• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi Kegiatan

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG (Halaman 21-27)

Lokasi Kegiatan rencana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah terletak di perairan laut dangkal di sisi Utara Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta Utara, dengan batas-batas sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Perairan Kepulauan Seribu/Laut Jawa (kedalaman -8 m).

2. Sebelah Timur : Perairan Muara Angke dan Pantai Mutiara.

3. Sebelah Selatan : Hutan Mangrove/Hutan Lindung Angke Kapuk (yang lebarnya rata-rata ± 200 m) dan Kawasan Pantai Indah Kapuk.

4. Sebelah Barat : Perbatasan Propinsi DKI Jakarta dengan Propinsi Banten.

Rencana reklamasi pulau-pulau KNI dan pemanfaatan lahan hasil reklamasi akan mengacu ke Rencana Teknis Ruang Kota yang diterbitkan oleh dinas teknis yang menangani.

Rencana teknis dimaksud mengacu ke Perda Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2030. Di dalam perda ini telah diakomodasikan ketentuan-ketentuan pengaturan pengembangan Kawasan Pantura yang dimuat di dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur yang mengakomodasikan ketentuan pengaturan kawasan pantura yang di dalam Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Kawasan Pantura Jakarta. Ketentuan-ketentuan pengaturan kawasan pantura yang ada di dalam Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2012 dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantura. Dalam proses perencanaan reklamasi pulau KNI yang dikonsultasikan ke instansi yang membidangi perencanaan tata ruang diperoleh gambaran sebagai berikut:

1. Jarak lokasi kegiatan dari daratan adalah ± 300 m, yakni ± 200 m perairan laut dan ± 100 m ekosistem mangrove, dan design makro sudah mempertimbangkan perlindungan lingkungan di pantai lama termasuk lebar kanal lateral.

2. Sejak tahap awal perencanaan, Pemerintah DKI Jakarta sudah merencanakan kanal lateral (arah Barat – Timur) untuk memisahkan garis pantai lama dengan pantai rencana pulau reklamasi, demikian pula kanal vertikal yang akan memisahkan pulau 1 dengan pulau 2A adalah ± 250 – 300 m dan pulau 2A dengan pulau 2B adalah ± 105 m.

Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabek-Punjur, selain mengatur rencana struktur ruang dan pola ruang makro kawasan Jabodetabek-Punjur, juga mengakomodasi skema pengaturan pemanfaatan ruang kawasan pantai yang sebelumnya diatur dengan Keputusan Presiden, yakni:

1. Keputusan Presiden Nomor 114 Tahun 1999 tentang Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur;

2. Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1997 tentang Koordinasi Pengembangan Kawasan Jonggol sebagai Kota Mandiri;

3. Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta;

dan

4. Keputusan Presiden Nomor 73 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Kapuk Naga Tangerang

Penataan ruang Penataan ruang Kawasan Jabodetabek-Punjur menggunakan pendekatan zonasi. Salah satu zona yang terkait dengan Kaawasan Pantura adalah Zona Penyangga (P), yakni zona pada kawasan budi daya di perairan laut yang karakteristik pemanfaatan ruangnya ditetapkan untuk melindungi kawasan budi daya dan/atau kawasan lindung yang berada di daratan dari kerawanan terhadap abrasi pantai dan instrusi air laut. Zona Penyangga ini dikelompokkan sebagai berikut:

1. Zona Penyangga 1 yang selanjutnya disebut Zona P1;

2. Zona Penyangga 2 yang selanjutnya disebut Zona P2;

3. Zona Penyangga 3 yang selanjutnya disebut Zona P3;

4. Zona Penyangga 4 yang selanjutnya disebut Zona P4; dan 5. Zona Penyangga 5 yang selanjutnya disebut Zona P5.

Area kerja PT KNI sebagian berada pada zona P2 dan P5. Tentang penyelenggaraan reklamasi zona P2 dan P5, dinyatakan sebagai berikut:

1. Pada Pasal 42 ayat 2 (b) ditetapkan bahwa pada Zona P2, penyelenggaraan reklamasi dengan koefisien zona terbangun paling tinggi 40% (empat puluh persen) dan/atau konstruksi bangunan di atas air secara bertahap dengan tetap memperhatikan fungsinya, dengan jarak dari titik surut terendah sekurang-kurangnya 200 (dua ratus) meter sampai dengan garis yang menghubungkan titik-titik terluar yang menunjukkan kedalaman laut 8 (delapan) meter, dan dengan mempertimbangkan karakteristik lingkungan.

2. Selanjutnya pada pasal 42 ayat 5 (b) ditetapkan bahwa pada Zona P5, penyelenggaraan reklamasi secara bertahap dengan koefisien zona terbangun paling tinggi 45% (empat puluh lima persen) dengan jarak dari titik surut terendah sekurang-kurangnya 200 (dua ratus) meter sampai garis yang menghubungkan titik-titik terluar yang menunjukkan kedalaman laut 8 (delapan) meter dan dengan mempertimbangkan karakteristik lingkungan.

Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tata letak pulau-pulau reklamasi dan ketentuan pemanfaatan ruangnya digambarkan pada peta skets berikut:

Gambar II.3. Zonasi Reklamasi Pantura Sub Kawasan Barat

Tentang areal pulau-pulau KNI yang akan direklamasi mengacu ke perjanjian kerja Nomor 162 Tahun 1997 dan Nomor 094/KNI-SP/VII/97 tanggal 28 Juli 1997 dan pengukuran yang dilakukan oleh Dinas Pemetaan dan Pertanahan DKI Jakarta Tahun 2006 (Gambar II.4 dan Gambar II.5).

Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa lokasi reklamasi ini tidak bersambung dengan pantai lama, dan tidak ada perpanjangan muara sungai ke arah laut yang lebih dalam;

muara sungai tetap pada lokasi masing-masing.

Karakteristik/tipologi lingkungan sekitar lokasi proyek dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Saat ini lokasi reklamasi di bagian Utara Pantai Indah Kapuk masih berupa perairan laut dangkal yang terbuka.

2. Di bagian Tenggara, Selatan dan Barat Daya lokasi rencana reklamasi terdapat ekosistem mangrove yang merupakan asset Departemen Kehutanan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

3. Di bagian Selatan, yakni di Kawasan Pantai Indah Kapuk masih berlangsung proses pembangunan (in fill) perumahan beserta fasilitasnya oleh PT. Mandara Permai. Selain itu, disebelah Barat wilayah kerja Pantai Indah Kapuk terletak Taman Wisata Alam (TWA) Mangorove yang dikelola oleh PT. Murindra Karya Lestari dan areal tambak ikan yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta.

4. Di sebelah Tenggara terletak permukiman nelayan Muara Angke dan fasilitas kegiatannya.

5. Di sebelah Barat terletak permukiman nelayan Kamal Muara dan fasilitas pelelangan ikan Kamal Muara.

6. Di luar areal kerja PT. Kapuk Naga Indah, perairan laut mulai dari muara Kali Angke hingga muara Kali Kamal merupakan areal persebaran bagan pengrajin budi daya kerang hijau.

7. Bagian Timur Perairan Muara Angke terdapat PLTGU Muara Karang.

8. Permukiman terdekat adalah perumahan Pantai Indah Kapuk dan perkampungan padat Kamal Muara.

9. Batimetri pantai termasuk laut dangkal kurang dari 10 m, pantai landai, endapan dasar umumnya terdiri dari lempung berwarna hitam.

10. Tipe pasang surut adalah campuran dan cenderung semi diurnal.

Untuk lebih jelasnya, lokasi kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan kegiatan sekitarnya dapat dilihat pada Gambar II.4 berikut.

II.4

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)

Pulau 2A : ± 310 Ha Pulau 2B : ± 285 Ha Pulau 1 : ± 275 Ha

Gambar II.5. Lokasi Areal Kerja PT. Kapuk Naga Indah

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG (Halaman 21-27)