• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ada literatur kuno yang mengatakan bahwa rokok tidak berbahaya

Dalam dokumen buku Rokok Mengapa Haram (Halaman 168-174)

Merokok tidak bahaya? Ini baru kejutan, saya harus mencari

informasi tentang kebenaran berita ini. Beberapa minggu saya

suring di internet guna mengumpulkan berbagai informasi

atau jurnal atau apa saja yang akan membantu saya dalam mencari kebenaran tentang berita bahwa menurut literatur kuno merokok tidak berbahaya.

Saya hampir putus asa karena tidak mendapatkan satu informasipun yang membuktikan bahwa pada jaman dulu ada literatur yang menyatakan bahwa rokok tidak berbahaya. Di tengah keputus asaan ini saya tiba tiba menjadi semangat, saat membaca sebuah email dari seorang sahabat yang berjudul “Rokok ternyata tidak berbahaya”. Segera saya pelajari artikel yang ada pada attachment email tersebut. Binggo!!! Ternyata benar ada dokumen kuno yang menyatakan bahwa rokok tidak berbahaya. Kira kira begini isi dokumen tersebut:

Pada jaman dahulu kala hiduplah tiga pemuda yang berperingai antisosial dan serba semaunya sendiri. Tidak mau menurut nasehat orang tuanya, tidak mau bersekolah, suka mengganggu ketenteraman dan suka membuat keonaran. Pokoknya semua kenakalan remaja sudah mereka lakukan. Warga sekitar sudah resah atas kenakalan tiga pemuda tersebut. Maka warga mengadakan rapat untuk membahas tindakan apa

yang akan dikenakan pada mereka. Warga sudah tidak tahan lagi dengan keonaran yang ditimbulkan ketiga Pemuda itu.

Hasil rapat warga membuahkan kesepakatan bahwa ketiga pemuda tersebut diusir dari desa dan tidak boleh kembali lagi kecuali dia bertobat. Maka berkelanalah ketiganya menyusuri jalan, keluar masuk hutan belantara.

Suatu hari mereka kehujanan di tengah hutan, mereka berteduh di salah satu dari gua gua yang ada di hutan. Tanpa disengaja mereka menemukan sebuah guci antik yang tertutup rapat. Mereka memperhatikan guci tersebut, dari ujudnya mereka memperkirakan guci ini sudah berumur ratusan tahun. Mereka penasaran apa isi guci itu, dan mereka berusaha membuka tutup guci itu, mereka bergantian mencoba membuka tutup dengan berbagai cara. Pada suatu ketika mereka berhasil membukanya, dan keluarlah sesosok Jin dari guci. Ketiga pemuda ketakutan. Jin mendekati pemuda sambil sedikit seyum dan berkata:

“Anak muda, saya adalah Jin penunggu hutan ini, yang dihukum di dalam guci karena saya tidak patuh terhadap penguasa hutan. Sudah sekitar 200 tahun saya menjalani hukuman, baru sekarang dibebaskan dengan bantuan kalian” Kalimat pertama yang dari Jin tersebut.

“Pergilah dari sini jangan ganggu kami, pergi….” kata salah satu dari pemuda

“saya tidak akan pergi sebelum saya memberi hadiah pada kalian yang telah menolong saya keluar dari guci ini dan menikmati udara bebas”

“Hadiah? Memangnya kau bisa memberkan hadiah apa kepada kami, tuan Jin…?” tanya pemuda yang lain

“Hadiah apapun yang kalian minta, saya dapat memberikan, setiap orang diperbolehkan mengajukan satu kali permintaan, apapun permintaan kalian akan dipenuhi” jawab Jin

Maka giliran pemuda pertama mengajukan permintaaanya. Pemuda ini sewaktu di desa suka mabuk mabukan, dia sering membuat onar, sering mencuri barang warga digunakan untuk membeli arak atau apapun yang dapat membuat dia mabuk.

“Tuan Jin berikan saya banyak arak, demikian banyak hingga cukup untuk pesta mabuk, bersenang senang selama sepuluh tahun, jangan lupa makanan dan buah buahan untuk sepuluh tahun. Masukan saya beserta barang itu kedalam gua kemudian tutuplah. Jaga jangan sampai ada sesuatu mengganggu saya. Saya ingin menikmati arak selama sepuluh tahun sendirian,” demikian permintaannya. Dan Jin pun menyetujuinya.

Pemuda kedua menyampaikan permintaanya; pemuda ini pada waktu di desa suka main perempuan. Dia sering membuat onar dan mencuri barang barang warga digunakan untuk foya foya dengan perempuan jalanan.

“Tuan Jin, berikan saya 00 perempuan cantik, masukan saya bersama mereka ke gua beserta makanan yang cukup untuk sepuluh tahun. Jagalah agar tak seorangpun mengganngu, bukalah gua sepuluh tahun kemudian” Demikian permintaanya dan Jin pun menyetujui.

Terahir pemuda ketiga, dia pencinta rokok. Waktu di desa selalu merokok di manapun dia berada. Dia tidak segan segan merampok dan mencuri untuk mendapatkan rokok. Dia tidak

pernah membiarkan jari tangannya tidak menjepit batang rokok yang menyala.

“Tuan Jin, berikan saya rokok, dan hanya rokok terbaik. Masukan saya dalam gua dengan rokok yang banyak hingga cukup untuk merokok sepuluh tahun tanpa berhenti, jangan lupa makanan dan buah buahan yang cukup. Tutup rapat rapat guanya jangan biarkan ada orang atau binatang mengganggu, bukalah sepuluh tahun kemudian, saya ingin menikmati merokok sendirian.” Jin pun menyetujui.

Sepuluh tahun Jin menunggu tiga buah gua agar tidak diganggu oleh apapun, jin itu sedang membalas budi dengan mengabulkan permintaan ketiga pemuda yang menolongnya. Dia sudah menyediakan arak, 00 perempuan, rokok, makanan dan buah buahan untuk sepuluh tahun, tinggal menjaga mereka agar selama di gua tidak diganggu oleh apapun.

Di hari yang ditentukan Jin itu membuka gua satu demi satu; Gua pertama dibuka, keluarlah seorang laki laki tampak tua, muka terlihat pucat, perut buncit. Lemah sekali. Dia berada di gua sepuluh tahun dengan mabuk mabukan. Demikian lemahnya hingga tidak bertahan lagi di udara luar yang tidak dilindungi gua, beberapa saat setelah keluar dari gua pemuda pertama itu mati.

Kemudian Jin membuka gua kedua. Keluar seorang yang kurus kering. Dia sepuluh tahun hanya menyalurkan nafsu birahi terhadap 00 perempuan jadi jadian yang menemani. Bahkan tidak sempat istirahat, pola makan tidak teratur. Dan begitu keluar dari gua dia tidak dapat bertahan terhadap terpaan angin yang berdebu. Maka dia pingsan dan ahirnya mati.

Jin jadi penasaran. Pemuda di gua pertama dan di gua kedua mati beberapa saat setelah dikeluarkan. Maka cepat cepat membuka gua ketiga. Jin tersebut kaget. Dia terperanjat pemuda di gua yang ketiga tampak segar bugar. Bahkan keluar dari gua terlihat sangat bersemangat dan menghampiri Jin dengan berkata:

“Dasar Jin Guoblok, Jin Buodoooh, Mana koreknya…..?

saya sepuluh tahun hanya menunggui rokok dan manghabiskan waktu untuk berjalan mengitari gua mencari korek, siapa tau ada korek api tertinggal di gua..”

Dari literature kuno tersebut saya mendapat pelajaran bahwa “Rokok tidak berbahaya sepanjang tidak ada koreknya.”

Kesimpulan: Merokok dapat mencegah ubanan, terhindar dari penyakit rabies, tidak mudah kecurian dan rokok tidak berbahaya.

NO EXCUSE!

Dalam dokumen buku Rokok Mengapa Haram (Halaman 168-174)