• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deinisi Sikap

Mekanisme mental yang mengevaluasi, membentuk pandangan,

mewarnai perasaan dan akan ikut menentukan kecenderungan

perilaku individu terhadap manusia lainnya atau sesuatu yang sedang dihadapi oleh individu, bahkan terhadap diri individu itu sendiri disebut fenomena sikap. Fenomena sikap yang timbul tidak saja ditentukan oleh keadaan objek yang sedang dihadapi tetapi juga kaitannya dengan pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi di saat sekarang, dan oleh harapan-harapan untuk masa yang akan datang. Sikap manusia, atau untuk singkatnya disebut sikap, telah

dideinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli (Azwar, 2007). Thurstone (Azwar, 2007) mendeinisikan sikap sebagai derajat

afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek psikologis. Sikap

atau Atitude senantiasa diarahkan pada suatu hal, suatu objek. Tidak ada sikap tanpa adanya objek (Gerungan, 2004). LaPierre (Azwar, 2007) mendeinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi,

atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon

terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Deinisi Pety & Cacioppo (Azwar, 2007) secara lengkap mengatakan sikap adalah

evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek atau isu-isu.

Menurut Fishben & Ajzen (Dayakisni & Hudaniah, 2003), sikap sebagai predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara konsisten dalam cara tertentu berkenaan dengan objek tertentu.

Sherif & Sherif (Dayakisni & Hudaniah, 2003) menyatakan bahwa

sikap menentukan keajegan dan kekhasan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan stimulus manusia atau kejadian-kejadian tertentu. Sikap merupakan suatu keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku.

Azwar (2007), menggolongkan deinisi sikap dalam tiga kerangka pemikiran. Pertama, kerangka pemikiran yang diwakili

oleh para ahli psikologi seperti Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood. Menurut mereka sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.

Kedua, kerangka pemikiran ini diwakili oleh ahli seperti

Chave, Bogardus, LaPierre, Mead dan Gordon Allport. Menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan caracara tertentu. Kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan yang potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.

Ketiga, kelompok pemikiran ini adalah kelompok yang berorientasi pada skema triadik (triadic schema). Menurut pemikiran ini suatu sikap merupakan konstelasi komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi didalam memahami, merasakan dan

berperilaku terhadap suatu objek. Jadi berdasarkan deinisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kecenderungan individu

untuk memahami, merasakan, bereaksi dan berperilaku terhadap suatu objek yang merupakan hasil dari interaksi komponen kognitif, afektif dan konatif.

Sportiitas Pemain Ujung ~ Aisyah 31 Pengertian Sportiitas

Sportivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sikap

adil (jujur) terhadap lawan; sikap bersedia mengakui keunggulan (kekuatan, kebenaran) lawan atau kekalahan (kelemahan, kesalahan) sendiri; kejujuran; kesportifan.

Sportivitas berasal dari kata “sport” dalam bahasa Inggris yang berarti olahraga dan sportif yang merupakan sifat jujur, ksatria atau gagah. Sportivitas merupakan salah satu aspek dari keadilan yang harus selalu dijunjung dalam setiap keadaan, tidak hanya dalam olahraga.

Sportiitas juga merupakan kata sifat yang berarti jujur dan kesatria atau gagah. Kata sportiitas yang sebagai kata benda

mempunyai arti orang yang melakukan olahraga tersebut (harus) memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berperilaku saat berolahraga, seperti disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama, terutama saat mengikuti suatu pertandiang atau perlombaan olahraga.

Selain itu juga sportif adalah sikap yang memperjuangkan

fair play, keserasian dengan rekan tim dan lawan, perilaku etis

dan integritas, fair play dan etika dalam menerima kemenangan atau kekalahan. Sportivitas merupakan aspirasi atau etos bahwa olahraga atau kegiatan akan dinikmati untuk kepentingan diri sendiri, dengan pertimbangan yang tepat untuk keadilan, etika, rasa hormat, dan rasa persekutuan dengan pesaing seseorang. Seorang pecundang merasa sakit ketika mengacu pada orang yang tidak merasakan kekalahan yang baik, sedangkan olahraga yang baik berarti menjadi “pemenang yang baik” serta menjadi “pecundang yang baik”.

Sportif dapat dikonseptualisasikan sebagai karakteristik abadi dan relatif stabil atau disposisi seperti bahwa individu berbeda dalam

cara mereka umumnya diharapkan untuk berperilaku dalam situasi olahraga. Secara umum, sportif mengacu pada kebajikan seperti kejujuran, keberanian pengendalian diri, dan ketekunan, dan telah dikaitkan dengan konsep-konsep interpersonal memperlakukan orang lain dan diperlakukan secara wajar, mempertahankan kontrol diri jika berhadapan dengan orang lain, dan menghormati otoritas dan lawan.

Pengertian Permainan Ujung

Permainan “ujung“ merupakan salah satu permainan tradisional yang ada di Sidoluhur. Berdasarkan data dari informan

menyebutkan bahwa permainan ini berasal dari Trenggalek yang

dulunya bergandengan dengan Reog. Permainan ini dulu sebagai tradisi untuk menurunkan hujan, namuan sekarang di Sidoluhur hanya menjadi permainan yang ditampilkan sebagai hiburan. Proses

permainannya dilakukan secara berpasangan dengan lawannya. Permainan ini dipimpin oleh wasit yang juga guru dari para pemain ini. Menggunakan iringan musik khas Jawa Timur pemain memecutkan lidinya ke lawan. Aturan mainnya adalah setiap orang

harus memndapat pukulan yang sama dan tidak boleh ada yang curang dan dendam. Jika hal itu terjadi maka tidak diperbolehkan untuk bermain lagi.

Syarat untuk menjadi pemain “ujung ini adalah mau melakukan latihan rutin dan harus kuat menahan rasa sakit. Latihan ini berfungsi untuk meredam emosi saat bermain. Setelah melakukan permainan tentunya akan ada bekas luka. Bekas luka biasanya hanya diobati dengan obat alakadarnya dengan obat tradisional dari tumbuh- tumbuhan disekitar rumah atau dengan minyak kayu putih. Luka

Sportiitas Pemain Ujung ~ Aisyah 33