• Tidak ada hasil yang ditemukan

57Laporan Tahunan 2015 Annual Report

PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk Total Liabilitas tahunbuku 2015 meningkat sebesar 15,1%

senilai Rp. 97,6 milyar, yaitu dari Rp. Rp. 644,9 milyar di per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 742,5 milyar per 31 Desember 2015.

Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain adalah : a. Total Liabilitas Lancar meningkat 14,4% senilai Rp. 70,6

milyar yaitu dari Rp. 491,0 milyar per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 561,6 per 31 Desember 2015.

Hal ini antara lain disebabkan oleh:

i. Saldo fasilitas Pinjaman Jangka Pendek menurun sebesar 72,4% senilai Rp. 6,7 milyar yaitu dari Rp. 9,2 milyar per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 2,5 milyar per 31 Desember 2015.

Penurunan terjadi karena saldo fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri menurun dari Rp. 7,1 milyar per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 0,7 milyar per 31 Desember 2015, dan saldo fasilitas pinjaman dari BCA menurun dari Rp. 1,1 milyar per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 0,8 milyar per 31 Desember 2015, sedangkan penggunaan fasilitas pinjaman dari Citibank N.A. tetap sebesar Rp. 1,0 milyar.

Akun Pinjaman Jangka Pendek ini merupakan akun yang menunjukkan penggunaan fasilitas pinjaman untuk modal kerja yang diberikan oleh Bank Mandiri, BCA dan Citibank.

Seluruh pinjaman Perseroan tidak didukung oleh agunan khusus dan tidak dijamin oleh pihak manapun. Seluruh harta kekayaan Perseroan menjadi jaminan atas utang Perseroan kepada kreditur pinjaman jangka pendek tanpa hak preference, melainkan secara konkuren dengan kreditur lain (pari pssu). ii. Utang Usaha menurun sebesar 3,9% senilai Rp. 14,9

milyar yaitu dari Rp. 381,9 milyar per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 367,0 milyar per 31 Desember 2015.

Penurunan Utang Usaha terjadi karena utang usaha kepada Pemasok Dalam Negeri menurun sebesar 29,7% senilai Rp. 104,7 milyar, yaitu dari Rp 352,4 milyar per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 247,7 milyar per 31 Desember 2015, sedangkan utang kepada Pemasok Luar Negeri naik sebesar 304,4% senilai Rp. 89,8 milyar yaitu dari Rp. 29,5 milyar per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 119,3 milyar per 31 Desember 2015.

Akun Utang Usaha terdiri dari Utang Usaha kepada Pemasok Dalam Negeri untuk pembelian bahan baku susu murni, bahan kemasan, dan bahan-bahan pembantu, serta Utang Usaha kepada Pemasok Luar

Total Liabilities in 2015 increased by 15.1% amounting to Rp. 97.6 billion, from Rp. 644.9 billion at December 31, 2014 to Rp. 742.5 billion as of December 31, 2015.

Changes were as follows:

a. Total Current Liabilities increased by 14.4% amounting to Rp. 70.6 billion from Rp. 491.0 billion at December 31, 2014 to Rp. 561.6 per December 31, 2015.

This was partly due to:

i. Short Term Loan facilities balance decreased by 72.4% amounting to Rp. 6.7 billion from Rp. 9.2 billion at December 31, 2014 to Rp. 2.5 billion as of December 31, 2015.

The decrease occurred because the balance of Bank Mandiri’s loan facility decreased from Rp. 7.1 billion at December 31, 2014 to Rp. 0.7 billion at December 31, 2015, and outstanding loan facilities from BCA decreased from Rp. 1.1 billion at December 31, 2014 to Rp. 0.8 billion at December 31, 2015, while the utilization of loan facility from Citibank N.A. remained at Rp. 1.0 billion.

This Short Term Loan Account is an account that shows the utilization of the credit facility for working capital provided by Bank Mandiri, BCA and Citibank.

The Company’s entire loan was not backed by specific collateral and was not guaranteed by any party. The entire Company’s assets have been peldged as collateral for the Company’s debt to the short-term loans creditors without the right of preference, but concurrently with the other creditors (pari pssu). ii. The Account Trade Payable decreased by 3.9%

amounting to Rp. 14.9 billion from Rp. 381.9 billion at December 31, 2014 to Rp. 367.0 billion as of December 31, 2015.

The decrease in Accounts Trade Payable occured due to payable to the Domestic Supplier decreased by 29.7% amounting to Rp. 104.7 billion from R352.4 billion at December 31, 2014 to Rp. 247.7 billion at December 31, 2015, while the debt to the Foreign Supplier increased by 304.4% amounting to Rp. 89.8 billion from Rp. 29.5 billion at December 31, 2014 to Rp. 119.3 billion as of December 31, 2015.

The Account Trade Payable consists of Trade Payable to Domestic Suppliers for purchase of fresh milk, packaging materials, and indirect materials, and Trade Payable to Foreign Suppliers for purchase of imported

Negeri untuk pembelian impor bahan kemasan, bahan konsentrat minuman, dan bahan baku lainnya. Perseroan tidak memberikan jaminan dalam bentuk apapun kepada para pemasok sehubungan dengan pasokan barang tersebut.

iii. Akun Akrual meningkat 35,2% senilai Rp. 22,5 milyar yaitu dari Rp. 63,8 milyar per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 86,3 milyar per 31 Desember 2015.

Akun Akrual ini terdiri dari pos Biaya Promosi, Beban Angkutan untuk pengiriman dan pendistribusian produk ke kantor-kantor perwakilan di daerah, Biaya Pengembangan dan Pelatihan Peternak, Bunga Bank, dan Lain-lain yang pada tanggal neraca masih belum dibayar.

iv. Utang Mesin Jangka Panjang bagian Yang Jatuh

Tempo Dalam 1 Tahun meningkat 55,5% atau senilai Rp. 8,8 milyar yaitu dari Rp. 15,9 milyar per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp. 24,7 milyar per tanggal 31 Desember 2015.

Perseroan mempunyai utang jangka panjang kepada suplier mesin yang harus diangsur mulai tahun 2016 sebesar Rp. 34,6 milyar, tahun 2017 sampai tahun 2019 masing-masing sebesar Rp. 24,7 milyar, tahun 2020 dan tahun 2021 masing-masing sebesar RP. 9,6 milyar.

b. Total Liabilitas Tidak Lancar meningkat 17,6% senilai Rp. 27,0 milyar yaitu dari Rp. 153,9 milyar per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp. 180,9 milyar per tanggal 31 Desember 2015.

Hal ini antara lain sebagai akibat dari :

1. Liabilitas Pajak Tangguhan menurun sebesar 24,6% senilai Rp. 16,8 milyar, yaitu dari Rp 68,3 milyar per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp. 51,5 milyar per tanggal 31 Desember 2015.

Akun Pajak Tangguhan merupakan akun rekonsiliasi atas klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer.

2. Liabilitas Imbalan Kerja meningkat sebesar 16,5% senilai Rp. 4,2 milyar, yaitu dari Rp. 25,3 milyar per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp. 29,5 milyar per tanggal 31 Desember 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2015 Perseroan tidak memiliki Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek. Hak Imbalan Kerja untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2015 dihitung oleh aktuaris independen yaitu PT Sienco Aktuarindo Utama.

packaging materials, beverage concentrates, and other raw materials.

The Company does not give collateral in any form to suppliers in connection with the supply.

iii. Accrual Expense accounts increased by 35.2% amounting to Rp. 22.5 billion from Rp. 63.8 billion at December 31, 2014 to Rp. 86.3 billion as of December 31, 2015.

Accrued Expenses consist of Promotion Cost, Transportation Cost for delivery and distribution of products to the representative offices in the regions, Cost for Development and Training for Farmers, Bank Interest, which have not been paid on the date of balance sheet report.

iv. The Long-Term Machinery Liabilities Due-Within-

1-Year increased by 55.5% or Rp. 8.8 billion from Rp. 15.9 billion as at December 31, 2014 to Rp. 24.7 billion as at December 31, 2015.

The Company has a long-term debt to a machine supplier that must be repaid starting in 2016 amounting to Rp. 34.6 billion, Rp. 24.7 billion in 2017 to 2019, and Rp. 9.6 billion in 2020 and 2021.

b. Total Non-Current Liabilities increased by 17.6% amounting to Rp. 27.0 billion from Rp. 153.9 billion as of December 31, 2014 to Rp. 180.9 billion as at December 31, 2015.

This was partly due to:

1. Deferred Tax Liabilities decreased by 24.6% amounting to Rp. 16.8 billion from Rp. 68.3 billion as at December 31, 2014 to Rp. 51.5 billion as at December 31, 2015.

Deferred Tax Account is a reconciliation account on the classification of deferred tax assets or liabilities for all temporary differences.

2. Employee Benefit Liabilities increased by 16.5% amounting to Rp. 4.2 billion, from Rp. 25.3 billion as at December 31, 2014 to Rp. 29.5 billion as at December 31, 2015.

On December 31, 2015, the Company did not have any Short-Term Employee Benefits Liabilities.

Employee Benefits Rights for the year ended December 31, 2014 and 2015 were calculated by independent actuary, PT Sienco Aktuarindo Utama.

59