• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosial Budaya

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG (Halaman 169-172)

RONA LINGKUNGAN HIDUP

3. Perikanan Budidaya Kerang Hijau

3.6.8. Sosial Budaya

Tingginya persentase penduduk pendatang, baik yang sudah menetap maupun yang bersifat musiman serta aksesibiltas yang cukup baik ke lokasi-lokasi strategis, sangat mempengaruhi karakter penduduk di sekitar lokasi proyek. Mereka lebih terbuka menerima pendatang baru/orang luar maupun nilai-nilai baru yang datang. Seperti halnya penduduk di bagian kota Jakarta lainnya yang sudah berasimilasi, adat istiadat daerah asalnya sudah tidak begitu kuat mewarnai kehidupan mereka sehari-hari. Dari hasil wawancara dan pengamatan lapangan, penduduk yang berdomisili secara permanen dan atau bekerja di lokasi sekitar rencana kegiatan reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah di Kelurahan Kamal Muara dan Pluit (Muara Angke) Kecamatan l Penjaringan, umumnya mereka adalah penduduk asli Betawi dan pendatang dari berbagai daerah yang merantau ke Ibu Kota seperti dari Sulawesi selatan Suku bugis Makassar dan Jawa Barat Indramayu, sehingga penduduk diwilayah ini sangat heterogen dengan latar belakang suku bangsa yang beragam. Beragamnya suku bangas dan budaya antara penduduk asli (Betawi) dan pendatang yang bekerja dan berdomisili secara permanen disekitar rencana kegiatan telah menyebabkan terjadinya proses sosial yang sangat intens dan dinamis dalam sistem sosial masyarakat di sekitar lokasi rencana kegiatan reklamasi Pantai Kauk Naga Indah.

Interaksi sosial dan komunikasi yang terjalin antar warga disekitar lokasi rencana kegiatan, telah terwujud dalam bentuk integrasi sosial. Proses sosial yang telah terjadi di Kelurahan Kamal Muara dan Kelurahan Pluit, khususnya antara penduduk asli Betawi dan pendatang dari berbagai daerah seperti bugis Makassar dan Indramayu sudah berlangsung sejak lama ditandai dengan terjadinya kawin mawin antar sub-etnis tersebut, dan diikuti dengan terjadinya proses akomodasi, asimilasi dan akhirnya tercipta akulturasi dalam system sosial masyarakat.

Gambaran proses sosial yang terjadi pada masyarakat berupa kejadian-kejadian dilingkungan sekitar lokasi rencana kegiatan reklamasi disajikan dalam Tabel 3.48.

Tabel 3.48. Pendapat Masyarakat (responden) mengenai Kejadian yang Biasa Terjadi Di lokasi Rencana Kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah Kelurahan Kamal Muara dan Pluit, Kecamatan l Penjaringan, Jakarta Utara

No. Pertanyaan Jumlah Tanggapan

1.

Jika terjadi konflik antar kelompok masyarakat, tentang kasus apa saja?

a. Kasus mengenai tanah, bangunan dan rumah 1

b. Kasus perkawinan 6

c. Kasus kriminal (perkelahian,pencurian, mabuk-mabukan)

d. Tidak ada kasus

12 31

2.

Jika terjadi Pertikaian, melibatkan antara?

a. Konflik antara warga masyarakat 16

b. Konflik antara kelompok pemuda/ masyarakat 2 c. Konflik antar Kelurahan atau antar lingkungan 1

3.

Jika terjadi konflik antar kelompok masyarakat,cara penyelesaiannya adalah melalui:

a. Diselesaiakan oleh kepala Kelurahan /tokoh

masyarakat/agama/tokoh adat 12

b. Diselesaikan oleh aparat keamanan (koramil/

polsekta) 5

c. Diselesaikan sendiri oleh kelompok yang bertikai 2

4.

Tokoh-tokoh masyarakat atau pemimpin informal atau formal yang paling berpengaruh dalam menyelesaikan masalah-masalah konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah:

a. Tokoh Adat 0

b. Tokoh agama 9

c. Aparat pemerintah (lurah, camat) 33

d. Tokoh masyarakat 8

5.

Lembaga-lembaga yang paling berperanan dalam berbagai aktivitas masyarakat di Kelurahan ini:

a. LPM, Koperasi 19

b. Karang Taruna 3

c. Lembaga penyuluhan perikanan 5

d. Lainnya (Kelurahan ) 23

Sumber : Hasil Survey, Tahun 2010

Terciptanya akomodasi antar warga di kelurahan ini dilakukan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan secara gotong royong dan berbagai pertemuan-pertemuan yang dilakukan antar warga. Berbagai kegiatan seperti membersihkan lingkungan, perbaikan jalan

Kelurahan Kamal Muara dan Kelurahan Pluit, gorong-gorong, membangun sarana keagamaan (Masjid dan Mushollah), membersihan kebun atau ladang secara bersama – sama serta panen secara gotong royong, juga menghias atau memperindah lingkungan Kelurahan untuk perayaan hari-hari nasional, penjagaan keamanan siskamling dan kegiatan keagamaan seperti pengajian yang dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat di tiap mesjid /mushollah, yang dilaksanakan oleh Kelompok PKK, Majelis Taqlim, kelompok remaja masjid, dan lain-lain. Berbagai kegiatan tersebut merupakan media terjadinya interaksi dan komunikasi antar warga masyarakat.

Adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang sudah turun temurun dijalankan oleh warga masyarakat di Kelurahan Kamal Muara dan Kelurahan Pluit merupakan budaya yang sudah mengkristal dalam kehidupan bermasyarakat bagi warga. Kebiasaan–kebiasaan tersebut dijalankan dalam bentuk kegiatan kemasyarakatan seperti tradisi upacara perkawinan, penamatan alquran, sunatan dan kematian, juga kebiasaan menentukan hari baik untuk memulai pekerjaan seperti melaut bagi para nelayan, serta kegiatan gotong royong baik untuk membersihkan lingkungn maupun membangun rumah dan memperbaiki tempat ibadah. Tabel 3.49 memperlihatkan pendapat masyarakat tentang kegiatan tradisi dan kebiasaan di sekitar lokasi rencana kegiatan reklamasi.

Tabel 3.49. Pendapat masyarakat mengenai kegiatan tradisi dan kebiasaan di Sekitar Lokasi Rencana Kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah Kelurahan Kamal Muara dan Pluit, Kecamatan l Penjaringan, Jakarta Utara

No. Pertanyaan Jawaban Jawaban

Jumlah

Ya % Tidak %

1

Apakah adat istiadat dan pola kebiasaan-kebiasaan masih diterapkan oleh masyarakat dalam kegiatannya sehari-hari

47 94,00 3 6,00 50

2 Apakah kegiatan gotong royong

masih dilakukan 48 96,00 2 4,00 50

3

Apakah masih ada pertemuan-pertemuan antara kelompok

masyarakat ? 46 92,00 4 8,00 50

4 Jenis tindakan kriminal atau kejahatan apa saja yang pernah atau sering

terjadi di Kelurahan ini? 4 10,26 35 89,74 39

5 Apakah di daerah ini sering terjadi

konflik antara kelompok masyarakat 4 13,79 25 86,21 29 Sumber: Hasil Survey, Tahun 2010

Pada Tabel 3.49, menggambarkan bahwa pendapat masyarakat mengenai kegiatan kemasyarakatan berupa tradisi adat-istiadat masih terus dilakukan oleh masyarakat, dimana sekitar 94,00 % responden mengatakan bahwa adat istiadat masih dijalanklan oleh warga dan 96,00 % mengatakan kegiatan kerjasama dalam bentuk kegiatan gotong royong masih dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari warga masyarakat diwilayah studi di Kelurahan Kamal Muara dan Pluit.

Sekitar 89,74 % responden menyatakan bahwa tindakan kriminal diwilayah ini sangat jarang terjadi seperti perkelahian antar warga, mabuk-mabukan dan pencurian, hal ini menggambarkan bahwa diwilayah ini kehidupan masyarakat masih aman dan tentram dari berbagai macam gangguan atau masalah, walaupun latar belakang penduduk sangat beragam dari berbagai suku, akan tetapi hal ini tidak menimbulkan masalah, bahkan latar belakang suku yang berbeda telah menjadi perekat diantara mereka untuk menjaga persatuan dan ketenraman penduduk diwilayah ini.

Kondisi ini tidak terlepas dari keberadaan forum masyarakat yang telah lama dibentuk dan disepakati bersama oleh masyarakat pada wilayah studi. Forum masyarakat ini mengatur aturan-aturan tatakehidupan dan tata pergaulan warga masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Aturan-aturan dan sangksi terhadap setiap pelanggaran dalam kehidupan bermasyarakat menjadi pembelajaran bagi setiap warga untuk tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG (Halaman 169-172)