• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK MANAJEMEN DAN ASPEK SOSIAL

B. Strategi Integratif

8.6. Langkah-Langkah Strategi

Seluruh strategi yang tersusun dari SO,WO, ST dan WT, secara keseluruhan dapat diterapkan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan pada semua strategi ada suatu kesinambungan antara satu strategi dengan strategi lainya.

111

Keterbatasan perusahaan dalam sumber daya manusia, alokasi modal, waktu, pemikiran dan sumber daya alam membuat perusahaan tidak dapat menjalankan semua strategi secara bersama-sama. Maka perlu ada langkah satu per satu strategi dijalankan. Hal ini dilakukan agar semua strategi-strategi yang ditawarkan dan diputuskan QSPM dapat dijalakan seluruhnya. Dari sembilan strategi alternatif hasil pengolahan matriks SWOT memiliki kesinambungan dan saling mendukung satu sama lain. Sehingga diperlukan langkah-langkah strategi yang efektif sesuai kebutuhan perusahaan yang utama. Dari hal tersebutlah dapat tersusun langkah-langkah strategi yang terpetakan seperti pada Gambar 10.

Gambar 10. Peta Langkah Strategi

Keterangan nomor pada Gambar 10 adalah strategi sebagai berikut :

1. Meningkatkan jumlah produksi untuk memanfaatkan peluang yang ada (S2,5,8

dan O2,4,5,6,7).

2. Memperluas pasar untuk meningkatkan volume penjualan (S2,3,5,8 dan O2,4,5,6,7).

3. Menghasilkan produk yang bervariasi sesuai kebutuhan pasar dan berkualitas serta terjaga kualitasnya (W3,4,7,8 dan O1,2,4,6).

4. Memanfaatkan dana kredit usaha yang ada untuk melakukan promosi (W4

dan O1,4,6,7)

5. Merekrut karyawan dan meningkatkan kemampuan managerial termasuk Quality Control (W1,2 dan O3,6)

6. Mengoptimalisasikan pengunaan modal untuk meningkatkan kualitas produk

(S5 dan T2,4).

7. Memanfaatkan jaringan luas untuk meningkatkan kerjasama dengan sub sistem hulu dan sub sistem hilir (S2,5,8,3 dan T2,3,4 ).

5 6 7 1 4

3

112

8. Melakukan kegiatan penelitian bahan baku dan pengembangan produk

(W3,5,8dan T2,4)

9. Mencari alternatif energi lain (W7 dan T1)

Peta strategi pada Gambar 10 berasal dari alternatif strategi yang didapat dari hasil pengolahan matriks SWOT. Strategi No.5 dipilih sebagai starting poin strategi yang tepat untuk mendukung keputusan hasil QSPM. SDM menjadi langkah awal yang harus dibenahi terlebih dahulu, hal ini didasari kondisi SDM perusahaan dalam pengetahuan produksi pupuk organik sangat minim dan kurang berpengalaman. Sehingga produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang diharapkan. Jika SDM memiliki kemampuan yang baik diharapkan mampu menghasilkan produk yang menguntungkan, berkualitas dan mampu bersaing di pasaran.

Langkah kedua strategi yang dipilih adalah Strategi No.6 yaitu mengoptimalisasikan pengunaan modal untuk meningkatkan kualitas produk. Modal yang ada diharapkan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk memperbaiki kualitas produk baik dari sisi bahan baku, mesin yang digunakan dan sumber daya manusia yang ada. Jika kualitas dapat ditingkatkan maka produk diharapkan mampu bersaing di pasar dan mampu mendukung strategi intensif yang dijalankan perusahaan. Kemuadian jika kualitas produk yang dihasilkan mampu lebih baik maka strategi berikutnya adalah strategi No.7. Strategi ini yaitu memanfaatkan jaringan luas untuk meningkatkan kerjasama dengan sub sistem hulu dan sub sistem hilir. Ini bagian startegi integratif untuk mengembangkan usaha perusahaan. Dengan terjalinnya hubungan baik dan jaringan yang berkembang luas dari sub sistem hulu sampai dengan sub sistem hilir, diharapkan perusahaan mampu mendapat dukungan yang kuat dari berbagai pihak. Dukungan dari hulu diharapkan dalam bentuk pasokan bahan baku yang berkualitas, harga ekonomis dan mudah didapat. Sedangkan dari hilir diharapkan mampu memberikan jaringan pemasaran yang luas dan kontiniu, sehingga saling menguntungkan semua pihak.

Strategi selanjutnya No.1. Strategi ini adalah meningkatkan jumlah produksi untuk memanfaatkan peluang yang ada. Peluang kebutuhan pasar yang ada harus segera dimanfaatkan perusahaan secara baik dan tepat pada waktunya.

113

Kemudian langkah strategi selanjutnya adalah No.4 yaitu memanfaatkan dana kredit usaha yang ada untuk melakukan promosi. Promosi perlu dilakukan dan dikembangkan untuk meningkatkan penjualan produk. Dan diharapkan dengan adanya promosi mampu memberi tambahan wawasan dan solusi ekonomi bagi petani. Langkah selanjutnya setelah promosi adalah strategi No.2 yaitu memperluas pasar untuk meningkatkan volume penjualan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mengetahui keadaan pasar dan melakukan penetrasi pasar dengan mencari pelanggan-pelanggan baru. Ini bagian dari strategi intesif perusahaan.

Strategi selanjutnya adalah No.8 yaitu melakukan kegiatan penelitian bahan baku dan pengembangan produk agar muncul sebuah inovasi produk yang labih baik. Hal ini diharapkan memberi sesuatu yang selalu baru dan lebih bermanfaat bagi konsumen. Sehingga dari strategi No.8 dilanjutkan langkah strategi No.3 yaitu menghasilkan produk yang bervariasi sesuai kebutuhan pasar dan berkualitas serta terjaga kualitasnya. Jika semua sudah berjalan dengan lancar dan baik sesuai harapan maka strategi terakhir No.9 perlu dijalankan yaitu Mencari alternatif energi lain. Hal ini untuk menjaga terjadi kenaikan harga minyak dunia yang akan memberi dampak kenaikan biaya produksi yang signifikan.

114 IX. KESIMPULAN DAN SARAN

9.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai Studi Kelayakan dan Strategi pengembangan usaha pupuk organik PT Agrindo Surya Graha dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Usaha produksi pupuk organik PT Agrindo Surya Graha layak dijalankan dilihat dari aspek non finansial kerena memberikan dampak manfaat yang baik. Potensi pasar dan pangsa pasar dinilai cukup terbuka dengan dukungan program pemerintah Go Organik. Análisis aspek teknis menjelaskan bahwa usaha ini layak karena lokasi usaha cukup strategis baik dilihat dari sisi bahan baku maupun pemasaran. Pada aspek manajemen menjelaskan cukup baik karena sudah berbadan hukum dan ada struktur organisasi perusahaan yang jelas. Berdasarkan analisis aspek sosial, ekonomi dan lingkungan diketahui bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena memberikan dampak yang positif kepada masyarakat sekitar.

2. Berdasarkan analisis finansial usaha ini termasuk layak dengan kriteria kelayakan investasi dari kedua skenario yaitu skenario I (modal sendiri) dan skenario II (modal pinjaman) layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan kedua skenario memiliki nilai NPV lebih dari nol, nilai Net B/C lebih dari satu, IRR lebih dari tingkat diskonto yang digunakan dan PP berada sebelum masa proyek berakhir. dan untuk analisis sensitivitas switching value dengan dua variabel parameter yaitu peningkatan biaya variabel dan penurunan penjualan pupuk organik menunjukan bahwa variabel parameter penurunan penjualan pupuk organik lebih sensitif terhadap perubahan harga. Dari kedua skenario menunjukan bahwa skenario II (modal pinjaman) lebih sensitif (peka) terhadap perubahan harga yang terjadi.

3. Faktor strategis yang merupakan peluang terbesar bagi PT Agrindo Surya Graha adalah Kebijakan pemerintah Go Organik. Faktor eksternal yang menjadi ancaman terbesar adalah Isu-isu virus antraks pada kompos. Faktor internal strategis yang menjadi kekuatan bagi PT Agrindo Surya Graha yaitu Saluran distribusi yang pendek dan cepat dengan sistem penjualan direct

115 selling. Faktor strategis internal yang merupakan kelemahan terbesar adalah

Kemampuan Sumber Daya Manusia bagian produksi yang masih lemah. 4. Hasil dari analisis matriks IE, menggambarkan perusahaan pada sel II

sehingga strategi terbaik yang dapat diterapkan adalah strategi tumbuh dan bina. Strategi yang cocok adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi kebelakang, integrasi ke depan dan integrasi horisontal)

5. Hasil dari pengolahan QSPM diperoleh tiga prioritas strategi yang dapat diterapkan oleh PT Agrindo Surya Graha yaitu meningkatkan jumlah produksi untuk memanfaatkan peluang yang ada, memperluas pasar untuk meningkatkan volume penjualan dan menghasilkan produk yang bervariasi sesuai kebutuhan pasar dan berkualitas serta terjaga kualitasnya.

9.2. Saran

1) PT Agrindo Surya Graha dalam melakukan usaha produksi pupuk organik sebaiknya menggunakan modal sendiri, karena berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial menggunakan modal sendiri lebih menguntungkan daripada melakukan pinjaman kepada Bank.

2) Perusahaan sebaiknya dalam menjalankan usahanya harus memperhatikan perubahan jumlah penjualan dan biaya variable karena berdasarkan perhitungan sensitivitas switching value pada kedua skenario yang dilakukan diketahui terdapat suatu kondisi usaha mampu menjadi tidak layak untuk dilaksanakan.

3) Sebaiknya perusahaan memanfaatkan kekuatan dan peluang secara optimal untuk mengembangkan usaha ini. Hasil analisis QSPM yang menghasilkan keputusan strategi tersebut, sebaiknya perlu dipertimbangkan dan dijalankan secara cepat. Karena merupakan momet tepat untuk mengimplementasikan strategi pada saat kondisi perusahaan tumbuh berkembang seperti saat ini.

4) Perlu adanya pembenahan dalam management untuk lebih fokus pada kualitas produk agar dapat bersaing lebih baik dan memberikan dampak baik bagi para petani.

116 DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2008. Statistik Lahan Pertanian Indonesia. Jakarta. Badan Pusat Statistik, 2008. Sebaran Data Penduduk. Jakarta.

Chaerunnisa SD, Ririn. 2007. Studi Kelayakan Pendirian Usaha Penggilingan Gabah. Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi Dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

David , Fred R , 2004.Manajemen Strategis. Konsep. Prentice Hall Inc. New David, F. R. 2006. Manajemen Strategis: Konsep. Edisi 10. Buku 1. Salemba

Empat. Jakarta.

Elianingingsih, Sari. 2008. Strategi Pemasaran Restoran Pondok Makan Mirah Jakarta Selatan. Skripsi. Program sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi Dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ferdiman. 2007. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Sapi Potong PT Kariyana

Gita Utama. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Foth, H. D. 1990. Fundamentals of Soil Science. 8rd ed. Jhon willey and Sons.

Newyork. 360. P.

Gittinger, JP. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. Penerjemah Slamet Sutomo dan Komel Mangiri. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Husnain, S. Haris dan S. Diah. 2005. Mungkinkah Pertanian Organik di Indonesia? Peluang dan Tantangan, Jurnal Inovasi. 4(17) : 9-14.

Husnan, Suad. 2000. Studi Kelayakan Proyek Edisi Keempat. UUP AMP YKPN. Yogyakarta.

Kadariah, Lien K., dan Clive G. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi Revisi. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

117

Marson, Paulus S. 2001. Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasi. Jakarta : Penebar Swadaya.

Oktawidya K, Ratih. 2008. Analisis Kelayakan Usaha Franchise Kebab Turki Baba Rafi Cabang Bogor. Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi Dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pearce dan Robinson, 1997. Manajemen Strategik. Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian.

Porter, M. E. 1980. Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Terjemahan. Erlangga. Jakarta.

Rohmiatin, Elmi, 2006. Analisis Strategi Pengembangan Beras Organik Lembaga Pertanian Sehat Di Desa Pasir Buncir Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Yudhi Hendratno, Nooriman. 2006. Analisis Kelayakan Finansial Proyek Pengembangan Usahatani Salak Pondoh. Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

118

LAMPIRAN-LAMPIRAN

119

Lampiran 1. Kuesioner SKB A. Gambaran Umun Perusahaan

No Uraian Keterangan 1 Sejarah Perusahaan 2 Lokasi Perusahaan 3 Tujuan Perusahaan Visi : Misi :

4 Kegiatan Bisnis PT ASG

B. Aspek Kelayakan Usaha Pupuk Organik PT Agrindo Surya Graha

NO KRITERIA ASPEK KELAYAKAN URAIAN

1 Aspek Pasar :

Pasar Potensial Pangsa Pasar

Permintaan dan Penawaran Produk :

Pupuk Organik Granul Harga :

Pupuk Organik Grnaul Saluran Distribusi/Pemasaran Strategi Perusahaan/Promosi Pesaing/Persaingan Perusahaan Rencana/Proyeksi Penjualan 2 Aspek Teknis : Lokasi Proyek Fasilitas Transportasi

Ketersediaan Bahan Mentah (ada biaya pengangkutan/tidak)

Luas Lahan PT ASG Tenaga Listrik Tenaga Air

Supply Tenaga Kerja Skala Produksi

Bentuk Bangunan Pabrik Kapasitas Pabrik

Mesin/alat yang digunakan (peralatan&perlengkapan) Proses Produksi

Jadwal Kerja Teknologi

Layout Lahan Lokasi Proyek, Lahan Pabrik,

3 Aspek Manajemen :

Manajemen Pembangunan Proyek : Kapan Proyek Dimulai

Perkiraan Waktu Proyek Selesai Siapa yang melakukannya Pengawasan

Manajemen Dalam Operasi : Bentuk Badan Usaha (SIUP)

Jenis – Jenis Pekerjaan (Job DescriPTion) Syarat – syarat yang diperlukan untuk

120

menjalankan pekerjaan tersebut Struktur Organisasi

Penyediaan Tenaga Kerja Sistem Pembagian Kerja Sistem Kompensasi

4 Aspek Sosial :

Dampak Usaha Terhadap PT ASG Dampak Usaha Terhadap Masyarakat Dampak Usaha Terhadap Lingkungan

5 Aspek Finansial :

Sumber Modal

Harga Tanah per M2/Sewa tanah Pembuatan Jalan

Pinjaman Produksi Total Biaya Peralatan Biaya Perlengkapan Biaya Tenaga Kerja

121 KUESIONER PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK GRANUL STUDI KASUS PT AGRINDO SURYA GRAHA

Penentu Bobot dan Rating Terhadap Faktor Strategis Internal dan Eksternal IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ... Jabatan : ... Tanggal : ...

Penelitian

Harliyadi Bangkit Kuncoro H34066053

PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS