• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Ana Rufaida

Dalam dokumen buku Rokok Mengapa Haram (Halaman 174-184)

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada

Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang

telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertaqwalah

kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dalam surat Al-Hasyr ayat 8 tersebut Allah memerintahkan

agar kita bertaqwa dan memperhatikan apa yang telah kita

perbuat. Merokok sudah merusak kesehatan, menjebol kantong dan yang paling parah adalah pesan yang agak dramatis yaitu cigarettes can kill you!. Kebanyakan dari mereka sulit membantah kebenaran itu, bisa jadi banyak dari mereka kurang yakin bahwa merokok bisa membunuh, mungkin juga mereka tidak sepenuhnya tahu bahaya besar yang mengancam dibalik asap harum kretek mereka. Merokok termasuk perbuatan yang mudharat (menimbulkan bahaya). Abu Said bin Malik bin Sinan Al-Khudriy ra berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Janganlah kalian saling merugikan.”

Merokok merupakan kebiasaan buruk, Islam menyuruh kita agar kita menyibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat, bukan membiasakan diri melakukan kebiasaan buruk yang tidak ada manfaatnya dan merugikan diri.

Badan kesehatan dunia WHO menyebutkan bahwa di Amerika, sekitar 3 ribu orang meninggal tiap tahun dikarenakan rokok. Dan tidak kurang dari 90% dari 0 orang yang terkena penyakit kanker di salah satu rumah sakit Sanghai Cina adalah disebabkan rokok. Penelitian juga menyebutkan bahwa 20 batang rokok per hari akan menyebabkan berkurangnya 5% hemoglobin, yakni zat asasi pembentuk darah merah. Seandainya para kiyai mengetahui penelitian terakhir bahwa rokok mengandung kurang lebih .000 elemen-elemen dan setidaknya 200 di antaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan, pastilah pandangan mereka akan berubah.

Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin dan karbon monoksida. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko kali lebih bersar terkena kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan dari pada mereka yang tidak menghisapnya.

Penghisap rokok juga punya kemungkinan kali lebih besar untuk terkena kanker esophagus dari mereka yang tidak menghisapnya. Penghisap rokok juga berisiko 2 kali lebih besar terkena serangan jantung dari pada mereka yang tidak menghisapnya. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung serta tekanan

darah tinggi. Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama. Tidak ada satu pun orang yang bisa menyangkal semua fakta diatas, karena merupakan hasil penelitian ilmiyah. Bahkan perusahaan rokok pun mengiyakan hal tersebut, dan menuliskan pada kemasannya kalimat berikut: MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGUGAN KEHAMILAN DAN JANIN.

Kalau produsen rokok sendiri sudah menyatakan bahaya produknya berbahaya dan mendatangkan penyakit, bagaimana

mungkin konsumen masih mau mengingkarinya? Berikut

adalah dalih-dalih atau alasan yang harus diwaspadai karena sering melanda para mantan perokok, terutama pada saat baru berhenti dan mengalami saat-saat sulit.

Excuse 1: Semua teman saya merokok. Saya hidup

diantara perokok

Masalah terbesar adalah kenyataan bahwa perokok ada dimana-mana: di rumah, di jalan, di warung, di bar, di kantor, di kendaraan umum,dst. Ini memang godaan terbesar lebih-lebih jika orang-orang terdekat adalah perokok sehingga saat berhenti terasa ada “kehilangan” dan rasa terbuang secara sosial. Atasi dengan bergabung bersama mereka yang tidak merokok atau sudah berhenti merokok. Kalau tinggal dengan perokok, buatlah kesepakatan untuk menciptakan “zona netral” atau ruangan bebas rokok.

Ingatlah, setiap muslim harus memiliki kesadaran “menjadi diri sendiri” tidak bisa hanya menggantungkan kepada pribadi orang lain. Anda perlu meningkatkan kesadaran anda terutama pada saat dilanda masalah, stress ataupun kesepian. Jika tidak hati-hati, maka rokok jelas akan menjadi godaan yang sangat kuat. Namun, selain diri anda sendiri, kadangkala teman anda khususnya mantan perokok juga harus diwaspadai. Tentu bukan berarti dijauhi apalagi dimusuhi. Kewaspadaan terutama pada saat berkumpul-kumpul dan anda akhirnya terpaksa menjadi perokok pasif karena teman-teman lain semua merokok. Itu artinya percuma, berhenti menjadi perokok aktif dan hanya berpindah jadi perokok pasif. Untuk menghindarkan hal ini, maka perlu ada keberanian untuk mengatakan “tidak” pada para perokok disekitar anda.

Mulailah keberanian itu rumah. Jika pasangan anda perokok, buatlah dia mengerti bahwa rokok itu berbahaya tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Pengaruh anda dan mereka harus dilawan dengan prinsip yang kuat yang anda tanamkan setiap hari saat anda bangun pagi dan dengan terus-terus mengingat mengapa anda pada akhirnya memutuskan untuk berhenti.

Excuse 2: Merokok membantu saya rileks

Nikotin terdapat didalam rokok. Semua karena nikotin. Zat berbahaya ini sebenarnya stimulant(perangsang) yang kuat yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Zat ini mengeluarkan adrenalin ke dalam aliran darah dalam hitungan menit. Tidak aneh kalau orang lapar ingin merokok

lagi hanya 5 menit setelah mematikan puntungnya.

Selama anda masih merokok, anda tidak pernah sepenuhnya merasa rileks dan tenang karena tubuh anda selalu

“teriak” minta diisi nikotinnya. Jika anda bilang merokok =

rileks. Anda adalah orang yang bodoh. Karena orang bodoh adalah orang yang menuruti hawa nafsunya. Ketenangan yang sesungguhnya akan anda dapatkan dengan berdzikir

atau membacakan ayat suci Al-qur’an. Dalam surat Ar-Ra’ad ayat 28 Allah berirman : “Dzikir membuat kita meraih

ketentraman dan kesejukkan.”

Excuse 3: Merokok membantu konsentrasi

Ini excuse paling kuat dan paling banyak dirasakan para pekerja, yang sebenarnya terjadi merokok justru mengganggu konsentrasi karena tubuh anda akan terus meminta nikotin berikutnya. Bahkan, merokok membuat sempit saluran darah yang artinya otak anda kekurangan oksigen dan mengurangi kemampuan konsentrasinya. Apakah masih bisa menjawab untuk tetap pada pendirian anda, rokok bisa membantu

konsentrasi??

Excuse 4: Merokok membantu mengusir kebosanan

Banyak cara untuk mengusir kebosanan, merokok tidak sama sekali membantu menghilangkan rasa bosan. Bahkan rasa bosan akan terus datang selama anda merokok. Dalam sehari 20 batang rokok habis, sama saja uang anda dibakar. Coba pikirkan apa yang anda inginkan dan belum sempat anda kerjakan karena waktu dan uang. Keuntungannya setelah anda berhenti merokok anda punya kelebihan dana dan

waktu. Sehingga anda dapat menggunakan dana dan waktu anda untuk kebaikan yang dapat membahagiakan orang lain, membuat mereka tersenyum dengan begitu rasa bosan akan hilang.

Excuse 5: Saya masih muda masih banyak waktu

Jangan dikira karena masih muda (di bawah 30 tahun) lantas anda akan kebal terhadap penyakit-penyakit yang disebabkan rokok. Anda salah besar, batang rokok berikutnya bisa jadi yang membunuh anda.

Sebagian ahli bijak berkata : “Ada empat perkara yang nilainya baik, namun ada empat perkara lain yang nilainya jauh lebih baik, yaitu :

Adanya rasa malu pada kaum lelaki adalah baik, namun yang lebih baik lagi bila rasa malu itu ada pada kaum wanita.

Adil pada setiap orang itu baik, namun rasa keadilan yang dimilki oleh pemerintah itu jauh lebih baik lagi.

Taubatnya kakek-kakek itu baik, namun lebih baik lagi adalah taubatnya kaum muda.

Bermurah hatinya kaum kaya itu baik, namun yang lebih baik lagi adalah bermurah hatinya kaum fakir miskin.

Jadi, apa yang anda pikirkan lagi? Masih ingin taubat setelah kakek-kakek atau nenek-nenek? Orang yang cerdas

akan langsung memutuskan berhenti setelah ia tahu ada hal yang lebih baik baginya.

.

2.

3.

Excuse 6: Semua sudah telat, percuma.

Anda sudah lama merokok, tapi selalu lolos dari bahaya,

tetapi sampai kapan? Sebelum kena berhentilah sekarang.

Anda akan kaget betapa cepatnya tubuh anda kembali ke normal. Sekalipun penyakit sudah menyerang, setidaknya berhenti merokok dapat memperlambat pertumbuhannya. Tidak ada kata terlambat. Bisa saja saya meninggal karena ditabrak mobil, anda mungkin berpikir risiko kematian sama saja, apakah karena merokok atau yang lainnya. Anda salah. Kematian akibat merokok lima kali lebih banyak daripada kematian akibat hal-hal lainnya semua bisa dihindari seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran, bunuh diri, pembunuhan, AIDS, narkoba dan alkohol.

Rasulullah SAW bersabda : ”Jalan menuju ke neraka itu diliputi dengan hal-hal yang disenangi hawa nafsu, sedangkan jalan menuju ke syurga diliputi dengan hal-hal yang dibenci hawa nafsu (HR.Bukhari dan Muslim). Dengan kata lain, syurga tidak dapat diraih kecuali dengan menempuh berbagai kesulitan dan neraka tidak dapat dimasuki kecuali dengan menuruti hawa nafsu. Lawanlah kesulitan itu. You can do it! Mana buktinya ingin berhenti tapi masih saja bergelut dengan hawa nafsu yang membuat anda sayang sekali untuk berhenti dari merokok.

Excuse 7: Saya Cuma perokok sosial

Tidak ada namanya perokok untuk pergaulan! Hampir semua orang yang tidak merokok tidak senang dipaksa harus menghirup rokok yang dinikmati orang lain (jadi perokok

pasif) dan hampir semua perokok sesungguhnya ingin berhenti merokok. Saya yakin anda sangat ingin berhenti merokok setelah di excuse ke ini. Tetapi saya tidak ingin anda berhenti membacanya. Silahkan dilanjutkan

Excuse 8: Merokok itu hak saya

Jika ada orang menyerang anda atau anak anda, pasti anda akan marah besar. Merokok pun sama saja. Merokok menyerang semua orang, tidak hanya si perokok tetapi juga mereka yang tidak merokok di sekeliling anda. Ingat, mereka punya hak yang sama untuk tidak “diserang”. Anda memang punya hak untuk tidak merokok, tetapi banyak orang menggunakan hak itu untuk tidak merokok. Ayo mau cari alasan lagi.

Excuse 9: Saya hanya menghisap rokok rendah nikotin

(low-tar cigarettes)

Orang yang merokok low tar cigarettes sering menghisap rokoknya lebih dalam dan lebih lama. Artinya zat yang disedot oleh tubuh sama saja jumlahnya dengan jika menghisap rokok biasa. Jika anda pikir mengurangi kadar tar dalam rokok dapat mengurangi risiko kesehatan merokok, anda bisa jadi menipu diri sendiri

Excuse 10: Saya tidak punya niat yang kuat

Niat itu masalah pilihan. Jika anda memang ingin berhenti, maka niat akan muncul dengan sendirinya. Tambahan, jangan malu untuk meminta tolong keluarga, teman atau ahlinya agar

semangat anda tetap tinggi untuk berhenti. Jadi, niat saja tidak cukup walaupun kuat sekali diucapkan ingin berhenti, tetapi tidak dicoba untuk belajar berhenti, tidak akan bisa.

Excuse 11: Saya sudah kecanduan nikotin

Semua perokok sudah kecanduan nikotin. Tetapi kecanduan bukan berarti tidak bisa berhenti sama sekali. Lihat orang lain yang sudah berhasil berhenti. Merekapun awalnya ketagihan tetapi sekarang mereka bebas dari rokok.

Excuse 12: Saya takut kegemukan

Nikotin adalah stimulan (perangsang) sehingga ketika anda berhenti, metabolisme tubuh akan sedikit menjadi lambat. Banyak orang bertambah beratnya sebesar 3 hingga kg setelah berhenti merokok. Tetapi risiko akibat merokok sama besarnya dengan penambahan berat sebanyak 30 kg. Jadi jangan khawatir dan untuk tidak gemuk, makan yang teratur dan sering olahraga.

Excuse 13: Sekarang bukan waktu yang tepat

Tidak ada waktu yang ideal. Memang ada waktu yang lebih

baik daripada yang lainnya? Untuk itu pelajari kebiasaan merokok

anda. Jika anda merokok pada saat stress, mungkin berhenti saat liburan merupakan waktu yang tepat.

Jika kita sadar bahwa waktu adalah ni’mat yang besar dari Allah, tentunya kita pun akan sadar bahwa kita harus mensyukurinya. Manifestasinya sesuai dengan kehendak pemberiannya, Allah SWT. Tidak pada tempatnya kita

mengabaikan kewajiban-kewajiban kita terhadap waktu, karena jika hal itu kita lakukan, maka waktu pun akan mengabaikan kita dan jadilah kita ampas zaman yang tidak punya apa-apa seperti ampas dari rokok yang kita hisap.

Dikatakan kepada kita oleh Ibnu Mas’ud ra : Aku tidak pernah menyesali sesuatu

Penyesalanku ada pada hari yang telah berlalu Karena umurku akan berkurang

Sedang amalku tidak bertambah

Seorang penyair juga pernah berkata : Bila hari berlalu dihadapanku, Sedang aku tidak dapat mengambil petunjuk dan ilmu darinya, Maka ia bukan umurku.

Sebelum kita berangkat tidur, sebelum bibir kita menggumamkan do’a, cobalah kita berhisab. Karena Umar bin Khattab pernah berkata : “Hisablah dirimu sebelum tiba waktunya engkau dihisab”.

Berapa persen waktu kita hari ini yang termanfaatkan dan

berapa persen pula yang tersia-sia hanya untuk merokok? Berapa persen yang terisi dengan aktiitas yang semakin mendekatkan

diri kita kepada Allah dan berapa persen kita membuat kemudharatan dengan merokok yang justru menjauhkan diri

kita kepada Allah? Berapa persen yang dapat menjadi bekal

menuju masa depan yang gemilang dan berapa persen yang malah membuat masa depan suram karena rokok yang sedikit

demi sedikit mengurangi umur kita dan kesehatan kita?

Merokok merusak kesehatan dan biaya yang dikeluarkan untuk membeli rokok pun mahal, apalagi kalau sakit tambah dong biayanya. Merokok menimbulkan banyak penyakit. Sekilas saja,

tembakau dan rokok dituduh bertanggung jawab terhadap 25 jenis penyakit. Singkat kata, kalau ingin bunuh diri pelan-pelan, ya silakan terus saja merokok. Selain menghancurkan badan, merokok juga bikin kantong kering. Lebih baik ditabung untuk biaya pendidikan. Kita dapat melihat sebuah tabel perhitungan biaya yang dikeluarkan oleh seorang perokok. Indikator yang diperhitungkan ialah jenis rokok (murah, sedang dan mahal), jumlah konsumsi per hari (moderate, sedang dan berat) dan lama konsumsi (hari, bulan dan tahun).

Dalam dokumen buku Rokok Mengapa Haram (Halaman 174-184)