebagai mekanisme pembayaran penggunaan jasa air, pembayaran keanekaragaman, dan pembayaran karbon (Pagiola, 2008). Kemudian Engel et al (2008) mengatakan bahwa terdapat perbedaan penerapan program PES tergantung pada karakteristik rancangan, terutama terkait siapa yang membayar, siapa yang membeli dan bagaimana mekanisme PES bekerja. Selanjutnya Kosoy et al (2007), berdasarkan hasil penelitian di tiga lokasi yakni di Jesus de Otoro, San Pedro dan Herdeia Amerika Tengah menyimpulkan bahwa karakteristik rancangan dibuat berdasarkan perbedaan opportunity cost, latar belakang dan persepsi pengguna. Kemudian Muñoz-Piña et al (2008) di Mexico melakukan penelitian tentang penggunaan PSAH (Pago de Servicios Ambientales Hidrológicos), untuk perlindungan hutan dalam mengatasi kelangkaan air.

Gutman (2007) mengatakan bahwa secara tradisional antara desa-kota adalah kompak, namun dewasa ini proses pertukaran produk barang dari desa dengan produk kota tidak berjalan sepenuhnya. Peningkatan marjinalisasi dan lingkungan alam telah meningkatkan kerusakan lingkungan di desa. Kekompakan desa-kota yang baru memerlukan pengakuan dari kota dan kesediaan kota membayar untuk kelestarian lingkungan desa. Dalam kekompakan desa-kota yang baru dapat dugunakan untuk menyediakan kesempatan lapangan kerja dan pendapatan lebih untuk areal desa, sementara kota akan mendapatkan manfaat dari supply produk desa secara berkelanjutan dan jasa lingkungan disediakan oleh restorasi lingkungan desa. Kemudian Herrador dan Dimas (2000) menggambarkan hubungan pertukaran jasa dan barang antar kota dan desa seperti tersaji pada Gambar berikut.

Gambar 13. Hubungan pertukaran jasa dan barang antar kota dan desa (Herrador dan Dimas, 2000) Produsen Perdesaan Perumahan dan Bisnis Jasa lingkungan Barang Pembayaran untuk barang

Pembelian untuk jasa lingkungan