• Tidak ada hasil yang ditemukan

67Laporan Tahunan 2015 Annual Report

PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk ternak sebesar Rp. 0,3 milyar. Kenaikan penggunaan kas

untuk Aktivitas Investasi ini diimbangi juga oleh adanya kenaikan penerimaan kas dari hasil Penjualan Aset Tetap sebesar Rp. 4,3 milyar, dan adanya penurunan penggunaan kas untuk Penyertaan Saham sebesar Rp. 49,4 milyar.

c. Kas Bersih Yang Digunakan Dalam Aktivitas

Pendanaan

Pada tahunbuku 2015, Kas Bersih yang digunakan untuk Aktivitas Pendanaan turun 73,5% atau sebesar Rp. 72,8 milyar dibandingkan dengan Kas Bersih yang digunakan untuk Aktivitas Pendanaan tahunbuku 2014, yaitu dari Rp. 99,0 milyar di tahunbuku 2014 menjadi Rp. 26,2 milyar di tahunbuku 2015. Penurunan penggunaan Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan ini, terutama disebabkan oleh penurunan penggunaan kas untuk pembayaran Deviden sebesar Rp.49,4 milyar, penurunan penggunaan kas untuk pembayaran Pinjaman Jangka Pendek-bersih sebesar Rp. 5,5 milyar, penurunan penggunaan kas untuk pembayaran Utang Bank Jangka Panjang sebesar Rp. 30,7 milyar, dan penurunan penggunaan kas untuk pembayaran Sewa Pembiayaan sebesar Rp. 0,8 milyar. Penurunan penggunaan kas untuk Aktivitas Pendanaan ini, diimbangi oleh kenaikan pembayaran Utang Mesin sebesar Rp. 13,6 milyar.

C. Lain-lain.

1. Tingkat Kemampuan Membayar Utang

(dalam milyar rupiah) 2015 2014 (in billion rupiah)

Rasio-rasio keuangan: Financial ratios:

- Current ratio 374.6 % 334.5 % Current ratio -

- Quick ratio 236.2 % 182.7 % Quick ratio -

- Cash ratio 151.2 % 99.7 % Cash ratio -

Rasio Lancar

Current ratio adalah kemampuan Perseroan untuk membayar semua liabilitas lancarnya dengan menggunakan dana aset lancar.

Current ratio tahunbuku 2015 menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahunbuku 2014, yaitu dari 334,5% di tahunbuku 2014 menjadi 374,6% di tahunbuku 2015. Meningkatnya current ratio ini disebabkan oleh karena jumlah Aset Lancar tahunbuku 2015 meningkat 28,1% dibandingkan dengan jumlah Aset Lancar tahun buku 2014, yaitu dari Rp. 1.642,1 milyar di tahunbuku 2014 menjadi Rp. 2.103,6 milyar di tahunbuku 2015, sedangkan jumlah Liabilitas Lancar tahunbuku 2015 hanya meningkat sebesar 14,4% dibandingkan Liabilitas Lancar tahunbuku 2014 yaitu dari Rp. 491,0 milyar di tahunbuku 2014 menjadi Rp. 561,6 milyar di tahunbuku 2015.

cash use for in Investment in Shares amounting to Rp. 49.4 billion.

c. Cash Used by Financing Activities

In 2015, Net Cash used by Financing Activity decreased by 73.5% or amounting to Rp. 72.8 billion compared to Net Cash used by Financing Activity in 2014, from Rp. 99.0 billion in 2014 to Rp. 26.2 billion in 2015. The decrease in Cash Used by Financing Activities was mainly due to a decrease of cash use for Dividend payment amounting Rp. 49.4 billion, a decrease of cash use to pay for short- term loan amounting to Rp. 5.5 billion, a decrease of cash use to pay for Long-Term Bank Loan amounting to Rp. 30.7 billion, and a decrease in cash used to pay Lease Loan amounting to Rp. 0.8 billion. The decrease in cash used by financing activity was set off by an increase of cash use to pay for Machinery Loan amounting to Rp. 13.6 billion.

C. Others

1. Ability to Pay Debts

Current Ratio

Current ratio is the ability of the Company to pay all shor term liabilities with current assets funds.

In 2015, current ratio showed an increase compared to 2014, from 334.5% in 2014 to 374.6% in 2015.

The increase in current ratio was due to total Current Assets in 2015 increased by 28.1% compared with total Current Assets in 2014, from Rp. 1,642.1 billion in 2014 to Rp. 2,103.6 billion in 2015, while the total of Short Term Liabilities in 2015 only increased by 14.4% compared with Short Term Liabilities in 2014 from Rp. 491.0 billion in 2014 to Rp. 561.6 billion in 2015.

Kenaikan jumlah Aset Lancar disebabkan oleh meningkatnya pos Kas dan Setara Kas sebesar 73,5% senilai Rp. 359,8 milyar, Piutang Usaha naik sebesar 13,42% atau senilai Rp. 53,0 milyar, pos Piutang Lain-lain Pihak Ketiga dan Pihak Berelasi naik senilai Rp. 17,0 milyar, pos Persediaan sebesar 3,4% atau senilai Rp. 24,4 milyar. Pos lainnya seperti Uang Muka, Pajak Dibayar dimuka, dan Biaya Yang Dibayar Dimuka juga mengalami kenaikan.

Di sisi lain, jumlah Liabilitas Lancar mengalami penurunan di pos Pinjaman Jangka Pendek sebesar 72,4% senilai Rp. 6,7 milyar sehubungan dengan menurunnya penggunaan fasilitas pinjaman bank, Utang Usaha menurun sebesar 3,9% atau senilai Rp. 14,9 milyar, dan Utang Lain-lain menurun 100% senilai Rp. 2,7 milyar.

Namun demikian, Utang Pajak meningkat 365,3% senilai Rp. 63,6 milyar, dan Utang Mesin Yang Jatuh Tempo Dalam 1 Tahun naik sebesar 55,6% senilai Rp. 8,8 milyar. Utang Mesin ini adalah utang jangka panjang Perseroan kepada supplier mesin yang akan dibayar secara angsuran selama 5 tahun. Rasio Sangat Lancar

Quick ratio adalah kemampuan Perseroan untuk membayar semua liabilitas lancarnya dengan menggunakan dana aset yang sangat lancar (Kas & Setara Kas, Surat Berharga, dan Piutang Usaha) tanpa harus bertumpu pada hasil penjualan Persediaan.

Pada tahunbuku 2015 quick ratio ini meningkat dari 182,7% di tahunbuku 2014 menjadi 236,32% di tahunbuku 2015. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pos Kas dan Setara Kas sebesar 73,5% senilai Rp. 359,8 milyar, Piutang Usaha naik sebesar 13,42% atau senilai Rp. 53,0 milyar, pos Piutang Lain-lain Pihak Ketiga dan Pihak Berelasi naik 138,9% senilai Rp. 17,0 milyar, sedangkan jumlah Liabilitas Lancar tahunbuku 2015 hanya meningkat sebesar 14,4% dibandingkan Liabilitas Lancar tahunbuku 2014 yaitu dari Rp. 491,0 milyar di tahunbuku 2014 menjadi Rp. 561,6 milyar di tahunbuku 2015.

Rasio Kas

Cash ratio, yaitu kemampuan Perseroan untuk membayar semua liabilitas lancarnya dengan menggunakan dana dari pos Kas & Setara Kas dan Surat-surat Berharga.

Pada tahunbuku 2015 cash ratio ini meningkat dari 99,7% di tahunbuku 2014 menjadi 151,2% di tahunbuku 2015. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pos Kas dan Setara Kas sebesar 73,5% senilai Rp. 359,8 milyar sedangkan jumlah Liabilitas Lancar tahunbuku 2015 hanya meningkat sebesar 14,4% dibandingkan Liabilitas Lancar tahunbuku 2014 yaitu dari Rp. 491,0 milyar di tahunbuku 2014 menjadi Rp. 561,6 milyar di tahunbuku 2015.

The increase in Current Assets was due to the increase in Cash and Cash Equivalents by 73.5% amounting to Rp. 359.8 billion, Accounts Receivable increased by 13.42% or Rp. 53.0 billion, Other Third Party Receivables and Related Parties increased by Rp. 17.0 billion, Inventories increased by 3.4% or Rp. 24.4 billion. Other accounts such as Advance, Prepaid Taxes, and Prepaid Expenses also experienced an increase.

On the other hand, Short Term Liabilities experienced a decrease in Short-Term Loans amounting by 72.4% amounting to Rp. 6.7 billion in connection with the declining utilization of bank loan facilities, Accounts Payable decreased by 3.9% or Rp. 14.9 billion, and Other Liabilities decreased 100% amounting to Rp. 2.7 billion.

However, the Tax Payable increased by 365.3% amounting to Rp. 63.6 billion, and Machinary Loan That Maturity Within 1 year increased by 55.6% amounting to Rp. 8.8 billion. This Machine was the Company’s long-term debt to machine suppliers which will be paid in installments over 5 years. Quick Ratio

Quick ratio is the Company’s ability to pay all short-term liabilities from its liquid funds (Cash & Cash Equivalents, Marketable Securities, and Accounts Receivable) without having to depend on the sale of inventories.

In 2015, the quick ratio increased from 182.7% in 2014 to 236.32% in, 2015.

This was due to an increase in Cash and Cash Equivalents by 73.5% amounting to Rp. 359.8 billion, Accounts Receivable increased by 13.42% or Rp. 53.0 billion, Other Third Party Receivables and Related Parties increased by 138.9% amounting to Rp. 17.0 billion, while total Current Liabilities in 2015 only increased by 14.4% compared to Current Liabilities in 2014 from Rp. 491.0 billion in 2014 to Rp. 561.6 billion in 2015.

Cash Ratio

Cash ratio is the ability of the Company to pay all its short term liabilities using funds from Cash & Cash Equivalents and Securities.

In 2015 this cash ratio increased from 99.7% in 2014 to 151.2% in, 2015.

This was due to an increase in Cash and Cash Equivalents by 73.5% amounting to Rp. 359.8 billion, while total Current Liabilities in 2015 only increased by 14.4% compared to Current Liabilities in 2014 from Rp. 491.0 billion in 2014 to Rp. 561.6 billion in 2015.

69