• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOAL LATIHAN UJIAN TERMINOLOGI MEDIS

Dalam dokumen Buku Sakti Ujian Profesi Farmasi (Halaman 133-148)

SOAL LATIHAN UJIAN TERMINOLOGI MEDIS

Rabu, 9 Desember 2008 Artikan:

1. Hysteroptosis : prolaps atau turunya uterus.

Pipit, Empank, Umi, Etik P, Tias

3. Diverticulitis : inflamasi pada diverticulum

4. Enterostatis : tersumbatnya atau menyempitnya makanan di usus 5. Aphasia : tidak bisa berkomunikasi

6. Mastectomy : eksisi pada payudara 7. Lithogenesis : pembentukan batu

8. Endometrium : membran bagian dalam dinding rahim 9. Laparohysterectomy : eksisi uterus melewati abdomen 10. Orchidopexy : fiksasi testis (ke tempat semula) 11. Pyelolithotomy : pembedahan untuk batu ginjal

12. Cystouretherogam : hasil pemeriksaan kandung kemih melalui ureter 13. Myeloenchepalitis : inflmasi pada sumsum tulang belakang

14. Psychogenesis : pembentukan kejiwaan 15. Narcolepsy : periode tidur yang berulang

Apa istilah medisnya?

1. Batu pankreas : pancreolithiasis 2. Pencernaan yang baik : eupepsia

3. Inflamasi pada paru dan bronkus : broncopneumonia

4. Cabang kedokteran spesialis perawatan wanita selama hamil dan menyusui : obstretik 5. Cabang kedokteran yang mempelajari fraktur genitelia pria dan traktus wanita : urology 6. Adanya darah pada urine : hematuria

7. Degenaratif pada ginjal yang tidak diikuti inflamasi : nephtosis 8. Pebedahan untuk menghancurkan batu : lithotripsy

9. Timbul sendiri, terjadi tanpa diketahui sebabnya : idiopatik

10. Ilmu yang mempelajari jiwa dan mental seseorang terutama bertalian dengan kelakuannya : psychology

Cocokkan !

1. Darah : hemat/o; hem/o; -emia 2. Bronkus : bronch/o; bronchi/o 3. Diafragma : phren/o

4. Vagina : colp/o; vagin/o 5. Testis : orchi/o 6. Dada : thorac/o

7. Ovarium : ovar/o; oophor/o 8. Udara : pneum/o; pneumon/o 9. Empedu : bil/i; chol/e

10. Kandung kemih : cyst/o

11. Ginjal : nephr/o; ren/o 12. Nervus vagus : vog/o

13. Mulut : stomach/o 14. Uterus : uret/o 15. Jiwa : psych/o

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS

Mata kuliah : Farmakokinetik klinik

Dosen : Prof. Lukman Hakim, PhD., Apt. Tanggal : 20 Juni 2006

Durasi : 120 menit

1. Suatu antibiotik diberikan secara infus intravena dengan kecepatan tetap (200mg/jam) selama 5 jam kepada subjek dewasa, kemudian infus dihentikan selama 6 jam. Obat tersebut dibersihkan dengan kecepatan 15 L/jam dari volume distribusi 50 L.

a. Berapa perkiraan kadar rat-rata obat dalam darah pada keadaan tunak? b. Berapa kadar obat dalam darah saat infus dihentikan?

c. Berapa kadar obat dalam darah, 6 jam sejak infus dihentikan?

d. Hitunglah loading dose agar kadar antiobiotik kembali mencapai kadar tunak yang diharapkan?

2. Suatu obat (500 mg) dalam bentuk 100 persen aktif diberikan per oral 4 kali sehari kepada subjek, dan telah mencapai keadaan tunak. Ternyata subjek merasakan gejala overdosis, sebab kisar terapeutik obat 2-5 mg/ L. Obat tersebut berhasil masuk ke dalam sirkulasi sistemik 80 persen dari sediaan. Waktu paro eliminasi dan kliren obat pada subjek berturut-turut 8 jam dan 10 L/jam.

a. Berapa kadar puncak obat dalam darah ketika terjadi gejala overdosis?

b. Berapa seharusnya dosis maintenance agar kadar puncak obat dalam darah tep[at pada kadar toksik minimum?

c. Dengan dosis maintenance yang baru (butir b), hitunglah kadar minimum obat dalam darah. ANSWER: 1. Diketahui : D = 200 mg, Cl = 15 L/jam , Vd = 50 l Cl = k. Vd , sehingga K = Cl/ Vd = 15/50 = 0,3 Jawab : a.  . . . = .. . = 13,33 mg/L. b.   . 1  .) = 13,33 . 1  , .) = 10,35 mg/L. c.     . . = 10,35 . . . = 1,72 mg/L. d. !  "#.$%% &'( . =  ., . = 666,5 mg.

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS

2. D = 500 mg , S = 1, F = 0,8. ) = 6 jam, t1/2 el = 8 jam, Cl = 10 L/jam. Range terapeutik = 2 – 5 mg/L Jawab : a.  . . . = = . ,* .  . = 6,66 mg/L. b. +  %% ,&-.. . =  . .   . ,* = 375 mg. c. ./0   .1. . = 5 .  2,345 6 . = 2,97 ≈ 3 mg. _____________________________________________________________ Mata kuliah : Farmakokinetik klinik

Dosen : Prof. Lukman Hakim, PhD., Apt. Tanggal : 04 Januari 2006

Durasi : 90 menit

1. Tablet mengandung aminofilin 250 mg diberikan kepada penderita asma (berat badan 50 kg) 4 kali sehari selama beberapa hari. Aminofilin mengandung teofilin 80 persen. Dengan ketersediaan hayati 85 persen.

a. Berapa kadar steady-state rata-rata teofilin dalam darah jika kliren teofilin 2,5 L/jam?

b. Ketika pengobatan berlangsung, penderita juga minum obat lain yang menyebbabkan kenaikan kadar steady-state rata-rata teofilin dalam drah menjadi 25 mg/L. Berapa klirens teofilin sekarang, njika regimen dosis dan jenis tablet yang diberikan sama?

c. Dengan perubahan klirens tersebut, berapakah dosis maintenance yang harus diberikan agar kadar steady-state rata-rata teofilin kembali seperti semula?

2. Cefalexin diberikan secara intravena dengan kecepatan tetap (70 mg/jam) selama 50 jam kepada pasien dengan berat badan 50 kg. Ternyata klirens cefalexin pada pasien 0,134 L/jam per kilogram berat badan, dan volume distribusi 0,257 L/kg. Antibiotik tersebut terikat protein plasma 14 %, dengan oral bioavailability 90 %. a. Berapakah kadar tunak rat-rata cefalexin dalam darh pada jam ke-50?

b. Pemberian infus diteruskan, namun mulai jam ke-50, pasien juga minum stimulan jantung sehingga kadar tunak rata-rata cefalexin menjadi 8,5 mg/L. Berapakah harga klirens cefalexin sekarang?

c. Saat ini pasien masih menggunakan stimulan jantung. Jika kadar tunak cefalexin akan dikembalikan ke harga semula, berapakah besar loading dose intavena? Berapakah pula dosis maintenance yang harus diberikan untuk menjaga kadar tunak semula?

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS ANSWER: 1. Diketahui : D = 250 mg, BB = 50 kg , ) = 6 jam, f = 0,85. S = 0,8 Jawab : a.  . . . = = ,* . ,* .  . . , = 11,3 mg/L. b.  . . . 25 = ,* . ,* . 

. sehingga diperoleh Cl = 1,13 L/jam. c . +  %% ,&- . .. = , ., .  ,* . ,* = 243,26 mg. 2. Diketahui : D = 70 mg, BB = 50 kg , F = 0,9 Cl = 0,134 l/jam.kg bb = 6,7 L /jam Vd = 0,257 l /kg bb = 12,85 L Jawab : a.  . . . = =  . ,7 . 8  .,8 = 9,4 mg/L b.  . . . 8,5 =  . ,7 . 8

. sehingga diperoleh Cl = 7,4 L/jam c. !  "#. $ 9&:;(9$ &<&=> . =,*.7,?*,>  .,7 = 12,85mg. +  %% ,&-.. . = 7,? . ,8 .   . ,7 = 69,98 mg ≈ 70 mg.

Mata kuliah : Farmakokinetik klinik

Dosen : Prof. Lukman Hakim, PhD., Apt. Tanggal : Senin, 27 Juni 2005

Durasi : 120 menit Sifat Ujian : OPEN BOOK

1. Cefalexin diberikan secara intravena dengan kecepatan tetap (70 mg/jam) selama 50 jam kepada pasien dengan berat badan 50 kg. Ternyata klirens cefalexin pada pasien 0,134 L/jam per kilogram berat badan, dan volume distribusi 0,257 L/kg. Antibiotik tersebut terikat protein plasma 14 %, dengan oral bioavailability 90 %.

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS

a. Berapakah kadar tunak rat-rata cefalexin dalam darh pada jam ke-50?

b. Pemberian infus diteruskan, namun mulai jam ke-50, pasien juga minum stimulan jantung sehingga kadar tunak rata-rata cefalexin menjadi 8,5 mg/L. Berapakah harga klirens cefalexin sekarang?

c. Saat ini pasien masih menggunakan stimulan jantung. Jika kadar tunak cefalexin akan dikembalikan ke harga semula, berapakah besar loading dose intavena? Berapakah pula dosis maintenance yang harus diberikan untuk menjaga kadar tunak semula?

2. Sediaan steril furosemid (250 mg/25mL) diinfuskan dengan kecapatan 10 mL/jam selam 60 menit kepada pasien berat badan 65 kg. Kemudian infus dihentikan, waktu paro eliminasi furosemid pada pasien 1,5 jam, dan volume distribusinya 200 mL/kgbb.

a. Berapakah kadar furosmid dalam darah pada saat penghentian infus?

b. Berapa lama waktu diperlukan agar kadar furosemid darah tepat mencapai MEC (1,5 mg/L) ?

c. Jika infus dihentikan selama 6 jam, berapa lama kadar furosemid berada di bawah MEC? Berapa kadar furosemid darah, 6 jam setelah penghentian infus? ANSWER: 1. Diketahui : D = 70 mg, BB = 50 kg, S = 1, F = 0,9. ClR = 134 ml /jam. Kg bb ]= 6,7 L /jam Vd = 257 ml /kg bb = 12,85 L. Jawab : a.  . . . = =  . ,7 . 8  .,8 = 9,4 mg/L b.  . . . 8,5 =  . ,7 . 8

. sehingga diperoleh Cl = 7,4 L/jam c. !  "#. $ 9&:;(9$ &<&=> . =,*.7,?*,>  .,7 = 12,85mg. +  %% ,&-.. . = 7,? . ,8 .   . ,7 = 69,98 mg ≈ 70 mg. 2. Diketahui : C = 250 mg/25 ml =b 10 mg /ml , sehingga D = 10 mg R = 10 ml/ jam, BB = 65 kgs, t1/2 el = 1,5 jam , sehingga : k =,7 / (= = ,7 , = 0,62

Vd = 200 ml /kg bb = 13 L , sehingga didapat Cl = k. Vd = 0.62. 13 = 6,006 L/jam. Jawab :

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS

a.  . .

. = =  .  . 

 . , = 41,6 mg/L.

b. +A    . 1  .)

1,5 = 41,6 . 1  , . ) ,sehingga didapatkan t =7,19 jam ≈ 7,2 jam. c. +A



  . .

1,5 = 41,6 . , .  ,sehingga didapatkan t =7,19 jam ≈ 7,2 jam.   . 1  .),  = 41,6 . 1  , .  = 38,96 mg/L ≈ 40 mg/L.

Mata kuliah : Farmakokinetik klinik

Dosen : Prof. Lukman Hakim, PhD., Apt. Tanggal : Rabu, 15 Juni 2005

Durasi : 120 menit Sifat Ujian : OPEN BOOK

1. Jelaskan dengan singkat, mengapa harga MEC dan MTC obat bisa berbeda antar-pasien?

2. Penderita sesak nafas, berat badan 60 kg, akan diberi sediaan aminofilin per oral. Ktersediaan hayati obat tersebut sempurna (100%), dan teofilin terdistribusi ke dalam volume 0,5 L/kgbb, dibersihkan dengan kecepatan 40 mL/jam per kg bb pada pasien tersebut.

a. Sudah dua hari ini pasien tidak minum aminofilin. Berapakah besar loading dose agar tercapai kadar teofilin dalam darah 10 mg/L?

b. Jika aminofilin akan diberikan tiap 8 jam, berapakah besar maintenance dose agar kadar teofilin dalam darah terjaga 10 mg/L ?

c. Setelah tiga hari minum aminofilin, ternyata pasien masih sesak nafas. Jika kadar teofilin darah akan dinaikkan menjadi (dan dijaga pada) 15 mg/L, berapakah besar loading dan maintenance doses aminofilin?

3. Tablet diklofenak natrium 50 mg akan diberikan tiap 6 jam kepada pasien inflamasi. Kadar minimum diklofenak dalam darah setelah pemberian pertama sebesar 1,4 mg/L., sedangkan kadar minimumnya pada keadaan tunak sebesar 4,2 mg/L., kadar tunak rata-rata diklofenak ternyata 10 mg/L. Berat atom Na diabaikan. Ketersediaan hayati diklofenak 50 %.

a. Hitunglah harga kliren, volume distribusi dan waktu-paro eliminasi dikofenak pada pasien tersebut?

b. Harga kliren diklofenak pada orang sehat ternayat 15 L/jam. Jelaskan dengan singkat pendapat saudara, mengapa harga kliren pasien sangat rendah?

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS

ANSWERS:

1. Kenapa MEC dan MTC berbeda antar-pasien?

Daerah antara MEC dan MTC merupakan daerah kisar terapeutik. Kisar terapeutik sifatnya tidak absolut untuk setiap orang karena tergantung dari variabel internal dan eksternal masing2. Kisar terapeutik hanya digunakan sebagai panduan awal dalam penentuan dosis, setelah penentuan dosis maka dilakukan monitoring terhadap efek obat bagi pasien, sehingga dari perkembangan penyakit dapat diambil keputusan bahwa pengobatan harus dilanjutkan, dikurangi atau bahkan dihentikan. So dengan kata lain, dalam pengobatan/ penanganan pasien bersifat individual.

1. Variabel internal a. Usia

b. Berat badan c. Sex dan kehamilan d. Penyakit dan ADME e. Genetik

f. Ras

2. Variabel eksternal

a. Obat (sintetik, obat bahan alam = OBA, obat tradisional = OT) b. Makanan

c. Minuman

d. Polutan ( industri, asap, kendaraan dan rokok) e. Diurnal ( siang / malam)

f. lingkungan 2. Diketahui : BB = 60 kg, F = 1 , S = 0,8. ) = 8 jam Vd = 0,5 L/kg bb = 30 L Cl = 40 ml/jam. Kg bb = 2,4 L/jam Jawab : a. !  "#.$%% &'( . =  . ,* .  = 375 mg. b. +  $%% &'(. . . =  . ,? . * ,* .  = 240 mg. c. !  "#. $ 9&:;(9$ &<&=> . = . > ,* .  = 187,5 mg. +  $%% &'(. . . =  . ,? . * ,* .  = 360 mg.

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS

Sorry, sorry karena aku gak donk tentang Farmakokinetika klinik, jadi gak bisa milah-milih. Biar aman tak kopi paste aja lah.

Tambahan dari PS (20 Juni 2006)

1. Suatu antibiotik diberikan secara infus intravena dengan kecepatan tetap (200 mg/jam) selama 5 jam kepada subyek dewasa, kemudian infus dihentikan selama 6 jam. Obat tersebut dibersihkan dengan kecepatan 15 l/jam dari volume

distribusi 50 L.

a. berapa perkiraan kadar rata-rata obat dalam darah pada keadaan tunak?

b. Berapa kadar obat dalam darah saat infus dihentikan?

c. Berapa kadar obat dalam darah, 6 jam sejak infus dihentikan?

d. Hitunglah loading dose agar kadar antibiotik kembali mencapai kadar tunak yang diharapkan?

2. Suatu obat (500 mg) dalam bentuk 100 % aktif diberikan per oral 4 kali sehari kepada subyek, dan telah mencapai keadaan tunak. Ternyata subyek merasakan gejala over dosis, sebab kisaran terapetik obat 2-5 mg/L. obat tersebut berhasil masuk ke dalam sirkulasi sistemik 80 % dari sediaan. T1/2el= 8 jam, Cl = 10 L/jam. a. Barapa kadar puncak obat dalam darah ketika terjadi gejala OD?

b. Berapa seharusnya dosis maintenance agar kadar puncak obat dalam darah tepat pada kadar toksik minimum?

c. Dengan dosis maintenance yang baru (butir b), hirunglah kadar minimum obat dalam darah. Jawab: 1 . Diketahui • R = 200mg/jam • t = 5 jam • tstop = 6 jam • Cl = 15 L/jam • Vd = 50 L a. Cpssave = S x F x Do τ x Cl = 1 x 1 x 200 mg 15 L/jam x 1 jam = 13,33 mg/L

b. Kemudian infus dihentikan 5 jam K = Cl : Vd = 15 L/jam : 50 L = 0,3 jam-1 Cp ( 5 jam) = Cpssave x ( 1 – e-k x t) = 13,33 mg/L x (1 – e-0,3/ jam x 5 jam) = 13,33 mg/L x (1-0,22)

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS

= 13,33 mg/L x 0,78 = 10,36 mg/L

c. Kadar infus setelah 6 jam dihentikan Cp (6 jam) = Cp (5 jam) x e-k x t

= 10,36 mg/L x e-0,3/ jam x 6 jam = 10,56 mg/L x 0,16

= 1,71 mg/L

d. Loading dose (DL) supaya kadar menjadi 13,33 mg DL = Vd ( Cp target – Cp awal) S x F = 50 L ( 13,33 mg – 1,71 mg) 1 x 1 = 581 mg 2. . Diketahui • D = 500mg (100 % aktif) p.o • τ = 6 jam • rentang terapi = 2 – 5 mg/L • F = 0,8 • t1/2el = 8 jam • Cl = 10 L/jam K = 0,693 t1/2el = 0,693 8 jam = 0,09 jam-1 Vd = Cl : K = 10 L/jam : 0,09 jam-1 = 111,11 L Cpssmax = S x F x D Vd x (1 – e-k x τ ) = 1 x 0,8 x 500 mg 111,11 L x (1 – e-0,09 jam-1 x 6 jam ) = 8,63 mg/L

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS

Ini soal yang Cuma ngedit angka-angkanya aja, saking sibuknya bapak dosen kita (2 Juli 2007)

1. Suatu antibiotik diberikan secara infus intravena dengan kecepatan tetap (200 mg/jam) selama 15 jam kepada subyek dewasa, kemudian infus dihentikan selama 6 jam. Obat tersebut dibersihkan dengan kecepatan 12 l/jam dari volume

distribusi 45 L.

a. berapa perkiraan kadar rata-rata obat dalam darah pada keadaan tunak?

b. Berapa kadar obat dalam darah saat infus dihentikan?

c. Berapa kadar obat dalam darah, 6 jam sejak infus dihentikan?

d. Hitunglah loading dose agar kadar antibiotik kembali mencapai kadar tunak yang diharapkan?

2. Suatu obat (600 mg) dalam bentuk 100 % aktif diberikan per oral 4 kali sehari kepada subyek, dan telah mencapai keadaan tunak. Ternyata subyek merasakan gejala over dosis, sebab kisaran terapetik obat 2-5 mg/L. obat tersebut berhasil masuk ke dalam sirkulasi sistemik 80 % dari sediaan. T1/2el= 8,5 jam, Cl = 12 L/jam. a. Barapa kadar puncak obat dalam darah ketika terjadi gejala OD?

b. Berapa seharusnya dosis maintenance agar kadar puncak obat dalam darah tepat pada kadar toksik minimum?

c. Dengan dosis maintenance yang baru (butir b), hirunglah kadar minimum obat dalam darah.

Kinetik klinik (15 Juni 2005) 1.

Jelaskan dengan singkat, mengapa harga MEC dan MTC obat bias berbeda antar pasien?

2.

Penderita sesak nafas, bb 60 kg, akan diberi sediaan aminofilin per oral.

Ketersediaan hayati obat tersebut sempurna (100%), dan teofilin terdistribusi ke dalam volume 0,5 L/kgbb, dibersihkan dengan kecepatan 40 ml/jam per kgbb pada pasien tersebut.

a.

Sudah 2 hari ini pasien tidak minum teofilin. Berapakah besar loading dose agar tercapai kadar teofilin dalam darah 10mg/ L?

b.

Jika aminofilin akan diberikan tiap 8 jam, berapakah besar maintenance dose agar kadar teofilin dalam darah terjaga 10mg/ L?

c.

Setelah 3 hari minum aminofilin, ternyata pasien masih sesak nafas. Jika kadar teofilin darah akan dinaikkan menjadi (dan dijaga pada) 15mg/ L?, berapakah besar loading dan maintenance dose aminofilin?

3.

Tablet diklofenak natrium 50 mg akan diberikan tiap 6 jam kepada pasien inflamasi. Kadar inimum dikolofenak dalam darah setelah pemberian pertama sebesar 1,4 mg/L. Sedangkan kadar minimumnya pada keadaan tunak sebesar 4.2 mg/L. Kadar tunak rata2 diklofenak ternyata 10mg/L. Berat atom Na diabaikan. Ketersediaan hayati diklofenak 50%.

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS

a. Hitung harga kliren, VD, dan waktu paro elimnasi diklofenak pada pasien tersebut?

b. Harga kliren diklofenak pada orang sehat ternyata 15L/jam. Jelaskan dengan singkat pendapat saudara, mengapa harga kliren pasien sangat rendah? Jawab:

1. Harga MEC dan MTC obat antarpasien dapat berbeda hal ini dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal misalnya usia, jenis kelamin, berat badan, kehamilan, genetik, ras dan subras dan penyakit ginjal, liver, gastrointestinal, kardiovaskuler. Sedangkan faktor eksternal misalnya obat (sintetik dan traditional), makanan, minuman, polutan, atitude dan diurnal. Kedua faktor tersebut mempengaruhi pasien tidak sama, perbedaan tersebut akan mempengaruhi sistem biologi yang pada akhirnya akan mempengaruhi sistem farmakokinetik dan farmakodinamik (ADME). Perubahan kedua profil akan menyebabakan perubahan kadar MEC dan MTC dari suatu obat, dimana pasien yang satu dengan yang lainnya akan berbeda tingkat dan jumlah perubahannya.

2. Diketahui BB = 60 kg VD = 0.5 L/kgBB = 30 L F = 1 Cl = 40 ml/jam per kg BB = 40 ml/ jam per kg BB x 60 kg = 2400 ml/jam= 2.4 L/jam

a. Cp =10 mg/ L, S= bentuk garam dari obat=0.8 Karena 2 hari tidak minum obat ,maka:

DL = Vd x Cp = 0.5 L/ kg BB x 60 kg x 10 mg/L = 375 mg S x F 0.8 X 1

b. τ = 6 jam Cpssave= 10 mg/ L

DM = Cpssave x Cl x τ = 10 mg/L x 2.4 L/jam x 8jam = 240 mg S x F 0.8 X 1

c. Dosis dinaikkan dan dijaga pada kadar 15 mg/ L Cp yang dikehendaki = 15 mg/L dan Cpssave= 15 mg/ L

DL = Vd ( Cp target – Cp awal) S x F

= 30 L ( 15 mg/ L – 10 mg/ L) 0.8 x 1

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS

= 187,5 mg

DM = Cpssave x Cl x τ = 15 mg/L x 2.4 L/jam x 8jam = 360 mg S x F 0.8 X 1

3.Diketahui : D = 50 mg τ = 6 jam

Cpmin setelah pemberian pertama = 1.4 mg/L Cpssave = 10 mg/L Cpssmin = 4.2 mg/ L F = 0.25 a. R = Cpssmin Cpmin = 4.2 mg/L = 3 1.4 mg/L

T1/2 eliminasi= τ x ln 0,5 = 6 jam x ln 0,5 = 10,37 jam Ln (1-1/R Ln (1-1/3) K = 0.693 = 0.07/jam T1/2 CL = S x F x Do τ x Cpssav = 1 x 0.5 x 50 mg 1 jam x 10 mg/L = 0.417 L/ jam Vd= Cl / k = 6.13 L

b. CL pada pasien lebih rendah dibanding Cl normal hal ini karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Body Surface Area, ikatan protein-obat-plasma, rasio ekstraksi hepatik, fungsi liver dan ginjal dan cardiac output pasien. Adanya ketidaknormalan pada faktor-faktor tersebut akan dapat merubah nilai Cl, pasien SOAL LAGI (23 Januari 2007)

1. Produk slow release peroral, melepas bahan obat secara konstan selama 24 jam, dengan kecepatan 50 mg/jam, pada sekelompok subyek uji. Obat tersebut mengandung bahan aktin aktif 0.7 dengan BA per oral 0.8 dan mempunyai efektivitas terapetik pada kisar 5.6-15.2 mg/ L. Jika kecepatan eliminasi obat 0,25 per jam dan distribusi obat di dalam tubuh sebesar 10 L.

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS

a. Kapan bahan aktif produk tsb sejak pemberian, tepat mencapai nilai ambang efek (MEC)?

b. Berapakh kadar tunak rata-rata bahan aktif dalam darah?

c. Setelah bahan aktif mencapai kadar tunak, berapa lama bahan aktif turun mencapai MEC? Jawab: Diketahui S= 0.7 F= 0.8 T1/2 = 0.693/K =2.772 jam VD= 10 L CL= K x VD = 0.25 x 10 =2.5 L/jam a. CpMEC = S x F x D x (1 – e-k x t) Cl 5.6 = 0.7 x 0.8 x 1500 x (1 – e-k x t ) 2.5 T= 0.1 jam b. Cpss= S x F x Do τ x Cl = 840 1 x2.5 = 336 mg c. CpMEC = Cpssave x e-k x t 5..6 = 336 x e-k x t t = 16 jam

Kesimpulan dosis obat perlu diturunkan karena Cpss mencapai MTC.

2. Suatu antibiotik diberikan secara iv dengan kecepatan 50 mg/jam kepada subjek uji selama 72 jam. Alu infus dihentikan. Diketahui waktu paro eliminasi obat 4 jam, Vd 10 L dan antibiotik mengandung bahan aktif 80% (BA per oral 50%).

a. Kapan entibiotik tsb sejak pemberian, tepat mencapai nilai ambang toksik (MTC = 23 mg/L)

b. Berapa lama waktu yang diperlukan (sejak infus dihentika), agar kadar antibiotik dalam darah mencapai nilai MIC (11,54 mg/L).

SOAL PAK DJOKO dan LUKMAN (9 Januari 2008)

1. Pasien RH (BB 70 kg, 53 th) terlihat shock karena menderita asma bronkhiale di emergency room. Pengobatan segera akan dilakukan dengan injeksi bolus i.v. aminofilin. Kadar teofilin dalam darah yang diinginkan adalah antara 5 – 20 mg/l. Tentukan dosis inisial yang diperlukan agar kadar teofilin da;am darah 8,0 mg/L segera tercapai.

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS Jika kadar tersebut ingin dipertahankan maka perlu pemberian invus i.v. dengan kecepatan berapa? (t 1/2 teofilin rata-rata pada populasi normal = 8,3 jam, Vd = 0,45 /kg BB).

Aminofilin terdiri dari etilen diamin 15% dan teofilin 85%. Tetapi ternyata setelah 2 jam infus, pasien tersebut masih shock, dan kemdian kadar teofilin dalam darah ditetapkan, besarnya hanya 4,2 mg/L.

Tindakan apa yang harus dilakukan agar terapi tetap efektif?

2. Sedang didesain suatu tablet yang akan mengandung obat 80% aktif dan akan diberikan subyek (BB rata-rata 50 kg) selama beberap hari. Dari pustaka diketahui: kisar terapetik obat 10-20 mg/L, Cl 0,7 L/jam, Vd 0,2 L/kg BB, dan BA 80%. Obat tsb diabsotpsi sangat cepat dari GI.

a. Berapakah dosis dan interval pemberian tablet, agar fluktuasi kadar obat di dalam darah tepat pada batas kisar terapetik

b. Dari regimen dosis yang saudara peroleh, berapkah kadar obat rata-rata dalam darah?

c. Berapa seharusnya besar dosis, jika dikehendaki interval pemberian tiap 12 jam, agar kadar maksimum tepat pada batas KTM?

16 Juni 2008

1. Seorang subyek dewasa minum sediaan lepas terkontrol yang mengandung antibiotik dalam bentuk ester 400 mg. Sediaan tsb melepas obat dengan kecepatan tetap (80 mg/jam). Obat tsb dibersihkan dengan kecepatan 3 L/jam dari Vd 10 L. Fraksi dosis obat yang terabsorpsi sebesar 0,20; BA po 0,85 dan bentuk aktif antibiotik 0,80.

a. Gambarlah kurva kadar obat dalam darah terhadap waktu? b. Berapa perkiraan kadar obat dalam darah, 5 jam setelah diminum? c. Berapa kadar obat dalam darah, 6 jam sejak obat dalam keadaan habis?

d. Jika MIC90 terhadap mikroba 2,32 µg/ml, berapa kali seharusnya sediaan antibiotik diberikan kepada subjek? Jelaskan dengan hitungan.

2. Tablet mengandung obat dalam bentuk garam diberikan setiap 8 jam selama 2 minggu kepada subjek (50 kg). Satu minggu sejak pemberian obat, kadar maksimum dan minimum obat dalam darah berturut-turut 18,0 dan 9,0 mg/L. BA po 80%, bahan aktif 0,80 dan kadar puncak obat dicapai 1 ½ jam setelah minum tablet. Vd obat 0,5 L/kg BB. a. Gambarlah kurva kadar obat dalam darah terhadap waktu, 1 minggu sejak pemberian

tablet yang pertama

b. Berapakah waktu paro eliminasi dan klirens obat pada subjek? c. Hitunglah dosis maintenance obat.

9 Januari 2007

1. Dua produk slow-release po, masing-masing melepas bahan aktif secara konstan selama 24 jam, produk A dengan kecepatan 25 mg/jam dan produk B 75 mg/jam, pada sekelompok subjek uji (rancangan uji pola silang). Obat tsb mengandung bahan aktif 80%, dengan BA po 70%, dan mempunyai efektivitas terapeik pada kisar 10-20 mg/L. Jika kecepatan eliminasi obat 0,1733 per jam, dan distribusi obat di dalam tubuh sebesar 15 L,

Isa, Slamet, PS, BB, Tanti Kebumen, Tanti PNS a. Produk manakah yanga bahan aktifnya berhasil masuk ke dalam kisar terapetik?

Jelaskan dengan perhitungan.

b. Kapan bahan aktif produk tsb setelah pemberian, tepat mencapai nilai ambang efek (MEC)?

c. Berapakah kadar tunak rata-rata bahan aktif (dari produk A dan B) dalam darah? 2. Suatu antibiotik diberikan secara infus iv dengan kecepatan 100 mg/jam kepada subjek uji

selama 48 jam. Lalu infus dihentikan. Diketahui, waktu pro eliminsi obat 5 jam, Vd 15 L, dan antibiotik mengandung bahan aktif 60% (BA po 70%).

Pertanyaan: berapa lama waktu yang diperlukan( setelah infus dihentikan) agar kadar antibiotik dalam darah mencapai nilai MIC (14,43 mg/L).

18 Juni 2007

1. Dari pustaka diperoleh bahwa farmakokinetik metrodinazol pada manusia: waktu paro eliminasi 8 jam, Vd 0,75 L/kg BB, BA 80%, ikatan protein 15%. Data farmakodinamik, diketahui MIC berkisae antara 1- 8 µg/mL. Regimen dosis metrodinazol yang selama ini digunakan untuk terapi adalah 250 mg po, 3 x sehari.

a. Berilah ulasan berdasarkan hitungan, apakah regimen dosis metrodinazol sudah tepat?

b. Berilah saran, berapakah sebaiknya regimen dosis metrodinazol?

2. Kapsul tetraiklin HCl 250 mg diberikan tiap 6 jam selama 7 hari kepada subjek (65 kg). Pada akhir pemberian obat diperoleh kadar maksimum dan minimum tertarasiklin dalam darah berturut-turut adlah 7,2 dan 4,6 mg/L. Anribiotik tsb mencapai kadar maksimum 1 jam setelah pemberian; BA 80%. Bentuk aktif tetrasiklin sebesar 0,90.

a. Berapa harga klirens, Vd dan waktu paro eliminasi tetrasiklin pada subjek tsb? b. Berapa kadar tunak rata-rata teeetrasiklin dalam darah?

c. Jia MIC 0,5-10 mg/L, bagaimana kondisi klinik subjek pada hari ke-7?

Dalam dokumen Buku Sakti Ujian Profesi Farmasi (Halaman 133-148)