• Tidak ada hasil yang ditemukan

LITERATUR Analisis Sistem

Totok Pujianto 1 , Dwi Purnomo 2 , dan Rizal Maulana 3

LITERATUR Analisis Sistem

Hasil dari tahapan analisis sistem menjadi konsep dasar perancangan dan ditambah dengan studi literatur terkait dengan syarat-syarat sebuah sistem ketelusuran. Pembangunan sistem bertujuan untuk mendukung ketelusuran produk sehingga penentuan fungsi utama sistem didasarkan pada standar fungsi dari sebuah sistem ketelusuran (traceability system). Fungsi utama yang harus ada atau kemampuan yang harus dicapai sistem disajikan pada Gambar 2. Sistem informasi yang dibangun merupakan sistem informasi ketelusuran produk halal berbasis

website. Tiga alasan pemilihan website menjadi

platform sistem informasi disebabkan karena

melalui website, informasi yang ada pada sistem informasi yang dibangun dapat tersebar atau dijangkau secara luas karena jangkauan koneksi

internet yang menjadi penunjang dalam mengakses website berkembang semakin luas. Selain itu, sekarang untuk mengakses internet sangat mudah karena fasilitas sudah tersebar luas. Dengan website diharapkan informasi dapat tersebar secara luas dan tidak terbatas. Pelacakan atau penelusuran perjalanan pembentukan produk dilakukan dengan konsep upstream traceability

atau penelusuran yang dilakukan dari arah hilir ke hulu, dengan berfokus pada aktor pengolah ke pemasok daging (PD) lalu ke lokasi potong hewan. Adapun alur penelusuran disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3 mengilustrasikan proses penelusuran yang dilakukan pada aktor terkait pembentukkan produk (bakso). Penelusuran dilakukan dari sektor hilir ke sektor hulu

(upstream traceability). Penelusuran diawali dari

pengolah berlanjut ke pemasok daging sapi hingga ke unit pemotongan hewan (TPH/RPH). Tiga aktor utama yang ditelusuri berpedoman pada proses penelusuran yang dilakukan oleh LPPOM-MUI dalam proses sertifikasi halal. Selain itu penelusuran karena dengan serangkaian proses yang ada di unit pemotongan seharunya kecurangan pada sapi dari sektor hulu dapat teridentifikasi di unit pemotongan. Selain itu di unit pemotongan terdapat proses pemotongan/penyembelihan yang menjadi titik paling kritis dan menentukan kehalalan daging dan produk turunan sapi lainnya. Selama proses survei diketahui bahwa sumber pasokan didominasi oleh pasokan sapi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penelusuran hingga ke asal pasokan sapi.

Variabel yang diamati adalah variabel sumber daya 5 M (Machine, Material Method,

Man, Money) dari masing-masing aktor.

penelusuran yang dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait sumber daya 5M dari aktor. Tahap awal adalah melakukan penelusuran ke masing-masing aktor (Industri Pengolah, Pemasok Daging dan Rumah Potong Hewan/RPH). Kemudian tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian pada masing-masing kondisi sumber daya 5M aktor. Penilaian dilakukan dengan cara melakukan diskusi bersama pakar terkait dengan kondisi eksisting sumber daya. Adapun mekanisme penelusuran disajikan pada Gambar 4.

Setelah didapatkan ruang lingkup penelusuran maka dilakukan studi kasus penelusuran mulai dari pengolah hingga ke unit pemotongan. Hasil dari penelusuran berupa data ketelusuran akan menjadi konten dalam sistem informasi. Studi kasus penelusuran dilakukan pada dua pengolah bakso sapi kemasan yang ada di

Kota dan Kabupaten Bandung. Kegiatan dilanjutkan dengan pengembangan konsep dasar perancangan maka tahapan selanjutnya adalah perancangan sistem informasi .

Perancangan sistem dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) maka di buat terlebih dahulu Data Context Diagram (DCD) yang menggambarkan sistem informasi secara umum. Berdasarkan DCD pada Gambar 5, terdapat tiga aktor eksternal yang berkaitan dengan sistem informasi. Setiap aktor tersebut memiliki hak akses yang berbeda seperti yang dijelaskan sebelumnya. Terdapat dua jenis arah panah dalam DCD. Pertama adalah arah panah menunjuk ke sistem informasi. Hal tersebut berarti bahwa aliran data masukkan (input) bagi sistem. Sebaliknya jika arah panah keluar dari sistem maka aliran data adalah output sistem.

Aktor pertama adalah pengunjung. Pengunjung memiliki peran sebagai penerima informasi yang telah diolah oleh sistem dengan bantuan administrator/super administrator. Informasi yang diterima oleh pengunjung adalah informasi ketelusuran produk halal. mulai dari pengolahan produk hingga asal-usul sumber pasokan daging yang digunakan dalam pembuatan produk olahan. Sedangkan adminisitrator merupakan aktor yang menegelola sistem sehingga informasi yang ada dalam sistem dapat berjalan dengan baik. Pengelolaan sistem terdiri dari penginputan data-data, perubahan data jika terdapat kesalahan atau perbaikan yang harus dilakukan, dan penghapusan data. Data administrator dikelola oleh super administrator. Dengan kata lain hanya super administrator yang memiliki level akses untuk menambahkan admin baruSetelah didapatkan model DCD maka tahapan selanjutnya adalah pembuatan Data Flow Diagram (DFD). DFD disusun untuk menjabarkan lebih lanjut mengenai fungsional sistem informasi yang dikembangkan (Shalahuddin dan Rosa, 2013). DFD level 1 merupakan penjabaran lebih lanjut dari DCD. Administrator memiliki enam kegiatan yang meliputi pengelolaan sistem informasi. Kegiatan yang pertama adalah aktivitas login, kedua adalah mengelola artikel, yang ketiga adalah mengelola data aktor, yang keempat adalah mengelola data faktor dan kriteria 5M, kelima adalah pengelolaan artikel dan keenam adalah pengelolaan data admin. Adapun DFD level 1 dari sistem disajikan pada Gambar 6. Perancangan Sistem Database

Perancangan database dilakukan untuk mengatur data yang akan disimpan sehingga data akan tersedia ketika dibutuhkan. Adapun entitas data yang ada dalam database disajikan pada halaman berikutnya. Entitas data merupakan data inti yang akan dismpan dalam sebuah database. Bedasarkan

gambar di atas terdapat empat entitas data yang harus ada dan disimpan pada sistem informasi, adapun entitas data tersebut yaitu: Entitas Artikel yang merupakan entitas data yang berisi artikel-artikel terkait rantai pasok dan aspek halal pada setiap aktor di rantai pasokan produk.

Entitas data pengolah yang berisi data ketelusuran pengolah, mulai dari data umum dan data terkait penilaian tehadap variabel 5M (Machine,

Material, Method, Man, Money) dan

faktor-faktornya.

1) Entitas data pedagang daging yang berisi data ketelusuran pedagang, mulai dari data umum dan data terkait penilaian tehadap variabel 5M (Machine, Material, Method,

Man, Money) dan faktor-faktornya.

Entitas data RPH yang berisi data ketelusuran RPH, mulai dari data umum dan data terkait penilaian tehadap variabel 5M (Machine, Material, Method, Man,

Money) dan faktor-faktornya.

2) Entitas data Admin yang berisi data mengenai admin atau pengurus sistem. 3) Entitas Data Faktor dan Kriteria 5M yang

berisi faktor dan kriteria sumberdaya 5M yang digunakan pada proses penilaian. Terakhir adalah komentar yang menyimpan data komentar pengunjung. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perancangan sistem maka dihasilkan sebuah sistem informasi ketelusuran produk halal berbasis website. Halaman website

dibagi ke dalam dua bagian utama. Bagian pertama adalah halaman admin yang disediakan untuk pengelolaan sistem informasi. Bagian kedua adalah bagian untuk pengunjung, halaman tersebut disediakan sebagai sarana jika masyarakat umum ingin mengetahui informasi terkait ketelusuran produk halal.

Halaman admin disediakan untuk mengelola data ketelusuran dalam sistem informasi. Untuk mengakes halaman admin admin/administrator harus melakukan login

terlebih dahulu. Jika data login yang dimasukkan tidak sesuai/salah maka halaman akan di

redirect/diarahkan kembali ke halaman

index/home. Namun jika data admin yang dimasukkan itu sesuai maka admin akan bisa mengakses halaman admin. Area admin terbagi ke dalam empat bagian. Bagian pertama adalah halaman untuk mengelola data aktor terkait data ketelusuran. Bagian kedua adalah halaman yang disediakan untuk mengelola data pengurus/admin. Bagian ketiga adalah halaman yang disediakan untuk mengelola data pesan/komentar dari pengunjung dan bagian keempat adalah link untuk

keluar dari sistem (logout).

Halaman kelola data aktor ketelusuran disediakan untuk mengelola data ketelusuran mulai dari pengolah hingga ke unit pemotongan beserta pendukungnya.

Halaman ini merupakan navigasi yang menuntun admin dalam pengelolaan data ketelusuran. Pengelolaan data ketelusuran meliputi penambahan data ketelusuran, melihat dan merubah data ketelusuran yang sudah ada, pengelolaan data faktor sumber daya 5M yang digunakan dalam penilaian aktor, dan pengelolaan artikel yang terkait dengan ketelusuran produk Halal.

Adapun masing-masing detail dari setiap halaman dibahas di bawah ini. Penambahan data ketelusuran dimulai dari penambahan data pengolah dan diakhiri hingga data unit pemotongan. Adapun tahapan dari proses tambah data disajikan oleh gambar di samping.

Penambahan data ketelusuran dimulai dari penambahan data aktor (pengolah, pemasok daging dan unit pemotongan) yang telah ditelusuri. Kemudian dilanjutkan oleh memasukkan penilaian sumber daya 5M dari masing-masing aktor tersebut. Adapun masing masing halaman website dari kedua aktivitas disajikan di bawah ini.

Data ketelusuran aktor meliputi informasi umum terutama mengenai identitas aktor dan kepemilikan dokumen penjaminan mutu dan halal. Setelah data aktor selesai di tambahkan melalui form pada gambar di atas, maka halaman diarahkan untuk melakukan aktivitas selanjutnya yaitu penambahan data penilaian sumber daya 5M dari aktor. Penilaian sumber daya 5M dimulai dari penambahan data terkait sumber daya material hingga sumber daya money/keuangan. Adapun tampilan dari halaman penilaian sumber daya 5M disajikan pada Gambar 10.

Halaman data ketelusuran disediakan untuk melihat dan merubah data ketelusuran yang telah diinputkan pada proses tambah data yang telah dibahas sebelumnya. Adapun tampilan dari halaman lihat dan edit/ubah data Selanjutnya, merupakan data-data aktor ketelusuran yang telah ada dalam database, data yang dimaksud adalah data umum berupa identitas aktor dan kepemilikan dokumen terkait penjaminan halal dan mutu. Sedangkan untuk melihat data hasil input penilaian terhadap sumber daya 5M dapat dilakukan dengan melakukan klik pada nama aktor. Adapun tampilan dari lihat data nilai sumber daya 5M disajikan Gambar 11 .

Pengelolaan data admin hanya bisa dilakukan oleh pengurus/pengelola dengan level akses super admin. Pengelolaan data admin

meliputi tambahan data admin, edit atau ubah dan hapus data admin. Setelah data admin diisikan pada form yang telah disediakan dan tombol submit ditekan maka data admin akan tersimpan dalam database. Super admin dapat melihat dan mengontrol data admin yang ada dalam sistem informasi.

Pada pengelolaan komentar dari pengunjung website akan masuk dan disimpan dalam database. Komentar baru memiliki status

pending hal tersebut sebagai salah satu tindakan

preventif dari komentar yang tidak layak. Untuk bisa tampil di halaman website komentar terlebih dahulu diverifikasi oleh admin.Sedangkan pada halaman pengunjung merupakan halaman yang disediakan untuk menyediakan media agar masyarakat umum dapat melihat data ketelusuran yang sudah ada dalam database. Perbedaan dengan area admin adalah pada halaman pengunjung desain halaman dibuat lebih menarik dan mudah dimengerti. Halaman home merupakan halaman awal yang menyediakan menu navigasi untuk halaman berikutnya, yaitu menuju ke halaman penelusuran pengolah, pemasok daging atau penelusuran unit pemotongan. Adapun tampilan dari halaman home ditampilkan pada Gambar 12.

Pada halaman home terdapat satu fitur yang menjelaskan atau memberikan gambaran penelusuran produk halal dari sektor hilir hingga ke hulu. Sedangkan menu navigasi pada halaman

home akan mengantarkan pada penelusuran pengolah bakso, pemasok daging dan unit pemotongan.

Halaman penelusuran dari masing-masing aktor merupakan halaman yang disediakan untuk melihat data aktor yang sudah ditelusuri. Adapun contoh tampilan dari halaman telusur aktor disajikan pada Gambar 13. Informasi terkait identitas aktor yang disediakan meliputi nama aktor dan dokumen penjaminan halal. Jika pengunjung ingin mengeatahui lebih jauh mengenai aktor maka pengunjung dapat memilih tombol telusur sehingga pengunjung akan di arahkan ke halaman detail aktor. Pada halaman detail disediakan informasi tambahan berupa informasi mengenai kondisi sumber daya 5M dari aktor. Adapun tampilan dari halaman detail aktor disajikan pada Gambar 13. Fitur lain yang disediakan dalam penelusuran aktor pengolah adalah ketelusuran lokasi, baik lokasi pengolah itu sendiri atau lokasi dari aktor eksternal yang terkait dengan pengolah. Adapun tampilan dari penelusuran lokasi disajikan pada Gambar 14. Tahap pengujian merupakan tahap akhir dari perancangan sistem informasi ketelusuran produk

halal. Pengujian difokuskan pada fungsi-fungsi yang ada dalam sistem informasi. Pengujian dilakukan selama proses implementasi yaitu mengecek hasil pada browser apakah terjadi error

atau tidak. Selain itu dilakukan pengecekan hasil perhitungan manual yang menggunakan MS. Excel

dengan hasil perhitungan yang dihasilkan oleh sistem. Hasil pengujian menyatakan bahwa tidak ada kesalahan yang ditandai dengan tidak adanya perbedaan antara hasil hitungan manual dengan yang dihasilkan oleh sistem. Perancangan Sistem

Database

Perancangan database dilakukan untuk mengatur data yang akan disimpan sehingga data akan tersedia ketika dibutuhkan. Adapun entitas data yang ada dalam database disajikan pada halaman selanjutnya.

Entitas data merupakan data inti yang akan dismpan dalam sebuah database. Bedasarkan gambar di atas terdapat empat entitas data yang harus ada dan disimpan pada sistem informasi, adapun entitas data tersebut yaitu:

1. Entitas Artikel yang merupakan entitas data yang berisi artikel-artikel terkait rantai pasok dan aspek halal pada setiap aktor di rantai pasokan produk.

2. Entitas data pengolah yang berisi data ketelusuran pengolah, mulai dari data umum dan data terkait penilaian tehadap variabel 5M

(Machine, Material, Method, Man, Money)

dan faktor-faktornya.

3. Entitas data pedagang daging yang berisi data ketelusuran pedagang, mulai dari data umum dan data terkait penilaian tehadap variabel 5M

(Machine, Material, Method, Man, Money)

dan faktor-faktornya.

4. Entitas data RPH yang berisi data ketelusuran RPH, mulai dari data umum dan data terkait penilaian tehadap variabel 5M (Machine,

Material, Method, Man, Money) dan

faktor-faktornya.

5. 8) Entitas data Admin yang berisi data mengenai admin atau pengurus sistem. Entitas Data Faktor dan Kriteria 5M yang berisi faktor dan kriteria sumberdaya 5M yang digunakan pada proses penilaian. Terakhir adalah komentar yang menyimpan data komentar pengunjung

PENUTUP

Rantai pasokan produk olahan daging sapi terbagi kedalam dua sektor, yaitu sektor hulu dan sektor hilir. Sektor hulu terdiri aktor penyedia sapi dan aktor distribusi sapi. Aktor penyedia sapi terdiri dari peternakan rakyat dan perusahaan peternakan. Sedangkan aktor distribusi adalah pedagang pengumpul sapi. Sektor hilir terdiri dari aktor

distribusi daging dan aktor industri pengolahan. Untuk mendukung ketelusuran produk halal telah dibuat sebuah sistem informasi berbasis

website yang memfasilitasi penelusuran mulai dari

pengolah hingga ke sumber daging yaitu ke unit pemotongan hewan (TPH/RPH). Fasilitas yang tersedia dalam website terkait penelusuran dibagi ke dalam tiga bagian. Bagian pertama menelusuri informasi internal dari aktor, kedua menelusuri variabel sumber daya 5M dari masing-masing aktor, dan ketiga adalah menelusuri lokasi dari masing-masing aktor dengan bantuan google maps.

Saran

1. Perlu adanya kesadaran dari setiap aktor dalam pembentukan produk untuk lebih memperhatikan aspek mutu dan halal. 2. Setiap aktor seharusnya menerapkan

aturan-aturan yang sesuai dengan tuntutan dokumen/sertifikat mutu atau halal yang telah dimiliki.

3. Terdapat beberapa instansi dan lembaga yang bertanggung jawab dalam penjaminan produk halal berbasis olahan daging sapi dan berkoordinasi dengan instasi tersbut menjadi keharusan untuk berjalannya sistem informasi ketelsuran produk halal.

Studi kasus penelusuran dilakukan hanya pada dua pengolah bakso sehingga perlu ada penelusuran lebih lanjut untuk menambah jumlah pengolah yang bisa ditelusuri baik pengolah bakso atau pengolah dengan jenis produk yang berbeda UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada Dirjen Dikti Kemendikbud atas dukungan pembiayaan penelitian ini dalam skema PUPT 2014, Kementrian Agama, Kementrian Pertanian, Pemda Jawa Bara dan Universitas Padjadjaran yang telah banyak berkontribusi untuk mendukung penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA

Codex Alimentarius Commision. 2013. Procedural Manual. CAC. Roma

Dahlan, W. 2010. Integrated Halal S&T for Halal Products Integrity. The Halal Science Center Chulalongkorn University. Thailand. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Barat. 2012. Statistik Peternakan 2011

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Barat. Bandung.

Razad-Syah, H. 2012. Sistem Keamanan Pangan dan Ketelusuran Pada Rantai Pasok Pertanian Studi Kasus pada Rantai Pasok

Daging Sapi. Sucofindo.

Shalahuddin dan Rosa. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika. Bandung

Purnomo, D. 2011. Strategi Pengembangan Agroindustri Halal Dalam Mengantisipasi Bisnis Halal Global. Institut Pertanian Bogor

.

Gambar 1. Model Waterfall

Gambar 2. Standar Kemampuan Sistem Ketelusuran